Implikasi Manajerial HASIL DAN PEMBAHASAN

4.7. Implikasi Manajerial

Dalam penelitian ini diketahui bahwa kinerja perusahaan pada pencapaian atribut KPI secara keseluruhan sudah cukup baik. Terlebih di tahun sesudah penerimaan sertifikasi ISO, kinerjanya semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan rata-rata kinerja dengan menggunakan deskriptif analitis. Melalui penelitian ini, khususnya pada gambar diagram IPA, Jamsostek Bandung I dapat mengetahui kinerja perusahaan dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Terutama pada atribut-atribut yang masuk pada prioritas utama. PT Jamsostek Persero Bandung I harus mampu memperbaiki manajemennya melalui penetapan strategi yang tepat. Selain itu, penerapan ISO 9001 : 2000 diharapkan mampu membudaya ke seluruh bagian perusahaan, dengan dibantu oleh peran aktif MR ISO serta bukti komitmen dari Top Management dalam membudayakan Sistem Manajemen Mutu yang terpadu. Dengan begitu karyawanpun akan tergerak untuk menumbuhkan kesadaran mutu pada kinerjanya dalam menjalankan tugas-tugas di perusahaan dan hal tersebut akan memberi dampak perbaikan kinerja juga bagi perusahaan secara keseluruhan. Walaupun kinerja perusahaan sekarang sudah masuk dalam kategori baik, namun tetap harus dilakukan perbaikan secara terus-menerus. Perbaikan kinerja tidak semata-mata hanya berkat penerapan ISO saja, namun bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal lainnya. Salah satunya adalah faktor pesaing. Untuk saat ini PT jamsostek Persero merupakan satu-satunya BUMN yang mengurus jaminan sosial tenaga kerja yang kepesertaannya bersifat wajib oleh negara, sehingga dapat dikatakan belum memiliki pesaing kuat. Namun jika di tahun mendatang terutama saat diberlakukannya pasar bebas ternyata faktor pesaing akan semakin meningkat, dibutuhkan daya kompetitif yang baik dari perusahaan. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Penerapan ISO 9001:2000 di PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I sudah efektif. Fokus utamanya, yaitu terhadap perbaikan kinerja, penggunaan struktur baru yang didasarkan pada pendekatan proses Process Approach, pengurangan prosedur terdokumentasi, penekanan pada pemenuhan kepuasan pelanggan, dan analisa data untuk perbaikan secara berkesinambungan serta mencakup seluruh bagian perusahaan dan melibatkan semua karyawan perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari kondisi lapang seperti pelayanan yang dilakukan oleh para karyawan di kelima bidang dalam perusahaan sudah sesuai dengan kebijakan dan sasaran mutu yang telah ditetapkan, memiliki parameter sasaran mutu yang jelas untuk tiap bidangnya, dan selalu melakukan pendokumentasian pada setiap tahapan usaha. Dilihat dari hasil gambar diagram Important Performance Analysis IPA tahun saat sebelum dan sesudah sertifikasi, terdapat perbaikan kinerja dari dari tahun 2005 ke tahun 2006, yaitu pada tahun 2005 hingga tahun 2006 tidak ada atribut yang masuk ke kuadran prioritas utama. Namun pada tahun 2007 atribut kolektibilitas penerimaan iuran menjadi prioritas utama di diagram IPA, begitu juga atribut jumlah penerimaan sektor informal dan penambahan kepesertaan tenaga kerja sektor informal di tahun 2008. Namun di tahun 2008 terdapat banyak penambahan atribut yang masuk ke dalam kuadran pertahankan. Hal ini berarti terdapat banyak atribut yang mengalami perbaikan kinerja di tahun 2008. Berikutnya dilihat dari hasil uji korelasi Pearson didapat nilai r dari tahun 2005, 2006-2007, dan 2008 adalah positif yang artinya antara target dan realisasi memiliki korelasi positif dimana atribut-atribut dari KPI sebagian besar tingkat realisasinya telah mendekati atau sesuai dengan tingkat targetnya, bahkan tidak sedikit yang melebihi target yang ditentukan. Tingkat derajat keeratan hubungan linier antara target dan realisasi atribut- atribut dalam Key Performance Indicator KPI meningkat dari 0.95741 pada tahun 2005, naik menjadi 0.96182 di tahun 2006, namun menurun menjadi 0.94959 di tahun 2007 dan 0.93579 di tahun 2008. Tetapi jika dilihat secara keseluruhan, keeratan hubungan yang positif dan nilai r yang tinggi tiap tahunnya ini, menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam mencapai target dalam KPI sudah baik dan semakin meningkat dengan diterapkannya SMM ISO 9001 : 2000 pasca sertifikasi. Terakhir, dari hasil perhitungan rata-rata kinerja KPI pada keempat perspektif Balanced Scorecard BSC dengan menggunakan metode deskriptif-analitis diketahui bahwa kinerja PT Jamsostek Bandung I menunjukkan trend atau kecenderungan yang lebih baik setelah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 dibandingkan dengan tahun sebelum perolehan sertifikasi. Walaupun peningkatan kinerja tidak terjadi secara signifikan, sudah terlihat adanya trend perbaikan secara berkesinambungan yang terjadi pasca perolehan sertifikasi ISO 9001:2000. Setelah melihat semua hasil pengolahan data dan membandingkan hasilnya antara pra dan pasca sertifikasi, maka dapat disimpulkan bahwa perolehan sertifikasi ISO 9001:2000 ternyata dapat memberi pengaruh perbaikan terhadap kinerja di PT Jamsostek Bandung I. Dapat dikatakan penerapan ISO 9001:2000 membuat kinerja perusahaan lebih terstruktur, terdokumentasi, telah memiliki Standardisasi Operasional Perusahaan SOP dan telah melakukan tinjauan manajemen setiap satu tahun sekali yang dituangkan di dalam Key Performance Indicator KPI perusahaan sebagai wujud dari usaha perusahaan dalam melakukan perbaikan secara berkesinambungan.

2. Saran

Berdasarkan pengamatan terhadap kondisi PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I selama penelitian dan hasil penelitian yang diperoleh, maka disarankan : a. Penerapan SMM ISO 9001:2000 PT Jamsostek Persero Bandung I diharapkan tidak hanya sebatas keperluan sertifikasi saja melainkan dapat membudaya dalam seluruh komponen perusahaan. b. Atribut KPI yang tingkat pencapaian targetnya sudah baik, dulu dipertahankan agar kualitas kinerja perusahaan juga dapat terjaga dengan baik dan untuk atribut yang masih menjadi prioritas utama harus diperbaiki kinerjanya. c. Diharapkan PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I dapat terus berkomitmen untuk meningkatkan kinerja perusahaan pada tahun- tahun berikutnya sehingga mampu mewujudkan sasaran mutu yang telah ditetapkan oleh Kantor Pusat, yaitu mendapatkan predikat kantor cabang yang sehat sekali dengan jumlah nilai KPI = 100 pada tiap tahunnya. DAFTAR PUSTAKA Ariani, D W. 2002. Manajemen Kualitas Pendekatan Sisi Kualitatif. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. KPI Development. http:www.bpkp.go.idindex.php?idunit=21idpage=332 . [24 Mei 2009] Badan Standarisasi Nasional. 2000. Standarisasi : Dalam Perspektif Ilmu, Industri dan Perdagangan. BSN, Jakarta. . 2001. Pemantapan Program Standarisasi Nasional. Warta Standarisasi Nasional Vol.27 No. 3, Jakarta. Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tentang Badan Usaha Milik Negara. http:bumn- ri.com . [24 Mei 2009] Chatab, N. 1997. Mendokumentasikan Sistem Mutu ISO 9000. Andi Offset, Yogyakarta. Gaspersz, V . 2004. Perencanaan Strategik untuk Peningkatan Kinerja. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta . 2005. ISO 9001:2000 and Continual Quality Improvement. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Hadiwiardjo, B.H dan Wibisono, S. 2000. Memasuki Pasar Internasional dengan ISO 9000 Sistem Manajemen Mutu. Ghalia Indonesia, Jakarta. Hochster, Michael. Cara Persiapan Dengan Pra-Pasca Analisis. http:www.clickz.com839571ei=m4JtStOaF4mNkAWCpfiTCwsa =Xoi=translateresnum=1ct=resultprev=search3Fq3Dpre- post2Banalysis26hl3Did26sa3DG . [27 Juli 2009] Indonesian Quality Award Foundation. 2007. Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence . IQAF, Jakarta. Di dalam : Perdana, Dhika Yudha. 2008. Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence 2007 Studi Kasus PT. Asuransi Ekspor Indonesia Jakarta. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Irawan, H. 2004. Analisis Kepuasan Pelanggan. Elex Media Komputindo. Jakarta. Jamsostek. Sertifikasi ISO. http:www.jamsostek.co.id . [19 Desember 2008] Jasfar, F. 2005. Manajemen Jasa. Ghalia Indonesia, Jakarta. Kaplan, R.S. dan D. P. Norton. 1996. Balanced Scorecard ; Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Erlangga, Jakarta. Kaplan, R dan D. P. Norton. 2000. Focusing Your Organization on Strategy with The Balanced Scorecard . Harvard Business Riview. Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard : Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipat Ganda Kinerja Keuangan Perusahaan. Salemba Empat, Jakarta. Nasution, M. 2004. Manajemen Mutu Terpadu. Ghalia Indonesia, Jakarta. Niven, P. 2002. Balanced Scorecard Step by Step; Maximazing Performance and Maintaining Result . John Wiley Son, inc, New York. Prawirosento, S. 2001. Manajemen Mutu Terpadu. Bumi Aksara, Jakarta. Rangkuti, F. 2006. Measuring Customer Satisfaction. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Renggani, A.G. 2002. Kajian Penerapan Manajemen Mutu Terpadu di PT Karya Pangan Gemilang. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Rizqa, M. Strategi Audit KPI. http:www.bpkp.co.id?idpage=758 . [24 Mei 2009] Sarwono, J. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu, Yogyakarta. Suardi, R. 2001. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 : Penerapannya untuk Mencapai TQM. Penerbit PPM, Jakarta. Waryanto, B., dan Y.A. Millafati. 2006. Transformasi Data Skala Ordinal ke Interval dengan menggunakan Macro Minitab. Jurnal Informatika Pertanian 15:18. http:www.litbang.deptan.go.idwarta-ippdf- file4.budiwaryanto-ipvol-15.pdf . [21 April 2009] Yuwono, S., dkk. 2006. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard : Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. LAMPIRAN 87 Petugas Umum Petugas Pengadaan Arsiparis Verifikator Akuntansi Verifikator Anggaran dan Perpajakan Pembukuan Kasir Data Administrator Technical Support Verifikator Jaminan Customer Service Officer Data Operator Account Officer 1 Account Officer 2 Account Officer 5 Account Officer 4 Account Officer 3 Account Officer 6 Petugas Administrasi Pemasaran Kepala Kantor Cabang Kepala Bidang Teknologi Informasi dan PKPKBL Kepala Bidang Keuangan Kepala Bidang Umum dan SDM Kepala Bidang Pelayanan dan JPK Kepala Bidang Pemasaran dan Progsus Lampi ran 1. S trukt u r Organisasi PT Ja msostek Persero K ant or Cabang B andu ng I 88 Working Group Bidang Pelayanan dan JPK Working Group Bidang Teknologi Informasi dan Progsus Working Group Bidang Keuangan Working Group Bidang Umum dan SDM Top Management Management Representative Secretariate ISO Lead Auditor Steering Committee Working Group Bidang Pemasaran dan PKPKBL Lam p ir an 2. S tru kt ur Organisasi Sist em Manajemen Mut u P T Jamsostek Perse ro K antor Cab ang Bandun g I 89 Ke puas an Pe lang gan Per sya rat an Pe lang gan Proses Manajemen Penetapan visi, misi, kebijakan dan sasaran perusahaan Penetapan Tanggung jawab dan Wewenang Proses Utama Proses Pendukung Proses Operasional dan Pelayanan Proses Perluasan Kepesertaan Proses Pembinaan Kepesertaan Proses Pelayanan Jaminan Perbaikan Berkelanjutan Lampi ran 3. G am b ar Bisni s Model PT Jamso stek Persero Kan tor Caban g Bandung I 90 Lampiran 4. Sasaran Mut u p er Bidang P T Jam sos tek Persero Kant o r Cabang Band ung I Sasaran Mutu per Bidang dan Realisasinya pada Tahun 2005-2008 No . Sasaran Mutu Target 2005 Realisasi 2005 Target 2006 Realisasi 2006 Target 2007 Realisasi 2007 Target 2008 Realisasi 2008 Rencana Pencapaian Sasaran Program Target Waktu Pencapaian Bidang Pemasaran Penanggung Jawab : Kabid Pemasaran 1 . Meningkatkan: Penerimaan jumlah iuran kepesertaan Penambahan kepesertaan Perusahaan dan Tenaga Kerja Rp.133,1 milyard 175 Perusahaan 16.241 Tenaga Kerja Rp.134,1 milyard 175 Perusahaan 52.258 Tenaga Kerja Rp.153,1 milyard 1.210 Perusahaan 244.184 Tenaga Kerja Rp.144,8 milyard 1.450 Perusahaan 249.752 Tenaga Kerja Rp.174,5 milyard 120 Perusahaan 20.400 Tenaga Kerja Rp.196,06 milyard 136 Perusahaan 29.217 Tenaga Kerja Rp.212,1 milyard 121 Perusahaan 19.800 Tenaga Kerja Rp.204,6 milyard 145 Perusahaan 40.210 Tenaga Kerja Menyusun database perusahaan Wajib Belum Daftar, perluasan dan pembinaan kepesertaan program paket, program khusus, tenaga kerja informal serta penyelesaian piutang iuran. Desember 2005 - 2008 2 . Menyelesaikan rekonsiliasi bulanan 100 90 100 92 100 95 100 95 Membuat dan mendistribusikan target penyelesaian rekonsiliasi bulanan Jan - Des 2005 - 2008 3 . Menyelesaikan dan menyampaikan D PSJHT untuk tahun 2005 - 2008 100 90 100 92 100 95 100 95 Membuat dan mendistribusikan target penyelesaian D PSJHT untuk tahun 2005 – 2008 28 Feb 2005 – 2008 91 Bidang elayanan Penanggung Jawab : Kabid Pelayanan 1 . Meningkatkan one day service JHT, dan JK 100 100 100 100 100 100 100 100 Menetapkan dan membayarkan JHT dan JK one day service atau sesuai janji apabila data pendukung lengkap dan benar. Setiap transaksi 2 . Meningkatkan pemenuhan amalgamasi 100 100 100 100 100 100 100 100 Memonitor SPA – 1 dan SPA – 3 Setiap pengajuan data 3 . Meningkatkan pelayanan JPK 100 100 100 100 100 100 100 100 Melakukan pembinaan kepada PPK I dan PPK II Semester Bidang Teknologi Informasi Penanggung Jawab : Kabid Teknologi Informasi 1 . Meningkatkan ketepatan kecepatan pencetakan KPJ KPK Sertifikat 100 100 100 100 100 100 100 100 Memonitor permintaan pencetakan KPJ KPK Sertifikat Setiap hari 2 . Meningkatkan ketepatan atau kecepatan pencetakan D PSJHT 100 100 100 100 100 100 100 100 Memonitor permintaan percetakan D PSJHT 31 Maret 2005 – 2008 3 . Melakukan perawatan software, hardware serta sarana dan prasarana komputer 3 bulan sekali 3 bulan sekali 3 bulan sekali 3 bulan sekali 3 bulan sekali 3 bulan sekali 3 bulan sekali 3 bulan sekali Membuat jadwal perawatan software, hardware serta sarana dan prasarana komputer Setiap 3 bulan sekali Lanjut an La mpi ran 4. 92 4 . Menerbitkan, mengelompokkan dan mendistribusikan Daftar Nama Tertanggung DNT per PPK I 100 100 100 100 100 100 100 100 Meng-Update dan memonitor Daftar Nama Tertanggung DNT berdasarkan mutasi 5 hari kerja setiap awal bulan Bidang Keuangan Penanggung Jawab : Kabid Keuangan 1 . Meningkatkan ketepatan hasil rekonsiliasi bank 100 100 100 100 100 100 100 100 Membuat jadwal rekonsiliasi bank Setiap akhir bulan 2 . Meningkatkan ketepatan dan kecepatan pembayaran jaminan dan penerimaan iuran 95 95 95 95 95 95 95 95 Menginventarisir jaminan yang akan dibayarkan dan penerimaan iuran Setiap hari 3 . Meningkatkan ketepatan dan kecepatan laporan keuangan 100 100 100 100 100 100 100 100 Memperbaiki laporan neraca, rugi laba dan konsolidasi Paling lambat tanggal 5 setiap bulan Bidang Umum dan Personalia Penanggung Jawab : Kabid Umum dan Personalia 1 . Meningkatkan pengendalian peminjaman dan pengembalian arsip 100 100 100 100 100 100 100 100 Memonitor arsip Setiap hari 2 . Meningkatkan ketepatan dan 90 90 90 90 90 90 90 90 Membuat jadwal pengiriman Setiap hari Lanjutan Lampiran 4. 93 kecepatan pengiriman KPJ, Sertifikat, D PSJHT dan surat 3 . Melaksanakan perawatan sarana dan prasarana 90 90 90 90 90 90 90 90 Membuat jadwal perawatan sarana dan prasarana Setiap bulan 4 . Melakukan pemutakhiran database personil dan aktiva 100 100 100 100 100 100 100 100 Membuat jadwal pemutakhiran database personil dan aktiva Setiap bulan Bidang Program Khusus Penanggung Jawab : Kabid Program Khusus 1 . Meningkatkan penerimaan jumlah iuran, kepesertaan perusahaan dan tenaga kerja program Jasa Konstruksi Rp. 2,616 Milyard Rp. 1,478 Milyard Rp. 1,240 Milyard Rp. 1,697 Milyard Rp. 1,274 Milyard Rp. 1,754 Milyard Rp. 1,425 Milyard Rp. 1,878 Milyard Menghimpun data dan informasi dari berbagai sumber yang relevan untuk mendapatkan potensi kepesertaan Jasa Konstruksi Desember 2005 – 2008 Lanjutan La mpiran 4. 1 Lanjutan Lampiran 4. Keterangan : D PSJHT : Daftar Pernyataan Saldo Jaminan Hari Tua SPA – 1 : Surat Permintaan Amalgamasi SPA – 3 : Jawaban amalgamasi untuk tanaga kerja yang terdaftar sebagai peserta pada kantor cabang tersebut. Rekonsiliasi bulanan : Kegiatan untuk membandingkan antara penerimaan iuran yang disampaikan oleh perusahaan, dengan rincian data upah tenaga kerja perusahaan. PPK : Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan yang terdiri dari PPK I Puskesmas, Balai Pengobatan, Dokter Umum, Klinik Umum, Klinik Perusahaan dan PPK II Lanjutan Rumah Sakit, Apotek, Optik. KPJ : Kartu Peserta Jamsostek KPK : Kartu Pemeliharaan Kesehatan Sertifikat Jamsostek : Tanda kepesertaan yang diberikan oleh PT Jamsostek kepada perusahaan yang mendaftar sebagai peserta Jamsostek Amalgamasi : Penggabungan saldo Jaminan Hari Tua JHT tenaga kerja yang pindah bekerja dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Jadi disaat tenaga kerja yang bersangkutan berhenti di perusahaan pertama kemudian di perusahaan kedua dia didaftarkan kembali dalam program Jamsostek dengan Nomor Pendaftaran Perusahaan NPP yang berbeda, maka saldo JHT di perusahaan yang pertama akan diamalgamasikan ke perusahaan kedua dengan memakai nomor Kartu Peserta Jamsostek KPJ yang pertama KPJ yang lama. Amalgamasi ini hanya berlaku bagi tenaga kerja peserta Jamsostek yang pindah-pindah kerja perusahaan agar saldo JHT miliknya tidak terputus karena terus teramalgamasikan. 94 87 Lampi ran 5. P en ilaian Key Performa nc e Indicators PT Jamso st ek K an tor C abang I Penilaian Key Performance Indicators PT Jamsostek Kantor Cabang Bandung I Tahun 2005 - 2007 No SASARAN KPI SATUAN BOBOT TARGET 2005 REALISASI 2005 NILAI TARGET 2006 REALISASI 2006 NILAI TARGET 2007 REALISASI 2007 NILAI STRATEGIS A b D e f g h=gf x e f g h=gf x e f g h=gf x e

A. Perspektif Keuangan

1 Peningkatan 1 Jumlah Penerimaan Iuran Penerimaan Iuran 1.1. JHT Rupiah 6 113,102,561,396.00 108,006,066,673.76 5.73 123,871,390,000.00 123,667,986,847.45 5.99 143,721,960,710.00 165,107,411,909.87 6.89 1.2. Non-JHT Rupiah 4 20,076,733,974.00 26,096,439,254.23 4.80 29,304,770,000.00 21,149,594,691.96 2.89 30,793,241,840.00 30,954,553,133.93 4.02 1.3. Jasa Konstruksi Rupiah 2 2,616,330,645.00 1,478,137,968.85 1.13 1,240,860,000.00 1,697,795,102.49 2.40 1,274,471,590.00 1,754,907,620.09 2.40 1.4. Sektor Informal TKM, TKO Rupiah 2 143,285,070.00 275,535.00 0.01 582,980,000.00 3,092,115.00 0.01 78,225,740.00 806,640.00 0.02 2 Kolektibilitas Penerimaan Iuran 3 80 70 2.63 80 78 2.93 80 50 1.88 2,223,852,933.65 1,788,377,141.56 2,432,015,378.54 1,986,536,371.73 2,695,846,135.98 2,372,497,409.61 2 Efisiensi Biaya 3 Jumlah Penghematan Biaya Rupiah 3 3.60 3.60 3.41 4 Perbandingan Cost Ratio 2 1.64 1.32 2.40 1.54 1.16 1.51 1.53 1.02 2.40 249,596,931.00 611,045,694.00 320,000,000.00 1,205,358,055.00 408,400,000.00 1,203,985,467.10 95 88 3 Peningkatan 5 Jumlah Penerimaan Hasil Deposito Rupiah 2 2.40 2.40 2.40 Penerimaan Progsus Jasa Konstruksi Hasil Investasi Sub Total Perspektif Keuangan 24

22.69 21.72