Pengaruh Sertifikasi ISO 9001:2000 terhadap Kinerja Perusahaan 3 3.8

sertifikasi. Namun di tahun keduanya, yaitu tahun 2007 mengalami penurunan. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor baik dari internal maupun eksternal perusahaan, misalnya belum adanya kesadaran para karyawan untuk memiliki pemahaman mutu yang baik sehingga penerapan mutu tersebut belum begitu membudaya dalam setiap kegiatan dan bidang usaha. Untuk itu, MR ISO sebagai promotor ISO yang bertugas mengkoordinasikan pengembangan SMM antar bagian yang terkait dalam perusahaan harus memberikan perhatian lebih ekstra lagi terhadap penerapan SMM di perusahaan. Selain itu bisa juga disebabkan oleh faktor eksternal seperti timbulnya masalah-masalah bisnis dengan mitra bisnis ataupu para peserta PT Jamsostek Persero Bandung I. Dari diagram IPA tampak jelas masalah eksternal yang timbul di tahun 2007 berasal dari peserta Jamsostek sendiri. Untuk penurunan nilai korelasi yang terjadi di tahun 2008, salah satu penyebabnya adalah adanya penambahan atribut KPI dengan jumlah yang cukup banyak, hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya menyebabkan beban usaha karyawan juga semakin meningkat. Oleh karena itu, penurunan kinerjapun sangat mungkin terjadi sebagai dampak dari beban kerja yang meningkat. Selain itu, dari diagram IPA tampak jelas masalah eksternal yang dihadapi perusahaan di tahun 2008 berasal dari mitra bisnisnya di sektor informal. Namun jika dilihat secara keseluruhan, keeratan hubungan yang positif dan nilai r yang tinggi tiap tahunnya ini, menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam mencapai target dalam KPI sudah baik dan semakin meningkat dengan diterapkannya SMM ISO 9001 : 2000 pasca sertifikasi.

4.6. Pengaruh Sertifikasi ISO 9001:2000 terhadap Kinerja Perusahaan

Awalnya PT Jamsostek Persero Bandung I pertama kali memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada tanggal 5 januari 2003 dan sertifikasi kedua dilanjutkan tanggal 5 januari 2006. Dari data kinerja perusahaan yang tersedia empat tahun terakhir dari tahun 2005 s.d 2008, kinerja tahun 2005 sebagai tahun sebelum sertifikasi kedua akan dijadikan pembanding terhadap kinerja tahun sesudah sertifikasi kedua, yaitu tahun 2006 s.d 2008. Berikut perhitungan rata-rata kinerja KPI pada keempat BSC dengan menggunakan metode deskriptif-analitis : Tabel 7. Perhitungan rata-rata kinerja KPI pada keempat perspektif BSC Jamsostek Kacab Bandung I Perspe ktif Target Bobot 2005- 2007 Target Bobot 2008 Realisasi Bobot Tiap Perspektif Persentase Pencapaian Tiap Perspektif KPI 2005 2006 2007 2008 2005 2006 2007 2008 A 24.00 20.0 22.6 9 21.7 2 23.4 2 19.1 4 0.9 5 0.9 6 1.0 8 0.9 6 B 31.00 40.0 31.9 4 32.3 7 31.2 4 40.9 1.0 3 1.0 1 0.9 7 1.0 2 C 33.00 30.0 29.3 6 30.2 4 29.7 2 26.3 8 0.8 9 1.0 3 0.9 8 0.8 8 D 12.00 10.0 11.9 11.8 7 12.1 5 10.3 8 0.9 9 1.0 1.0 2 1.0 4 Total 100 100 95.8 9 96.2

96.5 3

96.80 3.8

6 4.0

4.0 5

3.9 Dari hasil perhitungan rata-rata kinerja perusahaan baik dari yang sudah dikali oleh bobot BSC maupun yang belum, didapatkan bahwa nilai total rata-rata kinerjanya terus meningkat. Dari rata-rata kinerja yang sudah dikali dengan bobot BSC, untuk tahun 2005 sebesar 95,89 mengalami peningkatan sebesar 0,31 menjadi 96,20 di tahun 2006, kemudian naik lagi menjadi 96,53 di tahun 2007 dengan peningkatan sebesar 0,33 dan di tahun 2008 juga mengalami peningkatan sebesar 0,27 menjadi 96,80. Disini diketahui bahwa peningkatan yang terjadi di tahun 2008 tidak sebesar peningkatan yang terjadi di tahun 2006 dan 2007. Bahkan jika dilihat dari persentase pencapaian bobotnya, di tahun 2008 justru mengalami penurunan. Ternyata perubahan porsi bobot tiap perspektif yang terjadi di tahun 2008 cukup memberi pengaruh terhadap pencapaiannya. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja PT Jamsostek Bandung I setelah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 terus mengalami perbaikan secara bertahap tiap tahunnya dibandingkan dengan tahun sebelum perolehan sertifikasi. Walaupun peningkatan kinerja tidak terjadi secara signifikan, tetapi di sini sudah terlihat adanya trend perbaikan secara berkesinambungan yang terjadi pasca perolehan sertifikasi ISO 9001:2000.

4.7. Implikasi Manajerial