Laporan Pengembangan Sumber Daya Manusia | Human resources Development report
• Mengadakan HSE Award sebagai bentuk apresiasi atas kepedulian dan konsistensi individu dan unit bisnis terhadap
budaya Hse. • Pengelolaan hubungan industrial yang lebih baik dan
berkelanjutan dalam rangka membangun hubungan yang baik di antara para karyawan dan dengan lingkungan sekitar,
diantaranya melalui pembaharuan Peraturan Perusahaan untuk periode 2013-2015 yang melibatkan serikat Pekerja
elnusa sPe, peningkatan rasa persaudaraan dan motivasi kerja di antara karyawan melalui berbagai kegiatan olah
raga, seperti bulu tangkis, futsal, tenis lapangan, tenis meja, karate, yoga, memancing, pelaksanaan kegiatan keagamaan
untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan dalam bentuk pengajian bulanan bagi pemeluk agama islam dan
pendalaman iman bagi umat Kristiani. selain itu, berbagai bantuan kesejahteraan bagi karyawan dan keluarga.
Remunerasi dan Produktivitas SDM
remUneraTion anD Hr ProDUCTiViTy
Perseroan senantiasa mengkaji paket remunerasi yang diberikan kepada karyawan agar dapat mempertahankan daya saingnya
dibandingkan dengan standar industri yang ada. Pengkajian terhadap remunerasi karyawan didasarkan pada indikator makroekonomi,
hasil kinerja individual, anggaran yang ditetapkan dengan tetap memperhatikan kemampuan Perseroan.
Program-program terkait dengan perbaikan kesejahteraan karyawan yang telah dilakukan Perseroan di 2013 adalah sebagai berikut:
1. Penyesuaian Remunerasi terhadap UMP 2013
Upah minimum pekerja pada 2013 mengalami kenaikan sebesar 44 sehingga berdampak terhadap nilai upah
pokok tetap untuk karyawan Perseroan serta perhitungan long-term beneit.
2. Program Reward
sebagai upaya memotivasi karyawan meningkatkan produktivitasnya sekaligus sebagai bentuk kepedulian dalam
peningkatan kesejahteraan karyawan, Perseroan terus melakukan penyempurnaan program reward yang telah
ada serta menambahkan beberapa program baru, termasuk peninjauan atas tunjangan lapangan.
3. Peninjauan Program Asuransi
Dalam rangka menciptakan rasa aman dan nyaman para karyawan, Perseroan telah memberikan asuransi Jiwa bagi
karyawan operasi maupun shared service melalui kepesertaan asuransi jiwa. Perseroan juga melakukan peningkatan
manfaat yang diterima karyawan untuk program asuransi kesehatan periode Juli 2013 hingga Juni 2014, dalam bentuk
kenaikan plafon rawat jalan dan bantuan persalinan. • The HSE Award was presented as one form of appreciation
for the caring and consistency of a number of individuals and business units with regard to Hse culture.
• Better and continuous industrial relation management is conducted in order to build and establish good relations
among the employees and their surrounding environments. it was conducted through several programs, namely the
renewal of Company regulation for the period of 2013- 2015 which also involved serikat Pekerja elnusa sPe,
establishing brotherhood bonds and work motivation among the employees through various sport activities, such
as badminton, futsal, lawn tennis, table tennis, karate, yoga, ishing, and religious activities in order to strengthen faith
and piety in form of monthly Quran recitation for muslims and the improvement of Christianity faith for Christians.
additionally, there are also numerous kinds of assistances provided for the welfare of the employees and their families.
The Company continues to review the remuneration package provided to its employees so that it would be able to maintain its competitiveness
in comparison with the existing industrial standards. The reviews on employee remuneration were based on macroeconomic indicators,
individual performance assessment results, the budget plan with due observance of the Company’s capability.
The programs related to the improvement of employee welfare which were implemented by the Company are as follows:
1. remuneration adjustment to Worker minimum Wage or UmP 2013 Worker minimum Wage or UmP 2013 increased by 44 so
that it has affected the value of basic wage ixed wage for the Company’s employees as well as for the calculation of long-
term beneit.
2. reward Program as the effort to motivate the employees in order to improve their
productivity and at the same time, as one of attention form to improve the employee welfare, the Company continues to make
improvements on reward programs that have existed before as well as to add a number of new programs, including reviews on
on-site allowance.
3. insurance Program review in order to create secure and safe feeling as well as convenience
among the employees, the Company has conducted life insurance Top-Up Program for operation and shared service employees
through life insurance enrollment. The Company also made an increase of the insurance beneits provided for employees for
their Health insurance from July 2013 until June 2014 in form of an increase in the maximum insurance coverage for outpatient
medical treatment and for delivery and child birth assistance.
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
sejalan dengan naiknya laba Perseroan yang didukung keberhasilan Perseroan dalam melakukan internalisasi budaya, peningkatan
kompetensi dan optimalisasi organisasi, produktivitas karyawan konsolidasi terhadap pertumbuhan laba operasi konsolidasi
maupun laba bersih konsolidasi di tahun 2013 mengalami peningkatan masing-masing sebesar 11,3 dan 78,1.
Produktivitas Karyawan Konsolidasi employee Productivity Consolidated
Satuan
Unit
2013 2012
Pertumbuhan growth
laba operasiJumlah Karyawan income from operationsnumber of employees
rp juta rp million
171 154
11,3 laba BersihJumlah Karyawan
net Proitnumber of employees rp juta
rp million 139
78 78,1
Penyempurnaan Berkelanjutan: Pengembangan SDM
ConTinUoUs imProVemenT: Hr DeVeloPmenT
seiring dengan ditetapkannya tahun 2014 sebagai Year of Development, Division of Human resources menetapkan
beberapa prioritas yang harus dilakukan dalam pengelolaan sDm, yaitu:
1. Peningkatan kualitas pengelolaan rekrutmen dan pengembangan sDm dalam rangka memenuhi kebutuhan sDm perusahaan,
persiapan kaderisasi dan regenerasi di perusahaan. 2. Peningkatan kesejahteraan karyawan melalui program
retensi dan pemberian remunerasi yang kompetitif sesuai dengan standar perusahaan sejenis di indonesia dengan tetap
memperhatikan kinerja perusahaan.
3. Peningkatan kualitas pengelolaan data sDm. 4. menjaga dan meningkatkan hubungan industrial yang harmonis
dan kondusif guna mendukung produktivitas perusahaan. Diharapkan dengan berjalannya prioritas-prioritas di atas, akan
terwujud HR Excellence yang mampu menopang berjalannya Year of Development.
in pursuance of corporate focus in 2014 as The year of Development, the Human resources Division determines a
number of priorities that must be carried out in Hr management, namely:
1. improving the quality of recruitment and Hr management in order to meet the Company’s Hr needs, preparation for new
personnel recruitment, and regeneration. 2. improving employee welfare through retention program and
providing competitive remuneration in accordance with the standards of similar company in indonesia and yet, with due
observance of the present corporate performance.
3. improving the quality of Hr data management. 4. maintaining and improving harmonious and conducive industrial
relations in order to support the corporate productivity. With the performance of the foregoing priorities, it is
expected that Hr excellence would eventually be realized in order to support the on-going implementation of the year of
Development. in line with the raising of the Company’s proits of which was
supported by the success of the Company in internalizing the corporate culture, improving competency and optimizing
organization, the consolidated employee productivity to the consolidated operating proit and net proit in 2013 is also
increasing to 11.3 and 78.1.
Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Analisis dan Diskusi Manajemen
management Discussion and analysis
Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis
Perekonomian indonesia tahun 2013 tumbuh 5,8, lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2012 pada level 6,2. meskipun
lebih rendah dibandingkan 2012, pertumbuhan ekonomi indonesia tersebut masih lebih tinggi dibandingkan dengan negara dalam
kelompok rating yang sama dengan indonesia. Bila dilihat dari sisi pengeluaran, pertumbuhan terjadi pada semua komponen, dimana
komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,3 dan investasi tumbuh sebesar 4,7. sementara itu,
impor sebagai faktor pengurang tumbuh sebesar 1,2.
Perlambatan perekonomian dunia terutama negara-negara yang menjadi mitra dagang utama major trading partner indonesia
turut memperlemah laju pertumbuhan ekonomi indonesia tahun 2013. Berdasarkan laporan Bank Dunia, pada tahun 2013,
pertumbuhan ekonomi negara-negara mitra dagang utama indonesia hanya tumbuh rata-rata sebesar 3,5. Kondisi tersebut
berimbas pada melambatnya ekspor nasional dikarenakan berkurangnya permintaan dari negara tujuan ekspor tersebut
serta menurunnya harga komoditas utama ekspor indonesia.
situasi pasar keuangan di indonesia selama tahun 2013 juga mengalami gejolak yang berimbas pada pelemahan nilai tukar
rupiah terhadap UsD. Dari sisi internal, gejolak pasar keuangan indonesia tersebut disebabkan oleh deisit transaksi berjalan
current account deisit dari 3,3 terhadap Produk Domestik Bruto PDB menjadi 2,9 terhadap PDB pada tahun 2013.
Tekanan inlasi tinggi yang mencapai sebesar 8,4 pada tahun 2013 juga turut mempengaruhi pasar keuangan indonesia.
sementara itu, dari sisi eksternal, gejolak pasar keuangan global terutama yang dipicu oleh rencana Bank sentral amerika
serikat, yang akan mengurangi stimulus moneter Quantitative Easing atau yang dikenal dengan kebijakan tapering off
yang diumumkan sejak Juni 2013 serta masih lemahnya perekonomian kawasan eropa, dan China telah menyebabkan
pasar keuangan indonesia bergejolak yang menyebabkan terjadinya capital outlow sehingga membuat iHsg mencapai
titik terendah pada tahun ini sebesar 3.967 pada tanggal 27 agustus 2013 dan tekanan terhadap nilai tukar rupiah terjadi.
indonesia’s economy in 2013 grew 5.8, lower than that in 2012 of 6.2. Despite the fact that it was lower than in 2012,
indonesia’s economic growth was still higher compared with countries in the same rating group as indonesia. Viewed in
terms of expenditure, growth occurred in all components, where exports of goods and services recorded the highest growth of
5.3 and investments grew by 4.7. meanwhile, imports as impairment deduction factor grew by 1.2.
The global economic slowdown, especially among indonesia’s major trading partner countries, also weakened indonesia’s
economic growth rate in 2013. Based on a report by the World Bank, in 2013, economic growth in indonesia’s major
trading partner countries only grew by 3.5 on average. These conditions resulted in a slowdown of national exports due to
declining export demand in these destination countries as well as a drop in price of indonesia’s main export commodities.
The inancial markets in indonesia during 2013 also experienced luctuations, which caused depreciation in the rate of the
rupiah against the Us dollar UsD. internally, this instability in indonesia’s inancial markets was caused by a current account
deicit from 3.3 of gross Domestic Product gDP to 2.9 of gDP in 2013. High inlationary pressure, which reached 8.4
in 2013, also affected indonesia’s inancial market. meanwhile externally, luctuations in global inancial markets, especially
those triggered by the United states Central Bank’s plan to reduce its monetary stimulus Quantitative easing or tapering
off policy that was announced in June 2013 together with the still weak economies in the european region and China, caused
volatility in indonesia’s inancial market resulting in capital outlows, making the indonesian Composite index or iHsg fell
to its lowest point this year of 3,967 on 27 august 2013, as well as pressure on the rupiah exchange rate.
Analisis dan Pembahasan Manajemen ini disusun dalam rangka membantu pemegang saham untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif dalam bentuk narasi mengenai
kinerja bisnis dan keuangan Perseroan serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja Perseroan sepanjang tahun 2013 maupun prospek usaha Perseroan di masa yang akan datang.
This management analysis and review has been compiled to help shareholders obtain a more comprehensive narrative illustration of the Company’s business and inancial performance as
well as other factors that affected both the Company’s performance throughout 2013 and the Company’s business prospects in the future.
Tinjauan Ekonomi Makro di Indonesia
maCroeConomiC reVieW oF inDonesia
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Nilai Tukar Rupiah terhadap US Dollar iDr exchange rate against UsD
11.018
Jan’ 12 may’ 12
mar’ 12 Jul’ 12
Feb’ 12 Jun’ 12
apr’ 12 aug’ 12
sep’ 12 Jan’ 13
nov’ 12 mar’ 13
oct’ 12 Feb’ 13
Dec’ 12 apr’ 13
may’ 13 sep’ 13
nov’ 13 Jul’ 13
Jun’ 13 oct’ 13
Dec’ 13 aug’ 13
Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap UsD menunjukkan tren yang melemah. Pada tahun 2012, rupiah masih stabil di kisaran
rp8.800 – rp9.700 per UsD, bergerak melemah sejak bulan mei 2013 dan ditutup pada level rp12.189 per UsD pada akhir
tahun 2013.
Inlasi inlation
3,31 7,72
8,38
2,41 1,03
4,21 3,43
1,09 0,76
6,60
Jan’ 12 may’ 12
mar’ 12 Jul’ 12
Feb’ 12 Jun’ 12
apr’ 12 aug’ 12
sep’ 12 Jan’ 13
nov’ 12 mar’ 13
oct’ 12 Feb’ 13
Dec’ 12 apr’ 13
may’ 13 sep’ 13
nov’ 13 Jul’ 13
Jun’ 13 oct’ 13
Dec’ 13 aug’ 13
Kebijakan Pemerintah yang menaikkan harga BBm terkait pengurangan subisidi BBm pada pertengahan tahun 2013
menyebabkan lonjakan angka inlasi mencapai sebesar 6,6 pada bulan Juli 2013. Kondisi ini memicu kenaikan harga barang konsumsi
lainnya sehingga inlasi terus berlanjut hingga akhir Desember 2013 menjadi 8,4.
Walaupun demikian, kepercayaan investor asing untuk berinvestasi di indonesia tetap tinggi. Tingginya kepercayaan
investor asing terhadap prospek indonesia tersebut juga terlihat The movement of the rupiah against the UsD showed a
declining trend. in 2012, the rupiah remained stable within a range of rp8,800 – rp9,700 per UsD, moving down from may
2013 and closing at a level of rp12,189 per UsD by the end of 2013.
The government policy to raise fuel prices due to the reduction of fuel subsidies in mid-2013 caused a spike in the inlation rate,
which went up to 6.6 in July 2013. This triggered an increase in the prices of other consumer goods so the inlation continued
to rise until the end of December 2013, when it stood at 8.4.
nonetheless, conidence among foreign investors to invest in indonesia remained high. The degree of foreign investor
conidence in indonesia’s prospect was also seen in the persistence
Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis
dari bertahannya peringkat indonesia sebagai negara yang layak untuk tujuan investasi investment grade yang telah diperoleh
sejak awal tahun 2012 dari lembaga pemeringkat internasional seperti moody’s dan Fitch. Fitch telah menaikan peringkat
kredit indonesia pada level investment grade BBB- pada tanggal 15 Desember 2011. sedangkan moody’s menaikkan
peringkat kredit indonesia pada level investment grade Baa3 pada tanggal 18 Januari 2012. Berdasarkan laporan The Global
Competitiveness Report 2013–2014 yang diterbitkan oleh World economic Forum, posisi daya saing indonesia juga mengalami
peningkatan sebesar 12 peringkat sehingga berada di posisi ke- 38 dari sebelumnya berada di peringkat 50 dari 148 negara.
Industri Migas Indonesia 2013
Cadangan terbukti minyak indonesia tahun 2013 sebesar 3,7 miliar barel sedangkan cadangan gas bumi terbukti sebesar 2,9 triliun
kubik meter. Penurunan rata-rata per tahun dari cadangan minyak terbukti diperkirakan sebesar 3 sejak tahun 2000, sementara itu
cadangan gas relatif lebih stabil dengan pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 0,8 sejak tahun 2000. Penurunan cadangan
minyak ini disebabkan karena pelaksanaan kegiatan eksplorasi dan studi geologi geoisika yang tidak pasti luktuatif karena
terkendala permasalahan tumpang tindih area, biaya eksplorasi yang semakin besar karena peralatan yang semakin kompleks dan area
yang semakin susah dijangkau, serta perubahan iklim global yang menghambat kegiatan seismik dan yang terutama adalah kurang
menariknya insentif yang ditawarkan Pemerintah untuk kegiatan ini.
2013 2012
2011
oil Production tbpd
840 918
252 oil Consumption
tbpd 1.605
1.565 1.549
gas Production bcfpd
6,9 6,9
7,3 gas Consumption
bcfpd 3,5
3,5 3,6
seismic survey 2D km
11.949 6.165
8.147 seismic survey 3D
km
2
14.177 13.995
12.549 Drilling exploration
well 91
96 81
Drilling Development well
980 840
953 Workover
well 778
740 704
Well services activities
13.927 11.323
26.749 energi migas masih menjadi andalan utama perekonomian
indonesia, baik sebagai penghasil devisa maupun pemasok kebutuhan energi dalam negeri. Pembangunan prasarana
dan industri yang sedang giat-giatnya dilakukan di indonesia membuat pertumbuhan konsumsi energi rata-rata mencapai
7 dalam 10 tahun terakhir jika dibandingkan dengan rata-rata kebutuhan energi dunia yang hanya tumbuh 2,6. Peningkatan
yang sangat tinggi ini mengharuskan indonesia untuk segera menemukan cadangan migas baru dan menjadikan energi Baru
dan Terbarukan eBT bukan hanya sebagai alternatif energi tetapi sudah menjadi sumber energi pokok.
of indonesia’s rating as a preferred investment destination investment grade, which was obtained at the beginning of
2012 from international ratings agencies, such as moody’s and Fitch. Fitch increased indonesia’s credit rating to investment
grade BBB- on 15 December 2011. meanwhile, moody’s increased indonesia’s credit rating to investment grade Baa3 on
18 January 2012. Based on The global Competitiveness report 2013–2014 issued by the World economic Forum, the position
of indonesia’s competitiveness also rose 12 ranks, putting it at 38 from its previous position of 50 out of 148 countries.
Indonesia Oil Gas Industry 2013
indonesia’s proven oil reserves in 2013 stood at around 3.7 billion barrels, while its proven natural gas reserves amounted to 2.9 trillion
cubic meters. since 2000, the average depletion rate is predicted to have been 3 per year, while natural gas reserves were relatively
more stable and grew on average 0.8 per year during the same period. The decrease in oil reserves is due to uncertain luctuating
exploration and geological geophysics studies as a result of constraints, such as the encroachmentoverlapping of mining
concession areas, the constantly increasing cost of exploration due to equipment becoming more complex and areas becoming more
dificult to access, as well as global climate change that hampers seismic operations and, most especially, a lack of favorable incentive
provided by the government for this activity.
oil and gas energy is still the mainstay of indonesia’s economy, both as a foreign exchange producer and as a supplier to meet
domestic energy needs. infrastructure and industry development, which is now intensively being carried out in indonesia, has led to
average growth of 7 in energy consumption in the last 10 years, compared to the world’s total energy demand, which has grown by
an average of only 2.6. This very high growth requires indonesia to discover new oil and gas reserves immediately and make new
and renewable energy nre not only alternative sources of energy but rather the principal sources of energy.
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Produksi dan Konsumsi Minyak Indonesia indonesian oil Production and Consumption
Produksi Production
Konsumsi Consumption
1.600 1.800
tbpd
2000 2008
2004 2012
2002 2010
2006 2001
2009 2005
2013P 2003
2011 2007
1.400
net importer
1.200 1.000
800
Produksi minyak indonesia mengalami penurunan rata-rata 4 per tahun sedangkan konsumsi rata-rata mengalami kenaikan
sebesar 3 per tahun sejak tahun 2000. Di sisi lain produksi gas indonesia relatif stabil walaupun tingkat konsumsi mengalami
kenaikan rata-rata 2 per tahun, namun indonesia masih dalam posisi surplus dan sebagai net-exportir. secara teknis,
permasalahan yang dihadapi adalah adanya unplanned shutdown akibat dari kecelakaan kerja, kebocoran pipa, permasalahan
subsurface, kegagalan pengambilan minyak dari beberapa off taker dan perpanjangan planned shutdown. sedangkan secara
non-teknis diakibatkan oleh izin lintas departemen yang tidak harmonis, ganti rugi lahan yang tidak mulus dan sering terlalu
mahal, tumpang tindih lahan perhutanan dan pertambangan, peraturan daerah dan iuran, terbatasnya peralatan rig dan masih
mahalnya proses Improved Oil Recovery ior atau Enhanced Oil Recovery eor.
Pemerintah saat ini untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi adalah dengan realisasi proyek baru di seluruh wilayah kerja lama,
program Enhanced Oil Recovery eor dan reaktivasi sumur-sumur suspended serta eksplorasi dan produksi pada unconventional Gas
Coal Bed Methane CBm dan Shale Gas. sementara untuk strategi jangka panjang pemerintah mengupayakan menemukan cadangan
minyak bumi baru melalui pembukaan wilayah kerja baru di wilayah indonesia Timur dan area perairan lepas pantai laut dalam offshore.
Berdasarkan data produksi dan konsumsi minyak bumi indonesia dapat dipastikan sektor energi di indonesia mengalami masalah serius. seiring
dengan pertumbuhan ekonomi dan penduduk dapat dipastikan laju permintaan energi di dalam negeri melebihi pertumbuhan pasokan
energi. minyak mentah dan BBm sudah diimpor sehingga memaksa indonesia mencari sumber energi lain guna mengatasi permintaan
energi yang melonjak dari tahun ke tahun.
energi Baru dan Terbarukan eBT terus dikembangkan dan dioptimalkan. PT Pertamina Persero sendiri berkomitmen
mengembangkan 5 jenis eBT, yaitu geothermal panas bumi, Coal Bed Methane CBm, Shale Gas, algae, dan angin.
Produksi Production
Konsumsi Consumption
8 10
bcfpd
2000 2008
2004 2012
2002 2010
2006 2001
2009 2005
2013P 2003
2011 2007
6
net exporter
4 2
Produksi dan Konsumsi Gas Indonesia indonesian gas Production and Consumption
since 2000, indonesia’s oil production has declined 4 per year on average, while average consumption rose by 3
per year. on the other hand, indonesia’s gas production has remained relatively stable and although consumption levels
have risen 2 per year, indonesia still enjoys a position of surplus and is a net-exporter. Technically, the problems faced
in this area are unplanned shutdowns due to occupational accidents, pipe leakages, subsurface problems, oil lifting failures
by a number of off takers and extended planned shutdowns. meanwhile, non-technical problems are caused by a lack of
permit synchronization among government departments, land acquisition compensation processes that are not smooth and
are often excessively expensive, overlapping of forestry and mining concession areas, local regulations and dues, limited rig
equipment and the still high cost of improved oil recovery ior or enhanced oil recovery eor.
in order to increase oil and natural gas production, the government is currently realizing new projects throughout existing work
areas, implementing enhanced oil recovery eor programs and reactivating suspended wells as well as conducting explorations
and the production of unconventional gas Coal Bed methane CBm and shale gas. meanwhile, the government’s long-
term strategy is to ind new oil reserves through opening new operational areas in eastern indonesia and offshore.
Based on indonesia’s oil production and consumption data, it is conirmed that the energy sector in indonesia is now in serious
trouble. in line with economic and population growth, it is a fact that the rate of domestic energy demand is exceeding the growth
of domestic energy supply. Crude oil and fuel oil are already imported, forcing indonesia to search for other energy sources in
order to overcome the sharp annual increase in energy demand.
new and renewable energy nre continues to be developed and optimized. PT Pertamina Persero has committed itself
to developing 5 types of nre, namely geothermal, Coal Bed methane CBm, shale gas, algae, and Wind.
Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis
Regulasi
Di tahun 2013, Pemerintah mengeluarkan beberapa peraturan yang terkait dengan aktivitas migas, yang secara garis besar
mengandung 3 tiga hal penting sebagai berikut:
1. Pergantian BP Migas menjadi SKK Migas. melalui Peraturan Presiden no. 9 Tahun 2013 tentang