Kasus Amubiasis Kasus Penyakit Infeksi Usus Lain

58 Kasus diare di Indonesia cenderung meningkat selama bulan Januari sampai Maret Gambar 13, tetapi angka insiden juga tinggi pada bulan Mei, Juni dan Juli. Berdasarkan informasi BMG, selama ini hitungan musim kemarau dimulai bulan April dan berakhir September. Sedangkan musim penghujan terjadi pada bulan Oktober – Maret. Tetapi dalam 30 tahun terakhir terjadi perubahan musim. Sebagian wilayah di Indonesia diperkirakan mulai memasuki musim kemarau pada bulan April, sedangkan wilayah lain akan memasuki kemarau bulan Mei, Juni, dan Juli. Jadi dapat disimpulkan bahwa angka insiden kasus diare meningkat selama musim penghujan dan masa pergantian ke musim kemarau. Berdasarkan Gambar 14 di atas, angka insiden kasus diare paling besar selama tahun 2000 di Indonesia terjadi di tiga propinsi yaitu Sulawesi Tenggara, Jawa Barat dan Kalimantan Tengah. Wilayahpropinsi tersebut mempunyai angka insiden yang relatif lebih tinggi dibandingkan propinsi lain.

5. Kasus Amubiasis

Kasus penyakit amubiasis dari tahun 1998-2003 berjenis kelamin pria dan wanita rata-rata 1:1, dengan kisaran antara 0.8:1 sampai 1.2:1. 33 kasus amubiasis pada rumah sakit selama kurun waktu tersebut harus menjalani rawat inap, dengan kisaran antara 25.1 sampai 42.4. Data kasus amubiasis berdasarkan jenis kelamin dan perawatan dapat dilihat pada Lampiran 6. Amubiasis, salah satunya merupakan penyakit akibat pangan yang disebabkan oleh infeksi Entamoeba histolytica. Manifestasi secara klinis dari penyakit ini adalah timbulnya gejala disentri Cary et al., 2000. Penyakit ini sudah tidak umum terjadi di negara maju, tetapi masih menjadi ancaman bagi negara- negara berkembang dengan rendah sanitasi dan miskin air bersih. WHO melaporkan bahwa E. histolytica telah menginfeksi 50 juta orang di seluruh dunia dan menyebabkan 70.000 kematian setiap tahun WHO, 1995.

6. Kasus Penyakit Infeksi Usus Lain

Jenis penyakit akibat pangan yang wajib dilaporkan di Indonesia dalam penelitian ini merupakan penyakit akibat pangan yang disebabkan oleh agen mikrobiologis, seperti bakteri patogen, virus, dan protozoa. Penyakit akibat pangan oleh mikrobiologis patogen tersebut dapat menyebabkan infeksi 59 ataupun intoksikasi. Selain kelima jenis penyakit akibat pangan yang terlapor dan telah disebutkan di atas, menurut ICD International Classification of Disease X dari WHO World Health Organization terdapat jenis penyakit infeksi usus lainnya. Sesuai dengan kode ICD, yang termasuk dalam jenis penyakit ini adalah infeksi Salmonella sp. ICD A02, infeksi oleh bakteri usus lain ICD A04, intoksikasi oleh bakteri ICD A05, penyakit usus oleh protozoa ICD A07, dan infeksi usus oleh virus ICD A08. Berbagai jenis penyakit berdasarkan kode ICD secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 12. Perbandingan kasus penyakit infeksi usus pria dan wanita adalah 1.2:1, dengan kisaran antara 1.1:1 sampai 1.4:1. Selama tahun 1998-2003, 34.6 kasus infeksi usus di rumah sakit menjalani rawat inap, dengan kisaran 22.5 pada tahun 2000 sampai 54.3 pada tahun 2003. Data kasus infeksi usus berdasarkan jenis kelamin dan perawatan dapat dilihat pada Lampiran 7.

7. Kasus Hepatitis A