Visi Perusahaan Misi Perusahaan Prinsip Perusahaan Tinjauan Penerapan ISO 9001:2000 pada Evaluasi Kinerja Perusahaan

PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I merupakan salah satu bagian Kantor Cabang dari 118 Kantor Cabang di seluruh Indonesia yang berada di Jalan P.Hasan Mustopa No.39 Bandung. Awal mula berdirinya kantor ini bernama ’Kantor Cabang Utama Jawa Barat’. Kemudian menyesuaikan dengan berkembangnya permintaan pasar maka didirikanlah sebuah Kantor Wilayah IV Jawa Barat dan Banten yang berlokasi ditempat yang sama dan ’Kantor Cabang Utama Jawa Barat’ berganti nama menjadi ’Kantor Cabang Bandung I. PT Jamsostek Kantor Cabang Bandung I secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah IV Jawa Barat dan Banten selaku koordinator operasional di Tingkat Propinsi Jawa Barat dan Banten, serta kepada Direksi PT Jamsostek Persero yang berada di Kantor Pusat di Jalan Gatot Subroto No.79 Jakarta Selatan. PT jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I dalam aktivitas memberikan pelayanan jasa berorientasi kepada perusahaan yang telah terdaftar sebagai peserta.

4.1.2. Visi, Misi, Prinsip, dan Nilai-Nilai Perusahaan

Visi, Misi, Prinsip, Nilai-Nilai PT Jamsostek Peersero Kantor Cabang Bandung I mengacu pada hal yang telah ditetapkan oleh Kantor Pusat PT. Jamsostek yaitu :

a. Visi Perusahaan

Menjadi lembaga penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang terpercaya dengan mengutamakan pelayanan prima dan manfaat optimal bagi seluruh peserta.

b. Misi Perusahaan

1. Meningkatkan dan mengembangkan Mutu Pelayanan dan Manfaat kepada peserta berdasarkan Prinsip Profesionalisme 2. Meningkatkan jumlah kepesertaan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja 3. Meningkatan Budaya Kerja melalui kualitas Sumber Daya Manusia SDM dan penerapan Good Corporate Governance GCG 4. Mengelola dana peserta secara optimal dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian prudent 5. Meningkatkan Corporate Values dan Corporate Images.

c. Prinsip Perusahaan

1. Kepuasan Peserta Kami Kepuasan peserta atas pelayanan dan manfaat program adalah tanggung jawab kami bersama tanpa memandang tingkat dan kedudukan. 2. Kepuasan Kami Kami mengakui dan menghargai peran serta setiap orang bagi keberhasilan perusahaan, bersikap adil serta memelihara lingkungan kerja yang mendorong pertumbuhan pribadi dan keberhasilan bagi semua orang. 3. Keberhasilan Perusahaan Kami Kami yakin keberhasilan perusahaan kami adalah tanggung jawab kami bersama tanpa memandang tingkat dan kedudukan, dengan prestasi yang proaktif, inovatif, pantang menyerah, bersikap positif terhadap kritik, jujur, dan dapat diandalkan .

d. Nilai-nilai Perusahaan Corporate Value

Adapun nilai-nilai perusahaan Corporate Value PT Jamsostek Persero adalah sebagai berikut : • Komitmen dan integritas yang tinggi, dengan tanggung jawab yang besar • Mendahulukan kepuasan dan kepentingan peserta • Kejujuran dan kreativitas • Kerjasama kelompok dan pembelajaran yang terus-menerus • Kepercayaan dan saling menghormati • Kepemimpinan yang efektif • Menempatkan karyawan sebagai asset utama dalam Perseroan • Berbasis pada kompetensi

4.1.3. Struktur Organisasi

Dalam setiap organisasi perusahaan selalu terdapat komponen formal maupun informal. Organisasi formal merupakan sistem manajemen yang terstruktur, sedangkan organisasi informal merupakan hubungan dan pengelompokan sosial yang terjadi antara manajer dan karyawan perusahaan. Organisasi formal didokurnentasikan dalam struktur organisasi. Struktur organisasi rnerupakan tatanan hirarkis yang menggambarkan tugas, wewenang dan tanggung jawab, fungsi aliran kerja, pengawasan dan pengendalian dalam perusahaan yang merupakan bagian dari Manual Mutu ISO 9001:2000. Struktur organisasi PT Jamsostek Persero merupakan struktur organisasi fungsional dimana pembagian unit kerja dilakukan berdasarkan fungsi-fungsi kerjanya. Setiap jabatan telah dibuatkan job description yang meliputi tugas, wewenang, dan tanggung jawab untuk masing-masing jabatan. Secara garis besar, pembagian tugas dan wewenang ditentukan berdasarkan tingkat resiko dari setiap jabatan. Setiap kantor cabang dari PT Jamsostek Persero dipimpin oleh seorang Kepala Kantor Cabang. Kepala Kantor Cabang PT Jamsostek Persero Bandung I bertanggung jawab secara operasional kepada Kepala Kantor Wilayah IV Jawa Barat dan Banten sebagai koordinator operasional di Tingkat Propinsi Jawa Barat dan Banten, serta kepada Direksi PT Jamsostek Persero yang berada di Kantor Pusat di Jalan Gatot Subroto No. 79 Jakarta Selatan. Kepala Kantor Cabang dalam melakukan setiap aktivitas usahanya dibantu oleh masing-masing bidang dari PT Jamsostek Persero yang dipimpin oleh Kepala Bidang. PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I dalam aktivitas memberikan pelayanan jasa berorientasi kepada perusahaan yang telah terdaftar sebagai peserta Jamsostek dan kepada tenaga kerja yang telah terdaftar sebagai peserta. Bentuk organisasi di PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I adalah piramida. Bentuk ini sangat banyak terdapat dalam perusahaan-perusahaan, terlebih dalam perusahaan milk negara BUMN. Bentuk seperti ini cocok untuk lingkungan birokratis dimana pengambilan keputusan dipegang oleh setiap orang diatas. Semakin ke atas semakin sedikit personelnya, tetapi semakin besar tanggung jawabnya. Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I dapat dilihat pada Lampiran 1.

4.1.4. Jenis Program Jaminan PT. Jamsostek Persero

Dalam menjalankan misinya, Kantor Cabang Bandung I memberikan pelayanan dan manfaat kepada peserta serta menerima iuran bervariasi sesuai jenis program yang diikuti oleh peserta. Adapun program-program jaminan sosial tenaga kerja yang diselenggarakan oleh PT Jamsostek Persero ini meliputi : a. Jaminan Kecelakaan Kerja JKK Jaminan Kecelakaan Kerja JKK memberikan kompensasi dan rehabilitasi kepada tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat mulai berangkat kerja sampai tiba kembali di rumah, atau menderita penyakit akibat hubungan kerja, dengan cakupan manfaat sebagai berikut : 1. Biaya pengangkutan tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja ke rumah sakit dan atau ke rumahnya, termasuk biaya pertolongan pertama pada kecelakaan. 2. Biaya pemeriksaan, pengobatan, dan atau perawatan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan meliputi : dokter, obat, operasi, rontgen, laboratorium, perawatan, puskesmas, rumah sakit umum pemerintah kelas 1, gigi, mata, serta jasa tabibsinshetradisional yang telah mendapat izin resmi dari instansi yang berwenang. 3. Biaya rehabilitasi berupa alat bantu orthese dan atau alat ganti prothese bagi tenaga kerja yang anggota badannya hilang atau tidak berfungsi akibat kecelakaan kerja 4. Selain penggantian biaya, kepada tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja diberikan juga santunan berupa uang yang meliputi : • Santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja STMB, yaitu empat bulan pertama 100 x upah sebulan, 4 bulan kedua 75 x upah sebulan, dan bulan seterusnya 50 x upah sebulan. • Santunan cacat sebagian untuk selama-lamanya dibayarkan secara sekaligus lumpsum dengan besarnya presentase sesuai tabel x 80 bulan upah. • Santunan cacat total untuk selama-lamanya baik fisik maupun mental dibayarkan secara sekaligus lumpsum dan secara berkala dengan besarnya santunan adalah : − Santunan sekaligus sebesar 70 x 80 bulan upah − Santunan berkala sebesar Rp 200.000 selama 24 bulan. • Santunan cacat kekurangan fungsi dibayarkan secara sekaligus lumpsum dengan besarnya santunan adalah : persen berkurangnya fungsi x sesuai tabel x 80 bulan upah. • Santunan kematian dibayarkan secara sekaligus lumpsum dan secara berkala dengan besarnya santunan adalah : − Santunan sekaligus sebesar 60 x 80 bulan upah. − Santunan berkala sebesar Rp 200.000 selama 24 bulan. − Biaya pemakaman Rp 2.000.000. Jumlah santunan kematian dari JKK ini lebih kecil dari jaminan kematian. Maka yang didapat keluarga dari tenaga kerja yang meninggal dunia akibatkecelakaan kerja adalah jaminan kematian. b. Jaminan Hari Tua JHT Program Jaminan Hari Tua diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua yang iurannya ditanggung oleh pengusaha dan tenaga kerja. Sedangkan manfaatnya sebesar iuran yang terkumpul ditambah hasil pengembangannya. JHT memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang dibayarkan sekaligus, atau berkala, atau sebagian dan berkala kepada tenaga kerja, apabila : • Telah mencapai usia 55 tahun • Terkena PHK dengan masa kepesertaan minimal lima tahun dihitung sejak pembayaran iuran pertama program JHT ini dan setelah melewati masa tunggu enam bulan. • Cacat total tetap setelah ditetapkan oleh dokter. Dalam hal tenaga kerja meninggal dunia, JHT dibayarkan kepada janda atau duda atau anak yatim piatu ahli warisnya. • Pergi ke luar negeri dan tidak kembali lagi. • Menjadi Pegawai Negeri Sipil atau TNIABRIPOLRI. Cara pembayaran jaminan hari tua dapat dilakukan : 1. Secara sekaligus apabila jumlah seluruh jaminan hari tua yang harus dibayar kurang dari Rp 3.000.000 atau 2. Secara berkala apabila jumlah seluruh jaminan hari tua mencapai Rp 3.000.000 atau lebih, dan dilakukan paling lama 5 tahun. c. Jaminan Kematian JK Tenaga kerja yang meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja akan mengakibatkan terputusnya penghasilan, dan sangat berpengaruh pada kehidupan sosial ekonomi bagi keluarga yang ditinggalkan. Oleh karena itu, diperlukan jaminan kematian dalam upaya meringankan beban keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa uang. Jaminan kematian dibayar sekaligus kepada janda atau duda atau anak ahli waris tenaga kerja yang telah meninggal dunia meliputi : • Santunan kematian sebesar Rp 10.000.000. • Biaya pemakaman sebesar Rp 2.000.000. • Santunan berkala Rp 200.000. per bulan selama 24 bulan Jika janda atau duda atau anak dari tenaga kerja yang meninggal tersebut tidak ada, maka jaminan kematian dibayar sekaligus kepada keturunan sedarah yang ada dari tenaga kerja menurut garis lurus ke bawah dan garis lurus ke atas dihitung sampai derajat kedua. Namun jika tenaga kerja tidak mempunyai keturunan sedarah sebagaimana yang dimaksud di kalimat sebelumnya, maka jaminan kematian dibayarkan sekaligus kepada pihak yang ditunjuk oleh tenaga kerja dalam wasiatnya. Dan jika tidak ada wasiat, biaya pemakaman dibayarkan kepada pengusaha atau pihak lain guna pengurusan pemakaman. d. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK Program jaminan pemeliharaan kesehatan ini selain untuk tenaga kerja yang bersangkutan juga untuk keluarganya, yaitu suami atau istri yang sah beserta 3 tiga orang anak dengan usia maksimum 21 dua puluh satu tahun dan belum menikah atau belum bekerja. Paket jaminan pemeliharaan kesehatan dasar dalam program JPK meliputi : 1. Pelayanan rawat jalan tingkat pertama atau kedua lanjutan 2. Pelayanan rawat inap 3. Pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan 4. Penunjang diagnostik 5. Pelayanan khusus kacamata, prothese mata gigi alat gerak dan alat bantu dengar 6. Pelayanan gawat darurat emergency Penyakit yang tidak ditanggung dalam program JPK adalah penyakit akibat alcohol, narkotik, penyakit kelamin, AIDS, perawatan kosmetik dan kecantikan, transplatasi organ tubuh, kanker, dan haemodialisa. Sedangkan obat-obatan yang tidak ditanggung oleh program JPK ini adalah obat-obatan kosmetik, vitamin, obat gosok, susu, dan obat-obatan kanker. Untuk memberikan pelayanan pemeliharaan kesehatan kepada peserta, PT Jamsostek Persero menunjuk Pelaksana Pelayanan Kesehatan PPK yang terdiri dari PPK tingkat I balai pengobatan, puskesmas, dokter praktek swasta, rumah bersalin dan PPK tingkat II lanjutan rumah sakit, rumah sakit bersalin, apotik, optik, dan perusahaan alat-alat kesehatan.

4.1.5. Program Khusus dan Tambahan PT Jamsostek Persero

Dalam menyelenggarakan programnya, PT Jamsostek Persero juga memiliki satu program khusus dan tiga program tambahan lainnya, yaitu : a. Program Khusus Program khusus PT. Jamsostek Persero dinamakan Program Jasa Konstruksi. Program ini khusus diperuntukkan kepada tenaga kerja kontrak dalam suatu proyek pembangunan gedung atau perumahan seperti buruh tukang kuli bangunan yang dikontrak hanya selama proyek berlangsung. Perusahaan pemborong yang sedang melaksanakan suatu proyek pembangunan wajib mendaftarkan para tenaga kerja kontraknya kepada PT Jamsostek Persero untuk diikutsertakan ke dalam program Jasa konstruksi ini. Adapun manfaat dari program ini adalah para tenaga kerja tersebut akan mendapatkan fasilitas program JKK Jaminan Kecelakaan kerja dan program JK Jaminan Kematian selama proyek pembangunan berlangsung. b. Program Tambahan 1. Program DPKP Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta DPKP adalah dana yang dihimpun dan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja peserta Jamsostek dan atau keluarganya yang dikategorikan kurang mampu menurut ketentuan yang berlaku dan membantu usaha kecil yang mempunyai keterkaitan dengan PT Jamsostek Persero yang bersifat padat karya. DPKP tidak dimaksudkan untuk memupuk laba, sehingga pengelolaan keuangan DPKP berpedoman kepada ketentuan-ketentuan pengelolaan organisasi nirlaba. Program-program DPKP yang sudah dilaksanakan oleh PT. Jamsostek Persero terdiri dari dua jenis, yaitu : a DPKP Bergulir dikembalikan Kegiatan yang masuk DPKP bergulir adalah Pinjaman Dana dan Investasi Jangka Panjang. Jenis dari Pinjaman Dana meliputi Pinjaman Uang Muka Perumahan PUMP, Pinjaman Koperasi Karyawan Pekerja, dan Pinjaman Dana kepada Pusat Pelayanan Kesehatan Swasta. Sedangkan Investasi jangka panjang disalurkan untuk pembangunan rumah susun sewa dan pembangunan fasilitas pelayanan kesehatan. b DPKP tidak bergulir Hibah, meliputi : • Bidang Kesehatan • Bidang Pendidikan • Bantuan Kesejahteraan Lainnya 2. Program Kemitraan Program Kemitraan adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. 3. Program Bina Lingkungan Program Bina Lingkungan adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Bantuan Program Bina Lingkungan dapat diberikan dalam bentuk korban bencana alam, pendidikan dan atau pelatihan, peningkatan kesehatan, pengembangan sarana dan prasarana umum, sarana ibadah, dan pelestarian alam.

4.2. Penerapan ISO 9001:2000 pada PT Jamsostek Persero Bandung I

4.2.1. Struktur Organisasi Sistem Manajemen Mutu Kantor Cabang

PT Jamsostek Persero Bandung I pertama kali memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada tanggal 5 januari 2003 dan tanggal 5 januari 2006 mendapatkan sertifikasi untuk kedua kalinya. Untuk mendukung penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000, manajemen PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I telah menetapkan struktur organisasi Sistem Manajemen Mutu SMM Kantor Cabang. Dalam struktur organisasi SMM ini, posisi Top Management diduduki oleh Kepala Kantor Cabang Bandung I sendiri dan membawahi Management Representative, Lead Auditor, ISO Secretariat, Steering Committe , serta Working Group. Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi SMM tersebut dapat dilihat pada Lampiran 2. Top Management bertanggung jawab dalam menetapkan Dokumentasi SMM ISO 9001:2000, memberikan bukti komitmennya pada penyusunan dan implementasi SMM serta keefektifan perbaikan berkesinambungan dengan mengkomunikasikan kepada organisasi pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan perundang-undangan, menetapkan kebijakan mutu, memastikan sasaran mutu ditetapkan, melakukan tinjauan manajemen, dan memastikan tersedianya sumber daya. Selain itu agar SMM yang sesuai dengan ISO 9001:2000 ini dapat diimplementasikan secara konsisten oleh karyawan, Top Management juga bertugas untuk menunjuk dan menetapkan Wakil Manajemen yang disebut Management Representative MR. Posisi MR diduduki oleh salah satu Kepala Bidang yang ditunjuk oleh Top Management. Adapun tugas dari MR adalah : 1. Memastikan proses yang diperlukan untuk SMM di seluruh unit kerja PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I ditetapkan, diimplementasikan dan dipelihara 2. Melaporkan kepada Top Management tentang kinerja SMM dan kebutuhan apapun untuk perbaikan 3. Memastikan promosi kesadaran tentang persyaratan pelanggan di seluruh organisasi 4. Mengidentifikasikan dan mengelola program-program untuk perbaikan sistem mutu 5. Mengkoordinasikan pengembangan SMM antar bagian yang terkait dalam perusahaan 6. Merencanakan dan memantau program audit mutu internal 7. Mengkoordinasikan pelaksanaan training yang berkaitan dengan penerapan ISO 9001:2000 8. Melakukan komunikasi ke pihak-pihak eksternal seperti badan sertifikasi

4.2.2. Pendekatan proses Process Approach

Penerapan ISO 9001:2000 pada PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I pada dasarnya merupakan pengembangan dari kegiatan pengendalian mutu secara terpadu yang berorientasi pada pendekatan proses Process Approach. Keunggulan pendekatan proses adalah kendali terus-menerus yang diberikan terhadap hubungan antara proses-proses secara individu yang ada dalam sistem proses, maupun kombinasi dan interaksi di antara proses-proses tersebut. PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I berusaha mengedepankan mutu dalam setiap kegiatan operasional perusahaan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pengembangan sistem pengendalian mutu secara berkesinambungan serta mencakup seluruh bagian perusahaan dan melibatkan semua karyawan perusahaan. Pendekatan proses ini dijabarkan dan dijelaskan uraian dan interaksinya terkait dengan proses pemenuhan mutu dan dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan pelanggan serta persyaratan yang ada di peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Proses-proses yang ada dikelompokan ke dalam 3 kelompok proses dimana uraian dan interaksi antar proses tersebut digambarkan secara umum dalam Bisnis Model PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I yang terdapat di Lampiran 3. Adapun 3 kelompok proses tersebut, antara lain : 1. Proses Manajemen Yaitu semua proses yang berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian terhadap sistem manajemen mutu yang diterapkan. Adapun kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam proses ini adalah : a. Penetapan Kebijakan dan Sasaran Perusahaan Sebagai tekad bersama dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu, maka PT. Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I menetapkan Kebijakan Mutu Perusahaan. Kebijakan mutu perusahaan ini disosialisasikan kepada seluruh karyawan melalui media komunikasi internal yang ada, yaitu Rapat-rapat rapat mingguan, rapat bulanan, rapat kerja, dan sebagainya, Laporan Rutin, Papan Pengumuman, dan Disposisi. Kebijakan Perusahaan ini akan ditinjau ulang minimal 1 satu tahun sekali pada saat rapat tinjauan manajemen serta dievaluasi realisasinya di dalam Key Performance Indicator KPI perusahaan. Agar Kebijakan Mutu Perusahaan dapat diterapkan pada aktifitas sehari-hari, maka dibuatkan kerangka kerja berupa sasaran mutu yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP tahun berjalan. b. Penetapan Tanggung Jawab, Wewenang dan Persyaratan Jabatan Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari, karyawan PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I dari tingkatan Kepala Cabang hingga Staf bekerja berdasarkan uraian kerja yang berlaku dan telah ditetapkan. Uraian tanggung jawab, wewenang dan persyaratan kompetensi untuk seluruh jabatan di PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I mengacu kepada Surat Keputusan Direksi Nomor : KEP286112007 tanggal 15 November 2007 tentang Kode Jabatan, Nama Jabatan, Uraian Tugas dan Persyaratan Jabatan PT. Jamsostek Persero Kantor Wilayah dan Kantor Cabang. 2. Proses Utama Yaitu semua proses yang berkaitan dengan proses operasional dan pelayanan. Kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam proses ini, antara lain : a. Proses Perluasan Kepesertaan Proses perluasan kepesertaan merupakan proses yang bertanggung jawab dalam pembuatan rencana dan program dalam pencapaian target penambahan kepesertaan baru. Proses ini berkaitan dengan penyediaan, pemeliharaan data potensi, sosialisasi, pengelolaan dan pengendalian supplies dan kemitraan dalam rangka perluasan kepesertaan. b. Proses Pembinaan Kepesertaan Proses pembinaan kepesertaan merupakan proses pembuatan rencana dan program dalam mengembangkan dan menjalin komunikasi yang baik kepada pihak-pihak yang terkait dengan kepesertaan PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I sebagai peningkatan pelayanan. Proses ini merupakan proses yang berkaitan dengan kegiatan pembinaan melalui kemitraan, pembinaan dan administrasi kepesertaan, pengadaan persediaan dan sosialisasi. c. Proses Pelayanan Jaminan Proses Pelayanan Jaminan merupakan proses penentuan arah kebijakan pelayanan jaminan yang berkaitan dengan kegiatan pengendalian, analisa statistik atau laporan, kerjasama medis, pelayanan dan JPK. Proses ini merupakan keterkaitan antara Bidang Pelayanan dan Bidang JPK. 3. Proses Pendukung Yaitu semua proses yang mendukung kelompok proses utama. Adapun kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam proses ini adalah : a. Proses Pengelolaan Sistem Teknologi Informasi Proses pengelolaan sistem teknologi informasi merupakan proses yang bertanggung jawab dalam memberikan dukungan bagi proses utama dan proses pendukung lainnya berupa pengelolaan data operasi serta pelayanan dan penanganan masalah yang berhubungan dengan kebutuhan sistem informasi. Proses pengelolaan sistem teknologi informasi dilakukan oleh bidang teknologi informasi berkaitan dengan penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana terutama ketersediaan dan kehandalan perangkat teknologi informasi seperti komputer, jaringan sistem, server dan sebagainya. b. Proses Keuangan dan Akuntansi Proses Keuangan merupakan proses yang bertanggung jawab sebagai proses pendukung untuk merencanakan, mengarahkan dan mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan kondisi keuangan perusahaan guna optimalisasi penggunaan aset atau harta perusahaan dalam memenuhi kewajiban perusahaan serta juga berfungsi mengendalikan biaya operasional perusahaan dalam bentuk perencanaan keuangan, penyelesaian transaksi keuangan dan investasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan keuangan dan investasi. Proses ini mencakup Pajak, Kas atau Bank, dan Settlement Custody. Proses Akuntansi merupakan proses yang bertanggung jawab sebagai proses pendukung untuk merencanakan, mengarahkan serta mengkoordinasikan kegiatan pembukuan transaksi keuangan dan penyusunan laporan yang diperlukan guna menjelaskan kondisi keuangan perusahaan. Proses ini mencakup akuntansi cabang dan akuntansi PKP Peningkatan Kesejahteraan Peserta . c. Proses Sumber Daya Manusia Proses Sumber Daya Manusia SDM merupakan proses pendukung yang bertanggung jawab untuk merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengelolaan SDM berdasar pada manajemen SDM berbasis kompetensi guna mendapatkan SDM yang memiliki motivasi tinggi dan produktifitas tinggi dalam menunjang pencapaian sasaran usaha perusahaan. Proses yang berkaitan dengan kebutuhan rekrutmen dilakukan dengan mengajukan permintaan melalui memo Kepala Cabang ke Direktorat Umum dan SDM di Kantor Pusat. d. Proses Umum dan Pengadaan Proses Umum merupakan proses yang bertanggung jawab dalam memberikan dukungan operasional bagi proses utama dan proses pendukung lainnya. Proses ini terkait dalam hal pengadaan dan penyediaan barang dan jasa serta pengelolaan sarana dan prasarana perusahaan. Proses ini melibatkan Bidang Personalia dan Umum. Proses Pengadaan merupakan proses pendukung yang bertanggung jawab untuk merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan perusahaan secara tepat guna dan tepat sasaran dengan harga yang wajar sesuai ketentuan dan anggaran yang ditetapkan. Proses yang terdapat di bidang Personalia dan Umum terkait pengadaan diantaranya adalah melakukan proses pembelian, outsourcing, evaluasi terhadap rekanan atau mitra kerja, memastikan kecukupan persyaratan pembelian yang ditentukan sebelum dikomunikasikan ke pemasok hingga verifikasi terhadap produk yang dibeli. Proses Sarana dan Prasarana merupakan proses pendukung yang bertanggung jawab untuk merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan penggunaan, pemeliharaan dan administrasi sarana dan prasarana inventaris perusahaan guna menunjang kelancaran dan optimalisasi kegiatan perusahaan. Proses yang terdapat di bidang Personalia dan Umum terkait dengan sarana dan prasarana meliputi pengelolaan sarana dan prasarana seperti gedung, ruang kerja, transportasi, komunikasi termasuk pengelolaan lingkungan kerja di PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I. e. Proses Management Representative Proses Management Representative adalah semua proses yang dikendalikan oleh Management Representative MR meliputi kegiatan tinjauan manajemen, pengendalian dokumen, pengendalian catatan, audit mutu internal, pengendalian produk tidak sesuai, pemantauan kepuasan Pelanggan serta tindakan perbaikan dan pencegahan. Proses tinjauan manajemen dilakukan oleh Manajemen secara berkala sesuai rencana minimal dua kali dalam setahun untuk memastikan bahwa sistem manajemen terpadu yang diterapkan telah berjalan efektif. Proses tinjauan manajemen dilakukan dalam Rapat Tinjauan Manajemen RTM yang dihadiri oleh Kepala Cabang selaku Top Management, Management Representative Wakil Manajemen, seluruh Kepala Bidang, Lead Auditor, Sekretaris ISO dan beberapa Staf terkait. Proses pengendalian dokumen merupakan proses pengendalian dokumen SMM di PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I. Prosedur ini berlaku untuk seluruh dokumen sistem manajemen mutu internal maupun eksternal dan mencakup mulai dari pembuatan, pengesahan, pendistribusian, penyimpanan, revisi dan pemusnahan dokumen. Dokumen internal adalah dokumen yang berasal dari internal PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I yang berhubungan dengan ruang lingkup penerapan sistem manajemen mutu seperti Manual Mutu, Prosedur, Instruksi Kerja, Formulir, Petunjuk Teknis dan peraturan internal lainnya. Dokumen eksternal adalah dokumen yang berasal dari luar PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I seperti Surat Keputusan Direksi, peraturan, ketentuan, kebijakan dan undang-undang yang terkait dengan ruang lingkup penerapan SMM. Rekaman Mutu adalah dokumen sebagai bukti suatu kegiatan yang telah dilaksanakan terkait dengan penerapan SMM. Proses pengendalian rekaman merupakan proses pengendalian rekaman SMM di PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I untuk menjamin semua rekaman mutu dipelihara dan dikendalikan dengan baik agar memudahkan pencarian dan pengambilan data selama waktu yang ditentukan. Prosedur ini mengatur pengendalian rekaman mutu mulai dari identifikasi, pengumpulan, penyimpanan, penentuan masa simpan hingga pemusnahan. Proses Audit Mutu Internal merupakan proses pelaksanaan audit internal SMM di PT. Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I untuk menjamin keefektifan penerapan SMM. Proses ini meliputi semua tahapan dalam pelaksanaan audit internal dan pemeriksaan kesesuaiannya terhadap standar SMM. Audit internal dilaksanakan sedikitnya dua kali dalam setahun dimana MR bertugas menunjuk Lead Auditor beserta tim audit. Lead Auditor adalah orang yang memimpin dan bertanggung jawab terhadap tim audit dan hasil audit yang dilakukan. Auditor harus orang independen yang tidak berkaitan atau bertanggung jawab langsung dengan prosedur atau proses yang diaudit. Proses pengendalian produk tidak sesuai merupakan proses yang bertujuan untuk memberikan pedoman dalam melakukan pengendalian produk tidak sesuai yang terjadi di PT. Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I baik yang berasal dari eksternal Pelanggan, Kantor Pusat, dan sebagainya ataupun internal. Proses ini meliputi semua kegiatan mulai dari penerimaan keluhan, identifikasi tindak lanjut hingga penentuan tindakan perbaikan dan pencegahan yang akan dilakukan. Proses pemantauan kepuasan Pelanggan merupakan proses pemantauan persepsi pelanggan terhadap kinerja PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I baik dengan metode survey atau lainnya untuk mendapatkan masukan bagi manajemen untuk peningkatan kepuasan pelanggan dan peningkatan berkesinambungan. Proses ini meliputi semua kegiatan mulai dari perencanaan dan pelaksanaan survey hingga analisa hasil survey dan penetapan tindakan perbaikan dan pencegahan yang akan dilakukan. Proses tindakan perbaikan dan pencegahan merupakan proses yang bertujuan memberikan pedoman dalam penetapan dan pelaksanaan tindakan perbaikan terhadap ketidaksesuaian dan tindakan pencegahan terhadap potensi ketidaksesuaian yang terjadi di PT. Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I. Proses ini meliputi semua kegiatan mulai dari identifikasi masalah, analisa penyebab, penentuan serta evaluasi tindakan perbaikan dan pencegahan yang diharapkan akan menjadi salah satu sarana untuk peningkatan berkesinambungan continuous improvement.

4.2.3. Kebijakan dan Sasaran Mutu

Sesuai dengan persyaratan standar nasional SMM ISO 9001 : 2000, Kepala Cabang PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I menetapkan kebijakan mutu yang memiliki maksud dan arahan secara menyeluruh pada organisasi yang terkait dengan mutu. Disamping itu ditetapkan pula sasaran mutu yang merupakan sesuatu yang dituju berkaitan dengan mutu. Sasaran mutu yang ditetapkan terukur dan konsisten dengan kebijakan mutu serta ditetapkan pada fungsi dan tingkat yang relevan dalam organisasi. Adapun kebijakan mutu dan sasaran mutu PT Jamsostek Kantor Cabang Bandung I adalah : a. Kebijakan Mutu • Manajemen dan seluruh karyawan PT Jamsostek Kantor Cabang Bandung I bertekad untuk selalu memberi kepuasan dengan memenuhi persyaratan dan harapan peserta secara pasti, tepat, cepat dan ramah serta memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Manajemen dan seluruh karyawan PT Jamsostek Kantor Cabang Bandung I bertekad untuk selalu melakukan perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi SMM. b. Sasaran Mutu 1. Mendapatkan predikat kantor cabang yang sehat sekali pada tiap tahunnya menurut ketentuan dari Kantor Pusat sebagai berikut : PREDIKAT TINGKAT KESEHATAN : SEHAT SEKALI KPI mencapai 100,00 SEHAT KPI 90,00 sd 99,99 KURANG SEHAT KPI 80,00 sd 89,99 TIDAK SEHAT KPI Dibawah 80,00 2. Mencapai tingkat kepuasan peserta pada tahunnya dengan kriteria sebagai berikut : ƒ Pendaftaran peserta ≤ 7 hari sebesar 90 ƒ Pelayanan JHT One Day Service ODS sebesar 95 ƒ Pelayanan JK One Day Service ODS sebesar 95 ƒ Pelayanan JKK ≤ 7 hari sebesar 95 ƒ Pelayanan JPK One Day Service ODS sebesar 90 Keterangan : One Day Service ODS adalah pelayanan yang dilakukan paling lambat dalam 1 hari atau sesuai dengan janji yang ditetapkan. Ruang lingkup penerapan SMM ISO 9001:2000 adalah prosedur pelayanan terhadap Jaminan Kecelakaan Kerja JKK, Jaminan Kematian JK, Jaminan Hari Tua JHT dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK oleh PT. Jamsostek Persero Kacab Bandung I yang meliputi bidang : • Pemasaran dan Program Khusus • Pelayanan • Keuangan • Teknologi Informasi dan PKP KBL • Umum dan SDM Penetapan Sasaran Mutu juga dilakukan pada setiap bidang. Hal ini menunjukkan bahwa telah ada parameter yang jelas terhadap tujuan mutu yang harus dicapai di setiap bidangnya. Untuk lebih jelasnya, Sasaran Mutu per bidang PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I beserta realisasinya dari tahun 2005 sampai tahun 2008 dapat dilihat pada Lampiran 4.

4.3. Tinjauan Penerapan ISO 9001:2000 pada Evaluasi Kinerja Perusahaan

Tinjauan manajemen terhadap penerapan ISO 9001:2000 PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I tertuang dalam evaluasi kinerja perusahaan per tahun yang disebut Indikator Kinerja Kunci atau Key Performance Indicator KPI. KPI ini dikembangkan dengan menggunakan metode Balanced Scorecard sehingga kinerja perusahaan secara menyeluruh dapat dikaji dengan baik melalui empat pendekatan perspektifnya, yaitu perspektif keuangan, perspektif peserta, perspektif proses internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran untuk lebih jelasnya lihat Lampiran 5. dan Lampiran 6.. Untuk tahun 2008 mengalami beberapa penambahan atribut KPI yang belum ada sebelumnya di tahun 2005 – 2007. Adapun atribut-atribut KPI tiap-tiap perspektif dijabarkan sebagai berikut : 1. Perspektif Keuangan Dilihat dari ruang lingkup penerapan SMM ISO 9001:2000 PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I, kegiatan utama perusahaan adalah memberikan pelayanan yang optimal pada semua program jaminan yang dimiliki. Oleh karena itu, sasaran strategis yang ditetapkan oleh PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I pada perspektif keuangan adalah peningkatan penerimaan dan efisiensi biaya operasional. Adapun PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I hanya memperoleh keuntungan dari penerimaan iuran program JHT dan non JHT JKK, JK dan JPK serta penerimaan bunga deposito dari program khususnya. Efisiensi biaya operasional diwujudkan melalui pelaksanaan penghematan biaya. Dari Tabel 1, dapat dilihat ada tujuh atribut KPI yang masuk ke dalam perspektif keuangan. Tabel 1. Atribut-atribut KPI dalam Perspektif Keuangan No. Atribut KPI Tahun 2005-2007 Kode Atribut 1. Jumlah Penerimaan Iuran JHT A1 2. Jumlah Penerimaan Iuran Non JHT A2 3. Jumlah Penerimaan Jasa Konstruksi A3 4. Jumlah Penerimaan Sektor Informal A4 5. Kolektibilitas Penerimaan Iuran A5 6. Jumlah Penghematan Biaya A6 7. Perbandingan Cost Ratio A7 8. Penerimaan Bunga Deposito Program Khusus Jasa Konstruksi A8 No. Atribut KPI Tahun 2008 Kode Atribut 1. Jumlah Penerimaan Iuran JHT A1 2. Jumlah Penerimaan Iuran Non JHT A2 3. Jumlah Penerimaan Jasa Konstruksi A3 4. Jumlah Penerimaan Sektor Informal A4 5. Kolektibilitas Penerimaan Iuran A5 6. Jumlah Penghematan Biaya A6 7. Perbandingan Cost Ratio A7 8. Penerimaan Bunga Deposito Program Khusus Jasa Konstruksi A8 9. Penyelesaian Piutang Iuran MNA A9 2. Perspektif Peserta Pelanggan merupakan aset yang sangat penting bagi perusahaan. Sesuai dengan visi PT Jamsostek Persero, yaitu Menjadi lembaga penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang terpercaya dengan mengutamakan pelayanan prima dan manfaat optimal bagi seluruh peserta, maka perusahaan sangat memperhatikan kebutuhan dan kepuasan pesertanya sebagai pelanggan. Hal ini juga tertuang dalam kebijakan mutu perusahaan. Oleh karena itu, sasaran strategis pada perspektif peserta meliputi kepuasan peserta khususnya terhadap prosedur pelayanan program jaminan dan peningkatan jumlah peserta. Peningkatan jumlah peserta ini akan memperkuat posisi perusahaan dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang yang sama. Adapun atribut KPI yang masuk ke dalam perspektif peserta dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Atribut-atribut KPI dalam Perspektif Peserta No. Atribut KPI Tahun 2005-2007 Kode Atribut 1. Penambahan Kepesertaan Perusahaan Program JKK, JHT, JK B1 2. Penambahan Kepesertaan Perusahaan Program JPK B2 3. Penambahan Kepesertaan Tenaga Kerja Program JKK, JHT, JK B3 4. Penambahan Kepesertaan Tenaga Kerja Program JPK B4 5. Penambahan Kepesertaan Tenaga Kerja Sektor Informal B5 6. Kecepatan Penyelesaian Klaim JHT atau JK B6 7. Kecepatan Penyelesaian Klaim JKK B7 8. Kecepatan Penyelesaian Klaim JPK PPK I dan II B8 9. Kecepatan Penyelesaian Klaim JPK Perorangan B9 10. Kecepatan Penyelesaian Proses Pemenuhan Amalgamasi B10 11. Kecepatan Penyelesaian Penerbitan Kartu Peserta Jamsostek B11 12. Kecepatan Penyelesaian Penerbitan Sertifikat Jamsostek B12 13. Penyelesaian Hutang Jaminan B13 14. Penyebaran Jumlah PPK 1 B14 Lanjutan Tabel 2. No. Atribut KPI Tahun 2008 Kode Atribut 1. Penambahan Kepesertaan Perusahaan Program JKK, JHT, JK B1 2. Penambahan Kepesertaan Perusahaan Program JPK B2 3. Penambahan Kepesertaan Tenaga Kerja Program JKK, JHT, JK B3 4. Penambahan Kepesertaan Tenaga Kerja Program JPK B4 5. Penambahan Kepesertaan Tenaga Kerja Sektor Informal B5 6. Kecepatan Penyelesaian Klaim JHT atau JK B6 7. Kecepatan Penyelesaian Klaim JKK B7 8. Kecepatan Penyelesaian Klaim JPK PPK I dan II B8 9. Kecepatan Penyelesaian Klaim JPK Perorangan B9 10. Kecepatan Penyelesaian Proses Pemenuhan Amalgamasi B10 11. Kecepatan Penyelesaian Penerbitan Kartu Peserta Jamsostek B11 12. Kecepatan Penyelesaian Penerbitan Sertifikat Jamsostek B12 13. Penyelesaian Hutang Jaminan B13 14. Penyebaran Jumlah PPK 1 B14 15. Penambahan Kepesertaan Proyek Jasa Konstruksi B15 16. Penambahan Kepesertaan Tenaga Kerja Jasa Konstruksi B16 17. Sosialisasi Program Jamsostek kepada Perusahaan B17 18. Kecepatan Penyelesaian Pemberitahuan Bukti Klaim Tidak Lengkap B18 19. Kecepatan Penyelesaian Penerbitan Kartu JPK B19 20. Penyelesaian Klaim Pending B20 21. Peningkatan Kepuasan Peserta Program JPK B21 22. Peningkatan Kepuasan Peserta Program Non JPK B22 23. Tercapainya Angka Kunjungan PPK I B23 24. Tercapainya Angka Kunjungan PPK II B24 25. Tercapainya Contact Rate Rawat Inap B25 26. Tercapainya Contact Rate PPK I PPK II B26 27. Tercapainya Contact Rate Rawat Jalan Rawat Inap B27 28. Tercapainya PPK I Rawat Inap B28 29. Pemberitahuan Kewajiban Membayar Iuran B29 30. Pemberitahuan Usia 55 Tahun B30 3. Perspektif Proses Internal Sasaran strategis pada perspektif proses internal , secara eksplisit terlihat dalam visi PT Jamsostek Persero, yaitu Menjadi lembaga penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang terpercaya dengan mengutamakan pelayanan prima dan manfaat optimal bagi seluruh peserta. Sesuai dengan visi tersebut, maka sasaran-sasaran strategis yang ingin dicapai pada perspektif ini meliputi peningkatan mutu pelayanan dan efisiensi proses operasi. Persaingan yang semakin kompetitif di antara pelaku usaha di bidang jasa asuransi serta kemajuan teknologi dan informasi yang cepat, menuntut adanya peningkatan mutu pelayanan. Hal ini juga sesuai dengan kebijakan mutu yang dimiliki oleh PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I, yaitu selalu memberi kepuasan dengan memenuhi persyaratan dan harapan peserta secara pasti, tepat, cepat dan ramah serta memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peningkatan mutu pelayanan ini diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan Sasaran yang kedua adalah efisiensi proses operasi. Hal ini terkait dengan sasaran strategis perusahaan dalam melakukan efisiensi biaya operasional. Efisiensi proses operasi yang dilakukan perusahaan diharapkan akan dapat mempengaruhi efisiensi biaya operasional, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu atribut KPI yang masuk ke dalam perspektif proses internal ini dapat dilihat di Tabel 3. Tabel 3. Atribut-atribut KPI dalam Perspektif Proses Internal No. Atribut KPI Tahun 2005-2007 Kode Atribut 1. Pelaksanaan Rekonsiliasi Bulanan C1 2. Persetujuan Perusahaan Atas Selisih Rekonsilisasi C2 3. Penyelesaian Selisih Rekonsiliasi C3 4. Penyelesaian DPSJHT Perusahaan C4 5. Penyelesaian DPSJHT Tenaga Kerja C5 6. Rekonsiliasi Bank C6 7. Suspend Account C7 8. Penyaluran DPKP C8 9. Kolektibilitas Pinjaman DPKP C9 10. Penyaluran Dana PKBL C10 11. Kolektibilitas Pinjaman Kemitraan C11 No. Atribut KPI Tahun 2008 Kode Atribut 1. Pelaksanaan Rekonsiliasi Bulanan C1 2. Persetujuan Perusahaan Atas Selisih Rekonsilisasi C2 3. Penyelesaian Selisih Rekonsiliasi C3 4. Penyelesaian DPSJHT Perusahaan C4 5. Penyelesaian DPSJHT Tenaga Kerja C5 6. Rekonsiliasi Bank C6 7. Suspend Account C7 8. Penambahan Potensi Kepesertaan Perusahaan C8 9. Penambahan Potensi Kepesertaan Tenaga Kerja C9 10. Penambahan Potensi Kepesertaan Proyek Jasa Konstruksi C10 11. Penambahan Potensi Kepesertaan Tenaga Kerja LHK C11 12. Penambahan Potensi Kepesertaan T.K. Usaha Perseorangan C12 Lanjutan Tabel 3. No. Atribut KPI Tahun 2008 Kode Atribut 13. Herregistrasi Peserta Aktif Perusahaan C13 14. Herregistrasi Peserta Aktif Tenaga Kerja C14 15. BAP Perusahaan Bermasalah C15 16. Peningkatan DPKP Bergulir untuk Uang Muka Perumahan C16 17. Peningkatan DPKP Bergulir untuk Pinjaman Kopkar C17 18. Peningkatan DPKP Bergulir untuk Provider Pelkes C18 19. Peningkatan Bantuan Beasiswa C19 20. Peningkatan Bantuan Pelatihan Tenaga Kerja C20 21. Peningkatan Bantuan Renovasi BLK C21 22. Peningkatan Bantuan Bantuan PHK C22 23. Peningkatan Bantuan Subsidi Bunga C23 24. Kolektibilitas Pinjaman DPKP C24 25. Peningkatan Pinjaman C25 26. Kolektibilitas Pinjaman Kemitraan C26 4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Sesuai dengan visi PT Jamsostek Persero, yaitu menjadi lembaga penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang terpercaya dengan mengutamakan pelayanan prima dan manfaat optimal bagi seluruh peserta, maka sasaran strategis pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran adalah peningkatan kualitas dan kompetensi karyawan, peningkatan kepuasan dan motivasi karyawan serta kehandalan teknologi dan informasi. SDM merupakan aset yang penting dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Dalam mencapai visinya, perusahaan membutuhkan SDM yang berkualitas. Oleh karena itu, peningkatan kualitas dan kompetensi karyawan perlu diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan dapat melakukan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi karyawan, salah satunya dengan melakukan pelatihan dan pengembangan terhadap karyawan. Peningkatan kualitas dan kompetensi karyawan secara langsung akan meningkatkan mutu pelayanan kepada peserta sehingga akan meningkatkan kepuasan peserta pula. Selain meningkatkan kualitas dan kompetensi karyawan, perusahaan juga harus memperhatikan kepuasan dan motivasi karyawan dalam bekerja. Karyawan yang merasa puas akan memiliki motivasi yang kuat untuk bekerja dengan sungguh- sungguh guna perkembangan perusahaan sehingga mendukung tercapainya visi, misi, kebijakan dan sasaran mutu perusahaan secara efektif dan efisien. Perusahaan juga perlu memperhatikan perkembangan teknologi dan informasi. Dengan adanya kehandalan teknologi dan informasi, maka akan membantu kelancaran kegiatan perusahaan. Kehandalan teknologi dan informasi yang dimiliki perusahaan akan dapat memberikan kemudahan baik kepada peserta maupun kepada karyawan. Hal ini juga akan mendukung peningkatan kepuasan peserta serta karyawan sebagaimana telah ditetapkan dalam pendekatan proses Process Approach SMM ISO 9001:2000 PT Jamsostek Persero Kantor Cabang Bandung I bahwa proses pengelolaan sistem teknologi informasi merupakan proses yang bertanggung jawab dalam memberikan dukungan bagi proses utama dan proses pendukung lainnya berupa pengelolaan data operasi serta pelayanan dan penanganan masalah yang berhubungan dengan kebutuhan sistem informasi. Untuk lebih jelasnya, atribut KPI yang masuk ke dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Atribut-atribut KPI dalam Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran No. Atribut KPI Tahun 2005-2007 Kode Atribut 1. Produktivitas Karyawan D1 2. Produktivitas Account Officer D2 3. Peningkatan rasio Clean Up Data D3 4. Peningkatan Build in Control atau Early Warning System D4 5. Tindak Lanjut Rekomendasi Auditor D5 6. Tepat Waktu Penyampaian Laporan Program Jamsostek D6 7. Tepat Waktu Penyampaian Laporan Program DPKP dan PKBL D7 No. Atribut KPI Tahun 2008 Kode Atribut 1. Tingkat Kehadiran D1 2. Produktivitas Account Officer D2 3. Tingkat Kepuasan Karyawan D3 4. Tingkat Penyerapan Belanja Modal D4 5. Peningkatan Build in Control atau Early Warning System D5 6. Tindak Lanjut Rekomendasi Auditor D6 7. Tepat Waktu Penyampaian Laporan Program Jamsostek D7 8. Tepat Waktu Penyampaian Laporan KPI Triwulan D8 9. Sertifikasi ISO 9001:2000 D9

4.4. Importance Performance Analysis