Importance Performance Analysis HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4. Importance Performance Analysis

Setelah diketahui atribut-atribut dalam KPI yang berkaitan dengan sasaran mutu ISO 9001:2000 PT. Jamsotek Persero Kacab Bandung I, selanjutnya akan dihitung nilai rataan secara keseluruhan dari target dan realisasi dari bobot tiap-tiap atribut KPI tersebut yang terbagi dalam dua kelompok waktu, yaitu tahun sebelum pra sertifikasi yang diwakili oleh tahun 2005 dan tahun sesudah pasca sertifikasi yang diwakili tahun 2006, 2007 dan tahun 2008. Secara terperinci penilaian rataan tersebut dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 5. Perhitungan Nilai Rataan dari Tingkat Target dan Tingkat Realisasi terhadap Atribut dari KPI Jamsostek Kacab Bandung I Tahun 2005-2007 Kode Target 2005 Realisasi 2005 Target 2006 Realisasi 2006 Target 2007 Realisasi 2007 A1 6 5.73 6 5.99 6 6.89 A2 4 4.80 4 2.89 4 4.02 A3 2 1.13 2 2.40 2 2.40 A4 2 0.01 2 0.01 2 0.02 A5 3 2.63 3 2.93 3 1.88 A6 3 3.60 3 3.60 3 3.41 A7 2 2.40 2 1.51 2 2.40 A8 2 2.40 2 2.40 2 2.40 B1 3 3.00 3 3.60 3 3.40 B2 2 2.00 2 2.32 2 2.07 B3 5 6.00 5 5.11 5 6.00 B4 4 4.38 4 4.77 4 4.80 B5 2 1.78 2 1.79 2 0.20 B6 2 2.00 2 2.00 2 2.00 B7 2 2.00 2 2.00 2 2.00 B8 2 2.00 2 2.00 2 2.00 B9 2 2.00 2 2.00 2 2.00 B10 1 1.00 1 1.00 1 1.00 B11 1 1.00 1 1.00 1 1.00 B12 1 1.00 1 1.00 1 1.00 B13 2 1.78 2 1.78 2 1.78 B14 2 2.00 2 2.00 2 2.00 Lanjutan Tabel 5. Kode Target 2005 Realisasi 2005 Target 2006 Realisasi 2006 Target 2007 Realisasi 2007 C1 2 1.80 2 1.84 2 1.90 C2 3 2.70 3 2.76 3 2.85 C3 5 4.50 5 4.60 5 4.75 C4 3 2.70 3 2.76 3 2.85 C5 10 9.00 10 9.20 10 9.50 C6 1 0.95 1 0.92 1 0.95 C7 1 0.95 1 0.92 1 0.95 C8 2 2.00 2 2.00 2 1.62 C9 2 1.43 2 1.57 2 1.43 C10 2 2.00 2 2.00 2 1.25 C11 2 1.33 2 1.67 2 1.67 D1 1 1.00 1 0.97 1 1.20 D2 1 0.90 1 0.90 1 0.95 D3 2 2.00 2 2.00 2 2.00 D4 2 2.00 2 2.00 2 2.00 D5 2 2.00 2 2.00 2 2.00 D6 2 2.00 2 2.00 2 2.00 D7 2 2.00 2 2.00 2 2.00 Total 100.00 95.89 100.00 96.20 100.00 96.53 Rataan 2.50 2.397 2.50 2.405 2.50 2.413 Untuk tahun 2008 ada perubahan kebijakan dari Kantor Jamsostek Pusat yaitu, dengan diberikannya beberapa atribut tambahan dan merubah penentuan bobot antar perspektif sehingga untuk tahun 2008 dibuat terpisah dengan tahun 2006 dan 2007. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Perhitungan Nilai Rataan dari Tingkat Target dan Tingkat Realisasi terhadap Atribut dari KPI Jamsostek Kacab Bandung I Tahun 2008 Kode Target 2008 Realisasi 2008 Kode Target 2008 Realisasi 2008 A1 4 3.91 B29 1 1.00 A2 4 3.44 B30 1 0.95 A3 2 2.40 C1 4 3.80 A4 2 0.04 C2 3 2.85 A5 2 2.16 C3 3 2.85 A6 2 2.40 C4 1 0.95 A7 1 1.20 C5 2 1.90 A8 1 1.20 C6 1 0.99 A9 2 2.40 C7 1 0.95 B1 3 3.60 C8 0.5 0.42 B2 2 2.40 C9 0.5 0.42 B3 5 6.00 C10 0.5 0.42 B4 3 3.60 C11 0.5 0.01 B5 2 0.33 C12 0.5 0.02 B6 0.5 0.50 C13 1 1.00 B7 0.5 0.50 C14 3 3.00 B8 0.5 0.50 C15 2 2.40 B9 0.5 0.50 C16 0.5 0.49 B10 0.5 0.50 C17 0.5 − B11 0.5 0.50 C18 0.25 − B12 0.5 0.50 C19 0.46 0.46 B13 1 1.07 C20 0.46 − B14 1 1.00 C21 0.46 − B15 1 1.20 C22 0.46 0.46 B16 1 1.06 C23 0.46 − B17 3 3.60 C24 0.75 0.80 B18 0.5 0.50 C25 1.45 1.45 B19 0.5 0.50 C26 0.75 0.75 B20 1 1.20 D1 1 1.00 B21 2 2.40 D2 1 1.20 B22 2 2.38 D3 1 1.20 B23 1 0.93 D4 1 0.98 B24 1 0.48 D5 2 2.00 B25 1 1.00 D6 2 2 B26 1 0.41 D7 0.5 0.5 B27 1 0.30 D8 0.5 0.5 B28 1 1.00 D9 1 1 Total 100 96.80 Rataan 1.35 1.31 Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 6, selanjutnya dengan menggunakan diagram kartesius, 40 atribut penilaian KPI tersebut akan dikelompokkan dalam empat kuadran berdasarkan skor masing-masing atribut menurut tingkat target dan tingkat realisasinya. Empat kuadran dari diagram Kartesius tersebut adalah prioritas utama kiri atas, pertahankan prestasi kanan atas, prioritas rendah kiri bawah, berlebihan kanan bawah. Pembagian kuadran ini dibatasi oleh garis pembagi berdasarkan rataan total nilai dari tingkat target dan rataan total nilai dari tingkat realisasi. Untuk diagram kartesius tahun 2005 garis pembagi terletak pada ordinat 2,50 ; 2,397. Garis pembagi diagram kartesius tahun 2006 terletak pada ordinat 2,50 ; 2,405. Sedangkan diagram kartesius tahun 2007 dibatasi oleh garis pembagi yang terletak pada ordinat 2,50 ; 2,413. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 7, pada tahun 2008 terdapat 74 atribut penilaian KPI yang akan dikelompokkan dalam empat kuadran dari diagram Kartesius IPA. Untuk garis pembagi diagram kartesius tahun 2008 terletak pada ordinat 1,35 ; 1,31. Pembagian ini dimaksudkan untuk menentukan titik berat dari usaha perbaikan untuk atribut yang dianggap sangat berpengaruh. Garis pembagi diagram kartesius tahun 2008 lebih rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan jumlah atribut KPI tahun 2008 lebih banyak hampir dua kali lipat dari atribut KPI tahun-tahun sebelumnya. Hubungan tingkat target masing-masing atribut dengan tingkat realisasinya diperlihatkan ke dalam gambar diagram kartesius berikut. Untuk diagram kartesius tahun 2005 dapat dilihat pada Gambar 9. Untuk tahun 2006 digambarkan pada Gambar 10. Sedangkan untuk diagram kartesius tahun 2007 dan 2008 diperlihatkan pada Gambar 11. dan Gambar 12. 9 8 7 6 5 4 3 2 1 10 8 6 4 2 Realisasi 2005 T a rg e t 2 5 2.40 2.5 D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 C11 C10 C9 C8 C7 C6 C5 C4 C3 C2 C1 B14 B13 B12 B11 B10 B9 B8 B7 B6 B5 B4 B3 B2 B1 A 8 A 7 A 6 A 5 A 4 A 3 A 2 A 1 I PA Tahun 2 0 0 5 Gambar 9 . Diagram tingkat kepentingantarget dan tingkat kinerjarealisasi tahun 2005 9 8 7 6 5 4 3 2 1 10 8 6 4 2 Realisasi 2006 T a rg e t 2 6 2.40 2.5 D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 C11 C10 C9 C8 C7 C6 C5 C4 C3 C2 C1 B14 B13 B12 B11 B10 B9 B8 B7 B6 B5 B4 B3 B2 B1 A 8 A 7 A 6 A 5 A 4 A 3 A 2 A 1 I PA Tahun 2 0 0 6 Gambar 10 . Diagram tingkat kepentingantarget dan tingkat kinerjarealisasi tahun 2006 10 8 6 4 2 10 8 6 4 2 Realisasi 2007 T a rg e t 2 7 2.41 2.5 D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 C11 C10 C9 C8 C7 C6 C5 C4 C3 C2 C1 B14 B13 B12 B11 B10 B9 B8 B7 B6 B5 B4 B3 B2 B1 A 8 A 7 A 6 A 5 A 4 A 3 A 2 A 1 I PA Tahun 2 0 0 7 Gambar 11 . Diagram tingkat kepentingantarget dan tingkat kinerjarealisasi tahun 2007 6 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 Realisasi 2008 T a rg e t 2 8 1.31 1.35 D9 D8 D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 C26 C25 C24 C22 C19 C16 C15 C14 C13 C12 C11 C10 C9 C8 C7 C6 C5 C4 C3 C2 C1 B30 B29 B28 B27 B26 B25 B24 B23 B22 B21 B20 B19 B18 B17 B16 B15 B14 B13 B12 B11 B10 B9 B8 B7 B6 B5 B4 B3 B2 B1 A 9 A 8 A 7 A 6 A 5 A 4 A 3 A 2 A 1 I PA Tahun 2 0 0 8 Gambar 12. Diagram tingkat kepentingantarget dan tingkat kinerjarealisasi tahun 2008 Matrik IPA terbagi ke dalam empat kuadran yang menggambarkan keadaan yang berbeda, dengan penjabaran sebagai berikut:

1. Kuadran A Prioritas Utama

Kuadran A merupakan wilayah yang menjadi prioritas utama dalam evaluasi kinerja PT Jamsostek Persero Bandung I. Atribut KPI yang termasuk dalam kuadran ini oleh perusahaan dianggap sebagai atribut yang penting, karena memiliki target pencapaian yang tinggi, namun perusahaan belum bisa melaksanakannya sesuai dengan target, sehingga kinerja perusahaan dianggap kurang optimal. Untuk itu, perlu adanya peningkatan atau perbaikan kinerja terhadap atribut yang terdapat pada kuadran ini. Pada tahun 2005 hingga tahun 2006 tidak ada atribut yang masuk ke kuadran ini. Di tahun 2007 terdapat satu atribut yang berada di daerah ini, yaitu kolektibilitas penerimaan iuran A5. Kolektibilitas penerimaan iuran memiliki peran yang sangat penting bagi kelangsungan kinerja perusahaan karena iuran dari peserta merupakan salah satu sumber penghasilan utama bagi perusahaan yang nantinya akan digunakan kembali untuk proses kegiatan usaha perusahaan selanjutnya. Bila kolektibilitas penerimaan iuran peserta tidak berjalan lancar, maka jalannya kegiatan usaha perusahaan pun akan terhambat. Untuk mengantisipasi masalah ini, pihak perusahaan telah mengeluarkan peraturan kepada peserta tentang tatacara pembayaran iuran yang wajib dilakukan tiap bulan maksimal hingga tanggal 15 dari bulan iuran yang bersangkutan dan akan dikenakan denda bila terjadi keterlambatan pembayaran. Dengan diperolehnya sertifikasi ISO 9001:2000, perusahaan memiliki sistem prosedur yang makin terstruktur dan terdokumentasi dengan baik sehingga proses kerja khususnya pada kolektibilitas penerimaan iuran tiap tahun menjadi lebih teratur dan terarah. Terbukti pada tahun 2008, atribut ini sudah tidak berada di kuadran A lagi. Namun terdapat dua atribut yang masuk ke dalam kuadran ini, yaitu jumlah penerimaan sektor informal A4 dan penambahan kepesertaan tenaga kerja sektor informal B5. Dua atribut ini melibatkan mitra bisnis perusahaan dari sektor informal. Oleh karena itu perusahaan harus lebih memperhatikan hubungan bisnis dengan para mitra dan rekanannya. Salah satunya dengan menjalin komunikasi bisnis yang baik antar mitra agar dapat terjalin hubungan yang lebih baik lagi.

2. Kuadran B Pertahankan Prestasi

Kuadran B mencakup atribut yang dianggap penting dan sangat memuaskan karena memiliki target pencapaian yang tinggi dan PT Jamsostek telah berhasil melaksanakannya bahkan mampu melebihi target sehingga dianggap kinerja perusahaan sudah berjalan dengan baik dan efisien untuk itu perusahaan wajib mempertahankannya. Kuadran ini merupakan prestasi PT Jamsostek dalam usaha pencapaian target, sehingga perlu dipertahankan agar kinerja perusahaan tetap terjaga. Atribut yang termasuk dalam kuadran ini pada gambar diagram tahun 2005 dan tahun 2006 ada 11 atribut, yaitu jumlah penerimaan iuran JHT A1, jumlah penerimaan iuran non JHT A2, kolektibilitas penerimaan iuran A5, jumlah penghematan biaya A6, penambahan kepesertaan perusahaan program JKK, JHT, JK B1, penambahan kepesertaan tenaga kerja program JKK, JHT, JK B3, penambahan kepesertaan tenaga kerja program JPK B4, persetujuan perusahaan atas selisih rekonsilisasi C2, penyelesaian selisih rekonsiliasi C3, penyelesaian DPSJHT perusahaan C4 dan penyelesaian DPSJHT tenaga kerja C5. Sedangkan pada tahun 2007 atribut kolektibilitas penerimaan iuran A5 keluar dari kuadran ini dan masuk ke kuadran A. Kemudian di tahun 2008 terdapat penambahan atribut yang masuk kuadran ini menjadi 22 atribut. Adapun atribut baru tersebut adalah jumlah penerimaan jasa konstruksi A3, penyelesaian piutang iuran MNA A9, penambahan kepesertaan perusahaan program JPK B2, sosialisasi program Jamsostek kepada perusahaan B17, peningkatan kepuasan peserta program JPK B21, peningkatan kepuasan peserta program non JPK B22, pelaksanaan rekonsiliasi bulanan C1, herregistrasi peserta aktif tenaga kerja C14, BAP perusahaan bermasalah C15, peningkatan pinjaman C25, peningkatan Build in Control atau Early Warning System D5 dan tindak lanjut rekomendasi auditor D6. Ternyata jumlah atribut yang masuk ke kuadran ini pada tahun 2008 lebih banyak daripada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya upaya perbaikan kinerja yang dilakukan dari perusahaan pasca sertifikasi dengan ditunjang penerapan budaya mutu yang baik oleh seluruh personel perusahaan.

3. Kuadran C Prioritas Rendah

Atribut yang termasuk dalam kuadran ini merupakan atribut yang kurang penting pengaruhnya karena memiliki target pencapaian yang rendah, usaha pencapaian target yang dilakukan perusahaanpun biasa- biasa saja dan realisasinya secara umum masih berada di bawah target. Atribut yang termasuk dalam kuadran ini pada gambar tahun 2005 dan tahun 2006 adalah jumlah penerimaan jasa konstruksi A3, jumlah penerimaan sektor informal A4, perbandingan cost ratio A7, penerimaan bunga deposito program khusus jasa konstruksi A8, penambahan kepesertaan perusahaan program JPK B2, penambahan kepesertaan tenaga kerja sektor informal B5, kecepatan penyelesaian klaim JHT atau JK B6, kecepatan penyelesaian klaim JKK B7, kecepatan penyelesaian klaim JPK PPK I dan II B8, kecepatan penyelesaian klaim JPK Perorangan B9, kecepatan penyelesaian proses pemenuhan amalgamasi B10, kecepatan penyelesaian penerbitan kartu peserta jamsostek B11, kecepatan penyelesaian penerbitan sertifikat jamsostek B12, penyelesaian hutang jaminan B13, penyebaran jumlah PPK 1 B14, dan semua atribut pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Di tahun 2007 hampir sama dengan tahun 2005 dan 2006, hanya terdapat pengurangan atribut A5. Sedangkan pada tahun 2008, atribut-atribut selain yang berada di kuadran A dan B, semuanya masuk ke dalam kuadran C. Atribut-atribut yang berada di dalam kuadran ini masih dianggap kurang berpengaruh terhadap kinerja PT Jamsostek sehingga sehingga hal ini bukan menjadi hal yang terlalu diprioritaskan untuk perbaikan selanjutnya. Akan tetapi atribut ini harus tetap dijalankan dan diperhatikan, karena bisa saja penurunan kinerja perusahaan berawal dari atribut-atribut ini dan berubah menjadi atribut prioritas utama.

4. Kuadran D Berlebihan

Kuadran ini memuat atribut yang dianggap kurang penting karena memiliki target pencapaian yang rendah dan dianggap kurang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, akan tetapi pelaksanaannya terlalu berlebihan sehingga kinerja perusahaan dianggap tidak efisien. Pada gambar diagram IPA PT Jamsostek, dari tahun 2005 hingga tahun 2008 tidak ada atribut yang masuk ke dalam kuadran ini. Jadi dapat dikatakn kinerja PT Jamsostek secara umum sudah berjalan dengan efisien walaupun masih tetap harus memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya.

4.5. Korelasi Pearson Pearson Product Moment Correlation