Korelasi Pearson Pearson Product Moment Correlation

pelaksanaan oleh perusahaan biasa-biasa saja. Atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran tersebut kurang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan sehingga pelaksanaan yang biasa-biasa saja dianggap sudah cukup baik. D = Berlebihan. Menunjukkan atribut yang dianggap kurang penting karena memiliki target pencapaian yang rendah, akan tetapi pelaksanaannya berlebihan. Atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran ini dianggap kurang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan namun pelaksanaannya terlalu berlebihan sehingga kinerja perusahaan dianggap tidak efisien.

3.6.2. Korelasi Pearson Pearson Product Moment Correlation

Uji korelasi Pearson sering digunakan untuk menentukan hubungan antara dua variabel gejala yang berskala interval skala yang menggunakan angka sebenarnya, oleh karena itu Korelasi Pearson termasuk dalam kategori uji statistik parametrik. Besarnya nilai korelasi r adalah −1 sd 1. Korelasi dapat positif 0 r ≤ 1 yang artinya searah, yaitu jika variabel pertama besar, maka variabel kedua semakin besar juga. Korelasi negatif −1 ≥ r 0 yang artinya berlawanan arah, yaitu jika variabel pertama besar, maka variabel kedua semakin mengecil Sarwono, 2006. Ada tiga hal yang dapat diperoleh dengan menggunakan Uji Korelasi Pearson ini, yaitu : 1 mengukur keeratan hubungan di antara hasil-hasil pengamatan dalam sampel; 2 menyediakan dugaan titik untuk ukuran keeratan hubungan antara variabel- variabel dalam populasi; dan 3 merupakan basis bagi pembentukan interval kepercayaan untuk ukuran keeratan hubungan antara variabel-variabel dalam populasi. Berikut kriteria hubungan hasil perhitungan korelasi yang dapat digunakan sebagai pedoman umum : • 0 : tidak ada korelasi • 0-0,5 : korelasi lemah • 0,5-0,8 : korelasi sedang • 0,8-1 : korelasi kuat • 1 : korelasi sempurna Rumus yang digunakan : ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ...................................... 5 Dimana : r xy = korelasi antara x dan y x = bobot realisasi atribut KPI y = bobot target atribut KPI n = jumlah atribut KPI Setelah data diolah dengan menggunakan metode IPA sehingga didapatkan gambar diagramnya, selanjutnya akan dilakukan uji korelasi Pearson untuk menentukan hubungan keeratan antara tingkat target dengan tingkat realisasi dari atribut-atribut KPI. Dengan uji korelasi ini, dapat diketahui bahwa atribut-atribut KPI yang berada di kuadran B dan C pada diagram IPA memiliki korelasi positif, yaitu memiliki nilai r positif. Sedangkan atribut-atribut KPI yang berada di kuadran A dan D memiliki korelasi negatif, yaitu memiliki nilai r negatif. Besarnya nilai korelasi r tergantung dari bentuk persebaran tiap-tiap atribut di dalam kuadran yang bersangkutan. Jika persebarannya membentuk garis lurus, maka nilai r akan mendekati satu. Sebaliknya jika menyebar secara acak atau membentuk pusaran atau lingkaran, maka nilai r akan mendekati nol.

IIII. HASIL DAN PEMBAHASAN