Analisis Bentuk dan Fungsi RTH Perkecamatan di Kota Bogor

5.1.5 Analisis Bentuk dan Fungsi RTH Perkecamatan di Kota Bogor

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Permendagri No 1 Tahun 2007 Pasal 9 yang menetapkan luas ideal Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan RTHKP minimal 20 dari luas kawasan perkotaan yang mencakup RTHKP publik dan privat. Luas RTHKP publik sebagaimana dimaksud penyediaannya menjadi tanggungjawab pemerintah kabupatenkota yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan masing-masing daerah. RTHKP privat sebagaimana dimaksud penyediaannya menjadi tanggung jawab pihaklembaga swasta, perseorangan dan masyarakat yang dikendalikan melalui izin pemanfaatan ruang oleh Pemerintah KabupatenKota. Sehingga pemerintah tetap berkewajiban untuk menyediakan RTH dan menjamin ketersediaan ruang terbuka hijau privat. Jika hasil perhitungan dengan menggunakan metode sesuai dengan karakteristik kota menyatakan lebih kecil dari 20, maka kebutuhan RTH yang diguanakan tetap 20, sedangkan jika hasil perhitungan lebih besar dari 30 maka angka tersebut yang dijadikan target pemenuhan luas RTH. Hasil dari analisis bentuk dan fungsi RTH per Kecamatan di Kota Bogor adalah sebagai berikut: 1. Kecamatan Bogor Utara Besarnya penggunaan ruang terbangun non RTH untuk kecamatan Bogor Utara sebesar 44,89 , sedangkan penggunaan untuk RTH 55,11 dan ini masih tercukupi. Bentuk RTH Kecamatan Bogor Utara didominasi oleh lahan pertanian kota 53,28 , kawasan hijaubentang alam 32,52 dan jalur hijau tepi jalan 5,20 . Meskipun secara luasan RTH di Kecamatan ini masih mencukupi, namun RTH untuk pelestarian habibat satwa kalong masih perlu penambahan selain meningkatkan kualitas RTH yang sudah ada. Pembangunan bentuk RTH yang disarankan dalam bentuk taman umum taman kotataman lingkungan, jalur hijau, lapangan olahraga dan hutan kota. 2. Kecamatan Bogor Barat Penggunaan RTH kecamatan Bogor Barat adalah sebesar 35,41 , sedangkan untuk penggunaan ruang terbangun sebesar 64,59 . Bentuk RTH Kecamatan Bogor Barat didominasi oleh lahan pertanian kota 53,25 dan kawasan hijaubentang alam 28,73 . Penambahan bentuk RTH untuk pelestarian habitat sangat diperlukan selain meningkatkan kualitas RTH yang ada melalui penataan vegetasi dan pemeliharaan yang intensif agar dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Pembangunan bentuk RTH yang disarankan dalam bentuk taman umum taman kotataman lingkungan, jalur hijau, lapangan olahraga dan hutan kota. 3. Kecamatan Bogor Timur Penggunaan ruang terbangun adalah 52,10 , sedangkan untuk penggunaan RTH sebesar 47,90 . Secara kuantitatif dengan perhitungan kebutuhan RTH masih terpenuhi. Bentuk RTH Kecamatan Bogor Timur didominasi oleh lahan pertanian kota 58,30 , kawasan hijaubentang alam 24,63 dan jalur hijau tepi jalan 8,42 . Pada kecamatan ini penggunaan ruang terbangun sebagian besar adalah kawasan permukiman. Secara luasan, kebutuhan RTH masih terpenuhi. Meskipun demikian, penambahan bentuk RTH untuk pelestarian habitat masih perlu dilakukan. Karena luas kawasan terbangun sebagian besar merupakan kawasan permukiman maka disarankan perlu penambahan RTH berupa taman umum taman kotataman lingkungan, jalur hijau, lapangan olahraga dan hutan. Besarnya lahan untuk penggunaan RTH 47,90 merupakan potensi untuk penambahan bentuk-bentuk RTH pada kecamatan ini. 4. Kecamatan Bogor Selatan Ruang terbangun Kecamatan Bogor Selatan adalah sebesar 32,82 , sedangkan penggunaan untuk RTH sebesar 67,18 . Bentuk RTH Kecamatan Bogor Selatan didominasi oleh lahan pertanian kota 50,62 dan kawasan hijaubentang alam 36,11 . Berdasarkan hasil analisis kebutuhan RTH, luas RTH pada kecamatan ini masih sangat mencukupi. Pembangunan RTH untuk kenyamanan masih dapat dilakukan untuk dapat membantu sistem jejaring RTH Kota Bogor melalui penataan vegetasi yang dapat memberikan kenyamanan sesuai dengan fungsi dan peruntukannya serta dengan pemeliharaan yang baik dan berkelanjuan. Pembangunan bentuk RTH yang disarankan dalam bentuk taman umum taman kotataman lingkungan, jalur hijau, lapangan olahraga dan hutan kota. 5. Kecamatan Bogor Tengah Kecamatan Bogor Tengah merupakan pusat pemerintahan dan kegiatan masyarakat Kota Bogor dan ibukota dari Kota Bogor. Besarnya penggunaan ruang terbangun kecamatan Bogor Tengah non RTH tahun 2005 yaitu 69,47 dari luas wilayah, sedangkan penggunaan untuk RTH hanya 30,53 . RTH Kecamatan Bogor Tengah terdiri dari kebun raya 29,06 , taman lingkungan perkantoran 15,23 , kawasan hijaubentang alam 13,82 , taman kota 13,82 , jalur hijau tepi jalan 9,54 dan lahan pertanian kota 8,62 . Untuk meningkatkan kenyamanan perlu peningkatan kualitas RTH yang lebih intensif dengan meningkatkan kualitas hutan kota, jalur hijau, lapangan olahraga, sempadan sungai, taman kota dan taman lingkungan dengan menanam lebih banyak jenis pohon lagi. Kebutuhan RTH kecamatan ini juga dapat ditunjang dari RTH di kecamatan-kecamatan sekelilingnya. Fungsi RTH di kecamatan Bogor Tengah sebaiknya diarahkan untuk sarana rekreasi, keindahan visual dan identitas kota. 6. Kecamatan Tanah Sareal RTH Kecamatan Tanah Sareal adalah sebesar 60,76 , sedangkan penggunaan untuk ruang terbangun adalah sebesar 39,24 . Bentuk RTH Kecamatan Tanah Sareal didominasi oleh lahan pertanian kota 54,60 dan kawasan hijaubentang alam 35,86 . Pembangunan bentuk RTH yang disarankan dalam bentuk taman umum taman kotataman lingkungan, jalur hijau, lapangan olahraga dan hutan kota. Dengan melihat sebaran yang seperti ini maka dapat dilihat bahwa RTH Kecamatan Bogor Tengah kurang, baik dilihat dari luas total maupun RTH untuk kecukupan pakan satwa kalong, sedangkan untuk kecamatan lainnya terpenuhi baik untuk RTH kecukupan pakan satwa kalong maupun luasan total. Oleh karena itu, selain dengan upaya peningkatan jumlah dan kualitas RTH pada setiap kecamatan, upaya penyebaranpemerataan pembangunan RTH juga perlu dilakukan. Kebutuhan RTH kota berdasarkan kecukupan pakan satwa kalong dilihat dari luasan RTH dan jenis-jenis pohon yang ada diketahui bahwa luas RTH pohon saat ini mampu memenuhi kebutuhan pakan satwa kalong.

5.2 Ruang Terbuka Hijau RTH Untuk Habitat Satwa Kalong

5.2.1 Seleksi Pohon Berdasarkan Karakteristik Arsitektural

Menurut Rukmana 2003 pohon yang dihuni oleh kalong di Kebun Raya Bogor sebagai tempat tinggal dan istirahatnya sebanyak 13 pohon. Pohon yang paling banyak dihuni kalong yaitu pohon kedoya Amoora aphanamixis, pohon kopi hutan Coffea bukobensis Zimmerm dan pohon angsanasonokembang Pterocarpus indicus Wild 2. Pohon yang dihuni kalong di kawasan Kebun Raya Bogor dapat dilihat pada Gambar 23 dan Tabel 21. Gambar 23. Karakteriktik arsitektural pohon yang disukai kalong