4.7. Implikasi Manajerial
Dalam penelitian ini diketahui bahwa kinerja perusahaan pada pencapaian atribut KPI secara keseluruhan sudah cukup baik. Terlebih di
tahun sesudah penerimaan sertifikasi ISO, kinerjanya semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan rata-rata kinerja dengan menggunakan
deskriptif analitis. Melalui penelitian ini, khususnya pada gambar diagram IPA,
Jamsostek Bandung I dapat mengetahui kinerja perusahaan dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Terutama
pada atribut-atribut yang masuk pada prioritas utama. PT Jamsostek Persero Bandung I harus mampu memperbaiki manajemennya melalui penetapan
strategi yang tepat. Selain itu, penerapan ISO 9001 : 2000 diharapkan mampu membudaya
ke seluruh bagian perusahaan, dengan dibantu oleh peran aktif MR ISO serta bukti komitmen dari Top Management dalam membudayakan Sistem
Manajemen Mutu yang terpadu. Dengan begitu karyawanpun akan tergerak untuk menumbuhkan kesadaran mutu pada kinerjanya dalam menjalankan
tugas-tugas di perusahaan dan hal tersebut akan memberi dampak perbaikan kinerja juga bagi perusahaan secara keseluruhan.
Walaupun kinerja perusahaan sekarang sudah masuk dalam kategori baik, namun tetap harus dilakukan perbaikan secara terus-menerus. Perbaikan
kinerja tidak semata-mata hanya berkat penerapan ISO saja, namun bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal lainnya. Salah satunya adalah faktor
pesaing. Untuk saat ini PT jamsostek Persero merupakan satu-satunya BUMN yang mengurus jaminan sosial tenaga kerja yang kepesertaannya
bersifat wajib oleh negara, sehingga dapat dikatakan belum memiliki pesaing kuat. Namun jika di tahun mendatang terutama saat diberlakukannya pasar
bebas ternyata faktor pesaing akan semakin meningkat, dibutuhkan daya kompetitif yang baik dari perusahaan.
KESIMPULAN DAN SARAN 1.
Kesimpulan
Penerapan ISO 9001:2000 di PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I sudah efektif. Fokus utamanya, yaitu terhadap perbaikan kinerja,
penggunaan struktur baru yang didasarkan pada pendekatan proses Process Approach, pengurangan prosedur terdokumentasi, penekanan pada
pemenuhan kepuasan pelanggan, dan analisa data untuk perbaikan secara berkesinambungan serta mencakup seluruh bagian perusahaan dan
melibatkan semua karyawan perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari kondisi lapang seperti pelayanan yang dilakukan oleh para karyawan di kelima
bidang dalam perusahaan sudah sesuai dengan kebijakan dan sasaran mutu yang telah ditetapkan, memiliki parameter sasaran mutu yang jelas untuk
tiap bidangnya, dan selalu melakukan pendokumentasian pada setiap tahapan usaha.
Dilihat dari hasil gambar diagram Important Performance Analysis IPA tahun saat sebelum dan sesudah sertifikasi, terdapat perbaikan kinerja
dari dari tahun 2005 ke tahun 2006, yaitu pada tahun 2005 hingga tahun 2006 tidak ada atribut yang masuk ke kuadran prioritas utama. Namun pada
tahun 2007 atribut kolektibilitas penerimaan iuran menjadi prioritas utama di diagram IPA, begitu juga atribut jumlah penerimaan sektor informal dan
penambahan kepesertaan tenaga kerja sektor informal di tahun 2008. Namun di tahun 2008 terdapat banyak penambahan atribut yang masuk ke dalam
kuadran pertahankan. Hal ini berarti terdapat banyak atribut yang mengalami perbaikan kinerja di tahun 2008.
Berikutnya dilihat dari hasil uji korelasi Pearson didapat nilai r dari tahun 2005, 2006-2007, dan 2008 adalah positif yang artinya antara target
dan realisasi memiliki korelasi positif dimana atribut-atribut dari KPI sebagian besar tingkat realisasinya telah mendekati atau sesuai dengan
tingkat targetnya, bahkan tidak sedikit yang melebihi target yang ditentukan. Tingkat derajat keeratan hubungan linier antara target dan realisasi atribut-
atribut dalam Key Performance Indicator KPI meningkat dari 0.95741 pada
tahun 2005, naik menjadi 0.96182 di tahun 2006, namun menurun menjadi 0.94959 di tahun 2007 dan 0.93579 di tahun 2008. Tetapi jika dilihat secara
keseluruhan, keeratan hubungan yang positif dan nilai r yang tinggi tiap tahunnya ini, menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam mencapai
target dalam KPI sudah baik dan semakin meningkat dengan diterapkannya SMM ISO 9001 : 2000 pasca sertifikasi.
Terakhir, dari hasil perhitungan rata-rata kinerja KPI pada keempat perspektif Balanced Scorecard BSC dengan menggunakan metode
deskriptif-analitis diketahui bahwa kinerja PT Jamsostek Bandung I menunjukkan trend atau kecenderungan yang lebih baik setelah memperoleh
sertifikasi ISO 9001:2000 dibandingkan dengan tahun sebelum perolehan sertifikasi. Walaupun peningkatan kinerja tidak terjadi secara signifikan,
sudah terlihat adanya trend perbaikan secara berkesinambungan yang terjadi pasca perolehan sertifikasi ISO 9001:2000.
Setelah melihat semua hasil pengolahan data dan membandingkan hasilnya antara pra dan pasca sertifikasi, maka dapat disimpulkan bahwa
perolehan sertifikasi ISO 9001:2000 ternyata dapat memberi pengaruh perbaikan terhadap kinerja di PT Jamsostek Bandung I. Dapat dikatakan
penerapan ISO 9001:2000 membuat kinerja perusahaan lebih terstruktur, terdokumentasi, telah memiliki Standardisasi Operasional Perusahaan SOP
dan telah melakukan tinjauan manajemen setiap satu tahun sekali yang dituangkan di dalam Key Performance Indicator KPI perusahaan sebagai
wujud dari usaha perusahaan dalam melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
2. Saran
Berdasarkan pengamatan terhadap kondisi PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I selama penelitian dan hasil penelitian yang
diperoleh, maka disarankan : a. Penerapan SMM ISO 9001:2000 PT Jamsostek Persero Bandung I
diharapkan tidak hanya sebatas keperluan sertifikasi saja melainkan dapat membudaya dalam seluruh komponen perusahaan.
b. Atribut KPI yang tingkat pencapaian targetnya sudah baik, dulu dipertahankan agar kualitas kinerja perusahaan juga dapat terjaga dengan
baik dan untuk atribut yang masih menjadi prioritas utama harus diperbaiki kinerjanya.
c. Diharapkan PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I dapat terus berkomitmen untuk meningkatkan kinerja perusahaan pada tahun-
tahun berikutnya sehingga mampu mewujudkan sasaran mutu yang telah ditetapkan oleh Kantor Pusat, yaitu mendapatkan predikat kantor cabang
yang sehat sekali dengan jumlah nilai KPI = 100 pada tiap tahunnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, D W. 2002. Manajemen Kualitas Pendekatan Sisi Kualitatif. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. KPI Development. http:www.bpkp.go.idindex.php?idunit=21idpage=332
. [24 Mei 2009]
Badan Standarisasi Nasional. 2000. Standarisasi : Dalam Perspektif Ilmu, Industri dan Perdagangan. BSN, Jakarta.
. 2001. Pemantapan Program Standarisasi Nasional. Warta Standarisasi Nasional Vol.27 No. 3, Jakarta.
Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tentang Badan Usaha Milik Negara.
http:bumn- ri.com
. [24 Mei 2009] Chatab, N. 1997. Mendokumentasikan Sistem Mutu ISO 9000. Andi Offset,
Yogyakarta. Gaspersz, V . 2004. Perencanaan Strategik untuk Peningkatan Kinerja. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta . 2005. ISO 9001:2000 and Continual Quality Improvement.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Hadiwiardjo, B.H dan Wibisono, S. 2000. Memasuki Pasar Internasional dengan
ISO 9000 Sistem Manajemen Mutu. Ghalia Indonesia, Jakarta. Hochster, Michael. Cara Persiapan Dengan Pra-Pasca Analisis.
http:www.clickz.com839571ei=m4JtStOaF4mNkAWCpfiTCwsa =Xoi=translateresnum=1ct=resultprev=search3Fq3Dpre-
post2Banalysis26hl3Did26sa3DG . [27 Juli 2009]
Indonesian Quality Award Foundation. 2007. Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence
. IQAF, Jakarta. Di dalam : Perdana, Dhika Yudha. 2008. Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan
Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence 2007 Studi
Kasus PT. Asuransi Ekspor Indonesia Jakarta. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor.
Irawan, H. 2004. Analisis Kepuasan Pelanggan. Elex Media Komputindo. Jakarta. Jamsostek. Sertifikasi ISO.
http:www.jamsostek.co.id . [19 Desember 2008]
Jasfar, F. 2005. Manajemen Jasa. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Kaplan, R.S. dan D. P. Norton. 1996. Balanced Scorecard ; Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Erlangga, Jakarta.
Kaplan, R dan D. P. Norton. 2000. Focusing Your Organization on Strategy with The Balanced Scorecard
. Harvard Business Riview. Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard : Alat Manajemen Kontemporer untuk
Pelipat Ganda Kinerja Keuangan Perusahaan. Salemba Empat, Jakarta. Nasution, M. 2004. Manajemen Mutu Terpadu. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Niven, P. 2002. Balanced Scorecard Step by Step; Maximazing Performance and Maintaining Result
. John Wiley Son, inc, New York. Prawirosento, S. 2001. Manajemen Mutu Terpadu. Bumi Aksara, Jakarta.
Rangkuti, F. 2006. Measuring Customer Satisfaction. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Renggani, A.G. 2002. Kajian Penerapan Manajemen Mutu Terpadu di PT Karya Pangan Gemilang. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian.
Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Rizqa, M. Strategi Audit KPI.
http:www.bpkp.co.id?idpage=758 . [24 Mei 2009]
Sarwono, J. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Suardi, R. 2001. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 : Penerapannya untuk Mencapai TQM. Penerbit PPM, Jakarta.
Waryanto, B., dan Y.A. Millafati. 2006. Transformasi Data Skala Ordinal ke Interval dengan menggunakan Macro Minitab. Jurnal Informatika
Pertanian 15:18. http:www.litbang.deptan.go.idwarta-ippdf-
file4.budiwaryanto-ipvol-15.pdf . [21 April 2009]
Yuwono, S., dkk. 2006. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard : Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
LAMPIRAN
87
Petugas Umum
Petugas Pengadaan
Arsiparis Verifikator
Akuntansi
Verifikator Anggaran
dan Perpajakan
Pembukuan Kasir
Data Administrator Technical Support
Verifikator Jaminan
Customer Service
Officer Data Operator
Account Officer 1 Account Officer 2
Account Officer 5 Account Officer 4
Account Officer 3
Account Officer 6 Petugas
Administrasi Pemasaran
Kepala Kantor Cabang
Kepala Bidang Teknologi Informasi
dan PKPKBL Kepala
Bidang Keuangan
Kepala Bidang Umum dan
SDM Kepala Bidang
Pelayanan dan JPK
Kepala Bidang Pemasaran dan
Progsus
Lampi ran 1. S
trukt u
r Organisasi PT Ja
msostek Persero
K ant
or Cabang
B andu
ng I
88
Working Group Bidang
Pelayanan dan JPK
Working Group Bidang
Teknologi Informasi dan
Progsus Working Group
Bidang Keuangan
Working Group Bidang Umum
dan SDM Top Management
Management Representative
Secretariate ISO Lead Auditor
Steering Committee
Working Group Bidang
Pemasaran dan PKPKBL
Lam p
ir an 2. S
tru kt
ur Organisasi Sist
em Manajemen Mut
u P
T Jamsostek Perse
ro K
antor Cab
ang Bandun
g I
89
Ke puas
an Pe
lang gan
Per sya
rat an
Pe lang
gan
Proses Manajemen
Penetapan visi, misi, kebijakan dan
sasaran perusahaan Penetapan
Tanggung jawab dan Wewenang
Proses Utama
Proses Pendukung Proses Operasional dan Pelayanan
Proses Perluasan Kepesertaan
Proses Pembinaan Kepesertaan
Proses Pelayanan Jaminan
Perbaikan Berkelanjutan
Lampi ran 3. G
am b
ar Bisni s Model PT Jamso
stek Persero
Kan tor Caban
g Bandung
I
90 Lampiran 4. Sasaran Mut
u p
er Bidang P
T Jam
sos tek Persero
Kant o
r Cabang Band
ung I
Sasaran Mutu per Bidang dan Realisasinya pada Tahun 2005-2008
No .
Sasaran Mutu Target
2005 Realisasi
2005 Target
2006 Realisasi
2006 Target
2007 Realisasi
2007 Target
2008 Realisasi
2008 Rencana Pencapaian Sasaran
Program Target
Waktu
Pencapaian Bidang Pemasaran
Penanggung Jawab : Kabid Pemasaran 1
. Meningkatkan:
Penerimaan jumlah iuran kepesertaan
Penambahan kepesertaan
Perusahaan dan Tenaga Kerja
Rp.133,1 milyard
175 Perusahaan
16.241 Tenaga
Kerja Rp.134,1
milyard 175
Perusahaan 52.258
Tenaga Kerja
Rp.153,1 milyard
1.210 Perusahaan
244.184 Tenaga
Kerja Rp.144,8
milyard 1.450
Perusahaan 249.752
Tenaga Kerja
Rp.174,5 milyard
120 Perusahaan
20.400 Tenaga
Kerja Rp.196,06
milyard 136
Perusahaan 29.217
Tenaga Kerja
Rp.212,1 milyard
121 Perusahaan
19.800 Tenaga
Kerja Rp.204,6
milyard 145
Perusahaan 40.210
Tenaga Kerja
Menyusun database perusahaan Wajib
Belum Daftar, perluasan dan
pembinaan kepesertaan program paket,
program khusus, tenaga kerja informal serta
penyelesaian piutang iuran.
Desember 2005 -
2008
2 .
Menyelesaikan rekonsiliasi bulanan
100 90
100 92
100 95
100 95
Membuat dan mendistribusikan target
penyelesaian rekonsiliasi bulanan
Jan - Des 2005 -
2008 3
. Menyelesaikan dan
menyampaikan D PSJHT untuk
tahun 2005 - 2008 100
90 100
92 100
95 100
95 Membuat dan
mendistribusikan target penyelesaian
D PSJHT untuk tahun 2005 – 2008
28 Feb 2005 –
2008
91
Bidang elayanan Penanggung Jawab : Kabid Pelayanan
1 .
Meningkatkan one day service
JHT, dan JK
100 100
100 100
100 100
100 100
Menetapkan dan membayarkan JHT dan
JK one day service atau sesuai janji apabila data
pendukung lengkap dan benar.
Setiap transaksi
2 .
Meningkatkan pemenuhan
amalgamasi 100
100 100
100 100
100 100
100 Memonitor SPA – 1
dan SPA – 3 Setiap
pengajuan data
3 .
Meningkatkan pelayanan JPK
100 100
100 100
100 100
100 100
Melakukan pembinaan kepada PPK I dan PPK
II Semester
Bidang Teknologi Informasi Penanggung Jawab : Kabid Teknologi Informasi
1 .
Meningkatkan ketepatan
kecepatan pencetakan KPJ
KPK Sertifikat 100
100 100
100 100
100 100
100 Memonitor permintaan
pencetakan KPJ KPK Sertifikat
Setiap hari 2
. Meningkatkan
ketepatan atau kecepatan
pencetakan D PSJHT
100 100
100 100
100 100
100 100
Memonitor permintaan percetakan D PSJHT
31 Maret 2005 –
2008 3
. Melakukan
perawatan software, hardware
serta sarana dan prasarana
komputer 3 bulan
sekali 3 bulan
sekali 3 bulan
sekali 3 bulan
sekali 3 bulan
sekali 3 bulan
sekali 3 bulan
sekali 3 bulan
sekali Membuat jadwal
perawatan software, hardware
serta sarana dan prasarana komputer
Setiap 3 bulan
sekali
Lanjut an La
mpi ran 4.
92
4 .
Menerbitkan, mengelompokkan
dan mendistribusikan
Daftar Nama Tertanggung DNT
per PPK I 100
100 100
100 100
100 100
100 Meng-Update dan
memonitor Daftar Nama Tertanggung
DNT berdasarkan mutasi
5 hari kerja
setiap awal
bulan
Bidang Keuangan Penanggung Jawab : Kabid Keuangan
1 .
Meningkatkan ketepatan hasil
rekonsiliasi bank 100
100 100
100 100
100 100
100 Membuat jadwal
rekonsiliasi bank Setiap
akhir bulan
2 .
Meningkatkan ketepatan dan
kecepatan pembayaran jaminan
dan penerimaan iuran
95 95
95 95
95 95
95 95
Menginventarisir jaminan yang akan
dibayarkan dan penerimaan iuran
Setiap hari
3 .
Meningkatkan ketepatan dan
kecepatan laporan keuangan
100 100
100 100
100 100
100 100
Memperbaiki laporan neraca, rugi laba dan
konsolidasi Paling
lambat tanggal 5
setiap bulan
Bidang Umum dan Personalia Penanggung Jawab : Kabid Umum dan Personalia
1 .
Meningkatkan pengendalian
peminjaman dan pengembalian arsip
100 100
100 100
100 100
100 100
Memonitor arsip Setiap hari
2 .
Meningkatkan ketepatan dan
90 90
90 90
90 90
90 90
Membuat jadwal pengiriman
Setiap hari
Lanjutan Lampiran 4.
93
kecepatan pengiriman KPJ,
Sertifikat, D PSJHT dan surat
3 .
Melaksanakan perawatan sarana
dan prasarana 90
90 90
90 90
90 90
90 Membuat jadwal
perawatan sarana dan prasarana
Setiap bulan
4 .
Melakukan pemutakhiran
database personil dan aktiva
100 100
100 100
100 100
100 100
Membuat jadwal pemutakhiran database
personil dan aktiva Setiap
bulan
Bidang Program Khusus Penanggung Jawab : Kabid Program Khusus
1 .
Meningkatkan penerimaan jumlah
iuran, kepesertaan perusahaan dan
tenaga kerja program Jasa
Konstruksi Rp. 2,616
Milyard Rp. 1,478
Milyard Rp. 1,240
Milyard Rp.
1,697 Milyard
Rp. 1,274 Milyard
Rp. 1,754 Milyard
Rp. 1,425 Milyard
Rp. 1,878 Milyard
Menghimpun data dan informasi dari berbagai
sumber yang relevan untuk mendapatkan
potensi kepesertaan Jasa Konstruksi
Desember 2005 –
2008
Lanjutan La
mpiran
4.
1 Lanjutan Lampiran 4.
Keterangan : D PSJHT
: Daftar Pernyataan Saldo Jaminan Hari Tua SPA – 1
: Surat Permintaan Amalgamasi SPA – 3
: Jawaban amalgamasi untuk tanaga kerja yang terdaftar sebagai peserta pada kantor cabang tersebut.
Rekonsiliasi bulanan
: Kegiatan untuk membandingkan antara penerimaan iuran yang disampaikan oleh perusahaan, dengan rincian
data upah tenaga kerja perusahaan. PPK
: Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan yang terdiri dari PPK I Puskesmas, Balai Pengobatan, Dokter Umum, Klinik
Umum, Klinik Perusahaan dan PPK II Lanjutan Rumah Sakit, Apotek, Optik.
KPJ : Kartu Peserta Jamsostek
KPK : Kartu Pemeliharaan Kesehatan
Sertifikat Jamsostek : Tanda kepesertaan yang diberikan oleh PT Jamsostek kepada perusahaan yang mendaftar sebagai peserta
Jamsostek Amalgamasi
: Penggabungan saldo Jaminan Hari Tua JHT tenaga kerja yang pindah bekerja dari satu perusahaan ke
perusahaan lain. Jadi disaat tenaga kerja yang bersangkutan berhenti di perusahaan pertama kemudian
di perusahaan kedua dia didaftarkan kembali dalam program Jamsostek dengan Nomor Pendaftaran
Perusahaan NPP yang berbeda, maka saldo JHT di perusahaan yang pertama akan diamalgamasikan ke
perusahaan kedua dengan memakai nomor Kartu Peserta Jamsostek KPJ yang pertama KPJ yang lama.
Amalgamasi ini hanya berlaku bagi tenaga kerja peserta Jamsostek yang pindah-pindah kerja perusahaan agar
saldo JHT miliknya tidak terputus karena terus teramalgamasikan.
94
87 Lampi
ran 5. P en
ilaian Key Performa
nc e Indicators
PT Jamso
st ek K
an tor C
abang I
Penilaian Key Performance Indicators PT Jamsostek Kantor Cabang Bandung I Tahun 2005 - 2007
No SASARAN
KPI SATUAN BOBOT
TARGET 2005
REALISASI 2005 NILAI TARGET
2006 REALISASI 2006 NILAI TARGET
2007 REALISASI 2007
NILAI STRATEGIS
A b
D e
f g
h=gf x e f
g h=gf x e
f g
h=gf x e
A. Perspektif Keuangan
1 Peningkatan
1 Jumlah Penerimaan
Iuran Penerimaan
Iuran 1.1. JHT
Rupiah 6
113,102,561,396.00 108,006,066,673.76
5.73 123,871,390,000.00
123,667,986,847.45 5.99
143,721,960,710.00 165,107,411,909.87
6.89 1.2. Non-JHT
Rupiah 4
20,076,733,974.00 26,096,439,254.23
4.80 29,304,770,000.00
21,149,594,691.96 2.89
30,793,241,840.00 30,954,553,133.93
4.02 1.3. Jasa Konstruksi
Rupiah 2
2,616,330,645.00 1,478,137,968.85
1.13 1,240,860,000.00
1,697,795,102.49 2.40
1,274,471,590.00 1,754,907,620.09
2.40 1.4. Sektor Informal
TKM, TKO Rupiah
2 143,285,070.00
275,535.00 0.01
582,980,000.00 3,092,115.00
0.01 78,225,740.00
806,640.00 0.02
2 Kolektibilitas
Penerimaan Iuran 3
80 70 2.63 80 78 2.93
80 50 1.88 2,223,852,933.65
1,788,377,141.56 2,432,015,378.54
1,986,536,371.73 2,695,846,135.98
2,372,497,409.61 2
Efisiensi Biaya
3 Jumlah Penghematan Biaya
Rupiah 3 3.60
3.60 3.41
4 Perbandingan Cost
Ratio 2
1.64 1.32 2.40 1.54 1.16 1.51
1.53 1.02 2.40 249,596,931.00
611,045,694.00 320,000,000.00
1,205,358,055.00 408,400,000.00
1,203,985,467.10
95
88
3 Peningkatan
5 Jumlah Penerimaan
Hasil Deposito Rupiah 2
2.40 2.40
2.40 Penerimaan
Progsus Jasa Konstruksi
Hasil Investasi
Sub Total Perspektif Keuangan 24
22.69 21.72