Kerangka Teoritis Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor minyak sawit dan minyak inti sawit Indonesia

model goodness of fit, dan membandingkan validitas hasil analisis model regresi Juanda 2009, namun terdapat beberapa masalah dengan penggunaan R 2 , yaitu: 1. Semua hasil analisis statistika berdasarkan asumsi awal bahwa model tersebut benar, kita tidak memiliki prosedur untuk membandingkan spesifikasi alternatif; 2. R 2 sensitif terhadap jumlah variabel independen dalam model; 3. Interpretasi dan penggunaan R 2 menjadi sulit jika suatu model diformulasikan mempunyai intersep = 0. Dalam kasus ini, nilai R 2 dapat diluar selang 0 sampai dengan 1. Nilai R 2 terkoreksi 2 mempunyai karakteristik yang diinginkan sebagai ukuran goodness of fit daripada R 2 . Jika peubah baru ditambahkan, R 2 selalu naik, namun 2 dapat naik atau turun. Penggunaan 2 menghindari dorongan peneliti untuk memasukkan sebanyak mungkin variabel independen tanpa pertimbangan yang logis Juanda 2009.

3.2. Kerangka Operasional

Kelapa sawit merupakan tanaman primadona sektor perkebunan karena menghasilkan minyak tertinggi dibandingkan tanaman minyak nabati lainnya. Kelapa sawit menghasilkan minyak sawit dan minyak inti sawit yang kaya akan manfaat, seperti bahan baku utama dalam pembuatan minyak goreng, sabun, kosmetik, margarin, serta biodiesel. Tingginya produksi kelapa sawit Indonesia berdampak pada tingginya produksi produk hulunya yaitu, minyak sawit dan minyak inti sawit. Berbagai manfaat minyak sawit dan minyak inti sawit sebagai minyak nabati yang paling efisien dibandingkan minyak nabati lainnya menyebabkan permintaan yang tinggi oleh negara-negara di dunia. Indonesia sebagai produsen minyak sawit dan minyak inti sawit terbesar saat ini melakukan ekspor produk hulu dari kelapa sawit tersebut dikarenakan tingginya permintaan dunia sehingga terus menerus melakukan ekspor dengan tujuan meningkatkan penerimaan devisa negara. Tiga negara tujuan utama ekspor minyak sawit Indonesia adalah India, Belanda, dan Singapura, sedangkan tiga negara tujuan utama ekspor minyak inti sawit Indonesia adalah Malaysia, Belanda, dan Cina. Secara konseptual analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor minyak sawit dan minyak inti sawit Indonesia dijelaskan dalam Gambar 6. Gambar 6. Kerangka Pemikiran Operasional Peningkatan ekspor minyak sawit dan minyak inti sawit Indonesia khususnya ke-tiga negara tujuan utama, untuk minyak sawit yaitu India, Belanda, Singapura, dan untuk minyak inti sawit adalah Malaysia, Belanda, Cina. Analisis deskriptif dengan tabulasi data untuk mendeskripsikan perkembangan ekspor minyak sawit dan minyak inti sawit Indonesia ke masing-masing tiga negara tujuan utama Saran dan rekomendasi kebijakan untuk mendukung hilirisasi industri minyak sawit dan minyak inti sawit Indonesia Kurang berkembangnya industri hilir minyak sawit dan minyak inti sawit di Indonesia Produksi minyak sawit dan minyak inti sawit Indonesia yang tinggi Tingginya kebutuhan negara-negara di dunia akan minyak sawit dan minyak inti sawit Analisis dengan model regresi linier berganda dan metode estimasi Ordinary Least Square OLS untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor minyak sawit dan minyak inti sawit Indonesia Kelapa sawit merupakan tanaman primadona sektor perkebunan Informasi perkembangan ekspor minyak sawit dan minyak inti sawit serta faktor yang berpengaruh terhadap ekspor minyak sawit dan minyak inti sawit Indonesia Kelapa sawit menghasilkan minyak sawit dan minyak inti sawit yang kaya akan manfaat Indonesia sebagai produsen minyak sawit dan minyak inti sawit terbesar menghadapi permasalahan kurang berkembangnya industri hilir dari minyak sawit dan minyak inti sawit di dalam negeri. Untuk mendukung hilirisasi industri minyak sawit dan minyak inti sawit pemerintah menetapkan pajak ekspor untuk minyak sawit dan minyak inti sawit. Hilirisasi industri ini dibutuhkan karena dapat mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia baik dari penyerapan tenaga kerja serta produk turunan dari minyak sawit dan minyak inti sawit yang lebih bernilai tambah. Data-data mengenai ekspor minyak sawit dan minyak inti sawit Indonesia ke masing-masing tiga negara tujuan yang diperoleh ditabulasikan dan dideskripsikan menurut teori ekonomi. Faktor-faktor yang memengaruhi ekspor minyak sawit dan minyak inti sawit dianalisis dengan metode Ordinary Least Square OLS. Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap ekspor minyak sawit dan minyak inti sawit Indonesia serta besarnya pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap ekspor minyak sawit dan minyak inti sawit Indonesia. Hasil analisis tersebut akan diperoleh simpulan yang menjadi hasil penelitian kemudian diperlukan saran sebagai solusi yang tepat untuk mendukung hilirisasi industri kelapa sawit.

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder Lampiran 1. Bentuk data sekunder yang digunakan adalah dalam bentuk data deret waktu atau time series dengan periode waktu tahun 1990-2011. Data sekunder diperoleh dari instansi pemerintah atau lembaga-lembaga terkait lainnya yaitu Badan Pusat Statistik Republik Indonesia BPS RI, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Kemendag RI, Kementerian Pertanian Republik Indonesia Kementan RI, Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kemenkeu RI, World Bank WB, jurnal-jurnal penelitian, serta literatur-literatur terkait.

4.2. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yaitu metode analisis deskriptif dan model regresi linier berganda dengan metode estimasi Ordinary Least Square OLS. Metode deskriptif dengan tabulasi data digunakan untuk menjawab tujuan pertama dan kedua yaitu dengan menghitung laju ekspor minyak sawit Indonesia ke India, Belanda, dan Singapura juga menghitung laju ekspor minyak inti sawit Indonesia ke Malaysia, Belanda, dan Cina dengan menggunakan software Microsoft Excel 2007. Metode estimasi OLS digunakan untuk menjawab tujuan ketiga dan keempat yaitu menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi penawaran ekspor minyak sawit Indonesia ke India, Belanda, dan Singapura juga menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ekspor minyak inti sawit Indonesia ke Malaysia, Belanda, dan Cina. Metode estimasi OLS menggunakan model ekonometrika yaitu model regresi linear berganda.

4.2.1. Analisis Perkembangan Ekspor Minyak Sawit dan Minyak Inti Sawit Indonesia

Tabulasi data dalam penelitian ini mencakup perkembangan ekspor minyak sawit Indonesia ketiga negara tujuan utama yaitu India, Belanda, dan Singapura, serta perkembangan ekspor minyak inti sawit Indonesia ketiga negara tujuan utama yaitu Malaysia, Belanda, dan Cina dalam periode tahun 1990 hingga tahun 2011. Nilai laju digunakan untuk menganalisa fenomena yang terjadi berdasarkan data ekspor minyak sawit dan minyak inti sawit Indonesia. Adapun rumus menghitung laju yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Laju Ekspor = Nilai selisih ekspor Nilai ekspor tahun sebelumnya x 100 Keterangan: Nilai selisih ekspor = ekspor tahun sekarang X t – ekspor tahun sebelumnya X t-1

4.2.2. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Minyak Sawit dan Minyak Inti Sawit Indonesia

Guna menjawab tujuan ketiga dan keempat dalam penelitian ini yaitu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor minyak sawit dan minyak inti sawit Indonesia ke masing-masing tiga negara tujuan, khususnya India, Belanda, dan Singapura untuk minyak sawit serta Malaysia, Belanda, dan Cina untuk minyak inti sawit maka dilakukan prosedur analisis sebagai berikut.

4.2.2.1. Spesifikasi Model

Model ekspor minyak sawit dan minyak inti sawit Indonesia dibangun berdasarkan kerangka teori ekonomi dan kajian empiris yang relevan dan mampu merepresentasikan ekspor minyak sawit dan minyak inti sawit Indonesia secara sederhana dari sisi penawaran ekspor. Persamaan yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu: a Ekspor minyak sawit Indonesia ke India, b Ekspor minyak sawit Indonesia ke Belanda, c Ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura, d Ekspor minyak inti sawit Indonesia ke Malaysia, e Ekspor minyak inti sawit Indonesia ke Belanda, f Ekspor minyak inti sawit Indonesia ke Cina.

a. Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke India

Ekspor minyak sawit Indonesia ke India diduga dipengaruhi oleh harga ekspor minyak sawit Indonesia ke India, produksi minyak sawit Indonesia, dan pajak ekspor minyak sawit Indonesia ke India. Persamaan ekspor minyak sawit Indonesia ke India diformulasikan sebagai berikut: EXCPOII t = a + a 1 HEXCPOII t + a 2 PRCPOI t + a 3 PCPOEXII t + u 1 …....... 4.1 Keterangan : EXCPOII t = Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke India Ton HEXCPOII t = Harga Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke India USTon PRCPOI t = Produksi Minyak Sawit Indonesia Ton PCPOEXII t = Pajak Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke India a = Intersep a 1 a 2 …a 3 = Parameter u 1 = errorresidual Tanda dan besaran estimasi parameter yang diharapkan adalah : a 1 , a 2 0; a 3 , 0.

b. Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke Belanda

Ekspor minyak sawit Indonesia ke Belanda diduga dipengaruhi oleh delta harga ekspor minyak sawit Indonesia ke Belanda, produksi minyak sawit Indonesia, dan pajak ekspor minyak sawit Indonesia ke Belanda. Persamaan ekspor minyak sawit Indonesia ke Belanda diformulasikan sebagai berikut: EXCPOIB t = b + b 1 DHEXCPOIB t + b 2 PRCPOI t + b 3 PCPOEXIB t + u 2 ..4.2 Keterangan : EXCPOIB t = Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke Belanda Ton DHEXCPOIB t = Selisih Harga Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke Belanda Tahun ke-t dengan Harga Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke Belanda Tahun ke t-1 USTon PRCPOI t = Produksi Minyak Sawit Indonesia Ton PCPOEXIB t = Pajak Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke Belanda b = Intersep b 1 b 2 …b 3 = Parameter u 2 = errorresidual Tanda dan besaran estimasi parameter yang diharapkan adalah : b 1 , b 2 0; b 3 0.

c. Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke Singapura

Ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura diduga dipengaruhi oleh delta harga ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura, produksi minyak sawit Indonesia, dan pajak ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura. Persamaan ekspor minyak sawit Indonesia ke Singapura diformulasikan sebagai berikut: EXCPOIS t = c + c 1 DHEXCPOIS t + c 2 PRCPOI t + c 3 PCPOEXIS t + u 3 ... 4.3 Keterangan : EXCPOIS t = Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke Singapura Ton DHEXCPOIS t = Selisih Harga Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke Singapura Tahun ke-t dengan Harga Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke Singapura Tahun ke t-1 USTon PRCPOI t = Produksi Minyak Sawit Indonesia Ton PCPOEXIS t = Pajak Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke Singapura c = Intersep c 1 c 2 …c 3 = Parameter u 3 = errorresidual Tanda dan besaran estimasi parameter yang diharapkan adalah : c 1 , c 2 0; c 3 0.

d. Ekspor Minyak Inti Sawit Indonesia ke Malaysia

Ekspor minyak inti sawit Indonesia ke Malaysia diduga dipengaruhi oleh harga ekspor minyak inti sawit Indonesia ke Malaysia, produksi minyak inti sawit Indonesia, pajak ekspor minyak inti sawit Indonesia tahun sebelumnya, dan ekspor minyak inti sawit Indonesia ke Malaysia tahun sebelumnya. Persamaan ekspor minyak inti sawit Indonesia ke Malaysia diformulasikan sebagai berikut: EXPKOIM t = d + d 1 HEXPKOIMR t + d 2 PRPKOI t + d 3 LPPKOEXI t + d 4 LEXPKOIM t + u 4 ….. 4.4 Keterangan : EXPKOIM t = Ekspor Minyak Inti Sawit Indonesia ke Malaysia Ton HEXPKOIMR t = Harga Ekspor Minyak Inti Sawit Indonesia ke Malaysia dikali dengan Nilai Tukar Riil Indonesia Terhadap Dollar RpTon PRPKOI t = Produksi Minyak Inti Sawit Indonesia Ton LPPKOEXI t = Pajak Ekspor Minyak Inti Sawit Indonesia Tahun ke-t-1 LEXPKOIM t = Ekspor Minyak Inti Sawit Indonesia ke Malaysia Tahun ke-t-1 Ton d = Intersep d 1 d 2 …d 4 = Parameter u 4 = errorresidual Tanda dan besaran estimasi parameter yang diharapkan adalah : d 1 , d 2 0; d 3 0; 0 d 4 1.

e. Ekspor Minyak Inti Sawit Indonesia ke Belanda

Ekspor minyak inti sawit Indonesia ke Belanda diduga dipengaruhi oleh harga ekspor minyak inti sawit Indonesia ke Belanda, produksi minyak inti sawit Indonesia, dan pajak ekspor minyak inti sawit Indonesia. Persamaan ekspor minyak inti sawit Indonesia ke Belanda diformulasikan sebagai berikut: EXPKOIB t = e + e 1 HEXPKOIBR t + e 2 PRPKOI t +e 3 PPKOEXI t + u 5 ..... 4.5 Keterangan : EXPKOIB t = Ekspor Minyak Inti Sawit Indonesia ke Belanda Ton HEXPKOIBR t = Harga Ekspor Minyak Inti Sawit Indonesia ke Belanda Tahun ke-t dikali dengan Nilai Tukar Riil Indonesia Terhadap Dollar ke Belanda Tahun ke-t-1 RpTon PRPKOI t = Produksi Minyak Inti Sawit Indonesia Ton PPKOEXI t = Pajak Ekspor Minyak Inti Sawit Indonesia Tahun ke-t e = Intersep e 1 e 2 …e 3 = Parameter u 5 = errorresidual Tanda dan besaran estimasi parameter yang diharapkan adalah : e 1 , e 2 0; e 3 0.

f. Ekspor Minyak Inti Sawit Indonesia ke Cina

Ekspor minyak inti sawit Indonesia ke Cina diduga dipengaruhi oleh harga lag ekspor minyak inti sawit Indonesia ke Cina, produksi minyak inti sawit Indonesia, pajak ekspor minyak inti sawit Indonesia, dan lag ekspor minyak inti sawit Indonesia ke Cina. Persamaan ekspor minyak inti sawit Indonesia ke Malaysia diformulasikan sebagai berikut: EXPKOIC t = f + f 1 LHEXPKOIC t + f 2 PRPKOI t + f 3 PPKOEXI t + u 6 ….. 4.6 Keterangan : EXPKOIC t = Ekspor Minyak Inti Sawit Indonesia ke Cina Ton LHEXPKOIC t = Harga Ekspor Minyak Inti Sawit Indonesia ke Cina Pada Tahun ke-t-1 USTon PRPKOI t = Produksi Minyak Inti Sawit Indonesia Ton PPKOEXI t = Pajak Ekspor Minyak Inti Sawit Indonesia f = Intersep