Waktu Pemasakan Waktu Rehidrasi Analisis Tekstur

48 Kandungan amilosa dalam sampel dapat digunakan untuk memperkirakan kandungan amilopektin. Kandungan amilopektin dapat dihitung berdasarkan selisih antara total kandungan pati dengan kandungan amilosa. Analisis Karakteristik Bihun Chen 2003; Purwani et al. 2006; Codex Stan 249-2006 a. Kadar Air dengan Metode Oven Cawan kosong dan tutupnya dikeringkan dalam oven selama 15 menit dan didinginkan dalam desikator selama 10 menit untuk cawan aluminium. Cawan kering ditimbang. Sebanyak 1 g sampel ditimbang dengan cepat ke dalam cawan kering, kemudian dihomogenkan. Tutup cawan dibuka, cawan sampel beserta tutupnya di keringkan dalam oven suhu 105 o C selama 3 jam. Cawan diletakan secara seksama agar tidak menyentuh dinding oven. Cawan sampel dipindahkan ke dalam desikator, ditutup dengan penutup cawan, didinginkan lalu ditimbang kembali. Cawan dimasukkan kembali ke dalam oven sanpai diperoleh berat konstan. Kadar air dihitung dengan menggunakan rumus berikut: Kadar air g100 g bahan basah 100 2 1 x W W W W − − = dimana : W = bobot contoh sebelum dikeringkan g W1 = bobot contoh + cawan sesudah dikeringkan g W2 = bobot cawan kosong g

b. Waktu Pemasakan Waktu Rehidrasi

Waktu pemasakan diukur dengan cara merebus 5 g bihun dengan ukuran 2 - 3 cm di dalam 200 ml air mendidih. Bihun diambil setiap 30 detik dan ditekan diantara 2 dua permukaan gelas. Waktu pemasakan optimum tercapai ketika bagian tengah bihun sudah terehidrasi sempurna.

c. Analisis Tekstur

Pengukuran tekstur bihun dilakukan terhadap bihun yang telah dimasak sesuai dengan waktu pemasakan optimumnya. Pemasakan dilakukan dengan cara 49 memasukkan 25 g bihun ke dalam 500 ml air yang telah dididihkan. Bihun yang telah masak disiram dengan air dingin untuk menghentikan pemanasan. Bihun disiram dengan 200 ml air dingin, ditiriskan dan diukur dengan menggunakan Texture Analizer TA-XT2. Kondisi yang digunakan pada pengukuran tekstur bihun antara lain test mode and option: TPA, probe dengan bentuk selinder berdiameter 35 mm, pre test speed: 2.0 mms, test speed: 0.1 mms, post test speed: 2.0 mms, distance:75, time: 5 sec dan calibrate probe: 15 mm. Selama pengukuran, bihun akan diberi gaya kompresi sebanyak dua kali. Dari kondisi yang di setting tersebut akan diperoleh kurva texture profile analysis TPA bihun seperti yang terdapat pada Gambar 12. Gambar 12 Kurva texture profile analysis TPA Kurva TPA yang diperoleh dapat memberikan informasi mengenai parameter tekstur bihun antara lain: kekerasa hardness, daya kohesif cohesiveness, daya adhesif adhesiveness, elastisitas elasticity, dan kelengketan gumminessstickiness. Kekerasan ditentukan dari maksimum gaya nilai puncak pada tekanan kompresi pertama dan dinyatakan dengan satuan gf. L2 L1 50 Daya kohesif dihitung dari luasan di bawah kurva pada tekanan kedua A2 dibagi dengan luasan di bawah kurva pada tekanan pertama A1 atau A2A1. Elastisitas ditentukan dari jarak yang ditempuh oleh produk pada tekanan kedua sehingga tercapai nilai gaya maksimumnya L2 dibandingkan dengan jarak yang ditempuh oleh produk pada tekanan pertama sehingga tercapai nilai gaya maksimum-nya L1 atau L2L1. Kelengketan ditentukan dari luasan yang berada dibawah sumbu x nilai negatif dengan satuan gf.

d. KPAP Kehilangan Padatan Akibat Pemasakan dan Berat Rehidrasi