5.2.2 Seleksi Pohon Berdasarkan Polen
Hasil pengamatan Soegiharto 2009 menggunakan analisis polen ditemukan 56 jenis polen tanaman yang termakan kelelawar dengan rincian
seperti pada Tabel 22. Jumlah Famili tumbuhan yang menjadi sumber pakan kelelawar berjumlah 31 Famili. Famili tumbuhan yang paling banyak ditemukan
di dalam saluran pencernaan kelelawar adalah Famili Bombacaceae yaitu 10,7 .
Tabel 22. Polen yang ditemukan di pencernaan kelelawar
No. Jenis
Suku No.
Jenis Suku
1. [Anacardiaceae] sp.3
Anacardiaceae 27.
[Ericaceae] sp.1 Ericaceae
2.
Anacardium sp. Anacardiaceae
28. [Euphorbiaceae] sp.1
Euphorbiaceae
3.
[Acanthaceae] sp.1 Acanthaceae
29. Croton sp.1
Euphorbiaceae
4. Annona sp.
Annonaceae 30.
Croton sp.2 Euphorbiaceae
5. [Apocynaceae] sp.1
Apocynaceae 31.
Mimusa sp. Euphorbiaceae
6.
Durio sp. Bombacaceae
32. Adenanthera sp.
Fabaceae
7.
Durio zibethinus Bombacaceae
33. Acasia sp.1
Fabaceae
8. Ceiba pentandra
Bombacaceae 34.
Acasia sp.2 Fabaceae
9. Ceiba sp.1
Bombacaceae 35.
[Poaceae] sp.1 Poaceae
10.
Ceiba sp.2 Bombacaceae
36. [Poaceae] sp.2
Poaceae
11.
Ceiba sp.3 Bombacaceae
37. Salacia sp.
Hipocrateaceae
12. Hibiscus sp.
Malvaceae 38.
Baringtonia sp. Lecithidaceae
13. [Begoniaceae] sp.1
Begoniaceae 39.
Persea sp. Lauraceae
14.
[Betulaceae] sp.1 Betulaceae
40. Parkia sp.
Fabaceae
15.
Betula sp. Betulaceae
41. Syzygium sp.1
Myrtaceae
16. Alnus sp.
Betulaceae 42.
Syzygium sp.2 Myrtaceae
17. [Convulvulaceae] sp.1
Convulvulaceae 43.
[Orchidaceae] sp.1 Orchidaceae
18.
[Convulvulaceae] sp.2 Convulvulaceae
44. [Orchidaceae] sp.2
Orchidaceae
19.
[Compositae] sp.1 Compositae
45. [Orchidaceae] sp.3
Orchidaceae
20. [Cyperaceae] sp.2
Cyperaceae 46.
[Orchidaceae] sp.4 Orchidaceae
21. Crateva sp.
Capparaceae 47.
[Pinaceae] sp.1 Pinaceae
22.
Bauhinia sp. Caesalpiniodieae
48. [Pinaceae] sp.2
Pinaceae
23.
Cyperus sp. Cyperaceae
49 [Typhaceae] sp.1
Typhaceae
24. Licania sp.
Chrysobalanaceae 50.
Duabanga sp. Sonneratiaceae
25. [Celastraceae] sp.1
Celastraceae 51.
Dacrydium sp. Sonneratiaceae
26.
[Dilleniaceae] sp.1 Dilleniaceae
52. Cyathea sp.
Paku Sumber: Laporan Penelitian Identifikasi Jenis Tumbuhan Pakan Dalam Upaya Konservasi
Kelelawar Pemakan Buah dan Nektar di Daerah Perkotaan Soegiharto, 2009
Famili tumbuhan yang paling sedikit ditemukan dalam saluran pencernaan kelelawar adalah Famili Acanthaceae, Annonaceae, Apocynaceae, Begoniaceae,
Compositae, Capparaceae, Chrysobalanaceae, Celastraceae, Dilleniaceae, Ericaceae, Hipocrateaceae, Lecithidaceae, Lauraceae, Typhaceae, Sonneratiaceae,
Verbenaceae, Podocarpaceae dan Paku yaitu masing-masing sebesar 1,8 . Lebih lanjut menurut Soegiharto 2009 pengamatan analisis polen dari 13
sampel kalong Pteropus vampyrus diperoleh hasil bahwa kalong memakan 6 jenis polen tanaman dari 5 Famili. Famili tumbuhan pakan terbanyak adalah
Famili Euphorbiaceae. Untuk jenis Sonneratia sp. merupakan jenis yang terbanyak dimakan oleh kalong dan diperkirakan merupakan sumber makanan
terjauh dari Kebun Raya Bogor. Letak jenis tumbuhan Sonneratia sp. terdekat dapat dijumpai pada ekosistem mangrove yaitu di daerah muara utara Jakarta
yang berjarak ± 65 km. Kalong betina lebih banyak memakan polen dibandingkan yang jantan. Kalong betina memakan 5 jenis polen sedangkan kalong jantan hanya
1 jenis polen. Dari hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa RTH Kota Bogor
perlu adanya pengkayaan jenis tanaman yang disukai kalong dengan karakteristik arsitektural: ketinggian rata-rata 45-65 m, diameter batang rata-rata 50-95 cm,
lebar tajuk mencapai 5-25 m dan kerapatan daun mencapai 10-75 sebagai tempat tinggal yang dapat memudahkan untuk hinggap dan terbang. Selain itu
tanaman yang menjadi sumber pakan merupakan tanaman yang menghasilkan madunektar, sejumlah kecil tepung sari polen dan bunga dalam jumlah banyak.
VI. PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU RTH UNTUK PELESTARIAN SATWA KALONG
6.1 Konsep RTH untuk habitat satwa kalong
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga karakter identitas RTH yang ada di Kota Bogor. Pertama, pola jejaring RTH yang direncanakan
dengan pusat taman kota yang dihubungkan melalui jalur-jalur hijau dengan taman-taman umumlingkungan dan bentuk RTH area atau kawasan hijau lainnya
yang tersebar merata pada setiap kecamatan, merupakan salah satu komponen yang membentuk identitas RTH Kota Bogor. Kedua, berdasarkan preferensi
masyarakat, sebanyak 83,33 responden menginginkan habitat kalong jauh dari pemukiman dan sisanya 16,67 berpendapat tidak masalah adanya kehadiran satwa
kalong dilingkungan mereka selama itu tidak mengganggu. Responden yang diwawancarai sebagian besar adalah laki-laki sebesar 53,33 dan sisanya sebesar
46,68 adalah perempuan. Pendidikan terakhir rata-rata pengunjung adalah SMA sebesar 60,00. Responden 56,67 merupakan usia 22-25 tahun, 23,33
berusia 15-22 tahun, 16,67 berusia 15 tahun, dan 3,33 berusia 25 tahun. Latar belakang pendidikan terakhir responden 60 adalah SMA, 3,33
Perguruan Tinggi, 16,67 SMP dan 20 SD. Sebanyak 15 orang responden menginginkan bentuk RTH taman kota, 5 orang responden menginginkan bentuk
RTH hutan kota, 4 orang responden menginginkan bentuk RTH taman lingkungan, 3 orang responden menginginkan bentuk RTH lapangan olahraga, 2
orang responden menginginkan bentuk RTH lahan pertanian dan 1 orang responden menginginkan bentuk RTH jalur hijau. Keberadaan taman kota yang
berada di kecamatan Bogor Tengah, sudah ada sejak awal pembentukan kota. Taman kota ini dapat dijadikan sebagai ciri khas landmark. Selain sebagai
landmark kota yang mempunyai nilai sejarah, taman kota ini mempunyai fungsi penting sebagai sarana sosialisasi dan rekreasi warga kota. Bentuk RTH yang
diinginkan masyarakat responden dapat dilihat pada Gambar 26.