Informasi dalam Surveilan Keamanan Pangan

13 Tabel 3. Keadaan surveilan keamanan pangan di Indonesia Metode surveilan Keadaan di Indonesia 1. Pemberitahuan wajib statutory notification Pelaporan wajib beberapa jenis penyakit, termasuk penyakit akibat pangan pada Dinas Kesehatan, Ditjen Pelayanan Medik dan Ditjen PPPL. 2. Laporan rumah sakit Informasi berupa laporan pendaftaran di rumah sakit mencakup laporan keluar masuknya pasien termasuk kematian, saat ini terlapor pada Ditjen Pelayanan Medik. 3. Surveilan laboratorium Masih tersebar dan belum ada koordinasi. 4. Surveilan sentinel Sentinel diare telah dilakukan untuk melihat kecenderungan keberhasilan sosialisasi oralit. Saat ini sedang dikembangkan sentinel puskesmas dan sentinel rumah sakit untuk beberapa jenis penyakit akibat pangan. Sentinel untuk pangan dan kontaminasi belum dilakukan. 5. Investigasi KLB keracunan pangan Data KLB keracunan pangan masih rendah yang dilaporkan, tidak banyak terungkap penyebabnya, masih menghitung jumlah keracunan saja dan belum banyak dimanfaatkan. 6. Studi masyarakat community study Survei kesehatan rumah tangga, survei kewaspadaan pangan dan gizi sedang dilakukan oleh Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan. Survei mendatang perlu mencakup informasi keamanan pangan penting di masyarakat. Sumber : Sparringa dan Rahayu 2005

3. Informasi dalam Surveilan Keamanan Pangan

Untuk mendukung terwujudnya surveilan yang tangguh diperlukan adanya informasi yang dapat menguatkan kegiatan surveilan itu sendiri. Selain pelaporan mengenai kasus dan kejadian luar biasa akibat pangan, terdapat beberapa sumber informasi untuk surveilan keamanan pangan yang disebutkan oleh Borgdorff 1997, Sharp dan Reilly 2000, dan Sparringa 2002 yaitu: a Studi epidemiologi Studi epidemiologi adalah studi mengenai penyebaran penyakit dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Studi epidemiologi terkadang lebih efektif dalam mencapai tujuan keamanan pangan dibandingkan 14 dengan surveilan karena mampu memberikan perkiraan yang lebih tepat mengenai angka terjadinya penyakit-penyakit akibat pangan. b Surveilan veteriner Beberapa penyakit hewan dapat menyebabkan penyakit akibat pangan zoonosis, seperti Brucella melitensis, Bacillus anthracis, Salmonella sp, Leptospira sp, dan sebagainya. Sumber informasi mengenai zoonosis ini berguna untuk memberikan peringatan dini penyakit-penyakit akibat pangan yang ditularkan oleh hewan. c Informasi dari turis Informasi dari wisatawan bisa sangat berguna. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada mereka melalui pesawat terbang, kapal, atau sarana transportasi lainnya. Tujuan dari pelaporan ini diantaranya adalah mengantisipasi penyebaran penyakit akibat pangan yang diderita oleh turis lintas darat, propinsi, maupun negara. d Surveilan pada rantai pangan Pangan dan kondisi rantai pangan dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan keamanan pangan pada saat pangan masih dibudidayakan sampai dikonsumsi from farm to table. Informasi tersebut berupa cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia yang mungkin mengkontaminasi pangan selama masih berada pada mata rantai pangan tersebut. Sehingga informasi yang diperoleh dari pelaksanaan surveilan ini akan sangat berguna untuk pelaksanaan program keamanan pangan.

C. SURVEILAN KASUS PENYAKIT AKIBAT PANGAN 1.