Kadar lemak Kadar abu Penentuan kadar karbohidrat Total Kapang Fardiaz, 1987

38 Isi labu dan air bekas pembilasnya dipindahkan ke alat destilasi, dan ditambahkan 10ml larutan NaOH-Na 2 S 2 O 3. Labu erlenmeyer 125 ml diisi dengan 5 ml larutan asam borat, dan ditambahkan 4 tetes indikator metil merah dan metal biru, kemudian diletakkan di bawah kondensor dengan ujung kondensor terendam baik dalam larutan H 3 BO 4 . Destilasi dihentikan saat terjadi perubahan warna asam borat dari biru keunguan menjadi hijau. Cairan hasil destilasi dalam labu erlenmeyer dititrasi dengan larutan HCl 0.02 N hingga terjadi perubahan dari warna hijau menjadi warna biru keunguan. Perhitungan jumlah nitrogen dilakukan dengan memasukkan jumlah HCl yang terpakai ke dalam persamaan berikut Jumlah N = 100 07 . 14 x xNHClx mgsampel mlblangko mlHCl − Sedangkan kadar protein jagung titi dihitung dengan mengalikan jumlah N dengan 6.25 faktor konversi.

5. Kadar lemak

Labu lemak dikeringkan dalam oven dan kemudian didinginkan dalam desikator lalu ditimbang. 5 gram sampel jagung titi dibungkus dengan kertas saring dan kemudian ditutup dengan kapas bebas lemak. Kertas saring beserta isinya dimasukkan ke dalam ekstrasi soxhlet dan dipasang pada alat kondenser. Pelarut heksan dituangkan ke dalam labu soxhlet secukupnya. Dilakukan refluks selama 6 jam sampai pelarut yang turun kembali menjadi bening. Pelarut yang tersisa dalam labu lemak didestilasi dan kemudian labu dipanaskan dalam oven pada suhu 105°C. Setelah dikeringkan sampai berat tetap dan didinginkan dalam desikator, kemudian labu beserta lemak ditimbang lalu dilakukan perhitungan kadar lemak dengan menggunakan persamaan berikut : Kadar lemak = 100 x g l Beratsampe g Beratlemak

6. Kadar abu

Cawan porselein disiapkan, kemudian dikeringkan dalam oven selama 30 menit, didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Sampel ditimbang sebanyak 5 gram di 39 dalam cawan, kemudian dibakar dalam ruang asam sampai tidak berasap lagi. Hasil pembakaran kemudian dimasukkan ke dalam tanur pengabuan. Proses pengabuan dilakukan sampai didapat abu berwarna putih atau memiliki berat yang tetap. Proses pengabuan dilakukan selama 6 jam dengan suhu tanur 600ºC. Sampel beseta cawan didinginkan dalam desikator kemudian ditimbang, lalu dilakukan perhitungan kadar abu jagung titi dengan menggunakan persamaan berikut Kadar abu = 100 x g l Beratsampe g Beratabu

7. Penentuan kadar karbohidrat

Kadar karbohidrat jagung titi dihitung secara by difference yaitu dengan mengurangi 100 kandungan gizi jagung titi dengan kadar air, kadar protein, kadar lemak, dan kadar abu. Nilai kadar karbohidrat dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut : Kadar karbohidrat = . . . . 100 abu K lemak K protein K air K BB + + + −

8. Total Kapang Fardiaz, 1987

Penghitungan total kapang dilakukan dengan menggunakan metode tuang pada media PDA Potato Dextrosa Agar yang ditambahkan asam tartarat 10. Sejumlah 1g sampel jagung titi dilarutkan dalam 9 ml larutan pengencer untuk mendapatkan larutan dengan tingkat pengenceran 10 -1 . Dari larutan dengan tingkat pengenceran 10 -1 dipipet sebanyak 1 ml untuk dimasukkan ke dalam tabung yang telah diisi dengan laruran garam fisiologis untuk memperoleh larutan dengan tingkat pengenceran 10 -2 . Selanjutnya dari masing-masing tabung dipipet 1 ml sampel dan dituangkan ke dalam cawan petri steril. Ke dalam cawan-cawan petri tersebut dituangkan 15 ml media APDA, lalu digoyang cawannya agar sampel jagung titi tercampur homogeny dengan media APDA. Bila media APDA telah membeku, cawan-cawan disimpan dalam incubator bersuhu 37°C dan disimpan selama 48jam. 40

E. Bagan Alir Penelitian