2.3.3 Habitat
Habitat adalah suatu kesatuan kawasan yang dapat menjamin segala keperluan hidupnya baik makanan, air, udara bersih, garam mineral, tempat
berlindung, berkembang biak, maupun tempat untuk mengasuh anak-anaknya. Kawasan yang terdiri dari berbagai komponen, baik fisik maupun biotik, yang
merupakan satu kesatuan dan dipergunakan sebagai tempat hidup serta berkembang biaknya satwa liar Alikodra, 1990.
2.3.4 Jenis Tumbuhan Pakan
Menurut Soegiharto 2009 kelelawar Megachiroptera mengkonsumsi buah, polen, dan nektar. Kalong telah diketahui bermanfaat sebagai pemencar biji
terung-terungan, cendana, beringin, karet, keluwih, jambu, duwet, sawo, srikaya, kenari dll. Pemencaran biji oleh binatang mutlak diperlukan untuk menjaga
keanekaragaman hutan tropis. Sebab kalau tidak ada binatang yang memencarkan biji buah-buahan, maka buah yang jatuh di bawah pohon induk, terutama buah
yang berdaging, lama-kelamaan membusuk akibat kerja bakteri pembusuk, dan peristiwa pembusukan ini menimbulkan zat asam yang dapat merusak biji
sehingga biji tidak bisa berkecambah. Memang ada biji yang bisa berkecambah, tetapi mungkin tidak akan mencapai usia dewasa karena kekurangan cahaya
matahari akibat suasana gelap oleh naungan tajuk pohon. selain itu dalam suasana gelap tersebut banyak kumbang pemakan biji yang berkeliaran, sehingga
menambah faktor ancaman terhadap keselamatan biji yang jatuh di bawah pohon induk.
Kalong dianggap berperan penting dalam pemencaran biji karena Kalong hanya memakan daging buah saja yang dikunyah-kunyah untuk diambil
cairannya, bagian serabut daging buah disepah dan bijinya dibuang. Akibatnya, biji menjadi bersih dari daging buah. Biasanya Kalong pemakan buah, terutama
yang berkuran kecil, tidak makan di pohon induk. Mereka membawa buah yang diperoleh dengan cara menggigit dan membawanya ke pohon lain yang dianggap
aman hingga berjarak 100-200 m dari pohon induk. Dengan demikian biji dipencarkan jauh dari pohon induknya sehingga kesempatan biji untuk
berkecambah dan tumbuh dewasa sangat besar Suyanto, 2001
Karena daerah jelajah Kalong yang cukup jauh, lebih lanjut menurut Suyanto 2001 pemencaran biji ini akan meningkatkan variabilitas sifat-sifat
tumbuhan dan pada gilirannya akan meningkatkan kualitas hidup tumbuhan itu sendiri. Jika biji dengan aneka sifat dapat dipencarkan jauh maka varian-varian
tersebut mempunyai kesempatan yang besar untuk tumbuh, sebab biji-biji tersebut akan jatuh di berbagai tipe habitat. Dengan demikian, varian di berbagai tipe
habitat ini akan tumbuh dan berkembang. Sebaliknya jika biji-biji jatuh hanya pada satu tipe habitat, maka varian yang cocok dengan tipe habitat itu saja yang
akan tumbuh, sementara biji lainnya tidak berkesempatan untuk hidup dan berkembang.
Selain sebagai pemencar biji, Kalong juga dikenal sebagai penyerbuk bunga berbagai tumbuhan, termasuk tumbuhan bernilai ekonomi tinggi seperti
durian, petai, aren, kaliandra, pisang, bakau, kapuk randu dan lain-lain Soegiharto, 2009
2.4 Perilaku Kalong