Jenis Program Jaminan PT. Jamsostek Persero

Bentuk organisasi di PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I adalah piramida. Bentuk ini sangat banyak terdapat dalam perusahaan-perusahaan, terlebih dalam perusahaan milk negara BUMN. Bentuk seperti ini cocok untuk lingkungan birokratis dimana pengambilan keputusan dipegang oleh setiap orang diatas. Semakin ke atas semakin sedikit personelnya, tetapi semakin besar tanggung jawabnya. Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I dapat dilihat pada Lampiran 1.

4.1.4. Jenis Program Jaminan PT. Jamsostek Persero

Dalam menjalankan misinya, Kantor Cabang Bandung I memberikan pelayanan dan manfaat kepada peserta serta menerima iuran bervariasi sesuai jenis program yang diikuti oleh peserta. Adapun program-program jaminan sosial tenaga kerja yang diselenggarakan oleh PT Jamsostek Persero ini meliputi : a. Jaminan Kecelakaan Kerja JKK Jaminan Kecelakaan Kerja JKK memberikan kompensasi dan rehabilitasi kepada tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat mulai berangkat kerja sampai tiba kembali di rumah, atau menderita penyakit akibat hubungan kerja, dengan cakupan manfaat sebagai berikut : 1. Biaya pengangkutan tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja ke rumah sakit dan atau ke rumahnya, termasuk biaya pertolongan pertama pada kecelakaan. 2. Biaya pemeriksaan, pengobatan, dan atau perawatan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan meliputi : dokter, obat, operasi, rontgen, laboratorium, perawatan, puskesmas, rumah sakit umum pemerintah kelas 1, gigi, mata, serta jasa tabibsinshetradisional yang telah mendapat izin resmi dari instansi yang berwenang. 3. Biaya rehabilitasi berupa alat bantu orthese dan atau alat ganti prothese bagi tenaga kerja yang anggota badannya hilang atau tidak berfungsi akibat kecelakaan kerja 4. Selain penggantian biaya, kepada tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja diberikan juga santunan berupa uang yang meliputi : • Santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja STMB, yaitu empat bulan pertama 100 x upah sebulan, 4 bulan kedua 75 x upah sebulan, dan bulan seterusnya 50 x upah sebulan. • Santunan cacat sebagian untuk selama-lamanya dibayarkan secara sekaligus lumpsum dengan besarnya presentase sesuai tabel x 80 bulan upah. • Santunan cacat total untuk selama-lamanya baik fisik maupun mental dibayarkan secara sekaligus lumpsum dan secara berkala dengan besarnya santunan adalah : − Santunan sekaligus sebesar 70 x 80 bulan upah − Santunan berkala sebesar Rp 200.000 selama 24 bulan. • Santunan cacat kekurangan fungsi dibayarkan secara sekaligus lumpsum dengan besarnya santunan adalah : persen berkurangnya fungsi x sesuai tabel x 80 bulan upah. • Santunan kematian dibayarkan secara sekaligus lumpsum dan secara berkala dengan besarnya santunan adalah : − Santunan sekaligus sebesar 60 x 80 bulan upah. − Santunan berkala sebesar Rp 200.000 selama 24 bulan. − Biaya pemakaman Rp 2.000.000. Jumlah santunan kematian dari JKK ini lebih kecil dari jaminan kematian. Maka yang didapat keluarga dari tenaga kerja yang meninggal dunia akibatkecelakaan kerja adalah jaminan kematian. b. Jaminan Hari Tua JHT Program Jaminan Hari Tua diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua yang iurannya ditanggung oleh pengusaha dan tenaga kerja. Sedangkan manfaatnya sebesar iuran yang terkumpul ditambah hasil pengembangannya. JHT memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang dibayarkan sekaligus, atau berkala, atau sebagian dan berkala kepada tenaga kerja, apabila : • Telah mencapai usia 55 tahun • Terkena PHK dengan masa kepesertaan minimal lima tahun dihitung sejak pembayaran iuran pertama program JHT ini dan setelah melewati masa tunggu enam bulan. • Cacat total tetap setelah ditetapkan oleh dokter. Dalam hal tenaga kerja meninggal dunia, JHT dibayarkan kepada janda atau duda atau anak yatim piatu ahli warisnya. • Pergi ke luar negeri dan tidak kembali lagi. • Menjadi Pegawai Negeri Sipil atau TNIABRIPOLRI. Cara pembayaran jaminan hari tua dapat dilakukan : 1. Secara sekaligus apabila jumlah seluruh jaminan hari tua yang harus dibayar kurang dari Rp 3.000.000 atau 2. Secara berkala apabila jumlah seluruh jaminan hari tua mencapai Rp 3.000.000 atau lebih, dan dilakukan paling lama 5 tahun. c. Jaminan Kematian JK Tenaga kerja yang meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja akan mengakibatkan terputusnya penghasilan, dan sangat berpengaruh pada kehidupan sosial ekonomi bagi keluarga yang ditinggalkan. Oleh karena itu, diperlukan jaminan kematian dalam upaya meringankan beban keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa uang. Jaminan kematian dibayar sekaligus kepada janda atau duda atau anak ahli waris tenaga kerja yang telah meninggal dunia meliputi : • Santunan kematian sebesar Rp 10.000.000. • Biaya pemakaman sebesar Rp 2.000.000. • Santunan berkala Rp 200.000. per bulan selama 24 bulan Jika janda atau duda atau anak dari tenaga kerja yang meninggal tersebut tidak ada, maka jaminan kematian dibayar sekaligus kepada keturunan sedarah yang ada dari tenaga kerja menurut garis lurus ke bawah dan garis lurus ke atas dihitung sampai derajat kedua. Namun jika tenaga kerja tidak mempunyai keturunan sedarah sebagaimana yang dimaksud di kalimat sebelumnya, maka jaminan kematian dibayarkan sekaligus kepada pihak yang ditunjuk oleh tenaga kerja dalam wasiatnya. Dan jika tidak ada wasiat, biaya pemakaman dibayarkan kepada pengusaha atau pihak lain guna pengurusan pemakaman. d. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK Program jaminan pemeliharaan kesehatan ini selain untuk tenaga kerja yang bersangkutan juga untuk keluarganya, yaitu suami atau istri yang sah beserta 3 tiga orang anak dengan usia maksimum 21 dua puluh satu tahun dan belum menikah atau belum bekerja. Paket jaminan pemeliharaan kesehatan dasar dalam program JPK meliputi : 1. Pelayanan rawat jalan tingkat pertama atau kedua lanjutan 2. Pelayanan rawat inap 3. Pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan 4. Penunjang diagnostik 5. Pelayanan khusus kacamata, prothese mata gigi alat gerak dan alat bantu dengar 6. Pelayanan gawat darurat emergency Penyakit yang tidak ditanggung dalam program JPK adalah penyakit akibat alcohol, narkotik, penyakit kelamin, AIDS, perawatan kosmetik dan kecantikan, transplatasi organ tubuh, kanker, dan haemodialisa. Sedangkan obat-obatan yang tidak ditanggung oleh program JPK ini adalah obat-obatan kosmetik, vitamin, obat gosok, susu, dan obat-obatan kanker. Untuk memberikan pelayanan pemeliharaan kesehatan kepada peserta, PT Jamsostek Persero menunjuk Pelaksana Pelayanan Kesehatan PPK yang terdiri dari PPK tingkat I balai pengobatan, puskesmas, dokter praktek swasta, rumah bersalin dan PPK tingkat II lanjutan rumah sakit, rumah sakit bersalin, apotik, optik, dan perusahaan alat-alat kesehatan.

4.1.5. Program Khusus dan Tambahan PT Jamsostek Persero