2.5 Peran Kalong
Kelelawar pemakan buah dan nektar berperan penting dalam ekologi yaitu sebagai penyebar biji dan penyerbuk bunga. Jenis kelelawar yang memiliki
peranan ini mayoritas adalah jenis dari famili Pteropodidae Dumont, 2004. Kalong sebagai penyebar biji misalnya pada buah-buahan seperti sawo
Manilkara kauki, jambu air Syzygium aquea, jambu biji Psidium guajava, duwet Syzygium cuminii dan cendana Santalum album. Kelelawar sebagai
penyerbuk bunga misalnya pada tanaman bernilai ekonomis seperti durian Durio zibenthinus, bakau Rhizophora conjugate, kapuk Ceiba pentandra dan
mangga Mangifera indica. Kalong berperan sebagai penyerbuk bagi pohon- pohon di hutan, termasuk pohon-pohon dengan nilai komersial tinggi seperti petai,
durian, bakau, kapuk randu, mangga dan jenis-jenis lainnnya di hutan mangrove. Keanekaragaman hayati meningkat dengan terbawanya serbuk sari dari pohon-
pohon oleh Kalong yang terbang dalam jarak jauh. Selain manfaat tersebut, kehadiran satwa Kalong di lingkungan perkotaan juga menjanjikan atraksi wisata
yang menarik bagi para wisatawan. Di Watansoppeng Sulawesi Selatan misalnya, Keberadaan Kalong di jantung kota Watansoppeng, semakin menambah pesona
kota ini, oleh karena itu kota Watansoppeng dijuluki sebagai kota Kalong. Uniknya, Kalong ini hanya mau berdiam dan bergelantungan di pepohonan
sepanjang kota Watansoppeng. Menjelang matahari tenggelam di ufuk barat, Kalong-kalong tersebut terbang meninggalkan pepohonan untuk mencari
makanan. Saat Kalong-kalong yang jumlahnya ribuan tersebut terbang, langit seakan tertutup oleh bayangan hitam. Kawanan Kalong tersebut akan kembali ke
pepohonan menjelang matahari terbit di ufuk timur seiring gema suara azan shubuh dengan suara khas yang berisik seakan membangunkan warga Kota
Soppeng untuk segera melaksanakan shalat subuh dan melakukan aktivitas sehari- hari Mursalim, 2009.
Koloni Kalong juga terdapat di Pulau Kalong Taman Nasional Komodo, Pemandangan sunset di pinggir Pulau Kalong ini cukup terasa mistikal. Warna
menguning matahari di antara hijaunya daun-daun pohon bakau dengan latar belakang bukit savana dilengkapi dengan ratusan atau ribuan Kalong
beterbangan mengitari di atasnya. Di pulau yang tidak seberapa luas dan
menyebarkan aroma mistik ini hidup ribuan koloni Kalong. Satwa mamalia bersayap ini hidup bergelantungan di pohon-pohon bakau yang hidup subur di
pulau itu. Pemandangan yang sangat eksotis akan dijumpai wisatawan jika mengunjungi pulau ini menjelang matahari tenggelam Sumatika, 2009.
2.6 Status Konservasi Kalong