Approval of Three Development Plans. in may 2013, sKK migas issued approval for three Development

Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis Regulasi Di tahun 2013, Pemerintah mengeluarkan beberapa peraturan yang terkait dengan aktivitas migas, yang secara garis besar mengandung 3 tiga hal penting sebagai berikut:

1. Pergantian BP Migas menjadi SKK Migas. melalui Peraturan Presiden no. 9 Tahun 2013 tentang

Penyelenggaraan Pengelolaan kegiatan Usaha Hulu minyak dan gas Bumi, Pemerintah membubarkan Badan Pelaksana minyak dan gas Bumi BP migas dan membentuk satuan Kerja Khusus minyak dan gas Bumi sKK migas. Pengalihan fungsi ini berdampak pada proses birokrasi dan administrasi di internal sKK migas yang mempengaruhi lamanya proses persetujuan rencana Kerja dan anggaran rKa KKKs yang pada akhirnya menyebabkan keterlambatan tender pengadaan barang dan jasa.

2. Penggunaan Produk Dalam Negeri. menteri esDm mengeluarkan Peraturan menteri esDm no.15

tahun 2013 tentang Penggunaan Produk dalam negeri pada Kegiatan Usaha Hulu minyak dan gas Bumi. Peraturan ini bertujuan untuk mendukung dan menumbuh kembangkan produk dalam negeri dan inovasi teknologi produk dalam negeri serta meningkatkan penggunaan produk dalam negeri. 3. Pembebasan PPN dan Bea Masuk Impor untuk Kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi Hulu Minyak dan Gas Bumi. Pemerintah melalui Peraturan menteri Keuangan 70PmK.0112013 tanggal 2 april 2013 telah membebaskan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi dari Bea masuk impor dan Pajak Pertambahan nilai PPn dan Pajak Penjualan atas Barang mewah untuk mendorong peningkatan kegiatan eksplorasi dan kegiatan eksploitasi untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi nasional. Kejadian Penting di industri Hulu migas indonesia Pada Tahun 2013: 1. Pemerintah Menawarkan 18 Wilayah Kerja Migas. sebanyak 18 wilayah kerja WK minyak dan gas bumi putaran i tahun 2013 ditawarkan. Pemerintah mengundang investor yang memiliki kemampuan keuangan dan teknologi untuk ikut berpartisipasi. Wilayah kerja migas yang ditawarkan ini terdiri dari 2 WK migas yang ditawarkan melalui reguler tender dan 16 WK migas melalui penawaran langsung atau joint study. Dari 16 WK migas yang ditawarkan hanya 6 WK yang diminati dengan 5 pemenang lelang untuk tiga tahun masa eksplorasi berupa studi gg dengan total investasi komitmen eksplorasi sebesar UsD56,4 juta.

2. Persetujuan Tiga Rencana Pengembangan. Pada mei 2013, sKK migas mengeluarkan tiga persetujuan

rencana Pengembangan, yaitu Jangkrik north east Field, Kutai Basin Deep Water, dan Tangguh Field. Total investasi persetujuan rencana Pengembangan lapangan-lapangan tersebut mencapai UsD16,3 juta dan memberikan pendapatan pada negara sebesar UsD2,3 miliar. Regulations in 2013, the government issued a number of regulations relating to the oil and gas sector, which outline 3 three important issues as follows:

1. BP Migas was replaced by SKK Migas. Through the issuance of Presidential Decree no. 92013 on

the management of Upstream oil and gas, the government dissolved the Upstream oil and gas executive agency BP migas and formed the Upstream oil and gas regulatory special Task Force sKK migas. This transfer of functions impacted the bureaucratic and administrative processes within sKK migas, therefore affecting the length of the approval process regarding Work Plans Budgets WPB KKKs, which in turn led to delays in the procurement of goods and services.

2. The Use of Local Products. The minister of energy and natural mineral resources issued

energy and mineral resources ministerial Decree no. 152013 on the Use of local Products in Upstream oil and gas activities. The regulation aims to support and cultivate the expansion of domestic products and innovation technology surrounding domestic products as well as increasing the use of domestic products. 3. The exemption of Value Added Tax VAT and Import Tax for the Exploration and Exploitation of Upstream Oil and Gas. The government, through Finance ministerial no. 70 PmK.0112013 dated 2 april 2013, exempted oil and gas exploration and exploitation activities from import Tax and Value added Tax VaT and sales Tax on luxury goods to boost exploration and exploitation activities in order to increase national oil and gas production. signiicant events in indonesia’s Upstream oil and gas industry in 2013: 1. The Government Offers 18 Oil and Gas Working Areas. The government opened the irst bid in 2013 for 18 oil and gas working areas. The government invited investors with suficient inancial and technological capabilities to join the bidding process. These 18 working areas consisted of two that were offered through a regular tender and 16 that were offered through direct offers or joint studies. of these 16 working areas, 6 successfully attracted investor interest and 5 winners were announced and secured three-year exploration rights in the form of a gg study with a total committed investment for exploration amounting to UsD56.4 million.

2. Approval of Three Development Plans. in may 2013, sKK migas issued approval for three Development

Plans, namely the Jangkrik north east Field, the Kutai Basin Deep Water and the Tangguh Field. The total investment for these three approved Development Plans amounted to UsD16.3 million and offers state revenue of UsD2.3 billion. PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report Harga Minyak Dunia Volatilitas harga minyak dunia pada 2013 masih cukup tinggi tapi relatif lebih stabil jika dibandingkan dengan tahun 2012. Pada tahun 2013, harga rata-rata minyak mentah indonesia Indonesia Crude Oil Price iCP tercatat sebesar UsD106 per barel dibandingkan harga rata-rata tahun 2012 sebesar UsD113 per barel. Pada awal tahun 2013, iCP bergerak stabil pada rentang UsD111-116 per barel, namun menunjukkan tren yang menurun seiring dengan penurunan permintaan dengan melemahnya perekonomian amerika serikat dan eropa serta melambatnya perekonomian China. Penurunan harga minyak mentah mencapai titik terendah, yaitu sebesar UsD99 per barel untuk iCP dan sebesar UsD103 per barel untuk Brent pada bulan mei 2013. rata-rata harga minyak mentah untuk jenis Brent pada tahun 2013 sebesar UsD109 per barel sedangkan iCP sebesar UsD106 per barel. namun, harga minyak dunia kembali naik dengan rentang yang sempit sampai akhir tahun 2013 disebabkan karena adanya kekhawatiran mengenai pasokan minyak mentah dunia terkait berlanjutnya kondisi perang sipil di mesir dan suriah serta turunnya pasokan minyak mentah libya. Harga Minyak Dunia dan Indonesia UsD barrel Strategi Perseroan Di tahun 2013 Perseroan menetapkan 2 dua strategi dalam rangka penciptaan sustainability income di masa depan, baik melalui bisnis dan klien yang ada saat ini, maupun melalui pengembangan bisnis baru: • Fokus pada bisnis inti melalui penciptaan nilai dalam bentuk jenis jasa baru dan serta memperbesar pangsa pasar dan basis customer secara selektif. • Diferensiasi dalam rangka meningkatkan recurring income dengan masa kontrak jangka menengah dan jangka panjang melalui pengembangan bisnis baru di bidang jasa energi yang memiliki proil risiko rendah ke menengah. Dalam hal ini, bidang jasa energi tersebut bukan hanya di sektor minyak dan gas, namun juga beberapa bentuk bisnis lain yang berpotensi, antara lain: jasa pendukung aktivitas lepas pantai, logistik, jasa operasi perawatan, penyedia energi listrik, dan lain sebagainya. Global Oil Price Volatility of the world’s oil prices in 2013 still remained high but it was relatively more stable compared to 2012. in 2013, the average price of indonesia’s crude oil indonesian Crude Price iCP was recorded at UsD106 per barrel compared to the average price in 2012 of UsD113 per barrel. at the beginning of 2013, the iCP stabilized within a range of UsD111-116 per barrel, however, it showed a declining trend in line with the decrease in demand due to the United states and europe’s slow economies as well as the slowdown in China’s economy. The price of crude oil fell to its lowest level in may 2013, when iCP cost UsD99 per barrel and Brent cost UsD103 per barrel. Brent’s average crude oil price in 2013 was UsD109 per barrel, while as the average price of iCP was UsD106 per barrel. nevetheless, the global oil price rose again within a narrow range until the end of 2013 due to concerns regarding the world’s crude oil supplies relating to the continuing civil wars in egypt and syria as well as the decline of libya’s crude oil supply. World and indonesia’s oil Price Corporate Strategy in 2013, the Company determined 2 two strategies in order to create future income sustainability, both through current businesses and clients, and through new business development: • The focus on core business through the creation of value in the form of new types of services as well as expanding market share and a selective customer base. • Differentiation in order to increase recurring income with medium- and long-term contracts through the development of new businesses in the area of energy services that have a low to medium risk proile. in this matter, energy services are not only in the oil and gas sector, but also in various other potential forms of business, including support services for offshore operations, logistics, operational services maintenance, providers of electrical power, and so on. Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis selain kedua strategi utama di atas, Perseroan juga menetapkan beberapa strategi pendukung, antara lain peningkatan kualitas operasional dengan prinsip operation excellence dan Hse, peningkatan kompetensi perusahaan melalui pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan organisasi, proses bisnis serta memperkuat kemampuan inansial Perseroan yang mendukung strategi pertumbuhan dan penguasaan teknologi. Aspek Pemasaran dan Prospek Usaha Jumlah wilayah kerja migas indonesia yang ditawarkan setiap tahunnya cenderung mengalami penurunan sejak tahun 2008 hingga saat ini sehingga minat new Venture migas juga semakin menurun. Pada tahun 2013 saja telah terjadi pengurangan pembukaan wilayah kerja dari yang biasanya dilakukan 2 periode menjadi 1 periode yang berdampak pada pendapatan bisnis perusahaan terutama pada bisnis anak perusahaan Patra nusa Data dan Divisi gsC serta secara tidak langsung juga akan berpengaruh pada pendapatan Perseroan pada tahun 2014. Pada tahun 2013, Kementerian energi dan sumber Daya mineral esDm menargetkan untuk melelang 27 wilayah kerja minyak dan gas bumi WK migas, 6 wilayah kerja shale gas dan 1 WK 10 WK CBm. sementara itu pada tahun 2014, sKK migas telah menyetujui belanja modal atau capital expenditure perusahan migas sebesar UsD25,6 miliar. rinciannya, UsD14,9 miliar untuk wilayah kerja produksi, UsD3,8 miliar untuk wilayah kerja eksplorasi, UsD1,6 miliar untuk administrasi, dan UsD5,4 miliar untuk pengembangan. Kenaikan anggaran ekplorasi sangat signiikan, 105 dibandingkan proyeksi tahun 2013 yang hanya sebesar UsD1,9 miliar. sedangkan total investasi 2014 diperkirakan akan naik 33 dari proyeksi realisasi investasi 2013 yang hanya UsD19,3 miliar. in addition to the two major strategies mentioned above, the Company also determined a number of support strategies, including the improvement of operational quality with the principles of operation excellence and Hse, corporate competency building through human resource development and organizational development, business processes as well as strengthening the Company’s inancial capacity in order to support the strategies on growth and the mastery of technology. Marketing Aspect and Business Prospects The number of oil and gas working areas in indonesia being offered each year has fallen since 2008 until today with the result that interest in new oil and gas Ventures has also dropped. in 2013 alone, there was a decrease in the opening of new working areas from what was usually done in 2 periods becoming only 1 period, which affected the company’s business revenue, especially the business of the subsidiriaes Patra nusa Data and gsC Division, and it is liable to indirectly affect the Company’s revenue in 2014. in 2013, the ministry of energy and natural mineral resources set a target to auction off 27 oil and gas contract areas, 6 shale gas working areas and 1 working area and 10 Coal Bed methane CBm working areas. meanwhile, sKK migas has approved capital exependiture for oil and gas companies in 2014 to the sum of UsD25.6 billion. This breaks down to UsD14.9 billion for production work areas, UsD3.8 billion for exploration work areas, UsD1.6 billion for administration and UsD5.4 billion for development. The exploration budget has risen signiicantly, by 105 compared to the projected igure in 2013 of only UsD1.9 billion. Total investment in 2014 is predicted to increase by 33 from the 2013 projected investment realization, which was only UsD19.3 billion. Realisasi Investasi Hulu Migas Indonesia Upstream oil and gas investment realization PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report Jasa Hulu Migas Jasa Hulu migas merupakan bisnis inti dan tulang punggung operasi Perseroan yang terdiri dari dua divisi utama yang bergerak masing-masing pada bidang jasa pemetaan data dengan seismic geoscience services, jasa pemboran drilling services dan pendukung untuk pemeliharaan pengelolaan lapangan migas oilield services. Divisi Drilling Oilield Services DOS Divisi Dos terbentuk pada akhir tahun 2012 yang merupakan penggabungan dua divisi yaitu Divisi Drilling services dan Divisi oilield services. Pengabungan dua bisnis besar tersebut adalah dalam rangka penyempurnaan strategi bisnis perusahaan. Divisi Dos tahun 2013 merupakan kontributor utama bisnis Perseroan di mana mengalami pertumbuhan pendapatan yang signiikan sebesar 34 menjadi sebesar rp1,6 triliun dengan peningkatan gross proit margin menjadi 20 yang didominasi oleh proyek Well Testing, Snubbing, Drilling dan Reservoir Evaluation Services yang bersifat jangka panjang dengan klien utamanya Total eP indonesie, Pertamina, ViCo dan Chevron. Pada tahun 2013, Divisi Dos mengerjakan lebih dari 70 proyek dengan total nilai kontrak lebih dari UsD250 juta. Peningkatan kinerja Divisi Dos tahun 2013 disebabkan oleh improvement dan upaya perbaikan di seluruh proses bisnis. Perbaikan dimulai dari proses marketing untuk fokus pada klien besar dengan reputasi baik, selektif terhadap proposal proyek yang bermarjin tinggi, penerapan mitigasi risiko low to medium risk, perbaikan project management dan monitoring yang ketat terhadap aspek Hse. seluruh proyek yang dilaksanakan Divisi Dos pada tahun 2013 didukung oleh peralatan kerja sebagai berikut: Unit BisnisBusiness Unit KapasitasCapacity Workover 11 active hydraulic rig slickline unit 5 unit portable slickline Work Barge 3 work barge Production Testing Barge 3 production testing barge lCT slickline Boat 1 lCT slickline Boat mud logging 16 unit mud logging Complete multi Purpose Barge with CTU, Pumping slickline 1 unit multi Purpose Barge logging Truck 18 logging Truck H2s 9 unit H2s Cementing 3 unit Cementing surface Testing 3 unit surface Testing Drilling services - 4 unit DsT - 5 unit Drillling rig - 1 unit lmP Drilling Fluid services Tinjauan Kinerja Operasi oPeraTional PerFormanCe reVieW Oil and Gas Upstream Operation Services oil and gas Upstream operation services are the core business and backbone of the Company’s operations, which consist of two main divisions undertaking businesses in data mapping services and seismic geosciences services, drilling services and support for the maintenance and management of oil and gas ileds oilield services. Drilling Oilield Services DOS Division The Dos Division, which was was formed at the end of 2012, is the uniication of two divisions, namely the Drilling services Division and oilield services Division. The uniication of these two major businesses was undertaken to improve the Company’s business strategies. in 2013, the Dos Division was the main contributor to the Company’s business as its revenue increased signiicantly by 34 to rp1.6 trillion with the increase of its gross proit margin to 20, which was dominated by the long term projects of Well Testing, snubbing, Drilling and reservoir evaluation services, whose main clients are Total eP indonesie, Pertamina, ViCo and Chevron. in 2013, the Dos Division completed more than 70 projects with a total contract value of more than UsD250 million. The improved performance of the Dos Division in 2013 resulted from improvements and upgrades across all business processes. improvements were made starting with marketing to focus on major clients with a good reputation, selecting project proposals with high margins, applying risk mitigation low to medium risk, improving project management and closely monitoring all aspects of Hse. all the projects implemented by the Dos Division in 2013 were supported by the following work equipment: Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis melihat peluang pasar dan besarnya potensi yang dimiliki oleh Divisi Dos manajemen memandang untuk terus mengembangkan bisnis-bisnis baru di Divisi Dos dan lebih fokus pada investasi untuk pengembangan bisnis ini. selama tahun 2013 ini, Divisi Dos mendapatkan penghargaan Contract Procurement award 2013 rekanan Kinerja Terbaik Kategori Usaha Besar Pengadaan Jasa dari Total eP indonesie. Divisi Dos juga memperoleh pengakuan gold award excellent dari ViCo indonesia atas operasi kerja aman dan pencapaian 10 juta jam kerja tanpa DaFWC Day Away From Work Case. selain itu divisi Dos juga memperoleh penghargaan dalam Hse Performance dari Chevron, Total eP indonesie, PT Pertamina eP dan PHe onWJ. Hal tersebut menunjukkan pengakuan dari klien utama terhadap kualitas jasa yang diberikan Perseroan. Divisi Geoscience Services GSC selama tahun 2013, Divisi gsC mengerjakan 56 proyek dengan total nilai kontrak sekitar UsD192 juta terdiri dari Seismic Data Acquisition Land 9 proyek, Seismic Data Acquisition TZ Marine 2 proyek, Seismic Data Processing 36 proyek, dan Non Seismic Survey 9 proyek. Kinerja Divisi gsC didominasi oleh proyek-proyek Geodata Acquisition Land gDl dari PT Pertamina eP antara lain rosela Delima, Barbosela dan Karbela. Kendala utama yang dihadapi bisnis gDl adalah adanya gangguan kehumasan, pergeseran tata waktu tender, banjir, cuaca, dan litologi batuan keras. sedangkan Geodata Acquisition Transition Zone dan Marine gDm dikarenakan secara nature business yang mempunyai risiko yang besar selama tahun 2013 manajemen memutuskan hanya memilih proyek yang secure dan menggunakan mekanisme lag fee. Di samping itu terbatasnya pasar gDm yang ditawarkan pada tahun 2013, juga mempengaruhi performa gsC. Kondisi di atas menyebabkan pencapaian divisi gsC menurun 47 terhadap tahun 2012. meskipun demikian, sepanjang tahun 2013, gsC mendapatkan 5 penghargaan Excellent Safety Performance dari PT Pertamina eP terkait proyek seismik manduru extension, Kenali asam, Tempino Deep, Blok almira-rosela- Delima, dan ogan dengan jumlah jam kerja 6.799.136 tanpa lTi. Kapasitas alat dan produksi gsC pada tahun 2013 adalah sebagai berikut: Kapasitas Akuisisi Seismik seismic acquisition Capacity Kapasitas Produksi Capacity Production 8 crew land, 1 crew transition zone 1 crew marine 2D Data Collection Land tt 20.631 2D Data Collection TZ OCBC tt 64.157 3D Data Collection Land tt 54.085 2D Data Processing km 11.331 3D Data Processing kmsq 3.457 Recording Land tthari 134 looking at the market opportunities and the amount of potential by the Dos Division, the management has deemed it necessary to continue developing new businesses in the Dos Division and to focus more on investment to develop this business. During 2013, the Dos Division won the Contract Procurement award 2013 for Partner with Best Performance, in the Big Business Procurement Category from Total eP indonesie. The Dos Division has also earned an excellent gold award from ViCo indonesia for safe work operations and achieved 10 million work hours without DaFWC Day away From Work Case. Besides those, the Dos Division was also presented with awards for Hse Performance from Chevron, Total eP indonesie, PT Pertamina eP and PHe onWJ. This shows that the Company’s major clients acknowledge the quality of the services it provides. Geoscience Services GSC Division During 2013, the gsC Division undertook 56 projects with a total contract value of UsD192 million. They comprised of 9 seismic Data acquisition land projects, 2 TZ marine seismic Data acquisition projects, 36 seismic Data Processing projects, and 9 non-seismic survey projects. The performance of gsC Division was dominated by geodata acquisition land gDl projects from PT Pertamina eP, such as rosela Delima, Barbosela and Karbela. The main obstacles faced by the gDl business were public relations issues, time shifts on tenders, loods, bad weather, and hard rock lythology. meanwhile, regarding the geodata acquisition Transition Zone and marine gDm business, which encountered major risks throughout 2013, the management decided to select only secure projects that use a lag fee mechanism. in addition, the limited gDm market that was offered in 2013 also affected gsC performance. These conditions caused the achievement of the gsC division to fall by 47 compared with 2012. However, throughout 2013, gsC obtained 5 excellent safety Performance awards from PT Pertamina eP for the seismic manduru extension, Kenali asam, Tempino Deep, almira-rosela Delima Block, and ogan projects with total work hours of 6,799,136 without lost-Time injury lTi. gsC’s equipment and production capacity and in 2013 is as follows: PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report Jasa Penunjang Hulu Migas Pada kelompok jasa penunjang hulu migas, Perseroan mengelola 4 anak Perusahaan, yaitu PT elnusa Fabrikasi Konstruksi eFK, PT Patra nusa Data PnD, PT sigma Cipta Utama sCU, PT elnusa Trans samudra eTsa. PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi EFK anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penguliran, perdagangan pipa casing oCTg, fabrikasi serta proyek ePC. Pada tahun 2013 mengalami penurunan produksi ulir dibandingkan tahun 2012, yaitu dari 41.178 mT menjadi 14.362 mT. Hal ini dikarenakan dicabutnya lisensi aPi eFK pada tanggal 16 Juli 2013, sehingga tidak dapat melakukan aktivitas penguliran pipa yang juga berpengaruh kepada aktivitas trading pipa yang dilakukan. Dengan dicabutnya lisensi aPi, maka sejak agustus 2013 eFK tidak dapat melakukan aktivitasnya. rata-rata penguliran sampai dengan Juli 2013 sebesar 1.134 mTbulan. Total Output unit bisnis Threading sampai dengan Desember 2013 mencapai 14.362 mT atau 48 dari target 30.000 mTtahun. Kapasitas operasi eFK di tahun 2013 adalah sebagai berikut : Jenis PekerjaanType of Work Pencapaian achievement Penguliran Pipa oCTg oCTg Pipe Threading Kapasitas Capacity 30.000 mT actual: -Thread only 14.362 mT -Thread, Cpi Prot - Pengembangan bisnis telah dan akan dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja Perseroan di masa yang akan datang. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan melalui pengembangan bisnis fabrikasi. Pengembangan ini dianggap menjanjikan dengan memperhatikan peluang pasar yang cukup besar dari internal elnusa, tersedianya peluang pasar yang besar di Batam dan singapura dan telah dimilikinya mesin-mesin produksi dan pengalaman melaksanakan pekerjaan fabrikasi. selain itu juga akan dikembangkan bisnis penjualan peralatan pengeboran melalui penjajakan dan tindak lanjut beberapa peluang kerjasama yang telah tersedia dengan beberapa pemasok dengan target eFK untuk menjadi agen tunggal dari pemasok-pemasok tersebut di indonesia. aspek ini dianggap menjanjikan dengan memperhatikan aspek pasar dan terutama peluang yang bisa dioptimalkan dari kegiatan operasional pihak- pihak berelasi Perusahaan. PT Patra Nusa Data PND anak perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa perolehan, pengolahan penyimpanan data eksplorasi migas ini, pada tahun 2013 mengalami penurunan pendapatan pada produk lisensi data paket. Dari rencana pelaksanaan 2 kali hanya terealisasi 1 kali pada akhir mei 2013. Oil and Gas Upstream Support Services in the oil and gas Upstream support services sector, the Company manages 4 subsidiaries, namely PT elnusa Fabrikasi Konstruksi eFK, PT Patra nusa Data PnD, PT sigma Cipta Utama sCU, PT elnusa Trans samudra eTsa. PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi EFK This subsidiary runs pipe threading services, oCTg pipe casing trading, fabrication and ePC projects. in 2013, threading production fell compared to 2012, namely from 41,178 mT to 14,362 mT. This was due to the revocation of eFK’s aPi license on the 16th of July 2013, so that pipe threading could not be carried out which, in turn, affected its trading of pipes. With the aPi license revoked, eFK was unable to carry out its activities from august 2013. The average amount of threading through the end of July 2013 was 1,134 mTmonth. Total output of the Threading business unit through the end of December 2013 was 14,362 mT, or 48 short of its 30,000 mTyear target. eFK’s operational capacity in 2013 is as follows: Business development was and shall be implemented to improve the Company’s future performance. This is executed in order to improve earnings through the expansion of the fabrication business. This development is promising, as there is signiicant market opportunity from within elnusa, large market opportunities in Batam and singapore, along with an already adequate number of production machines and experience in executing fabrication work. also, the drilling equipment sales business will be expanded through exploration and follow-up of several cooperation opportunities that are available with a number of supplierswith eFK’s target being to become the sole agent for these suppliers in indonesia. This is very promising, considering the market aspects and especially the opportunities that can be optimized from the operational activities of parties related to the Company. PT Patra Nusa Data PND This subsidiary runs acquisition services, and processing and storage services of oil and gas exploration data. in 2013, PnD’s revenue decreased from package data license products. From an implementation plan of 2 times, it was only realized once in may 2013. Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis Kedepannya, PnD masih tetap berfokus pada Pengelolaan Data dan informasi energi. Hal ini mempertimbangkan bahwa pengalaman panjang PnD dalam bidang jasa manajemen data. selain itu dukungan faktor eksternal seperti indonesia termasuk negara yang paling agresif dalam menawarkan Wilayah Kerja, memiliki prospek geologi yang menarik bagi investor dan didukung oleh harga minyak yang cukup tinggi. sepanjang tahun 2013, pencapaian kinerja operasi PnD secara singkat adalah sebagai berikut: Jenis Pekerjaan Type of Work Pencapaian achievement Data Collecting seismic 2D Post stack line 32.896 seismic 2D Field Data line 9.158 seismic 3D area 37 Well 8.881 Data remastering seismic Vectorisasi sheet 52.953 master log well 1.892 ggr report 7.291 map sheet 37.033 Prospect evaluation Data enhancement - Post stack km 716.906 - Pre stack km 113.881 - 3D km 2 1.365 PT Sigma Cipta Utama SCU Bergerak dalam bidang jasa pengelolaan penyimpanan data migas, pembangunan sistem, teknologi informasi terpadu serta jasa telekomunikasi, kinerja sCU selama tahun 2013 belum mengalami pertumbuhan yang signiikan jika dibandingkan dengan tahun 2012. Hal ini dikarenakan tingkat kompetisi yang tinggi. Untuk menghadapi tantangan pasar yang semakin kompetitif, pada tahun 2013, sCU terus mengupayakan aktivitas pemasaran dan pendukung operasionalnya, dengan berbagai upaya dalam mempertahankan dan meningkatkan pelanggan, diantaranya dengan lebih mengintensifkan para Account Executive ae dalam memasarkan produk-produk yang telah diimplementasikan pada proyek sebelumnya, seperti Core Information Services, Knowledge Management System Kms, meskipun belum mendapatkan hasil sesuai dengan yang direncanakan dalam Business Plan di tahun 2013. Kapasitas alat-alat produksi sCU di tahun 2013 adalah sebagai berikut: Jenis Pekerjaan Pencapaian achievement Type of Work Kapasitas PDM Physical Data Management luas space Daya Tampung Capacity Tape storage 414 m 2 223.560 reel Catrige room 427 m 2 384.300 Catridge Document storage 5.002 m 2 296.830 Box Core storage 2.964 m 2 173.280 Box general storage 1.945 m 2 4.310 m 3 Kapasitas DDM Digital Data Management Jumlah Total scanner 5 unit units Tape magnetic Drive 7 unit units radio Telecom 412 unit units aVTs 7 unit units nDB 2 unit units in the future, PnD will continue to focus on the management of energy Data and information. This takes into account PnD’s extensive experience in data management services. moreover, there are external supporting factors in that indonesia is a country that is the most aggressive in offering Working areas, has attractive geological prospects for investors, and its price of oil is fairly high. a brief overview of PnD’s operational performance achievements during 2013 is as follows: PT Sigma Cipta Utama SCU operating services in oil and gas data management and storage, system establishment, integrated information technology and telecommunication services, sCU’s performance throughout 2013 did not experience signiicant growth if compared to 2012. This was because of a high level of competition. in order to face increasingly competitive market challenges, in 2013 sCU continued to focus on its marketing and operational support activities with a variety of measures to retain and increase the number of its customers, such as by intensifying its account executives ae in marketing products implemented in previous projects, such as Core information services and Knowledge management system Kms, although the results have not yet matched the igures established in its 2013 Business Plan. sCU’s equipment production capacity in 2013 is as follows: PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report PT Elnusa Trans Samudera ETSA sebagai bentuk komitmen manajemen untuk menangkap peluang potensi pasar Marine Support yang cukup besar pada tanggal 8 november 2013 Perseroan mendirikan eTsa dengan kepemilikan oleh Perseroan sebanyak 90. eTsa bergerak di bidang jasa marine support dan secara spesiik memberikan jasa pendukung operasional bagi kegiatan Perusahaan yang bergerak di bidang energi lepas pantai dan juga di bidang minyak dan gas. Diharapkan eTsa dapat memberikan kontribusi pendapatan mulai tahun 2014. Jasa Hilir Migas Jasa Hilir migas pada tahun 2013 telah mampu memberikan kontribusi signiikan secara konsolidasi dan mendukung kinerja anak perusahaan Perseroan. Jasa ini dikelola melalui anak perusahaan PT elnusa Petroin dan PT elnusa Patra ritel. PT Elnusa Petroin EPN ePn yang bergerak dalam bidang jasa penyimpanan, perdagangan, pendistribusian dan pemasaran produk minyak gas, pada tahun 2013 kinerjanya didominasi oleh bisnis transportasi yang tumbuh 44. Di sisi lain pada bisnis Trading BBm inmar dikarenakan marjin yang sangat kecil dan risiko piutang tak tertagih yang cukup besar, manajemen memutuskan untuk mengurangi porsi bisnis ini dan menerapkan proses selective customer yang ketat. Kinerja operasi yang dilakukan adalah sebagai berikut: Jenis Pekerjaan Type of Work Kapasitas Capacity Transportasi BBM Transportation oil Consumption Kelola mobil tangki BBm Pso dengan Pola Cost Fee running Pso fuel tank vehicle using Cost Fee Pattern 125 unit units Kelola mobil tangki BBm Pso dengan Pola All In running Pso fuel tank vehicle using all in Pattern 775 unit units Kelola angkutan BBmK sistem tarif rp. KlKm running fuel transportation vehicle based on tariff system rp. KlKm 7 unit units menyewakan mobil tangki milik sendiri ke Pertamina sewa mobil tangki renting its own fuel tank vehicle to Pertamina fuel tank vehicle rental service 46 unit mobil tangki BBm 46 fuel tank vehicle units 10 unit mobil tangki lPg 10 lPg tank vehicle units Distribusi BBm subsidi ke aPms subsidized fuel distribution to aPms Jumlah transportir: 97 Total transporting companies:97 Jumlah aPms: 157 Total aPms: 157 Pengelolaan angkutan sPBB Fuel transportation management Jumlah transportir: 25 Total transporting companies: 25 Jumlah aPms: 25 Total aPms: 25 Depot storage Kelola depo milik swasta dengan sistem Vendor Held Stock VHs manage the privately-owned depo under Vendor Held stock VHs system Kelola VHs di depo: 5 klien Handling marine using Franco Customer: 5 clients Handling marine dengan sistem Franco management of private depot using Vendor Held stock VHs system Pelanggan: 3 klien Customer: 3 clients PT Elnusa Trans Samudera ETSA as a form of the management’s commitment to capture the signiicant marine support market potential, on the 8th of november 2013 the Company established eTsa with Company ownership of 90. eTsa runs marine support services and speciically, it provides operational support services for the Company’s activities relating to offshore energy and also oil and gas. eTsa is expected to start contributing to earnings in 2014. Oil and Gas Downstream Operation Services oil and gas Downstream operation services made a signiicant contribution in 2013 by consolidating and supporting the performance of the Company’s subsidiaries. These services are managed through the subsidiaries PT elnusa Petroin and PT elnusa Patra ritel. PT Elnusa Petroin EPN ePn runs oil and gas storage, trade, distribution, and marketing services. in 2013, its performance was dominated by its transportation business, which grew 44. on the other hand, due to the very small margins and the fairly high risk of bad debts surrounding inmar fuel trading, the management decided to reduce the share of this business and implement a strict customer selection process. The operational performance that was delivered is as follows: Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis Jenis Pekerjaan Type of Work Kapasitas Capacity SPBU gas station Jasa pengelolaan sPBU gas station management service 1 sPBU, 1 sPBe 1 gas station, 1 sPBe Kelola sPBU milik sendiri managing its own gas station 1 sPBU 1 gas station Trading specialty Chemical Pelanggan: Pertamina grup dan swasta Customer: Pertamina group and Private Commodity Chemical Pelanggan: PT elnusa Tbk dan swasta Customer: PT elnusa Tbk and Private BBm industri industrial fuel Pelanggan: industri pertambangan, manufaktur dan marine Customer: mining, manufacturing and marine industries Dalam bisnis manajemen depot, ePn mengelola 8 depot yang tersebar di wilayah sumatera, Kalimantan, Bali dan sulawesi. Di samping sebagai pengelola mobil tangki, ePn juga memiliki dan menyewakan 36 unit mobil tangki BBm dan 10 unit mobil tangki lPg ke Pertamina. Dalam rangka memberikan nilai tambah bagi Pertamina selaku customer, sejak tahun 2011 ePn mengupayakan implementasi sistem informasi operasi Distribusi sioD serta implementasi dan integrasi lo loading order non isik atau anjungan Validasi mandiri aVm dan Terminal Automation System Tas. Di mana pengaplikasiannya telah terealisasi 100 pada bulan Januari 2013. ePn akan melakukan pemasangan sistem tersebut pada lokasi kelola baru yang dimandatori oleh Pertamina. Dalam bisnis trading BBm inmar, ePn saat ini bertindak sebagai agen khusus Pertamina untuk penjualan BBm keekonomian bagi pasar industri dan ritel. selain dari Pertamina, ePn juga menggunakan sumber BBm dari kilang swasta. Pada tahun 2012, ePn memberlakukan program selective customer dan memfokuskan penjualannya kepada end-user dengan pola pembayaran tunai. Di samping itu Perseroan terus melakukan perbaikan baik secara sistem maupun pola pembayaran yang diterapkannya, antara lain dengan pemberlakuan plafon kredit serta perbaikan Term Of Payment ToP baik ke Pertamina maupun ke customer lainnya. PT Elnusa Patra Ritel EPR saat ini ePr yang bergerak dalam bidang jasa distribusi bahan bakar pelumas tidak beroperasi secara operasional dan hanya bertindak sebagai investment company pada eTsa. in its depot management business, ePn managed 8 depots spread across sumatra, Kalimantan, Bali and sulawesi. Besides managing tank trucks, ePn also owned and leased 36 fuel tank trucks and 10 lPg tank trucks to Pertamina. in order to provide added value to Pertamina as a customer, since 2011 ePn has endeavored to implement an operations Distribution information system sistem informasi operasi Distribusi – sioD together with implementing and integrating non-physical los loading orders or automated Validation machines aVms and a Terminal automation system Tas. The application of these systems was 100 realized in January 2013. ePn will install these systems in new management locations as mandated by Pertamina. in its inmar fuel trading business, ePn currently acts as Pertamina’s special agent for the sale of economy fuel for industrial and retail markets. other than Pertamina, ePn also uses oil fuel sources from private reineries. in 2012, ePn imposed the customer selection program and focused its sales on cash-payment end- users. in addition, the Company continued to improve both its systems and payment patterns, such as by imposing credit ceilings and improving its Terms of Payment ToP, both to Pertamina and other customers. PT Elnusa Patra Ritel EPR Currently, ePr, which runs fuel and lubricant distribution services, is not operating and only acts as an investment company for eTsa. PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report Aksi Korporasi CorPoraTe aCTion in 2013, the Company completed a number of important corporate actions as part of its strategy to encourage growth in the upstream oil and gas business, and to develop businesses with better synergy and integration with the main business. This year, the Company released 40.0 of its share ownership in PT Patra Telekomunikasi indonesia Patrakom to PT Telekomunikasi indonesia Tbk TelKom on the 25th of september 2013. on the other hand, the Company added to one of its business portfolios by establishing PT elnusa Trans samudera eTsa on the 8th of november 2013. This subsidiary, whose share ownership by the Company is 90.0, runs marine support services, namely operational support services for offshore energy business, including oil and gas companies. other than these corporate actions, the Company expanded its business this year from the previous “oil and gas services company” to an “energy services company”. at a fundamental level, the Company also continued to internalize its Corporate Culture and strengthen competencies to support the acceleration of this business expansion. These changes are illustrated in the change of the Company’s logo from the previous “sea horse” to “circular energy”. Pada tahun 2013, Perseroan menuntaskan sejumlah aksi korporasi penting yang merupakan bagian strategi untuk mendorong pertumbuhan bisnis jasa hulu migas serta pengembangan bisnis yang lebih bersinergi dan terintegrasi dengan bisnis utama. Perseroan pada tahun ini melepas 40,0 kepemilikan sahamnya di PT Patra Telekomunikasi indonesia Patrakom kepada PT Telekomunikasi indonesia Tbk TelKom pada 25 september 2013. Di sisi lain, Perseroan menambah satu portofolio bisnisnya melalui pendirian PT elnusa Trans samudera eTsa pada tanggal 8 november 2013. anak perusahaan yang sahamnya dimiliki Perseroan sebesar 90,0 itu bergerak di bidang jasa marine support, yaitu berupa jasa pendukung operasional bagi kegiatan bisnis energi lepas pantai, termasuk perusahaan minyak dan gas. selain aksi korporasi tersebut, pada tahun ini Perseroan juga melakukan ekspansi bisnis dari sebelumnya perusahaan di bidang jasa migas menjadi perusahaan jasa energi. secara fundamental, Perseroan juga terus melakukan internalisasi Corporate Culture serta penguatan kompetensi untuk mendukung akselerasi ekspansi bisnis tersebut. Perubahan- perubahan tersebut ditandai dengan perubahan logo perusahaan dari sebelumnya kuda laut menjadi circular energy. Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis Penerapan Kesehatan, Keselamatan, Kerja, dan Lindung Lingkungan K3LL imPlemenTaTion oF oCCUPaTional HealTH, saFeTy, anD enVironmenTal ProTeCTion Hse Kebijakan Perseroan terkait penerapan Kesehatan, Keselamatan, Kerja dan lindung lingkungan K3ll terkait erat dengan aspek-aspek budaya ‘Hse is My Culture’. Karenanya Perseroan menekankan agar setiap aktivitas pekerjaan selalu mengacu pada prinsip-prinsip Health, Safety and Envinronment Hse yang tidak hanya wujud dari komitmen Perseroan tapi juga berperan penting dalam menentukan serta menjamin kualitas aktivitas kerja. Untuk menjamin efektivitas penerapannya, Perseroan senantiasa melakukan edukasi maupun sosialisasi budaya ‘Hse is My Culture’ kepada seluruh pemangku kepentingan sehingga target perusahaan untuk mencapai Operation Excellence dengan ‘zero accident, zero damage, dan no harm to environment’ dapat terealisasi. Perseroan juga membentuk Komite Hse yang beranggotakan 18 orang. selama tahun 2013, Komite ini telah melaksanakan 11 kali rapat untuk membahas performa penerapan Hse di lingkungan Perseroan dan upaya-upaya peningkatannya. Berikut ini implementasi program Hse di lingkungan korporat dan operasional: Strategi strategy Sistem system Praktik HSE Hse Penerapan Hse di korporat implementation Hse in corporate - Penetapan sasaran dan target korporat Hse tahunan setting corporate objective and annual Hse target - Program Hse jangka pajang long term Hse program - Penyusunan matriks pelatihan Hse Determining Hse training matrix - Penetapan regulasi dan kebijakan Hse serta document policy, manual, guidance, standar umum dan Csms establishment of Hse regulation and policy and document policy, manual, guidance, general standards and Csms - audit Hse - Hse is My Culture - Kampanye Hse Hse Campaign - membangun Crisis Management Center establishing Crisis management Center - impelementasi Hse di anak perusahaan Hse implementation in subsidiary Penerapan Hse di operasional implementation Hse in operational - Penerapan sasaran dan target tahunan dari masing- masing divisi implementation of corporate objective and annual target or each division - Program kerja tahunan divisi Division annual work program - Penerapan program pelatihan Hse Hse training program implementation - Penerapan QHse ms elnusa korporat implementation of corporate QHse ms elnusa - mengembangkan QHsems level 3 standar operasi Hse Developing QHsems level 3 Hse operation standard - Penyusunan perencanaan Hse Formulation of Hse design - Penerapan rencana Hse implementation of Hse program - Penerapan Crisis management Center Crisis management Center implementation - Kampanye Hse Hse Campaign - Pelatihan Hse Hse Training - Hse is my Culture - impelementasi rencana Hse Hse Program implementatio n The Company’s policies relating to the application of occupational Health, safety, and environmental Protection Hse are strongly related to aspects of the ‘Hse is my Culture’ethos. Therefore, the Company emphasizes the referring of all work activities to the principles of occupational Health, safety and environmental Hse, which are not only realization form of the Company’s commitment but also plays an important role in maintaining the quality of work. To ensure the effectiveness of its application, the Company constantly educates and familiarizes all stakeholders on the ethos ‘Hse is my Culture’ ethos in order to realize the Company’s target to achieve operation excellence with ‘zero accidents, zero damage, and no harm to the environment’. The Company has also established an Hse Committee, which has 18 members. in 2013, this Committee held 11 meetings to discuss the performance of the implementation of Hse as well as efforts to improve it. The following is the Hse program implementation at corporate and operational sites: PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report sepanjang 2013 telah tercapai 14.688.792 jam kerja tanpa adanya kecelakaan yang berakibat fatal dan tidak adanya rate kecelakaan yang menyebabkan hilangnya hari kerja lTiFr. Jika digambarkan dalam piramida kinerja Hse, maka kinerja Hse Perseroan 2013 adalah sebagai berikut: The Company’s commitment to implement Hse throughout 2013 was achieved through the following series of activities: Throughout 2013, 14,688,792 work hours were recorded without fatal accidents and without accidents that caused lost- time incident frequency rates lTiFr. When described using an Hse performance pyramid, the Company’s Hse performance in 2013 was as follows: Komitmen Perseroan untuk menerapkan Hse selama tahun 2013 diwujudkan melalui serangkain kegiatan berikut ini: Program Kerja Work Program Deskripsi Program Program Description Pemberian skema reward and punishment Provision of reward and Punishment scheme skema sanksi dan penghargaan Hse diluncurkan pada tanggal 23 Januari 2013 berdasarkan sK Direktur Utama no. 026enKPTs000D2012. sK tersebut mengatur sanksi yang diberikan terhadap pelanggaran atas suatu kejadian atau kecelakaan yang mengakibatkan fatality, Loss Time Incident lTi dan kerugian inansial lainnya serta penetapan penghargaanapresiasi Hse. Komite Hse dalam hal ini berperan untuk melakukan kajian, kesimpulan serta memberikan rekomendasi bentuk sanksi maupun penghargaan atas kinerja Hse kepada Direksi. Hse reward and punishment scheme was launched on 23 rd January 2013 according to the resolution of the President Director no. 026enKPTs000D2012. The resolution regulates the sanctions imposed for a violation of a regulation or accident that causes a fatality, loss Time incident lTi and other inancial losses, and regulates Hse awardsappreciation. in this case, the Hse Committee reviews, concludes and recommends sanctions and awards for Hse performance to the Board of Directors. survei Budaya Hse Hse Cultural survey Dalam rangka menuju Hse kelas dunia dan memastikan efektivitas penerapan budaya Hse di lingkungan perusahaan, Perseroan menyelenggarakan survei Budaya Hse elnusa 2013 yang dimulai pada pertengahan mei 2013 hingga Juni 2013. survei ini menunjukkan bahwa tingkat penerapan budaya Hse di perusahaan berada pada level dependent calculative yang berarti masih dibutuhkannya pengawasan yang ketat dalam penerapannya. Terkait hal itu, manajemen pada tanggal 27 oktober 2013 menandatangani komitmen untuk menerapkan program ‘Hse is My Culture’ untuk menuju budaya Hse elnusa independen pada tahun 2014. in order to achieve world-class Hse and to ensure the effectiveness of the implementation of Hse culture within the Company, the Company holds the elnusa Hse Culture survey 2013 starting in mid-may 2013 to June 2013. This survey shows that the level of cultural implementation level of Hse culture at the Company is in the dependent calculative level, which means strict monitoring of implementation is required. in relation with this issue, on 27 th october 2013, the management signed the commitment to implement the ‘Hse is my Culture’ program towards an independent elnusa Hse culture in 2014. Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis Program Kerja Work Program Deskripsi Program Program Description Penandatanganan moU elnusa dengan rs. Pertamedika signing of moU between elnusa and Pertamedika Hospital Perseroan pada tanggal 15 april 2013 menandatangani nota Kesepahaman dengan PT Pertamina Bina medika dalam rangka memperoleh Pelayanan evaluasi medis medevac. layanan ini diperlukan untuk mencegah kematian maupun kecacatan lebih lanjut pada situasi pra rumah sakit. Kerja sama ini akan mempercepat jalur birokrasi sekaligus penanganan terhadap korban kecelakaan. on 15 th april 2013, the Company signed a memorandum of Understanding with PT Pertamina Bina medika in order to obtain a medical evaluation medevac service. This service is required to prevent death or further disabilities in pre-hospitalization situations. such cooperation would accelerate the bureaucratic route as well as the handling of accident victims. optimalisasi dokter perusahaan optimizing of the Company’s Doctors sejak maret 2013, Perseroan meningkatkan fungsi dokter yang ada di klinik perusahaan melalui program optimalisasi Dokter Perusahaan. Tujuan program ini adalah untuk mengarahkan fungsi dokter yang sebelumnya lebih bersifat kuratif, untuk juga meliputi tindakan preventif, promotif dan edukatif. Program kerja yang sejalan dengan hal itu adalah pelaksanaan analisa mCU karyawan, program pelatihan irst aid, dan seminar atau konsultasi kesehatan. since march 2013, the Company has improved the function of the doctors at the Company’s clinics through the Company Doctor optimizing program. The purpose of this program is to direct the function of the doctors, which was more curative in the past, to include preventive, promotive and educative actions as well. The work programs in line with this purpose are the mCU analysis of employees, irst aid training program, and health seminars or consultations. Toolbox meeting di graha elnusa Toolbox meeting at graha elnusa Toolbox meeting merupakan kegiatan rutin yang wajib dilaksanakan setiap hari oleh pekerja lapangan sebelum melaksanakan pekerjaan. Di tahun 2013, toolbox meeting juga telah dilaksanakan oleh karyawan di kantor pusat. Toolbox meetings are a daily routine of ield workers before executing their work. in 2013, toolbox meetings were also held by employees in the Head ofice. QHse Focus Perseroan menerbitkan majalah bernama ‘QHse Focus’ sebagai media komunikasi, kampanye dan sumber pengetahuan dalam upaya meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya pemahaman dan penerapan aspek Quality, Health, Safety and Environment QHse di lingkungan perusahaan. majalah terbit pertama kali pada Juni 2013. The Company publishes the magazine ‘QHse Focus’ as a medium of communication, campaign and knowledge in order to improve awareness of the importance of understanding and implementing Quality, Health, safety and environment QHse within the Company. The magazine was irst published in June 2013. QHse Award Tahun 2013, Perseroan kembali memberikan penghargaan Hse Award bagi pekerja maupun Divisi operasi yang menunjukkan kinerja Hse yang positif. Penghargaan kali ini diserahkan bersamaan dengan Quality Performance Award dengan cakupan yang diperluas ke Divisi shared service dan anak-anak perusahaan. Perseroan juga pada tahun ini akan mencari The Most Contributor Innovator. in 2013, the Company again granted Hse awards for workers and operational Divisions who show a positive Hse performance. The award this time was awarded alongside the Quality Performance award, with the scope expanded to include the shared service Division and the subsidiaries. This year, the Company also seeks The most Contributing innovator. Management Walk Through mWT Program ini merupakan bentuk komitmen dan kepedulian manajemen kepada para pekerja di lapangan untuk menciptakan kenyamanan dan keselamatan bagi mereka. ini merupakan bagian program yang dijalankan oleh Direksi dan manajemen, berupa kunjungan ke lapangan site berdasarkan jadwal yang telah disusun Divisi QHse. selama tahun 2013, program mWT terlaksana sebanyak 40 kali, yang terdiri dari 11 kali oleh Direksi dan 29 kali oleh manajemen. This program is a form of the management’s commitment and caring for ield workers by creating work comfort and safety for these workers. it is part of the program implemented by the Board of Directors and the management, i.e. ieldsite visits according to the schedule made by the QHse Division. in 2013, the mWT program was executed 40 times 11 times by the Board of Directors and 29 times by the management. PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report Program Kerja Work Program Deskripsi Program Program Description Kampanye Hse Hse Campaign Program ini ditujukan untuk mensosialisasikan aspek-aspek Hse dan budaya ‘Hse is My Culture’ dalam setiap aktivitas kerja. Kegiatan dalam kampanye Hse terdiri dari pemasangan poster, lealet, spanduk, stiker, banner, papan info dan Hse sign board lainnya serta sms alert, Hse alert di setiap PC karyawan dan TV media dan majalah QHse Focus. This program is intended to socialize Hse aspects and “Hse is my Culture’ in every work activity. Hse campaign activity consists of posting of posters, lealet, lags, stickers, banner, info boards and other Hse sign as well as sms alert, Hse alert on every employee PC and TV media and QHse Focus magazine. Pelaksanaan Csms Contractor Safety Management System Csms Contractor safety management system implementation Pelaksanaan Csms ditingkatkan melalui coaching dan clinic serta penilaian dokumen Csms kepada mitra kerja yang tercatat dalam aVl Approved Vendor List, terutama mitra kerja untuk Labour Supply, Forwarding dan Ti yang memiliki High-Risk Level. Csms implementation is improved through coaching, clinic and assessment of Csms documents to work partners listed in the aVl approved Vendor list, especially for work partners in labour supply, Forwarding and iT with High-risk level. Peningkatan standar Hse di graha elnusa improvement of Hse standards at graha elnusa Divisi QHse bekerja sama dengan manajemen gedung graha elnusa meningkatkan standar Hse, terutama terkait ketersediaan sarana dan prasarana keselamatan aPar, P3K, Smoke Hood, Tim Tanggap Darurat, dan lain-lain serta penyempurnaan sistem akses masuk personil untuk meningkatkan keamanan. The QHse Division in cooperation with the management of graha elnusa Building improve Hse standards, especially those relating to the availability of safety equipments and facilities aPar, P3K, smoke Hood, emergency response Team, etc. and the improvement of the personnel entry access system to improve security. Peningkatan kenyamanan lingkungan environmental comfort improvement Dalam rangka program ‘No Smoking Day’ pada tanggal 30 mei 2012, dilakukan pemisahan antara area tidak merokok dan area merokok di kantin. in the ‘no smoking Day’ program on 30 th may 2012, the smoking area and non-smoking area at the canteen were separated. Peningkatan kompetensi personil Personnel competence improvement Divisi QHse bersama fungsi ePs berupaya meningkatkan pengetahuan dan kompetensi melalui pelatihan Basic Safety Training BsT yang terdiri dari Hse Awareness, Basic Fire Fighting dan Basic First Aid-CPr. Pelatihan diselenggarakan internal maupun eksternal disertai pembuatan modul- modul dalam bentuk format video. saat ini sudah ada 30 video modul pelatihan. The QHse Division and the ePs function attempt to improve knowledge and competence through Basic safety Training BsT, comprising of Hse awareness, Basic Fire Fighting and Basic First aid- CPr. The training was executed internally and externally, including the creation of modules in video format. There are currently 30 training module videos. Program Parenting atau pembinaan Hse terhadap anak perusahaan Parenting Program or Hse guidance for subsidiaries Program pembinaan terkait implementasi standar Hse – Bisnis elnusa pada unit bisnis di beberapa anak perusahaan dengan potensi risiko kecelakaan tinggi. selama tahun 2013, telah dilakukan 6 kali rapat kerja untuk mengkaji program yang sudah berjalan dengan keterlibatan fungsi Hse dengan para Direksi dari masing-masing anak perusahaan. guidance program relating to the implementation of elnusa Hse-Business standards in the business unit of several subsidiaries with high accident risk potential. in 2013, 6 work meetings were held to review ongoing programs with the involvement of the Hse function with the Board of Directors of each subsidiary. Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis Prestasi Kinerja HSE pada tahun 2013 Pencapaian 14.688.792 man hours exposure without fatality and Loss Time Incident lTi atau zero. Target pencapaian lTi pada tahun 2013 ditetapkan 1,45. Berdasarkan angka statistik yang merupakan indikator reaktif lagging, kinerja Hse dicapai dengan TriF 0,34 dari target yang ditetapkan sebesar 1,45 sementara untuk kecelakaan terparah terjadi 1 Restricted Work Case rWC. Penghargaan-penghargaan yang diperoleh Perseroan secara lengkap dapat dilihat pada halaman 19 - 23 laporan Tahunan ini. Teknologi Informasi Perseroan menyadari bahwa untuk menjadi perusahaan yang berkelas dunia, sistem Teknologi informasi Ti merupakan bagian yang integral dari Perseroan. Untuk mengelola semua hal yang berkaitan dengan Ti Perseroan, Departement of information system Procedure memiliki fungsi untuk menyediakan akses aplikasi-aplikasi secara berkelanjutan bagi seluruh Divisi, di antaranya adalah aplikasi saP erP yang merupakan sistem terintegrasi yang mencakup proses bisnis di keuangan, pengelolaan inventory, proses pengadaan, proses maintenance, dan pengelolaan proyek. aplikasi utama lainnya adalah aplikasi e-procurement dan e-auction yang khusus digunakan untuk memfasilitasi proses pengadaan, Hris untuk pengelolaan sDm, dan e-Ofice untuk digitalisasi beberapa proses permintaan dari karyawan. Untuk ke depannya, Perseroan akan terus melakukan peningkatan dalam pengaplikasian Ti dalam mendukung kegiatan Perseroan, antara lain penggunaan teknologi terbaru, terutama saP erP yang akan di-upgrade ke versi yang lebih baru dan implementasi saP Human Capital Management untuk mendukung pengelolaan sumber Daya manusia. aplikasi lain yang juga akan terus dikembangkan diantaranya yang akan menjadi prioritas adalah aplikasi untuk memonitor perkembangan dari proyek. selain itu, infrastruktur jaringan komunikasi data ke kantor cabang dan ke lapangan operasi juga akan ditingkatkan, agar pendayagunaan aplikasi yang ada dapat ditingkatkan sampai ke kantor cabang dan lapangan operasi. HSE Performance Achievements in 2013 The Company achieved 14,688,792 man-hours without fatalities or lost-Time incidents lTis, in other words zero. The lTi achievement target in 2013 was set at 1.45. according to the statistics that are reactive indicators lagging, Hse performance achieved a TriF rate of 0.34 of the stipulated target of 1.45, while the worst accident that occurred was 1 restricted Work Case rWC. The complete list of awards obtained by the Company can be seen on pages 19 - 23 of this annual report. Information Technology The Company is aware that in order to become a world-class company, an information Technology iT system is an integral part of the Company. in order to manage everything related to the Company’s iT, the Department of information systems Procedures is tasked with providing sustainable access to applications for all Divisions, including the saP erP application, which is an integrated system that includes business processes in inance, inventory management, procurement, maintenance, and project management. other primary applications are the e-procurement and e-auction applications that are speciically used to facilitate procurement processes, an Hris application for Hr management, and an e-ofice application for digitizing various employee requests. in the future, the Company will continue to improve the application of iT to support the Company’s activities, by among other things using the latest technology, especially the saP erP, which will be upgraded to the latest version, and the implementation of saP Human Capital management to support the management of Human resources. other applications that will also continue to be developed will include a priority application to monitor the progress of projects. in addition, the infrastructure network for data communication to branch ofices and operational sites will also be improved, so that the utilization of existing applications can be increased to branch ofices and operational sites. PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report Tinjauan Kinerja Keuangan FinanCial PerFormanCe reVieW Pencapaian kinerja Perseroan di atas merupakan kelanjutan dari program turnaround yang dilakukan secara konsisten, terstruktur dan mengedepankan komitmen implementasi new culture dan human capital yang telah memberikan hasil nyata berupa peningkatan value elnusa, yang terwujud dari real cash low yang dihasilkan, akumulasi saldo kas, eisiensi beban pokok pendapatan, peningkatan proitabilitas dan peningkatan harga saham. langkah yang ditempuh manajemen dalam merealisasikan komitmen dan strategi di tahun 2013 diantaranya: - agresif untuk fokus pada bisnis inti yang memiliki potensi terbaik dan memberikan marjin lebih tinggi guna menopang proitabilitas Perseroan. Di samping itu, secara bertahap memutuskan untuk selektif mengurangi porsi bisnis bermarjin rendah serta melakukan divestasi anak usaha atau aset perusahaan yang tidak memberikan nilai tambah, sehingga elnusa dapat lebih fokus kepada area bisnis terbaiknya. - strategi fokus kepada bisnis inti tersebut terwujud dalam kinerja bisnis Drilling Oilield Services Dos yang tumbuh 34 pada tahun 2013. Pertumbuhan Dos dalam 3 tahun terakhir mencapai hampir dua kali lipat dan diperkirakan tumbuh 100 dalam 3 tahun ke depan. marjin laba bruto Dos juga meningkat signiikan dari 12 pada tahun 2012 menjadi 20 pada akhir tahun 2013. The Company’s performance achievements referred to above were a continuation of a turnaround program, which was implemented in a consistent and structured way and put forward a commitment to implement a new culture and human capital that have already provided tangible results in the form of increasing elnusa’s value, as manifested in real cash low generated, accumulated cash balance, eficiency regarding the cost of revenue, increased proitability and an increase in the share price. The steps taken by the management to realize its commitment and strategies in 2013 shall included: - aggresive focus on core business that had the best potential and offered a higher margin in order to sustain the Company’s proitability. in addition, it gradually decided to selectively reduce its share of low-margin businesses and divested subsidiaries or company asstes that no longer provided added value, allowing elnusa to focus more on its best business areas. - This strategy to focus on its core business materialized in the business performance of Drilling oilield services Dos, which grew 33 in 2013. Dos growth in the last 3 years has almost doubled and is predicted to grow by a further 100 in the next 3 years. The gross proit margin of Dos also rose signiicantly from 12 in 2012 to 20 by the end of 2013. Elnusa menutup tahun 2013 dengan perolehan laba bersih sebesar Rp238 miliar dan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi CFO sebesar Rp754 miliar atau meningkat signiikan masing-masing sebesar 86 dan 40 walaupun pendapatan mengalami penurunan sebesar 14. Pendapatan Perseroan hanya mencapai 78 dari target awal tahun, namun di lain pihak Perseroan mampu melampaui target perolehan laba bersih hingga 172. Di samping itu, posisi keuangan Perseroan lebih sehat dengan rasio kewajiban terhadap modal DER sebesar 0,9 dan rasio lancar sebesar 1,6 sehingga menempatkan Perseroan pada posisi yang siap untuk melakukan ekspansi dan pertumbuhan ke depan. Elnusa closed 2013 with net proits of Rp238 billion and net cash low earned from operational activities CFO of Rp754 billion, a signiicant respective increase of 86 and 40, although revenue decreased by 14. The Company’s revenue only reached 78 of the target set at the start of the year, but on the other hand, the Company managed to surpass its net proit target by 172. In addition, the Company’s inancial position was healthier with a debt-to-equity ratio DER of 0.9 and a current ratio of 1.6, positioning the Company for future expansion and growth. Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis - Perbaikan kualitas pendapatan serta fokus kepada bisnis dengan marjin tinggi menjadi perhatian utama tahun ini. Hal tersebut tercermin pada proitabilitas Perseroan yang semakin membaik seperti marjin laba bruto yang meningkat dari 12 menjadi 16 dan marjin laba bersih yang juga meningkat dari 3 menjadi 6. - Program selective customer yang lebih ketat untuk menjamin kepastian cash to cash cycle dan menghindari risiko tidak tertagihnya piutang. Program tersebut berdampak pada peningkatan posisi kas sebesar 42 menjadi rp1,3 triliun dan arus kas dari aktivitas operasi yang meningkat 40 menjadi rp754 miliar pada tahun 2013. - Perbaikan struktur pendanaan melalui pengelolaan pinjaman untuk menghasilkan komposisi pendanaan yang optimal guna memberikan keleluasaan dan suku bunga yang kompetitif. selain itu, membaiknya kinerja keuangan dan posisi kas perusahaan juga tercermin dari pembayaran angsuran pinjaman yang tepat waktu dan pelunasan pinjaman untuk Kredit modal Kerja KmK sehingga pinjaman bank turun dari rp965 miliar menjadi rp764 miliar. Penurunan jumlah pinjaman ini menyebabkan beban keuangan mengalami penurunan sebesar 39 dari rp88 miliar menjadi rp54 miliar. - Penerapan manajemen pengelolaan proyek dan perbaikan proses bisnis yang tidak eisien telah berhasil menurunkan persentase beban pokok pendapatan terhadap pendapatan sebesar 5, dari 89 pada tahun 2012 menjadi 84 pada tahun 2013. - Pemetaan kembali terhadap bisnis model yang dilakukan Perseroan, diantaranya dengan meninjau kembali bisnis yang tidak sesuai dengan arahan strategis jangka panjang Perusahaan yaitu low to medium risk. salah satu arahan strategis ini adalah proses likuidasi kerjasama bisnis marine seismic yang dibentuk pada tahun 2011 dengan CggVeritas singapore karena memiliki risiko bisnis dan ketidakpastian yang tinggi. - Divestasi kepemilikan saham Perseroan pada perusahaan ailiasi yang tidak sesuai dengan core business. Perseroan telah melakukan penjualan atas kepemilikan saham sejumlah 40 di Patrakom namun transaksi ini tidak berpengaruh signiikan terhadap laba rugi perusahaan. - The improvement of revenue quality as well as the focus on high-margin businesses was the main concern this year. This is relected in the improved proitability of the Company as its gross proit margin increased from 12 to 16 and its net proit margin also increased from 3 to 6. - The tighter selective customer program was implemented in order to ensure the certainty of cash to cash cycles and to avoid the risk of uncollectible receivables. The program improved the Company’s cash position by 42 to rp1.3 trillion and cash low from operational activities increased 40 to rp754 billion in 2013. - improvements to inancing structures were achieved through loan management to produce an optimal inancing composition to provide more lexibility and competitive rates. additionally, improving the Company’s inancial performance and cash position is also relected by its success in paying loan installments on time and paying off loans for a Working Capital loan WCl, so that bank loans went down from rp965 billion to rp764 billion. Financial expenses also decreased by 39 from rp88 billion to rp54 billion. - The management’s application of project management and improvements to ineficient business processes successfully reduced the cost of revenue percentage to revenue by 5, from 89 in 2012 to 84 in 2013. - remapping the Company’s business model by among other things, reviewing businesses that did not conform to the Company’s long-term strategic direction, namely low to medium risk. one of these strategic directions was the process of liquidating the marine seismic business collaboration formed 2011 with CggVeritas singapore, as it carried both high business risk and high uncertainity. - Divestment of the Company’s shares in afiliates that were not in line with its core business. The Company sold 40 of its shares in Patrakom; however, the transaction has not signiicantly affected the company’s proit and loss. PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report Ringkasan Kinerja Laba Rugi Dalam Jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain 2013 2012 Pertumbuhan growth in million rupiah, unless otherwise stated Pendapatan 4.111.973 4.777.083 13,9 revenue Beban Pokok Pendapatan 3.465.322 4.225.983 18,0 Cost of revenue laba Bruto 646.651 551.100 17,3 gross Proit Beban Usaha 353.582 299.029 18,2 operating Cost eBiTDa 598.664 605.096 1,1 eBiTDa Penghasilan Bunga 20.168 11.094 81,8 interest income Pendapatan lain-lain Bersih 76.803 60.371 27,2 other income - net Beban Keuangan 53.932 88.171 38,8 Finance Cost Bagian atas laba rugi Bersih entitas asosiasi dan Pengendalian Bersama entitas 1.092 24.294 104,5 share of net income loss of associates and Jointly Controlled entity laba sebelum Pajak Penghasilan 337.200 211.071 59,8 Proit Before income Tax Beban Pajak Penghasilan 94.595 75.474 25,3 income Tax expenses laba yang Diatribusikan kepada Kepentingan non-Pengendali 4.545 7.677 40,8 Proit attributable to minority interests laba yang Diatribusikan kepada Pemilik entitas induk 238.060 127.920 86,1 Proit attributable to owners of the Parent marjin laba Bruto 15,7 11,5 36,3 gross Proit margin marjin eBiTDa 14,6 12,7 14,9 eBiTDa margin marjin laba Bersih 5,8 2,7 116,2 net income margin eBiTDa Perseroan dalam laporan ini dihitung dengan menambahkan laba usaha dengan beban keuangan, amortisasi dan depresiasi baik yang dicatat dalam beban pokok pendapatan maupun dalam beban usaha Perseroan untuk tahun yang bersangkutan. eBiTDa of the Company in this report is calculated by adding the operating proits of the Company to inance cost amortization and depreciation, which are recorded both in cost of revenue and in operating expenses of the Company for the relevant year. Perhitiungan marjin laba bersih yang tercantum dalam laporan ini menggunakan laba rugi yang didistribusikan kepada Pemilik entitas induk. net Proit loss presented in this statement is Proit loss distributed to the owners of the parent. Pendapatan 2013 2012 Pertumbuhan growth Jasa Hulu migas Terintegrasi integrated Upstream oil and gas services 2.543.050 2.978.446 14,6 Jasa Hilir migas Downstream oil and gas services 1.327.040 1.465.930 9,5 Jasa Penunjang Hulu migas supporting Upstream oil and gas services 241.883 332.707 27,3 Jumlah Pendapatan Total revenue 4.111.973 4.777.083 13,9 Beban Pokok Pendapatan Cost of revenue 3.465.322 4.225.983 18,0 sebagian besar pendapatan Perseroan berasal dari jasa hulu migas terintegrasi sebesar 62 dan jasa hilir migas sebesar 32 dan sisanya berasal dari jasa penunjang hulu migas. Perolehan pendapatan ini terutama berasal dari Pertamina grup, Total eP indonesie, ViCo indonesia dan Chevron. Revenue Proit Loss Performance in Brief most of the Company’s revenue, namely 62, comes from integrated upstream gas services, while 32 comes from downstream oil and gas services and the remainder is generated from upstream oil and gas support services. This revenue is primarily obtained from the Pertamina group, Total eP indonesie, ViCo indonesia and Chevron. Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis Perseroan mengalami penurunan pendapatan pada tahun 2013 sebesar rp435 miliar atau 15 dari tahun 2012. Penurunan pendapatan terbesar terjadi pada segmen bisnis jasa hulu migas karena beberapa kendala pada bisnis seismik dan juga merupakan dampak dari strategi Perseroan untuk mengurangi porsi bisnis bermarjin rendah, berisiko tinggi serta program selective customer. Penurunan pendapatan terbesar terjadi pada bisnis Seismic Transition Zone Marine sebesar rp818 miliar atau 76 dari tahun 2012, di mana bisnis ini memiliki proile high risk. sementara itu bisnis seismik Land juga mengalami penurunan pendapatan sebesar rp63 miliar atau 9 dari tahun 2012 dikarenakan gangguan kehumasan, pergeseran tata waktu tender, banjir, cuaca, dan litologi. Di sisi lain Divisi Dos mengalami peningkatan pendapatan sebesar rp408 miliar atau 34 dari tahun 2012 dan merupakan kontributor terbesar pendapatan Perseroan tahun 2013 seiring dengan strategi Perseroan untuk fokus pada bisnis inti dengan potensi terbaik dan bermarjin tinggi. Penurunan pendapatan juga terjadi pada segmen bisnis jasa hilir migas sebesar rp139 miliar atau 10 dari tahun 2012 sebagai dampak dari strategi bisnis. Ke depan ePn akan lebih berhati- hati dalam menjalin kerjasama keagenannya dan fokus pada penjualan langsung kepada end user untuk mencegah adanya long outstanding ar bad debt dan meminimalkan potensi denda. sedangkan penurunan pendapatan pada segmen bisnis jasa penunjang hulu migas sebesar rp91 miliar atau 27 dari tahun 2012 adalah dicabutnya lisensi aPi-5CT American Petroleum Institute untuk bisnis ulir pada salah satu anak perusahaan yaitu eFK. Beban Pokok Pendapatan Beban pokok pendapatan terdiri dari biaya material yang digunakan, beban subkontraktor, beban tenaga kerja langsung dan beban overhead. selama tahun 2013, Perseroan telah melakukan eisiensi beban pokok pendapatan. rasio beban pokok pendapatan terhadap pendapatan turun dari 89 pada tahun 2012 menjadi 84 pada tahun 2013. rasio ini merupakan rasio terendah yang pernah dialami oleh Perseroan selama 4 tahun terakhir. Penurunan beban ini diantaranya disebabkan oleh: - beberapa pekerjaan subkontraktor sudah berhasil dikerjakan sendiri oleh Perseroan, - manajemen proyek yang lebih baik, - penempatan personil proyek yang lebih kompeten. Beban Usaha Beban Usaha operating expenses 2013 2012 Pertumbuhan growth Beban Penjualan selling expenses 3.377 9.079 62,8 Beban Umum dan administrasi general and administrative expenses 350.205 289.950 20,8 Jumlah Total 353.582 299.029 18,2 Kenaikan beban usaha sebesar 18 terutama disebabkan oleh kenaikan provisi penurunan nilai piutang, jasa teknik dan profesional serta beban sewa. Penambahan provisi penurunan The Company’s revenue declined by rp435 billion or 15 in 2013 compared to 2012. The biggest decline in revenue took place in the upstream oil and gas business segment due to a number of constraints in the seismic business and also the impact from the Company’s strategy to reduce its portion of business with low margins and high risk as well as its selective customer program. The largest revenue downturn occurred in the seismic Transition Zone marine business with rp818 billion or 76 compared to 2012, where this business has a high risk proile. meanwhile, the seismic land business also suffered a revenue downturn of rp63 billion or 9 from 2012 due to public relation disruptions, shifts of tender timeline procedures, loods, inclement weather, and litology. in contrast, the Dos Division experienced an increase in its revenue of rp408 billion or 34 from 2012, making it the largest contributor to the Company’s overall revenue in 2013 in line with the Company’s strategy to focus on its core business with the best potential and high margins. a revenue decrease also occurred in the downstream oil and gas services segment of rp139 billion or 10 from 2012 as an effect of the business strategy. in the future, ePn will be more prudent in establishing its agency cooperation and focus on direct sales to end users in order to avoid long outstanding ar bad debt and to minimize potential penalties. meanwhile, the revenue decline in the upstream oil and gas support services segment of rp91 billion or 27 compared to 2012 was was caused in part by the revocation of the aPi-5CT american Petroleum institute license for the threading business at one of its subsdiaries, namely eFK. Cost of Revenue The cost of revenue consists of the costs of materials used, subcontractor expenses, direct labor costs and overhead expenses. During 2013, the Company undertook cost of revenue eficiency. The ratio of cost of revenue to revenue dropped from 89 in 2012 to 84 in 2013. This ratio is the lowest igure that the Company has ever achieved in the last 4 years. This decrease in expenses was due, among other things, to: - some of the work usually undertaken by subcontractors was successfully completed by the Company itself, - better project management, - placement of more competent project personnel. Operating Expenses The increase of operating expenses of 18 was mainly due to an increase in the provision of impairment ofreceivables, technical and professional services as well as rental costs. The addition of PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report nilai piutang untuk melindungi dari risiko tidak tertagihnya piutang. Laba sebelum Beban Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi EBITDA eBiTDa tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 1 atau rp6 miliar dari tahun 2012. Beban depresiasi dan amortisasi tahun 2013 turun 13 atau rp47 miliar yang dikarenakan semakin selektifnya Perseroan melakukan investasi dan beberapa alat sudah terdepresiasi penuh. Pendapatan Beban Lain-lain Keuntungan selisih kurs Perseroan meningkat 386 dari rp13 miliar pada tahun 2012 menjadi rp62 miliar pada tahun 2013. Hal ini disebabkan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap UsD. selama tahun 2013, UsD terus menguat menjadi rp12.189 per 1 UsD dari rp9.670 per 1 UsD pada 31 Desember 2012. Karakteristik bisnis kontrak dalam industri jasa migas sebagian besar menggunakan denominasi UsD, sehingga dengan kondisi di atas Perseroan diuntungkan. Di samping itu perbandingan antara aset dan kewajiban dalam mata uang UsD selama tahun 2013 menunjukkan posisi aset. Beban keuangan mengalami penurunan 39 dari rp88 miliar menjadi rp54 miliar dikarenakan strategi pembiayaan dengan pelunasan dan pembayaran angsuran Kredit modal Kerja KmK sebesar rp210 miliar dan pembayaran angsuran Kredit investasi Ki rp276 miliar. Hal ini bisa dilakukan oleh Perseroan dikarenakan posisi kas yang kuat. Laba Bersih dan Marjin Laba Bersih seiring dengan penerapan strategi bisnis yang tepat, laba bersih Perseroan tumbuh 86 dari rp128 miliar pada tahun 2012 menjadi rp238 miliar pada tahun 2013. marjin laba bersih juga ikut mengalami kenaikan dari 3 di tahun 2012 menjadi 6 di tahun 2013 dengan Earning Per Share ePs rp32,8 dari rp17,7 pada tahun 2012. Laporan Posisi Keuangan Aset Aset Lancar Current asset 2013 2012 Pertumbuhan growth Kas dan setara Kas Cash and Cash equivalents 1.319.686 928.199 42,2 Piutang Usaha - Bersih Trade receivables – net 957.924 1.118.512 14,4 aset Keuangan lancar lainnya other Current Financial assets 47.681 81.050 41,2 Persediaan - Bersih inventories – net 102.555 92.725 10,6 Uang muka advanced Payments 42.205 27.694 52,4 aset Tidak lancar yang Dimiliki untuk Dijual non-Current assets Held for sale 6.648 99 6.615,2 Pajak dibayar di muka Prepaid Taxes - 56.438 100,0 Beban dibayar di muka Prepayments 15.520 5.639 175,2 Jumlah Aset lancar Total Current Assets 2.492.219 2.310.356 7,9 provision for impairment of receivables was to protect against the risk of uncollectable receivables. Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization EBITDA The Company’s eBiTDa in 2013 fell by 1 or rp6 billion compared to 2012. Depreciation and amortization expenses in 2013 fell 13 or rp47 billion due to the Company’s more selective investment program and a range of equipment that had fully depreciated. Other Income Expenses Foreign exchange gains made by the Company rose 386 from rp13 billion in 2012 to rp62 billion in 2013. This was due to the weakening of the rupiah against the UsD. During 2013, the UsD continued to strengthen to rp12,189 per 1 UsD from rp9,670 per 1 UsD as of 31 December 2012. The characteristics of business contracts in the oil and gas services industry is mostly denominated in UsD, and therefore the Company beneited from the above conditions. in addition, the comparison of assets and liabilities in UsD currency throughout 2013 showed an asset position. Financial costs dropped by 39 from rp88 billion to rp54 billion due to the inancing strategy with the settlement and payment installments against the Working Capital loan of rp210 billion, and payment installments against the investment loan of rp276 billion. The Company was able to do this because it had a strong cash position. Net Proits and Net Proit Margin in line with the implementation of appropriate business strategies, the Company’s net proits grew 86 from rp128 billion in 2012 to rp238 billion in 2013. The net proit margin also increased from 3 in 2012 to stand at 6 in 2013 with earnings Per share ePs of rp32.8 from rp17.7 in 2012. Balance Performance Assets Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis Aset Tidak Lancar non-Current assets 2013 2012 Pertumbuhan growth aset Keuangan Tidak lancar lainnya other non-Current Financial assets 262.758 163.893 60,3 investasi Dalam saham - Bersih investment in shares - net - 46.127 100,0 Pajak Dibayar di muka - Bagian Tidak lancar Prepaid Taxes – non-Current equity 334.542 318.594 5,0 aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Beneits 122.700 103.045 19,1 aset Dimiliki untuk Dijual assets Held for sale 28.034 - 100 Piutang Pihak Berelasi Due from related Parties 1.285 2.920 56,0 aset Tetap-Bersih Fixed assets – net 1.048.948 1.257.235 16,6 aset Tak Berwujud intangible assets 14.388 7.389 94,7 Properti investasi – Bersih investment Property – net 35.802 36.204 1,1 aset Program imbalan Pensiun Pension Beneits Plan assets 2.290 7.504 69,5 aset lain-lain other assets 27.998 41.290 32,2 Jumlah Aset Tidak lancar Total Non-Current Assets 1.878.745 1.984.201 5,3 Jumlah Aset Total Assets 4.370.964 4.294.557 1,8 Jumlah aset Perseroan tumbuh 2 dari rp4,3 triliun pada tahun 2012 menjadi rp4,4 triliun pada 31 Desember 2013, di mana pertumbuhan aset lancar sebesar 8. Beberapa aset yang mengalami perubahan signiikan adalah sebagai berikut: - Kas dan setara kas mengalami kenaikan sebesar rp392 miliar atau 42 dari tahun 2012 yang terjadi karena adanya program perbaikan cash management dengan percepatan penagihan piutang menjadi rata-rata 30 hari dan penyelesaian penagihan piutang bermasalah selama tahun 2013 - aktiva tetap mengalami penurunan sebesar rp208 miliar atau 17 terutama disebabkan makin selektifnya Perseroan melakukan investasi yang harus mendukung operasi dalam memperoleh dan mengerjakan proyek. - Perseroan telah melakukan restitusi pajak PPh dan PPn untuk tahun iskal 2011 sebesar rp185 miliar yang dipungut oleh pihak ketiga. - Perseroan telah menjual seluruh penyertaan saham pada Patrakom dengan kepemilikan sebesar 40 pada bulan september 2013 sebesar rp45,6 miliar. Liabilitas Liabilitas Jangka Pendek short Term liabilities 2013 2012 Pertumbuhan growth Utang Usaha Trade Payables 305.777 368.605 17,0 Pinjaman Jangka Pendek short-Term loans - 186.771 100 liabilitas Keuangan lainnya - Jangka Pendek other Current - Financial liabilities 140.461 68.692 104,5 Utang Pajak Taxes Payables 62.671 33.978 84,5 akrual accruel 782.708 765.476 2,3 estimasi Kerugian Kontrak Dalam Penyelesaian estimated loss on Contract in Progress - 15.920 100 Bagian Jangka Pendek dari Pinjaman Bank Current Portion of Bank loans 268.580 247.008 8,7 Jumlah liabilitas jangka pendek Total Current Liabilities 1.560.197 1.686.450 7,5 The Company’s total assets rose 2 from rp4.3 trillion in 2012 to reach rp4.4 trillion as of 31 December 2013, of which the growth in current assets was 8. a number of assets that experienced a signiicant alteration are as follows: - Cash and cash equivalents increased by rp392 billion or 42 from 2012 due to improvements in the cash management program with an accelerated collection of receivables to an average of 30 days and the settlement of bad debts during 2013. - Fixed assets experienced a decline by rp208 billion or 17 due mainly to the Company’s more selective investments, which had to support its operations in order to secure and carry out projects. - The Company conducted tax restitution income Tax and VaT for the 2011 iscal year of rp185 billion, which was deducted by a third party. - The Company sold its entire investment in Patrakom with ownership of 40 in september 2013 amounting to rp45.6 billion. Liabilities PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report Liabilitas Jangka Panjang Long Term Liabilities 2013 2012 Pertumbuhan growth Utang Pihak Berelasi Due to related Parties - 151 100,0 Pinjaman Bank - setelah Dikurangi Bagian Jangka Pendek Bank loans – net of Current Portion 495.773 531.464 6,7 Penyisihan imbalan Karyawan Provision for employee Beneits 29.880 34.247 12,8 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Total Non-Current Liabilities 525.653 565.862 7,1 Jumlah Liabilitas Total liabilities 2.085.850 2.252.312 7,4 Pada tanggal 31 Desember 2013 jumlah liabilitas Perseroan turun sebesar rp166,5 miliar atau 7 yang diakibatkan oleh perbaikan manajemen modal kerja atau struktur pembiayaan dalam bentuk pelunasan dan pembayaran pinjaman bank. Pelunasan Pinjaman Jangka Pendek selama tahun 2013, perseroan melakukan pelunasan pinjaman jangka pendek dan tetap melakukan pembayaran sesuai dengan tata waktu pembayaran pinjaman bank berjangka jangka pendek maupun jangka panjang. Di samping itu, Perseroan juga melakukan percepatan pembayaran utang usaha untuk menjaga ketersediaan material dan jasa dari pemasok dan kontraktor. Status pinjaman bank Perseroan: UraianDescription 2013 2012 Pertumbuhan growth Pinjaman sindikasi syndicated loan 735.317 833.124 11,7 Bank of Tokyo mitsubishi UFJ ltd. BTmU 19.211 102.938 81,3 natixis 4.186 18.550 77,4 PT Bank CTBC indonesia Chinatrust - 540 100,0 PT Bank Bni syariah 9.011 13.750 34,5 syariah mandiri Bsm 2.858 2.545 12,3 PT Bank muamalat indonesia Tbk - 3.526 100,0 Biaya Pinjaman yang Belum Diamortisasi Unamortized costs of loans 6.230 9.730 36,0 Jumlah Total 764.353 965.243 20,8 selama tahun 2013, Perseroan telah melakukan pelunasan pokok pinjaman Kredit modal Kerja KmK dan pembayaran angsuran Kredit investasi Ki dari BTmU sebesar rp92 miliar, pelunasan KmK dan pembayaran angsuran Pinjaman sindikasi sebesar rp361 miliar, pembayaran angsuran Ki dari natixis sebesar rp16 miliar, pembayaran angsuran Ki dari Bsm sebesar rp1,2 miliar, pembayaran angsuran Ki sebesar rp1,9 miliar dan pembayaran KmK Bank Bni syariah rp13,8 miliar. sehingga Perseroan tidak memiliki pinjaman untuk KmK. Komposisi pinjaman bank dalam mata uang asli : Pinjaman BankBank loans 2013 2012 Pertumbuhan growth Pinjaman Jangka Pendek Short Term Loans Dolar as Us Dollar - 186.771 100,0 Pinjaman Jangka Panjang Long Term Loans rupiah 11.869 19.821 40,1 Dolar as Us Dollar 758.714 768.381 1,3 nilai ini belum dikurangi oleh beban pinjaman yang belum diamortisasi This value has not been deducted by unamortized loan cost. as of 31 December 2013, the Company’s total liabilities had decreased by rp166.5 billion or 7 due to improvements in the management of its working capital and inancing structures in the form of the settlement and payments of bank loans. Repayment of Short-Term Loans During 2013, the company paid off its short-term loans and continued to make payments in accordance with the payment schedules for the respective bank loans both short term and long term. in addition, the Company also expedited its debt repayment efforts so as to maintain the availability of materials and services from suppliers and contractors. Status of the Company’s bank loans: in 2013, the Company fully repaid the outstanding principal on its Working Capital loan WCl and installment payments against the investment loan il from BTmU for rp92 billion, repayments of a WCl and installment payments of a syndicated loan of rp361 billion, installment payments of an il from natixis of rp16 billion, installment payments of an il from Bsm of rp1.2 billion, installment payments of an il of rp1.9 billion and WCl payments to Bank Bni syariah of rp13.8 billion. Therefore, the Company no longer has outstanding debt on WCl. Composition of bank loans in the original currency: Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis Komposisi pinjaman bank Perseroan sebagian besar menggunakan mata uang Dolar as dimana komposisi pinjaman bank ini tergolong sehat dengan rasio interest bearing debt terhadap eBiTDa sebesar 1,3. Ekuitas Tabel ekuitas dan persentasenya terhadap total liabilitas dan ekuitas adalah sebagai berikut: Uraian Description 2013 2012 Pertumbuhan growth modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 7.298.500.000 saham issued and Fully-Paid Capital: 7,298,500,000 shares 729.850 729.850 0,0 Tambahan modal Disetor additional Paid in Capital 431.422 421.768 2,3 Saldo Laba Retained Earnings 1.096.830 871.562 25,9 saham Treasuri Treasury stock - 5.721 100,0 Jumlah ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik entitas induk Total equity attributable to owners of the Parent 2.258.102 2.017.459 11,9 Kepentingan non-Pengendali non-Controlling interest 27.012 24.786 9,0 Jumlah Total 2.285.114 2.042.245 11,9 Pada tanggal 31 Desember 2013, kenaikan ekuitas Perseroan sebesar rp243 miliar atau 12 yang disebabkan oleh laba yang dibukukan tahun 2013 sebesar rp238 miliar, penjualan saham treasuri dengan total 63.123.000 lembar saham dan pembagian dividen untuk tahun 2012. Rasio Keuangan Proitabilitas Uraian Description 2013 2012 Pertumbuhan growth marjin laba Bruto gross Proit margin 15,7 11,5 36,3 marjin laba Bersih net Proit margin 5,8 2,7 116,2 rasio laba Bersih terhadap aset return on asset 5,4 3,0 82,8 rasio laba Bersih terhadap ekuitas return on equity 10,4 6,3 66,3 Program dan strategi perbaikan menghasilkan perbaikan marjin laba bruto pada masing-masing segmen bisnis. marjin laba bruto pada tahun 2013 mengalami pertumbuhan signiikan dibandingkan tahun 2012. Bisnis jasa hulu migas terintegrasi tumbuh dari 10 menjadi 17, bisnis jasa hilir migas tumbuh dari 6 menjadi 7, sedangkan pada bisnis penunjang jasa hulu migas tumbuh dari 41 menjadi 45. seiring dengan perbaikan marjin laba bruto pada semua bisnis Perseroan maka marjin laba bersih Perseroan meningkat dari 2,7 pada 2012 menjadi 5,8 di tahun 2013. Pertumbuhan laba bersih yang jauh melebihi pertumbuhan aset maupun ekuitas memberikan dampak positif bagi rasio laba bersih terhadap aset dan rasio laba bersih terhadap ekuitas yang memperlihatkan peningkatan masing-masing sebesar 82,8 dan 66,3. The composition of most of the Company’s bank loans were in Us Dollars where the composition of these bank loans were classiied as healthy with a ratio of interest bearing debt to eBiTDa of 1.3. Equity equity table and the percentage of total liabilities and equity is as follows: as of 31 December 2013, the Company saw an increase in equity of rp243 billion or 12 as a result of recorded proits in 2013 of rp238 billion, the sale of treasury shares totaling 63,123,000 shares and distribution of dividends for the year 2012. Finance Ratio Proitability The improvements to programs and strategies resulted in an improvement of the gross proit margin in each business segment. The gross proit margin in 2013 rose signiicantly compared to 2012. The integrated upstream oil and gas Upstream services business grew from 10 to 17, as the downstream oil and gas services business grew from 6 to 7, while the upstream oil and gas support services business grew from 41 to 45. in line with the improved gross proit margins in all the Company’s businesses, the Company’s net proit margin also increased from 2.7 in 2012 to 5.8 in 2013. net proit growth far exceeded the growth of both assets and equity, which had a positive impact on the ratio of net proits to assets and the ratio of net proits to equity, which saw respective increases of 82.8 and 66.3. PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report rasio proitabilitas tersebut menunjukkan bahwa Perseroan dapat mendayagunakan sumber daya yang dimilikinya dalam menghasilkan keuntungan dan nilai bagi para pemegang saham. Likuiditas Uraian Description 2013 2012 Pertumbuhan growth rasio Kas Cash ratio 0,9 0,6 53,7 rasio lancar Current ratio 1,6 1,4 16,6 rasio likuiditas Perseroan menunjukkan peningkatan baik dari rasio kas maupun rasio lancar. Di mana dengan membaiknya rasio tersebut menunjukkan bahwa Perseroan memiliki kemampuan yang semakin baik dalam membayar utang. Kolektibilitas Piutang Periode kolektibilitas piutang Perseroan pada tahun 2013 tercatat sebanyak rata-rata 84 hari atau lebih cepat dibandingkan tahun 2012 yang tercatat sebanyak rata-rata 86 hari. Hal tersebut menunjukkan Perseroan memiliki sistem pengelolaan piutang yang sangat baik dan tergolong lancar. Kemampuan Membayar Utang Kemampuan membayar utang Perseroan mengalami peningkatan sejalan dengan membaiknya rasio likuiditas dan rasio solvabilitas. Struktur Modal dan Solvabilitas rasio solvabilitas yang menunjukkan kemampuan dalam membayar kewajiban-kewajiban antara lain dapat diukur melalui rasio liabilitas terhadap ekuitas, yang dihitung dengan cara membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah ekuitas. UraianDescription 2013 2012 Pertumbuhan growth rasio liabilitas terhadap ekuitas liabilities ratio to equity 0,9 1,1 17,2 rasio liabilitas terhadap aset liabilities ratio to assets 0,5 0,5 9,0 rasio solvabilitas Perseroan menunjukkan penurunan, di mana kemampuan Perseroan dalam membayar kewajiban-kewajiban yang semakin baik di tahun 2013. Per 31 Desember 2013, modal kerja Perseroan meningkat signiikan sebesar 49 dari rp624 miliar di tahun 2012 menjadi rp932 miliar. selain itu, rasio-rasio di atas menunjukkan struktur permodalan yang semakin baik ditunjukkan dengan penurunan interest bearing debt to equity dari 0,5 pada tahun 2012 menjadi 0,3 pada tahun 2013. Tingkat likuiditas Perseroan juga semakin baik dengan peningkatan rasio lancar dari 1,4 di tahun 2012 menjadi 1,6 di tahun 2013. Hal ini menunjukkan kemampuan Perseroan untuk membayar utang jangka pendek yang semakin meningkat. The Company’s liquidity ratio indicated an increase, both in the cash ratio and current ratio. The improvement in these ratios indicated that the Company possessed greater capacity to pay its debts. Collectability of Receivables The period of the Company’s collectability of receivables in 2013 recorded an average of 84 days or sooner than in 2012, which recorded an average of 86 days. This indicates that the Company had a sound receivables management system, which was classiied as current. Ability of Repay Debt The Company’s ability to repay its debts increased in line with improvements to its liquidity ratio and solvency ratio. Capital Structure and Solvency a solvency ratio indicates the ability to pay its obligations, among other things, is measured by the ratio of liabilities to equity, which is calculated by comparing the total liabilities with total equity. The Company’s solvency ratio showed a decline, given the fact that the Company’s ability to pay its obligations improved in 2013. as of 31 December 2013, the Company’s working capital rose signiicantly by 49 from rp624 billion in 2012 to rp932 billion. additionally, the above ratios present a much improved capital structure, as shown by the decline in interest bearing debt to equity from 0.5 in 2012 to 0.3 in 2013. The Company’s liquidity level also improved with an increase of the current ratio from 1.4 in 2012 to 1.6 in 2013. This represented the Company’sgreater ability to pay its short-term debts. These proitability ratios shows that the Company was able to utilize its resources in order to generate proits and value for its shareholders. Liquidity Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis Berdasarkan rapat Umum Pemegang saham Tahunan yang dilaksanakan pada 16 april 2013, Perseroan telah membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham senilai rp1,77 per saham. Besaran dividen tersebut ditentukan dengan mempertimbangkan rencana pengembangan bisnis Perseroan ke jasa energi yang pastinya membutuhkan pendanaan investasi yang cukup besar. oleh karena itu Perseroan mengalokasikan retained earning untuk pengembangan usaha tersebut dan sekaligus memperkuat modal kerja. Kinerja Arus Kas Arus Kas dari Aktivitas Operasi Uraian Description 2013 2012 Pertumbuhan growth Penerimaan Kas dari Pelanggan Cash receipts from Customers 4.231.259 4.865.974 13,0 Pembayaran Kas Kepada Pemasok, Kontraktor dan Karyawan Cash Paid to suppliers, Contractors and employees 3.539.434 4.313.566 18,0 Penerimaan Penghasilan Bunga interest received 20.168 11.094 81,8 Pembayaran Beban Keuangan Payment of Finance Cost 60.461 94.325 35,9 Penerimaan restitusi Pajak receipts of Tax refunds 185.088 161.861 14,4 Pembayaran Pajak Tax Payment 83.071 100.689 17,5 Penerimaan atas aktivitas operasi lainnya - Bersih receipts from other operating activities - net - 6.940 100,0 Kas Bersih yang Diperoleh Dari Aktivitas Operasi Net Cash Provided from Operating Activities 753.549 537.289 40,3 Penurunan penerimaan kas dari pelanggan sebesar rp635 miliar atau turun 13 dari tahun sebelumnya sejalan dengan penurunan pendapatan usaha sebesar 14. namun pembayaran kas kepada pemasok, karyawan dan kontraktor mengalami penurunan yang lebih besar yaitu sebesar rp774 miliar atau 18 dari tahun sebelumnya sebagai hasil dari perbaikan project management di mana peningkatan kompetensi sDm operasi telah memberikan kontribusi yang signiikan. Pada penerimaan kas, proporsi terbesar penerimaan kas berasal dari segmen jasa hulu migas sebesar rp2,7 triliun, kemudian segmen jasa hilir migas sebesar rp1,3 triliun dan sisanya dari segmen jasa penunjang hulu migas sebesar rp189 miliar. Penerimaan restitusi pajak PPh dan PPn sebesar rp185 miliar untuk tahun iskal 2011 dengan tingkat keberhasilan restitusi rata-rata 95. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Uraian Description 2013 2012 Pertumbuhan growth Penerimaan Dividen dari Perusahaan asosiasi Dividend received from associates 1.619 1.479 9,5 Pembelian aset Tetap Purchase of Fixed assets 110.179 103.676 6,3 Penerimaan dari Penjualan aset Tetap Proceeds from sale of Fixed assets 8.714 59.057 85,2 Penerimaan Uang muka aset Dimiliki untuk Dijual advanced received for assets Held for sale 64.923 - 100,0 Penerimaan Penjualan investasi dalam saham Proceeds From sale of investment in shares 45.600 906 4.933,1 Pembelian aset Tak berwujud Purchase of intangible assets 15.190 - 100,0 Based on the annual general meeting of shareholders on 16 april 2013, the Company distributed cash dividends to shareholders at a value of rp1.77 per share. The amount of the dividends were determined by considering the Company’s business development plan to energy services that deinitely required substantial investment funding. Therefore, the Company allocated its retained earnings for the business development and at the same time strengthened its working capital. Cash Flow Performance Cash Flows from Operational Activities The decrease in cash receipts from customers of rp635 billion or down 13 from the previous year was in line with the decrease in operating revenue of 14. However, cash payments to suppliers, employees and contractors fell by a greater amount, namely by rp774 billion or 18 from the previous year, as a result of improved project management, in which increasing the competence of operational Hr has made a signiicant contribution. With regards to cash receipts, the largest proportion of cash receipts came from the upstream oil and gas services segment with rp2.7 trillion, followed by the downstream oil and gas services segment with rp1.3 trillion and the remainder came from the upstream oil and gas support services segment with rp189 billion. The tax restitution receipts income Tax and VaT totaled rp185 billion for the iscal year 2011 with an average restitution success level 95. Cash Flow from Investment Activities PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report Penerimaan Penjualan saham Treasuri Proceeds from sales of Treasury shares 15.375 9.001 70,8 Penerimaan dari Penjualan Properti investasi Proceeds from sales of investment Property - 6.205 100,0 Penempatan Penarikan atas aktivitas investasi lainnya Placement Withdrawal from other operating activities 30.000 60.000 150,0 Kas Bersih yang Diperoleh dari Digunakan untuk Aktivitas Investasi Net Cash Provided from Used in Investing Activities 40.862 87.028 146,7 selama tahun 2013, Perseroan menerima kas bersih dari aktivitas investasi sebesar rp41 miliar. Penerimaan kas ini bersumber dari penjualan 40 kepemilikan saham Perseroan pada Patrakom serta divestasi beberapa aset. Perseroan mengeluarkan belanja modal sebesar rp110 miliar yang digunakan untuk keperluan pembelian geophone dan link cable untuk seismic land, pembelian logging truck, pembelian peralatan work barge dan well testing barge, serta peralatan operasi lainnya. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Uraian Description 2013 2012 Pertumbuhan growth Pembayaran Wesel Bayar repayment of notes Payable - 449.000 100,0 Penerimaan Dari Pinjaman Bank Proceeds from Bank loans 88.374 887.098 90,0 Pembayaran Pinjaman Bank Payment of Bank loans 481.528 611.728 21,3 Pembayaran Biaya Pinjaman Payment of Costs of loans - 15.013 100,0 Pembayaran Dividen Kas Cash Dividend Paid 15.113 7.177 110,6 Kas yang Dibatasi Penggunaannya restricted Cash 116.555 39.128 197,9 Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan Net cash used in Provided by Financing Activities 524.822 234.948 123,4 selama tahun 2013, arus kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan meningkat sebesar 123 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan pembayaran angsuran dan pelunasan pokok pinjaman bank, yaitu BTmU untuk KmK sebesar rp42 miliar Ki sebesar rp50 miliar, kredit Pinjaman sindikasi tranche a untuk KmK sebesar rp154 miliar Ki sebesar rp204 miliar, pembayaran natixis untuk Ki sebesar rp16 miliar, dan pembayaran dividen kepada pemegang saham untuk tahun buku 2012 sebesar rp15 miliar. Di sisi lain juga terdapat penerimaan drawdown BCa sebesar rp79 miliar. Struktur Modal Uraian Description 2013 Kontribusi Contribution 2012 Kontribusi Contribution Liabilitas Liability 2.085.850 47,7 2.252.312 52,5 liabilitas Jangka Pendek short Term liability 1.560.197 35,7 1.686.450 39,3 liabilitas Jangka Panjang long Term liability 525.653 12,0 565.862 13,2 Ekuitas Equity 2.285.114 52,3 2.042.245 47,5 ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk equity attributable to owners of the Parents 2.258.102 51,7 2.017.459 46,9 ekuitas yang dapat diatribusikan Kepada Kepentingan non- Pengendali equity attributable non-Controlling interests 27.012 0,6 24.786 0,6 Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Total Liabilities and Equity 4.370.964 100,0 4.294.557 100,0 During 2013, the Company received net cash from investments amounting to rp41 billion. receipt of this cash derived from the sale of the Company’s 40 ownership stake in Patrakom as well as the divestment of a number of assets. The Company’s capital expenditure totaled rp110 billion, which was used to purchase geophones and link cables for seismic land, logging trucks, work barge equipment and well-testing barges, as well as other operational equipment. Cash low from Financing Activities During 2013, cash low used for inancing increased by 123 compared to the previous year. This was due to the payment of installments and the principal on bank loans, namely to BTmU for a Working Capital loan WCl of rp42 billion an investment loan il of rp50 billion, credit on a syndicated loan Tranche a for a WCl of rp154 billion an il of rp204 billion, payments to natixis for an il of rp16 billion, and dividend payments to shareholders for the iscal year 2012 amounting to rp15 billion. on the lip side, there were also BCa drawdown receipts amounting to rp79 billion. Capital Structure Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal Perjanjian fasilitas kredit sindikasi Pinjaman sindikasi dengan PT Bank Central asia Tbk BCa, lembaga Pembiayaan ekspor indonesia, PT Bank CTBC indonesia, PT Bank mizuho indonesia dan Bank of China ltd. cabang Jakarta dimana BCa bertindak sebagai agen fasilitas, penjaminan dan penampungan serta arranger. Berdasarkan perjanjian tersebut, mulai tanggal 12 Januari 2012 sampai 6 Februari 2012, secara bertahap Perseroan menerima dana pinjaman sindikasi baru sekaligus melakukan pelunasan atas fasilitas lama dan wesel bayar. Tingkat bunga untuk fasilitas ini adalah siBor ditambah marjin tertentu. Perjanjian sindikasi ini terbagi dalam 3 tranches dan mempunyai jangka waktu maksimal 5 tahun serta dijamin dengan tanah, bangunan dan jaminan idusia atas mesin dan peralatan serta hipotik atas kapal. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. BTMU Jepang Pada tanggal 30 maret 2010, Perseroan memperoleh fasilitas kredit berupa: • Tranche a Berupa fasilitas kredit berjangka sebesar UsD18,0 juta yang digunakan untuk melunasi fasilitas pembiayaan dari Danamon dan berjangka waktu 4 tahun. • Tranche B Fasilitas Tranche B berupa fasilitas modal kerja bergulir sebesar UsD4,5 juta yang digunakan untuk pelunasan pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Danamon indonesia Tbk., Divisi syariah dan Dukungan modal Kerja. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 1 tahun. Fasilitas kredit ini dijamin dengan: - akta pengalihan semua kontrak ViCo dengan perusahaan dan kontrak perusahaan yang lain yang dialihkan pada fasilitas ini. - akta jaminan idusia atas rig 1.500 HP. - akta jaminan idusia atas piutang dari kontrak ViCo atau kontrak lain apapun yang dialihkan pada fasilitas ini. - akta pemberian jaminan atas semua rekening perusahaan terkait fasilitas ini. - akta pengalihan atas klaim asuransi atas rig yang dijaminkan. Perjanjian fasilitas pinjaman ini sudah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Juni 2013. Natixis, Perancis Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sebesar UsD14,2 juta dari natixis, Perancis, untuk pembelian peralatan seismik dari sercel sa, Perancis yang dibeli pada tahun 2008 sampai dengan 2009. Fasilitas kredit ini mempunyai jangka waktu 3 sampai dengan 5 tahun. Material Bonds for Capital Goods Investment syndicated credit facility agreement syndicated loan with PT Bank Central asia Tbk BCa, lembaga Pembiayaan export indonesia, PT Bank Chinatrust indonesia, PT Bank mizuho indonesia and the Jakarta branch of the Bank of China ltd., in which the BCa acts as an agent for facility agent, underwriting, holding and an arranger. Based on the agreement, which ran from 12 January 2012 to 6 February 2012, the Company gradually received the new syndicated loan funds and at the same time made payments on old facilities and notes payable. The interest rate on this facility was siBor plus a certain margin. This syndicated agreement was divided into 3 tranches with a maximum term of 5 years and was secured with land, buildings, and iduciary security on machinery and equipment as well as a mortgage on a ship. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. BTMU Japan on 30 march 2010, the Company secured a credit facility in the form of: • Tranche A in the form of a term credit facility of UsD18.0 million, which was used to settle a inancing facility from Danamon with a term of 4 years. • Tranche B The Tranche B facility was a revolving working capital facility of UsD4.5 million, which was used to pay off the loan obtained from PT Bank Danamon indonesia Tbk., sharia Division and Working Capital support. This credit facility has a 1-year term. This credit facility is secured by: - a transfer deed on all ViCo contracts with the company and other company contracts diverted to this facility. - a iduciary guarantee deed on a 1,500 HP rig. - a iduciary guarantee deed on receivables from ViCo contracts or any other contracts transferred to this facility. - a gurantee deed on all company accounts relating to this facility. - a transfer deed on insurance claims on the rig, which is guaranteed. This loan facility agreement was extended until 30 June 2013. Natixis, France The Company obtained a credit facility of UsD14.2 million from natixis, France, for the purchase of seismic equipment from sercel sa, France, which was purchased in 2008 through 2009. This credit facility is effective for a term of 3 to 5 years. PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report PT Bank CTBC Indonesia Bank Chinatrust Pada bulan Juni 2007, PT elnusa Fabrikasi Kontruksi eFK menandatangani perjanjian kredit yang berjangka waktu 5 tahun dengan Bank Chinatrust. sesuai dengan perjanjian tersebut, Bank Chinatrust memberikan fasilitas pinjaman sebesar UsD2,9 juta. Fasilitas kredit ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik eFK, mesin-mesin yang dibiayai dengan fasilitas kredit tersebut dan deposito berjangka sebesar 12,5 dari setiap pembukaan lC. PT BNI Syariah Pada tahun 2007 dan 2009, PT elnusa Petroin ePn memperoleh fasilitas pembiayaan murabahah dari Bni dengan fasilitas maksimum sebesar rp7,9 miliar dan fasilitas pembiayaan musyarakah gabungan dari Bni sebesar rp27,8 miliar berjangka waktu 7 bulan. Pada tahun 2010, ePn dan Bni sepakat untuk mengubah fasilitas pembiayaan musyarakah menjadi pinjaman jangka panjang dengan jangka waktu 3 tahun sejak tanggal 2 Juni 2010 sampai dengan 31 mei 2013. Fasilitas pembiayaan di atas dijamin dengan aset kendaraan yang dibiayai dengan fasilitas murabahah dan beberapa aset tanah, piutang dan persediaan dengan total nilai rp52,2 miliar dan UsD36.100. Syariah Mandiri BSM Pada tahun 2010, ePn memperoleh fasilitas pembiayaan murabahah dari Bsm dengan fasilitas maksimum sebesar rp5,7 miliar. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan perolehan 11 unit truk tangki. ePn telah merealisasi pembiayaan tersebut dan harus dicicil selama 60 bulan sampai dengan bulan Juni 2015 dengan marjin keuntungan untuk Bsm sebesar rp3,2 miliar. Fasilitas pembiayaan ini dijamin dengan aset yang dibiayai dari fasilitas pembiayaan tersebut dan piutang usaha sebesar rp2 miliar. Standar Akuntansi Keuangan yang Digunakan Tinjauan keuangan yang telah diuraikan dalam bagian ini mengacu pada laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 2012, dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi Keuangan di indonesia dan Keputusan Ketua BaPePam-lK no: KeP-347Bl2012 tertanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan laporan Keuangan emiten dan Perusahaan Publik. laporan Keuangan tersebut telah diaudit oleh Kantor akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana rekan irma anggota jaringan PricewaterhouseCoopers dalam laporannya nomor: a140227008DC2DWD2014 tanggal 27 Februari 2014 dan mendapat opini bahwa laporan keuangan konsolidasian menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material dari posisi keuangan konsolidasian Perseroan. PT Bank CTBC Indonesia Bank Chinatrust in June 2007, PT elnusa Fabrikasi Kontruksi eFK signed a 5-year credit agreement with Bank Chinatrust. Under the agreement, Bank Chinatrust provided a loan facility of UsD2.9 million. This credit facility was secured by land and buildings owned by eFK, machinery inanced by this credit facility and a term deposit of 12.5 from each lC opening. PT BNI Syariah in 2007 and 2009, PT elnusa Petroin ePn obtained a murabahah inancing facility from Bni with a maximum facility amounting to rp7.9 billion and a combined musyarakah inancing facility from Bni amounting to rp27.8 billion with a term of 7 months. in 2010, ePn and Bni agreed to amend the musyarakah inancing facility to a long-term loan with a term of 3 years, from 2 June 2010 until 31 may 2013. The above inancing facilities were secured by assets vehicles, inanced by the murabahah facility, and a number of land assets, receivables and inventories with a total value of rp52.2 billion and UsD36,100. Syariah Mandiri BSM in 2010, ePn obtained a murabahah inancing facility from Bsm with a maximum facility of rp5.7 billion. This facility was used to inance the purchase of 11 tank trucks. ePn has already realized the inancing and must pay installments over 60 months until June 2015, with the proit margin for Bsm amounting to rp3.2 billion. This inancing facility was secured with assets funded by this inancing facility and accounts receivable of rp2 billion. Financial Accounting Standards Used The inancial review presented in this section refers to the Financial statements for the years ending 31 December 2013 2012 and is presented in accordance with Financial accounting standards applicable in indonesia and the Decree of the Chairman of the Capital market and Financial institution supervisory agency BaPePam-lK no: KeP-347Bl2012 dated 25 June 2012 on the Presentation and Disclosure of Financial statements of listed or Public Companies. The Financial statements were audited by Public accountants Tanudiredja, Wibisana Partners a member irm of PricewaterhouseCoopers in its report number: a140227008DC2 DWD2014 dated 27 February 2014 and obtained an opinion that theconsolidated inancial statements presented fairly, in all material respects, the Company’s consolidated inancial position. Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate governance report Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report Penerapan good Corporate governance gCg di di lingkungan Perseroan dilakukan dengan mengacu pada prinsip-prinsip gCg yang berlaku universal, yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kewajaran. Pada tahun 2013, penerapan gCg di lingkungan Perseroan terkait erat dengan strategi penguatan budaya serta pembenahan sumber daya manusia Perseroan. sejumlah kegiatan dilaksanakan sebagai bentuk upaya membangun budaya gCg yang baik di lingkungan perusahaan, diantaranya internalisasi Pedoman etika Bisnis dan etika Kerja Code of Conduct dan etika Perilaku manajemen serta budaya Perusahaan. Kegiatan internalisasi tersebut diharapkan dapat membentuk insan elnusa yang menjunjung tinggi nilai-nilai korporasi: Clean – Respectful – Synergy. Penerapan gCg tersebut juga di dukung oleh implementasi sanksi terhadap perilaku yang bertentangan dan dilarang oleh Perseroan. Tujuan Penerapan GCG Perseroan telah menetapkan hal-hal yang menjadi tujuan penerapan gCg, yaitu: 1. mengoptimalkan nilai perusahaan untuk membangun daya saing yang kuat baik secara nasional maupun internasional, agar dapat menjaga eksistensi dan pertumbuhan secara berkelanjutan; 2. mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional, eisien serta efektif selain juga memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ-organ dalam perusahaan; 3. mengarahkan serta mengendalikan hubungan kerja antara rapat Umum Pemegang saham rUPs, Dewan Komisaris dan Direksi; 4. mendorong agar setiap pengambilan keputusan maupun pelaksanaannya harus dilandasi nilai moral yang tinggi dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta tanggung jawab sosial yang tinggi; 5. menciptakan sumber daya manusia yang profesional dan akan menjadi dasar implementasi dan pengembangan budaya Perseroan. Assessment terhadap Implementasi GCG Pada tahun 2013, Perseroan menunjuk PT sinergi Daya Prima, sebagai independen assessor yang melakukan pengujian atas penerapan gCg secara independen. Parameter yang digunakan dalam pengujian terhadap pelaksanaan gCg di Perseroan telah berpedoman pada ketentuan Kementerian Badan Usaha milik negara, yaitu berdasarkan surat menteri negara BUmn: sK-16s- mBU2012 tanggal 6 Juni 2012 yang memuat indikatorparameter penilaian dan evaluasi atas penerapan Tata Kelola Perusahaan The implementation of good Corporate governance gCg within the Company is carried out in accordance with the universally applicable gCg principles: transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness. in the year of 2013, the implementation of gCg within the Company was closely related to strategies on strengthening the culture and improving the Company’s human resources. a number of activities were carried out as an effort to establish a strong and solid gCg culture within the Company’s organization, such as internalization of Business Work ethics Code of Conduct and management Behavior ethics as well as corporate culture. The internalization is expected to create elnusa employees who uphold our corporate values: Clean – respectful – synergy. The implementation of gCg is also supported by a sanction against any acts which are in violation of company principles and are prohibited by the Company. objectives of gCg implementation The Company has determined the objectives of gCg implementation, i.e: 1. optimizing the corporate values in order to establish its solid competitiveness, both national and international, in order to maintain sustainable existence and growth; 2. encouraging the professional, eficient and effective management of the Company, as well as empowering the functions of and increasing the independence of the Company’s divisions; 3. Directing and controlling work relations among general meeting of shareholders gms, Board of Commissioners and Board of Directors; 4. encouraging decision-making and the implementation of decisions or resolutions are based on high values of morality and in accordance with the provisions of the prevailing laws and regulations and with a high level of social responsibility; 5. Creating professional human resources who shall serve as the basis for the implementation and development of the Company’s culture. assessment of gCg implementation in 2013, the Company engaged PT sinergi Daya Prima as an independent assessor, which conducted the review on gCg implementation within the Company’s organization independently. The parameters used in testing gCg implementation within the Company’s organization refers to the provisions of the ministry of state-owned enterprises, namely pursuant to Decree of state minister of BUmn state-owned enterprises: sK-16s-mBU2012 dated 6 June 2012, which contains the indicatorsparameters for Prinsip dan Komitmen Implementasi GCG PrinCiPle anD CommiTTmenT oF gCg imPlemenTaTion PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report yang baik Good Corporate Governance. Hal ini telah disesuaikan dengan kondisi perusahaan yang merupakan perusahaan jasa dan juga terbuka sehingga mengacu pada Peraturan Bapepam- lK oJK. Berdasarkan hasil assessment itu, Perseroan dinilai telah memiliki sistem dan infrastruktur yang cukup untuk menunjang penerapan prinsip-prinsip gCg. Perseroan dalam hal ini memperoleh nilai 74,83 atau cukup baik. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS general meeTing oF sHareHolDers gms rUPs merupakan forum yang memfasilitasi pengambilan keputusan tertinggi dalam perusahaan dengan memperhatikan kepentingan perusahaan, ketentuan yang dimuat dalam anggaran Dasar serta peraturan perundangan yang berlaku. rUPs memiliki wewenang, di antaranya: - meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait pengelolaan perusahaan. - memberi persetujuan terhadap perubahan pada anggaran Dasar. - mengangkat dan memberhentikan anggota Direksi dan Dewan Komisaris dan lain-lain. gms is a forum that facilitates the highest level of the decision- making process within the Company by taking into account the Company’s interests, the provisions of articles of association, and the provisions of the prevailing laws and regulations. gms has the authority to perform various matters, including: - To hold the accountability of the Board of Commissioners and Board of Directors related to the management of the Company. - To grant approval to any amendments of the articles of association. - To appoint and discharge any members of Board of Directors and Board of Commissioners, etc. the assessment and evaluation of gCg implementation. This shall be adjusted in accordance with the condition of the Company, which is both a service company and a publicly listed company, which is subject to the regulations of the supervisory Board for Capital markets and Financial institution or Bapepam-lK Financal services authority or oJK. Based on these assessment results, the Company is deemed to have the system and infrastructure which are suficient to support the implementation of gCg principles. in this respect, the Company has scored 74.83, which is deemed good. Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report Perseroan menyelenggarakan rUPs Tahunan rUPsT selambat- lambatnya 6 bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir, dan rUPs luar Biasa rUPslB sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan. selama tahun 2013, Perseroan telah mengadakan 3 kali rUPs, yaitu rUPsT sebanyak 1 kali pada tanggal 16 april 2013 dan rUPslB sebanyak 2 kali pada tanggal 14 maret 2013 dan 16 april 2013. seluruh keputusan rUPs tersebut diatas telah seluruhnya diimplementasikan atau direalisasikan. a. RUPS Tahunan rUPs Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 16 april 2013 mengagendakan dan mengambil keputusan sebagai berikut: Agenda Pertama: Persetujuan laporan Tahunan 2012 termasuk di dalamnya laporan pengawasan Dewan Komisaris dan pengesahkan laporan Keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. a. menyetujui dan mengesahkan laporan Tahunan Perseroan 2012, termasuk laporan Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan tahun 2012. b. mengesahkan laporan Keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana rekan – PricewaterhouseCoopers sesuai dengan laporannya tertanggal 27 Februari 2013. Agenda Kedua: Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan Tahun Buku 2012. menyetujui dan menetapkan penggunaan laba Bersih Perseroan sebesar rp127.920.000.000 dengan rincian sebagai berikut: a. sebesar 5 dari laba Bersih atau rp6.396.000.000 ditetapkan sebagai Cadangan Umum. b. sebesar 85 dari laba Bersih atau sebesar rp108.732.000.000 sebagai laba Ditahan Retained Earning. c. sebesar 10 dari laba Bersih atau sebesar rp12.792.000.000 ditetapkan sebagai dividen kepada Pemegang saham. Agenda Ketiga: Penetapan tantiem tahun 2012 dan remunerasi tahun 2013 bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris. a. menetapkan penghargaan atas kinerja tahunan tantiem kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk Tahun Buku 2012 sebesar 8,3 kali gajihonorarium tanpa tunjangan yang berlaku terakhir pada Tahun Buku 2012 dan diberikan secara proposional sesuai dengan lamanya yang bersangkutan menduduki jabatannya masing-masing. b. Pajak atas tantiem ditanggung oleh Penerima. c. Bagi anggota Direksi dan Pekerja PT Pertamina Persero yang menjadi anggota Dewan Komisaris Perseroan tidak berhak atas tantiem dan oleh karena itu tantiem tersebut dibayarkan kepada PT Pertamina Persero. The Company assembles for the annual general meeting of shareholders agms not later than 6 months after the end of the Company’s iscal year, and extraordinary general meeting of shareholders egms at any time as deemed necessary. Throughout the year of 2013, the Company held 3 general meetings of shareholders, namely 1 annual general meeting of shareholders or agms on 16 april 2013 and 2 extraordinary general meetings of shareholders of egms on 14 march 2013 and 16 april 2013. all resolutions of the abovementioned gms has been implemented or realized. a. Annual GMS The annual agms was held on 16 april 2013 and covered the following agendas and resolutions: First Agenda: approval of 2012 annual report, including the supervisory report of the Board of Commissioners and the approval of the Company’s Financial statement for the year ended 31 December 2012. a. approve and authorize the Company’s 2012 annual report, including the 2012 supervisory report of Board of Commissioners of the Company. b. approve the Financial statement of the Company for the iscal year ended 31 December 2012 which was audited by the Public accounting ofice Tanudiredja, Wibisana and Partners – PricewaterhouseCoopers in accordance with its report dated 27 February 2013. Second Agenda: Determining of the utilization of the Company’s net proits in the iscal year of 2012. approve and determine the utilization of the Company’s net proits at rp127,920,000,000 with the following details: a. 5 of the net proits or rp6,396,000,000 as general reserves. b. 85 of the net proits or at rp108,732,000,000 as retained earning. c. 10 of the net proit or at rp12,792,000,000 as dividend to be distributed to the shareholders. Third Agenda: Determination of bonus of the iscal of year of 2012 and the remuneration of the year of 2013 to the members of Board of Directors and Commissioners. a. Determine a reward for annual performance bonus tantiem to the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company for the iscal year of 2012 valued at 8.3 times of the most recent wageshonorarium without applicable beneits in the Fiscal year of 2012, and granted proportionally in accordance with the period of the ofice term being respectively served. b. Tax for the bonus tantiem shall be borne by the receiving Parties. c. The members of Board of Directors and Personnel of PT Pertamina Persero who are also members of the Company’s Board of Commissioners shall have no right to such bonus or tantiem, and therefore such bonuses shall be paid to PT Pertamina Persero. PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report Agenda Keempat: Penunjukkan akuntan Publik untuk mengaudit perhitungan tahunan Perseroan tahun buku 2013. a. memberikan kuasa dan melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan Kantor akuntan Publik KaP dalam melakukan pemeriksaan atas laporan Keuangan Perseroan tahun buku yang berakhir 31 Desember 2013 berikut besaran nilai jasanya, sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku. b. memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Kantor akuntan Publik KaP pengganti bilamana karena sebab apapun juga berdasarkan ketentuan Pasar modal di indonesia apabila akuntan Publik yang ditunjuk tidak dapat melakukan tugasnya. Agenda Kelima: Perubahan susunan pengurus Perseroan. a. menyetujui pengunduran diri erry Firmansyah sebagai Komisaris independen Perseroan yang berlaku efektif terhitung sejak ditutupnya rapat dengan ucapan terimakasih atas jasa-jasanya selama menjabat sebagai Komisaris independen Perseroan. b. menyetujui pemberhentian dengan hormat surat indrijarso sebagai Komisaris independen Perseroan yang berlaku efektif terhitung sejak ditutupnya rapat dengan ucapan terimakasih atas jasa-jasanya selama menjabat sebagai Komisaris independen Perseroan. c. menyetujui pengangkatan Tri siwindono Umar santosa sebagai Komisaris independen Perseroan untuk jangka waktu 1 satu periode sebagaimana dimaksud dalam anggaran Dasar Perseroan, yang berlaku efektif terhitung sejak ditutupnya rapat. d. menyetujui pengangkatan Pradana ramadhian sebagai Komisaris independen Perseroan untuk jangka waktu 1 satu periode sebagaimana dimaksud dalam anggaran Dasar Perseroan, yang berlaku efektif terhitung sejak ditutupnya rapat. e. Dengan demikian sejak ditutupnya rapat ini susunan pengurus menjadi sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : luhur Budi Djatmiko Komisaris independen : Tri siwindono Umar santosa Komisaris independen : Pradana ramadhian Komisaris : rony gunawan Komisaris : adhi Utomo Jusman Direksi Direktur Utama : elia massa Direktur operasi : lusiaga levi susila Direktur Pengembangan Usaha : Tony Harisman soetoro merangkap Direktur Tidak Terailiasi Direktur Keuangan : sabam Hutajulu Direktur sDm dan Umum : Helmy said Fourth Agenda: appointment of Public accountants in order to perform an audit to the annual accounts for the Company’s iscal year of 2013. a. grant the power and conferring the authority upon the Board of Commissioners in order to appoint a Public accounting ofice KaP who shall perform the audit of the Financial statement of the Company for the iscal year ended 31 December 2013, including the audit fees, in accordance with the provisions of the prevailing laws and regulations. b. grant the power and conferring the authority upon the Board of Commissioners of the Company to appoint an alternate Public accounting ofice Pao if, for any reason whatsoever subject to the provisions and regulations of the Capital market appplicable in indonesia, the irst Public accountants originally enganged fails to perform its duties. Fifth Agenda: Change of the organizational structure of the Company’s management. a. approve the resignation of ery Firmansyah as an independent Commissioner effective as of the closing of this meeting with great appreciation for his services as an independent Commissioner. b. respectfully approve the discharge of surat indrijarso as the independent Commissioner effective as of the closing of this meeting with great appreciation for his services as independent Commissioner. c. approve the appointment of Tri siwindono Umar santosa as an independent Commissioner for 1 term as deined in the Company’s article of association, effective as of the closing of this meeting. d. approve the appointment of Pradana ramadhian as an independent Commissioner for 1 term as deined in the Company’s article of association, effective as of the closing of this meeting. e. Therefore, as of the closing of the annual gms the structure of the Company’s management was as follows: Board of Commissioners President Commissioner : luhur Budi Djatmiko independent Commissioner : Tri siwindono Umar santosa independent Commissioner : Pradana ramadhian Commissioner : rony gunawan Commissioner : adhi Utomo Jusman Board of Directors President Director : elia massa Director of operation : lusiaga levi susila Director of Business : Tony Harisman soetoro Development and non-afiliated Director Director of Finance : sabam Hutajulu Director of Hr : Helmy said and general affairs Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report b. RUPS Luar Biasa Perseroan telah menyelenggarakan rUPs luar Biasa rUPslB pada tanggal 14 maret 2013 dan 16 april 2013. RUPS Luar Biasa I 14 Maret 2013 rUPslB ini mengagendakan perubahan susunan pengurus Perseroan dan memutuskan: a. memberhentikan dengan hormat andri T. Hidayat sebagai Komisaris Utama Perseroan yang berlaku efektif terhitung sejak ditutupnya rapat dengan ucapan terimakasih atas jasa- jasanya selama menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan. b. mengangkat luhur Budi Djatmiko sebagai Komisaris Utama Perseroan untuk jangka waktu 1 satu periode sebagaimana dimaksud dalam anggaran Dasar Perseroan, yang berlaku efektif terhitung sejak ditutupnya rapat. c. memberhentikan dengan hormat m. suluhuddin noor sebagai Komisaris Perseroan yang berlaku efektif terhitung sejak ditutupnya rapat dengan ucapan terimakasih atas jasa- jasanya selama menjabat sebagai Komisaris Perseroan. d. mengangkat adhi Utomo Jusman sebagai Komisaris Perseroan untuk Jangka waktu 1 satu periode sebagaimana dimaksud dalam anggaran Dasar Perseroan, yang berlaku efektif terhitung sejak ditutupnya rapat. e. memberhentikan dengan hormat Tony Harisman soetoro sebagai Direktur operasi dan sebagai Pejabat Pengganti sementara Direktur Pengembangan Usaha Perseroan dengan ucapan terima kasih atas jasa-jasanya selama menjabat sebagai Direktur Perseroan. f. mengangkat Tony Harisman soetoro sebagai Direktur Pengembangan Usaha merangkap Direktur Tidak Terailiasi Perseroan untuk jangka waktu 1 satu periode sebagaimana dimaksud dalam anggaran Dasar Perseroan, yang berlaku efektif terhitung sejak ditutupnya rapat. g. mengangkat lusiaga levi susila sebagai Direktur operasi Perseroan untuk jangka waktu 1 satu periode sebagaimana dimaksud dalam anggaran Dasar Perseroan, yang berlaku efektif terhitung sejak ditutupnya rapat. h. Dengan demikian sejak ditutupnya rapat ini susunan Pengurus Perseroan menjadi sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : luhur Budi Djatmiko Komisaris independen : surat indrijarso Komisaris independen : erry Firmansyah Komisaris : rony gunawan Komisaris : adhi Utomo Jusman Direksi Direktur Utama : elia massa Direktur operasi : lusiaga levi susila Direktur Pengembangan : Tony Harisman soetoro Usaha merangkap Direktur Tidak Terailiasi Direktur Keuangan : sabam Hutajulu Direktur sDm Umum : Helmy said b. Extraordinary GMS The Company held extraordinary gms on 14 march 2013 and 16 april 2013. Extraordinary GMS I 14 March 2013 The egms covered agenda of the change of the organizational structure of the Company’s management, and decided the resolutions: a. respectfully discharge andri T. Hidayat as President Commissioner effective as of the closing of this meeting with great appreciation for his services as President Commissioner of the Company. b. appoint luhur Budi Djatmiko as President Commissioner for 1 term as deined in the Company’s article of association, effective as of the closing of this meeting. c. respectfully discharge m. suluhuddin noor as Commissioner effective as of the closing of this meeting with great appreciation for his services as Commissioner of the Company. d. appoint adhi Utomo Jusman as Commissioner for 1 term as deined in the Company’s article of association, effective as of the closing of this meeting. e. respectfully discharge Tony Harisman soetoro as Director of operation and acting of Director of Business Development effective as of the closing of this meeting with great appreciation for his services as Director of the Company. f. appoint Tony Harisman soetoro as Director of Business Development and non-afiliated Director for 1 term as deined in the Company’s article of association, effective as of the closing of this meeting. g. appoint lusiaga levy susila as Director of operation for 1 term as deined in the Company’s article of association, effective as of the closing of this meeting. h. Therefore, as of the closing of the annual gms the structure of the Company’s management was as follows : Board of Commissioners President Commissioner : luhur Budi Djatmiko independent Commissioner : surat indrijarso independent Commissioner : erry Firmansyah Commissioner : rony gunawan Commissioner : adhi Utomo Jusman Board of Directors President Director : elia massa Director of operation : lusiaga levi susila Director of Business Development : Tony Harisman soetoro and non-afiliated Director Director of Finance : sabam Hutajulu Director of Hr general affairs : Helmy said PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report RUPS Luar Biasa II 16 April 2013 rUPslB ini mengagendakan perubahan anggaran Dasar Perseroan, termasuk Pasal 3 tentang Kegiatan Usaha dan memutuskan: a. memberikan persetujuan terhadap perubahan Pasal 3 tentang Kegiatan Usaha sebagai berikut: 1. Penambahan kata “utama” pada kegiatan usaha yang dimaksud dalam Pasal 3 ayat 2, sehingga kalimatnya menjadi: “Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut: 2. Penambahan beberapa kegiatan usaha utama dalam Pasal 3 ayat 2, sebagai berikut: a. Dalam bidang jasa, ditambahkan kegiatan usaha: - Jasa yang berkaitan energi alternatif - menjalankan usaha di bidang pengambilan data dan pengolahan data geoisika dan geologi - Konsultasi bidang energi - Konsultasi bidang pertambangan - Jasa pengecekan pipagas di bawah tanah dan di dalam laut - Jasa mendeteksi kebocoran pipagas di bawah tanah dan di dalam laut b. Dalam bidang perindustrian, ditambahkan kegiatan usaha: - industri pembangkit tenaga listrik - industri energi alternatif - industri maritim 3. Penambahan ayat dalam Pasal 3, yaitu: Pasal 3 ayat 3, berbunyi: ”Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas serta untuk menunjang kegiatan usaha Perseroan tersebut di atas, Perseroan melaksanakan juga kegiatan usaha penunjang di bidang jasa, perdagangan, pertambangan, pembangunan dan perindustrian lainnya yang dapat menunjang kegiatan usaha utama Perseroan.” B. memberikan persetujuan terhadap perubahan Pasal 18 ayat 4 tentang Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris sebagai berikut: yang semula berbunyi : “Dewan Komisaris dengan suara terbanyak bisa setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi jika ia mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini atau melalaikan kewajibannya mereka atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perseroan.” menjadi berbunyi : “Dewan Komisaris dengan suara terbanyak bisa setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi jika ia mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini atau melalaikan kewajibannya mereka atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perseroan termasuk namun tidak terbatas pada dalam hal Direksi sakit dan tidak dapat menjalankan tugas.“ Extraordinary GMS II 16 April 2013 The egms covered the agenda regarding the amendment of the Company’s article of association, including article 3 regarding Business activities and decided the following resolutions: a. To grant approval for the amendment of article 3 regarding Business activities as follows: 1. add the word “core” in lines of business as referred to in article 3 paragraph 2, such that the sentence shall become: “In order to accomplish the aforesaid purposes and objectives, the Company may undertake th following core lines of business: 2. add a number of core business activities in article 3 paragraph 2 as follows: a. in the ield of services, the following business activities are added: - services related to alternative energy - To undertake business in data collection and data processing in geophysics and geology - Consultation in energy services - Consultation in mining services - Underground and subsea pipesgas inspection services - Underground and subsea pipesgas leakage detection services b. in the ield of industry, the following business activities are added: - electric power generation industry - alternative energy industry - maritime industry 3. add paragraph in article 3, namely: article 3 paragraph 3, which states: ”In order to accomplish such aforesaid purposes and objectives, and in order to support the foregoing business activities of the Company, the Company may also perform any business activities in support services, trade, mining, development and construction, and such other industries that may support the core business of the Company.” B. grant approval for the amendment to article 18 paragraph 4 regarding the Duties and authorities of the Board of Commissioners as follows: Previously read and written as follows : “Board of Commissioners, by majority votes, at any time, shall reserve the right to temporarily suspend one or more member of Board of Directors if heshe they commits any acts in contravention of the Articles of Association, or fails to perform hisher their duties, or should there be urgency for the Company to do so.” Hereinafter be read and written as follows : “Board of Commissioners, by majority votes, at any time, shall reserve th right to temporarily suspend one or more member of Board of Directors if heshe they commits any acts in contravention with the Articles of Association, or fails to perform hisher their duties, or should there be urgency for the Company to do so, including but not limited to in case the members of Board of Directors are ailing and unable to perform his or her duties.” Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report Dewan Komisaris BoarD oF Commissioners Berdasarkan anggaran Dasar Perseroan serta Keputusan rUPsT tertanggal 16 april 2013, Dewan Komisaris terdiri dari 5 lima orang dengan komposisi sebagai berikut: Komisaris Utama : luhur Budi Djatmiko Komisaris independen : Tri siwindono Umar santosa Komisaris independen : Pradana ramadhian Komisaris : rony gunawan Komisaris : adhi Utomo Jusman Per 25 Januari 2014 rony gunawan telah efektif mengundurkan diri sebagai Komisaris Perseroan. anggota Dewan Komisaris Perseroan diangkat dan diberhentikan oleh rUPs serta memenuhi persyaratan umum dan khusus yang ditetapkan dalam anggaran Dasar Perseroan, Board Manual dan ketentuan lain yang berlaku. Dewan Komisaris tidak turut serta dalam pengambilan keputusan terkait operasional perusahaan. Tugas dan Lingkup Tanggung Jawab Dewan Komisaris: - melakukan pengawasan secara umum atau khusus. - memberikan nasihat kepada Direksi terkait pengelolaan perusahaan. - memastikan konsistensi penerapan gCg di lingkungan perusahaan. Komisaris Utama bertugas untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan Dewan Komisaris. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab 2013 Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen. Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan gCg dalam setiap kegiatan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dalam melakukan pengawasan, Dewan Komisaris mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan. Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional, kecuali hal-hal lain yang ditetapkan dalam anggaran Dasar dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit internal, auditor eksternal atau hasil pengawasan otoritas lain. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris membentuk: a. Komite Audit; b. Komite Pemantau Risiko; c. Komite nominasi dan remunerasi. Pursuant to the Company’s articles of association and agms resolution dated 16 april 2013, the Board of Commissioners shall consist of 5 ive persons in the following composition follows: President Commissioner : luhur Budi Djatmiko independent Commissioner : Tri siwindono Umar santosa independent Commissioner : Pradana ramadhian Commissioner : rony gunawan Commissioner : adhi Utomo Jusman as per 25 January 2014, rony gunawan effectively resigned as Commissioner of the Company. The members of the Company’s Board of Commissioners shall be appointed and discharged by gms, and meet the general and speciic requirements as speciied under the articles of association of the Company, Board manual, and such other applicable rules and regulations. Board of Commissioners shall not participate in the decision-making process related to the operations of the Company. Duties and scope of responsibility of Board of Commissioners: - Performing supervison and monitoring, both general and speciic. - advising Board of Directors on issues related to the management of the company. - ensuring the consistency of gCg implementation within the company’s organization. The President Commissioner performed the duty to coordinate all Board of Commissioners’ activities. Performance of Duties and responsibilities 2013 The Board of Commissioners shall perform their duties and responsibilities independently. Board of Commissioners shall ensure the implementation of gCg in respect of all activities at all levels or ranks within the organization. Board of Commissioners shall conduct the monitoring and supervision over the implementation of the the Board of Directors’ duties and responsibilities and shall give advice to Board of Directors. in conducting supervision, the Board of Commissioners shall direct, supervise, monitor, and evaluate the implementation of policies. The Board of Commissioners shall not be involved in the decision making process unless it is provided for other issues as referred to in the articles of association andor in accordance with the provisions of the prevailing laws and regulations. The Board of Commissioners shall ensure that the Board of Directors follows up the indings and recommendations from the audit conducted by the internal audit work unit, the external auditor, or audit by other authorities. in order to support the effectiveness of the implementation of its duties and responsibilities, the Board of Commissioners form: a. Audit Committee; b. Risk Monitoring Committee; c. nomination and remuneration Committee. PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report Dewan Komisaris memastikan bahwa Komite yang telah dibentuk menjalankan tugasnya secara efektif. Independensi Dewan Komisaris independensi Dewan Komisaris dijamin salah satunya dengan penunjukkan 2 dua Komisaris independen Perseroan. Keberadaan Komisaris independen tersebut telah sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Keputusan Direksi PT Bursa efek indonesia no. Kep-305BeJ07-2004 tentang Peraturan no. i-a tentang Pencatatan saham dan efek bersifat ekuitas selain saham yang diterbitkan oleh perusahaan tercatat, yaitu bahwa setiap perusahaan publik harus memiliki Komisaris independen sekurang-kurangnya 30 dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Komisaris independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham danatau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi danatau dengan pemegang saham atau hubungan lainnya dengan Perseroan yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak independen. Benturan Kepentingan Dalam upayanya meminimalkan terjadinya benturan kepentingan, setiap anggota Dewan Komisaris wajib membuat Daftar Khusus yang memuat informasi mengenai kepemilikan sahamnya danatau keluarganya di Perseroan maupun di perusahaan lain. Daftar tersebut disimpan dan diadministrasikan oleh sekretaris Dewan Komisaris. Rapat Dewan Komisaris Dewan Komisaris secara berkala melaksanakan rapat baik rapat internal maupun rapat gabungan dengan Direksi. selama 2013, Dewan Komisaris menyelenggarakan 6 kali rapat internal dan rapat gabungan dengan Direksi sebanyak 9 kali. Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris didasarkan pada asas musyawarah untuk mufakat atau dengan melakukan pemungutan suara terbanyak. Frekuensi kehadiran masing-masing anggota dalam rapat Dewan Komisaris selama tahun 2013: Nama Name Jabatan Position Rapat Internal Internal Meeting Rapat Gabungan Joint Meeting Jumlah Total 5 Jumlah Total 7 andry T. Hidayat Komisaris Utama President Commissioner 1 dari of 1 1 dari of 2 luhur Budi Djatmiko Komisaris Utama President Commissioner 5 dari of 5 6 dari of 7 erry Firmansyah Komisaris independen independent Commissioner 1 dari of 2 1 dari of 2 surat indrijarso Komisaris independen independent Commissioner 2 dari of 2 4 dari of 4 Tri siwindono Umar santosa Komisaris independen independent Commissioner 4 dari of 4 4 dari of 6 Pradana ramadhian Komisaris independen independent Commissioner 4 dari of 4 6 dari of 6 rony gunawan Komisaris Commissioner 4 dari of 5 6 dari of 9 m. suluhuddin noor Komisaris Commissioner 2 dari of 2 3 dari of 3 adhi Utomo Jusman Komisaris Commissioner 5 dari of 5 6 dari of 7 menjabat sebagai Komisaris Utama sampai dengan rUPslB tanggal 14 maret 2013 serving as President Commissioner until egms held on 14 march 2013 Diangkat sebagai Komisaris Utama pada rUPslB tanggal 14 maret 2013 serving as President Commissioner at egms held on 14 march 2013 menjabat sebagai Komisaris independen sampai dengan rUPsT tanggal 16 april 2013 serving as independent Commissioner until agms held on 16 april 2013 Diangkat sebagai Komisaris independen pada rUPsT tanggal 16 april 2013 serving as independent Commissioner in agms held on 16 april 2013 menjabat sebagai Komisaris sampai dengan rUPslB tanggal 14 maret 2013 serving as Commissioner until egms held on 14 march 2013 Diangkat sebagai Komisaris pada rUPslB tanggal 14 maret 2013 serving as Commissioner at egms held on 14 march 2013 Program Pelatihan Dewan Komisaris: Tidak ada program pelatihan yang diikuti selama tahun 2013. Board of Commissioners shall ensure that all Committees formed perform their duties effectively. independence of Board of Commissioners The independence of Board of Commissioners is guaranteed, among others by the appointment of 2 two independent Commissioners of the Company. The presence of these independent Commissioners complies with the provisions as stipulated under the resolution of Board of Directors of PT Bursa efek indonesia no. Kep-305BeJ07-2004 regarding regulation no. i-a regarding listing of equity shares and securities other than shares issued by publicly listed companies, which means that any publicly listed company shall have or appoint an independent Commissioner constituting at least 30 of the total number of the members of the Board of Commissioners. independent Commissioners shall have no relations whatsover in terms of inancial matters, administrative matters, share ownership, andor family relations with any other members of Board of Commissioners, the members of Board of Directors, andor shareholders, or such other relations with the Company that may inluence their ability to act independently. Conlict of interest in its effort to minimize the occurrence of conlict of interest, all members of Board of Commissioners shall make a special register that contains information regarding share ownership andor family members in the Company or in other companies. such a register shall be maintained and administered by the secretary of the Board of Commissioners. Board of Commissioners’ meeting Board of Commissioners regularly holds its meetings, both internal and Joint meetings with the Board of Directors. Throughout the year of 2013, the Board of Commissioners convened 6 internal meetings and 9 Joint meetings with Board of Directors. The resolutions adopted at such Board of Commissioners’ meetings were made on a consensual basis with the principle of deliberation and in amicable ways, or by majority voting. The frequency of attendance of each member in Board of Commissioners’ meetings in 2013 is as follows: Board of Commissioners’ Training Program no participation in training programs 2013. Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report Direksi BoarD oF DireCTors anggaran Dasar Perseroan serta Keputusan rUPslB tanggal 14 maret 2013 menetapkan bahwa Direksi Perseroan terdiri dari 5 lima orang dengan komposisi sebagai berikut: Direktur Utama : elia massa Direktur operasi : lusiaga levi susila Direktur Pengembangan Usaha : Tony Harisman soetoro merangkap Direktur Tidak Terailiasi Direktur Keuangan : sabam Hutajulu Direktur sDm Umum : Helmy said Direksi Perseroan bertanggung jawab secara kolektif kepada rUPs dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh rUPs dengan periode jabatan masing-masing selama 3 tiga tahun dan dapat diangkat kembali atas persetujuan rUPs. Calon anggota Direksi diangkat setelah melalui proses it and proper test sesuai peraturan perundangan yang berlaku dan ketentuan gCg. Tugas dan Lingkup Tanggung Jawab Direksi: - melakukan pengelolaan perusahaan sesuai visi dan misi perusahaan maupun strategi jangka pendek maupun jangka panjang. - menjalankan segala tindakan baik mengenai kepengurusan maupun kepemilikan Perseroan. - melaksanakan gCg di seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. - menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan. - mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian yang mengikat pihak lain dengan Perseroan. sementara itu, masing-masing anggota Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab individual sebagai berikut: 1. Direktur Utama: menentukan, memutuskan dan menetapkan strategi perencanaan serta pelaksanaan seluruh kegiatan Perseroan meliputi fungsi operasi, pengembangan usaha, keuangan, sDm umum, internal audit quality management, corporate legal, commercial strategic, Hse dan corporate secretary dimana seluruh kegiatan tersebut dikaitkan dengan usaha pencapaian visi dan misi Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. 2. Direktur Keuangan: menentukan, memutuskan, menetapkan dan mengendalikan kebijakan dan strategi keuangan Perseroan untuk meningkatkan proitabilitas, likuiditas Perusahaan guna mencapai tujuan dan sasaran Perusahaan secara efektif dan eisien. 3. Direktur operasi: menentukan, memutuskan, menetapkan dan mengendalikan pembuatan kebijakan operasi Perseroan meliputi Divisi geoscience services gsC, Drilling oilield according to the Company’s articles of association and the resolution of egms held on 14 march 2013 it being resolved that the Company’s Board of Directors consist of 5 ive persons with the following composition: President Director : elia massa Director of operation : lusiaga levi susila Director of Business Development : Tony Harisman soetoro and non-afiliated Director Director of Finance : sabam Hutajulu Director of Hr general affairs : Helmy said The Board of Directors of the Company shall jointly or collectively be accountable to gms in performing its duties and responsibilities. The members of the Board of Directors shall be appointed and removed by gms for the term of ofice of 3 three years respectively, and they may be re-appointed subject to the approval from gms. The candidates are appointed as the members of Board of Directors after successfully undergoing it and proper test in accordance with the provisions of the prevailing laws and regulations and gCg provisions. Duties and scope of responsibility of Board of Directors: - managing the company in accordance with the vision and mission of the company, or short-term or long-term strategies of the company. - executing all necessary actions, regarding both management and ownership of the Company. - implementing gCg at all levels or positions within the organization. - Controlling, maintaining, and managing the Company’s assets. - representing the Company, either in or out of court, in repect of any matters, actions, and all events or transactions that legally bind other parties and the Company. meanwhile, as individuals, the duties and responsibilities of each of the members of Board of Directors shall be as follows: 1. President Director: prescribing, resolving, and determining the strategies on planning and implementation of all of the Company’s activities, including the operational function, business development, inances, Hr and general affairs, internal audit and quality management, corporate legal, commercial strategic, Hse and corporate secretary, whereas all of these activities are related to the efforts in order to accomplish the vision and mission of the Company in undertaking its businesses. 2. Director of Finance: prescribing, resolving, determining and controlling the inancial policies and strategies of the Company in order to improve proitability and liquidity of the Company which would ultimately lead to the accomplishment of the purposes and objectives of the Company effectively and eficiently. 3. Director of operation: prescribing, resolving, determining and controlling the making of operational policies of the Company, including geoscience services gsC Division, Drilling and oilield PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report services Dos serta mengevaluasi dan mengkaji kinerja operasi unit usaha dan anak perusahaan. 4. Direktur Pengembangan Usaha: menentukan, memutuskan, menetapkan dan mengendalikan kebijakan kegiatan pengembangan usaha di Perseroan, melalui pemantauan dan evaluasi baik operasi di dalam Perusahaan maupun di luar Perusahaan, guna meningkatkan dan melakukan upaya- upaya optimalisasi kegiatan pengembangan usaha di bidang migas dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan. 5. Direktur sDm Umum: menentukan, memutuskan, menetapkan dan mengendalikan kegiatan sumber Daya manusia sDm umum meliputi procurement, general affair Property Management, human resource management dan information system procedure untuk mendukung kegiatan operasi rutin maupun proyek secara tepat waktu, accountable dan auditable Independensi Direksi independensi Direksi dijamin melalui pelaksanaan kepengurusan Perseroan atau hubungan dengan pihak lain secara independen dan tanpa campur tangan pihak lain atau bertentangan dengan peraturan perundangan serta anggaran Dasar Perseroan yang dapat mengurangi keobyektifan dan kemandirian Direksi dalam menjalankan tugasnya. selain itu, anggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga sampai derajat ketiga dengan anggota Direksi maupun Dewan Komisaris. Benturan Kepentingan anggota Direksi wajib membuat Daftar Khusus yang memuat informasi mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan keluarganya di Perseroan maupun di perusahaan lain. Daftar Khusus tersebut disimpan dan diadministrasikan oleh sekretaris Perusahaan. Rapat Direksi Direksi melaksanakan rapat internal sekurang-kurangnya 43 kali dalam setahun. Keputusan yang diambil dalam rapat Direksi didasarkan pada asas musyawarah untuk mufakat atau dengan melakukan pemungutan suara terbanyak. Frekuensi kehadiran masing-masing anggota dalam rapat Direksi selama tahun 2013: Nama Name Jabatan Position Rapat Meeting Jumlah Total 43 elia massa Direktur Utama President Director 42 lusiaga levi susila Direktur operasi Director of operation 27 Tony Harisman soetoro Direktur Pengembangan Usaha merangkap Direktur Tidak Terailiasi Director of Business Development concurrently serving as non-afiliated Director 41 sabam Hutajulu Direktur Keuangan Director of Finance 42 Helmy said Direktur sDm Umum Director of Hr general affairs 41 Diangkat sebagai Direktur operasi pada rUPslB tanggal 14 maret 2013 serving as Director of operation at egms held on 14 march 2013 services Dos Division, and evaluating and reviewing the operational performance of the Company’s business units and subsidiaries. 4. Director of Business Development: prescribing, resolving, determining and controlling the policies of business development activities at the Company, by monitoring the evaluation of operations within or outside the Company, in order to improve and optimize business development activities in oil and gas to achieve the stipulated target. 5. Director of Hr general affairs: prescribing, resolving, determining and controlling Human resources Hr and general activities, including procurement, general affair and Property management, human resource management and information system, and procedures to support routine operational activities or projects in a timely, accountable and auditable manner. independence of Board of Directors The independence of Board of Directors is guaranteed by the implementation of the management of the Company or relations with other parties independently and without the interference of other parties, or not in contravention with the provisions of the prevailing laws and regulations and articles of association of the Company, which may reduce the objectivity and independence of the members of Board of Directors in performing their duties. in addition, members of Board of Directors have no family relations until the third degree with any member of Board of Directors or Board of Commissioners. Conlict of interest The members of Board of Directors shall make a special register that contains information regarding share ownership andor family members in the Company or in other companies. such a register shall be kept, maintained, and administered by the secretary of the Board of Directors. Board of Directors’ meeting The Board of Directors shall convene for at least 43 internal meetings in each year. The resolutions adopted at the Board of Directors’ meetings shall be on a consensual basis with the principle of deliberation in amicable ways, or by majority voting. The frequency of attendance of each member at Board of Directors’ meetings in 2013 is as follows: Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report Kebijakan Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi merujuk pada Pasal 96 ayat 1 UU Perseroan Terbatas no. 40 tahun 2007 yang mengatur besarnya gaji dan tunjangan Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan rUPs. Kewenangan tersebut berdasarkan Pasal 96 ayat 2 dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dan Direksi menerima remunerasi yang terdiri atas gaji, tunjangan dan tantiem. Jumlah total remunerasi yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris dilaporkan oleh Perseroan dalam rUPs tahunan. Penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris berdasarkan hasil rUPs. Penetapan penghasilan berupa gaji honorarium, tunjangan dan fasilitas yang bersifat tetap dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, serta kondisi dan kemampuan keuangan Perseroan, serta tingkat inlasi dan faktor-faktor lain yang relevan serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. sedangkan tantiem yang bersifat variabel dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pencapaian target, tingkat kesehatan dan kemampuan keuangan serta faktor-faktor lain yang relevan. adapun perincian jumlah remunerasi yang diberikan adalah sebagai berikut: rp juta rp million Jabatan Position Gaji, THR, Tunjangan Cuti dan Tantiem Salaries, Religious Allowance, Duty Leave Beneit and Tantiem Pesangon Compensation Lain-lain iuran Other Compensations Jumlah Total 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 Direksi Directors 13.177 9.447 - - 138 147 13.315 9.594 Dewan Komisaris Board of Commissioners 4.700 2.707 1.602 - - - 6.302 2.707 Jumlah Total 19.618 12.301 remuneration for members of Board of Directors and Board of Commissioners in accordance with article 96 verse 1 of the limited liability Company law no. 402007, which determines the amount of salary and beneits for the Board of Directors based on the decision of the gms, the authority to determine the said amount according to article 96 verse 2 can be transferred to the Board of Commissioners. The Board of Commissioners and Directors receive a remuneration package consisting of salary, beneits and bonus. The total amount of remuneration received by members of the Board of Commissioners is reported by the Company in the annual gms. The determination of the remuneration for the Board of Commissioners and Directors is done at the gms. The determination of salaryhonorarium, beneits and permanent facilities is conducted by taking into consideration the following factors: the Company’s income, assets, and inancial condition, as well as the inlation rate and other relevant factors not in contradiction of the prevailing laws. meanwhile, the bonus, which is variable, is calculated by taking into consideration the achievement of targets, the inancial soundness and capability of the Company, as well as other relevant factors. The details of the abovementioned remuneration are provided below: PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report Komite-Komite CommiTTees in performing its duties and responsibilities, The Board of Commissioners of the Company are assisted by 3 three committees, namely: Audit Committee established in the year of 2004 in pursuance of the provisions of Decree of the Chairman of the supervisory Board for Capital market and Financial institution or Bapepam lK no. Kep-29Pm2004 regarding guidelines for the Formation and Work implementation of the audit Committee and Decree of the Chairman of Bapepam lK no. Kep-643Bl2012 regarding guidelines for the Formation and Work implementation of the audit Committee, the audit Committee of the Company performs its function as a supporting organ for the Board of Commissioners, in respect of monitoring and advising the Board of Directors, encouraging gCg implementation, and improving the quality of the transparency and inancial reporting. Duties and responsibilities The audit Committee shall perform its duties, authorities and responsibilities in accordance with the provisions in the audit Committee Charter as revised on 1 september 2009 in order to comply with the regulation of the supervisory Board for Capital market or Bapepam no. iX.i.5 regarding guidelines for the Formation and Work implementation of the audit Committee dated 24 september 2004, namely: - To provide input or recommendations to the Board of Commissioners in connection with any reports or other matters submitted by the Board of Directors of the Company to the Board of Commissioners. - To perform identiication, evaluation and analysis on the issues that need the attention of the Board of Commissioners. - To evaluate and assess the results of compliance activities and the performance audit conducted by the internal audit Work unit of the Company, in order to encourage the effectiveness of the Company’s internal control system. - To review the inancial information to be issued by the Company, such as Financial statements, the Company’s Work Plan and Budgets, the Company’s long-Term Plan, management report and such other information before they are submitted to the shareholders andor regulators. - To evaluate the compliance of the Company with the provisions of the prevailing laws and regulations, in general and the applicable rules and regulations of the Capital market in particular. - To conduct the review and selection for the nomination of the Public accounting ofice Pao, including their independence, and to provide recommendations for the appointment of the Public accounting ofice to the Board of Commissioners. - To conduct evaluation and assessment on the conduct of the audit to the Company’s Financial statement by Pao, in order to ensure that the audit complies with the applicable Dewan Komisaris Perseroan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dibantu oleh 3 tiga komite, yaitu: Komite Audit Dibentuk sejak tahun 2004 berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam lK no. Kep-29Pm2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite audit serta Keputusan Ketua Bapepam lK no. Kep-643Bl2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite audit, Komite audit Perseroan melaksanakan fungsinya sebagai organ pendukung Dewan Komisaris, di antaranya dalam melaksanakan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi, mendorong penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan meningkatkan kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan. Tugas dan Tanggung Jawab Komite audit menjalankan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai yang ditetapkan dalam Piagam Komite audit yang telah direvisi pada tanggal 1 september 2009 dan telah diselaraskan dengan Peraturan Bapepam no. iX.i.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite audit tanggal 24 september 2004, yaitu: - Untuk memberikan masukan, atau rekomendasi kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal lain yang disampaikan oleh Direksi Perseroan kepada Dewan Komisaris. - melakukan identiikasi, evaluasi serta analisis terhadap hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. - melakukan evaluasi dan penilaian atas hasil kegiatan compliance performance audit yang dilakukan oleh satuan internal audit Perseroan, dalam upaya mendorong terlaksananya efektivitas dari sistem pengendalian internal Perseroan. - mengkaji informasi keuangan yang akan diterbitkan oleh Perseroan, seperti laporan Keuangan, rencana Kerja dan anggaran Perusahaan, rencana Jangka Panjang Perusahaan, laporan manajemen dan informasi lain sebelum disampaikan kepada Pemegang saham danatau regulator. - melakukan evaluasi atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku secara umum maupun di bidang pasar modal khususnya. - melakukan pengkajian dan penyeleksian atas pencalonan Kantor akuntan Publik KaP, termasuk independensinya, serta memberikan rekomendasi penunjukan KaP kepada Dewan Komisaris. - melakukan evaluasi dan penilaian atas pelaksanaan kegiatan pemeriksaanaudit atas laporan Keuangan Perseroan oleh KaP, untuk memastikan pelaksanaan audit telah sesuai dengan standar yang berlaku. Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report - mengevaluasi risiko dari suatu kebijakan dan strategi yang ditetapkan oleh Direksi pada bidang operasi, keuangan dan investasi. - melakukan tugas-tugas lain sebagaimana dibebankan oleh Dewan Komisaris. Realisasi Pelaksanaan Tugas Komite Audit Tahun 2013: Komite audit berperan aktif dalam penyusunan Kerangka acuan Kerja dan rencana Kerja dan syarat-syarat dalam proses penunjukan kembali Kantor akuntan Publikauditor tahun 2013. Komite juga melakukan monitoring pencapaian rKaP tahun 2013 secara berkala dan melakukan penelaahan laporan Keuangan Perusahaan baik laporan Keuangan non audit maupun laporan Keuangan hasil audit Kantor akuntan Publik KaP. Berkaitan dengan hasil evaluasi terhadap laporan Keuangan dan laporan realisasi rKaP Komite audit memberikan masukan untuk meningkatkan kinerja operasional dan eisiensi biaya serta upaya-upaya peningkatan pendapatan dan pelayanan pelanggan dalam rangka meningkatkan pangsa pasar dan laba perusahaan. Komite audit juga memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas pelaporan serta akurasi dan ketepatan waktu penerbitan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Komite audit juga aktif memantau pelaksanaan dan penerapan standar akuntansi PsaK yang baru dalam rangka program konvegensi iFrs. Komite berperan aktif dalam memantau pelaksanaan audit tahun buku 2013 oleh KaP Tanudiredja, Wibisana dan rekan yang merupakan member of irm dari PricewaterhouseCoopers PwC. Independensi Komite Audit sesuai dengan Peraturan Bapepam-lK tentang Komite audit yang mensyaratkan bahwa Komite audit sedikitnya terdiri dari 3 tiga anggota, satu diantaranya adalah Komisaris yang tidak terailiasi yang bertindak sebagai ketua, sementara dua anggota lainnya harus merupakan pihak independen, minimal satu diantaranya harus memiliki keahlian dalam bidang akuntansi danatau keuangan. Untuk memenuhi syarat independensi tersebut, anggota Komite bukan sebagi pejabat eksekutif Kantor akuntan Publik yang memberikan jasa audit danatau jasa non-audit kepada Perseroan dalam jangka waktu enam bulan terakhir sebelum penunjukannya sebagai anggota Komite audit. anggota Komite audit juga tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham danatau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi danatau Pemegang saham Pengendali atau hubungan dengan Perseroan, yang dapat mempengaruhi independensi mereka. Susunan Keanggotaan Komite Audit Komite audit Perseroan terdiri dari 4 empat orang dan dipimpin oleh seorang ketua yang juga merangkap anggota dan menjabat standards. - To evaluate the risk of a policy and strategy prescribed by Board of Directors with respect to operations, inances, and investments. - To perform other duties as stipulated by Board of Commissioners. realization of the Duties of audit Committee in 2013 The audit Committee plays an active role in the preparation of the Terms of reference and Work Plan, and in the drafting and the requirements for re-appointment of Public accounting ofice auditor in the year of 2013. The Committee also regularly conducts monitoring regarding the achievement or realization of the Company’s Work Plan and Budget CWPB in the year of 2013. it also regularly conducts the reviews of the Company’s Financial statement, both non-audited Financial statement and Financial statement audited by Public accounting ofice Pao. in connection with the results of the evaluation of the Financial statement and report of the Company’s Work Plan and Budget CWPB realization, the audit Committee gives input to improve the operational performance and cost eficiency and efforts in order to increase the company’s earnings and to improve customer services, in order to raise market share and proits of the Company. The audit Committee also gives input to improve the quality of reports, as well as the accuracy and timeliness of publication in accordance with applicable provisions and regulations. The audit Committee also actively monitors the implementation and application of new accounting standards PsaK for the purposes of iFrs convergence program. The Committee plays an active role in monitoring the implementation of the audit for the iscal year 2013 by Public accounting ofice Pao Tanudiredja, Wibisana and Partners, which is a member of the irm PricewaterhouseCoopers PwC. independence of audit Committee Pursuant to regulation of supervisory Board for Capital market and Financial institution Bapepam-lK regarding the audit Committee, which establishes that the audit Committee shall consist of at least 3 three members, one of whom is non-afiliated Commissioner who shall serve as Chairman, while the other two members shall serve as independent Commissioners. at least, either one of the two independent Commissioners shall possess accounting andor inancial skills. in order to comply with the provisions on their independence, the members of the Committee shall not be an executive oficial of the Public accounting ofice which provides audit andor non-audit services to the Company in the last six months before his or her appointment as a member of the audit Committee. members of the audit Committee shall have no inancial, management, share ownership andor family relations with Board of Commissioners, Board of Directors and or Controlling shareholders, or other relations with the Company that can inluence their independence. The structure of the membership of audit Committee The audit Committee of the Company shall consist of 4 four PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report posisi Komisaris independen Perseroan. Per 31 Desember 2013, susunan keanggotaan Komite audit adalah sebagai berikut: Ketua merangkap anggota : Pradana ramadhian anggota : Bambang Wuryanto sasmito reynold m. Batubara eddy rachmadi Pradana Ramadhian Ketua selain menjabat sebagai Ketua Komite audit sejak mei 2013, Beliau juga menjabat sebagai Komisaris independen Perseroan. Proil lengkap ketua Komite audit dapat dilihat pada halaman 32. Bambang Wuryanto Sasmito menjabat sebagai anggota Komite audit Perseroan sejak maret 2012. menyelesaikan pendidikan di sekolah Tinggi ilmu ekonomi gideon Jakarta pada 1994 dan memperoleh sertiikasi dari Dewan sertiikasi jurusan Qualiied i auditor pada 2002. mengawali karir sebagai Diving supervisor PT Pertamina PT 1979, Pws Teknik Pelabuhan PT Pertamina PT 1982, Kepala Pembahasan Tindak lanjut Temuan BPKP inspektorat Perusahaan 1995, sebagai asisten manager audit Bidang Pengolahan inspektorat Daerah V Balikpapan 2002, manager satuan Pengawas internal audit Daerah Vii makassar, manager Pengawasan internal audit Daerah V Balikpapan mencakup Pengolahan unit V, Pemasaran Distribusi BBm unit Vi wilayah Kalimantan 2007. Reynold M. Batubara menjabat sebagai anggota Komite audit Perseroan sejak september 2013, reynold m. Batubara memiliki pengalaman yang lama sebagai auditor di berbagai perusahaan terkemuka. Beliau pernah bergabung dengan arthur young international Pradana Ramadhian Bambang Wuryanto Sasmito Eddy Rachmadi Reynold M. Batubara persons, led by a Chairman who is also concurrently serving as a member and independent Commissioner of the Company. as of 31 December 2013, the structure of the membership of the audit Committee is as follows: Chairman and member : Pradana ramadhian member : Bambang Wuryanto sasmito reynold m. Batubara eddy rachmadi Pradana Ramadhian Chairman in addition to serving the ofice as Chairman of the audit Committee since may 2013, he also serves as independent Commissioner of the Company. The complete proile of the Chairman of the audit Committee can be seen in page 32. Bambang Wuryanto Sasmito serving as a member audit Committee the Company since march 2012. He inished his formal education at gideon College of economics in Jakarta in 1994, and has awarded certiication from the Certiication Board of Qualiied i auditor in 2002. He started his career as Diving supervisor PT Pertamina PT 1979, Port Technical supervisor PT Pertamina PT 1982, Head of Discussion and Follow-up action of the Findings of BPKP inspectorate of the Company 1995, as assistant manager of Processing audit inspectorate region V Balikpapan 2002, manager internal audit monitor Work Unit region Vii makassar, internal audit monitoring manager region V Balikpapan, including Unit V Processing, Unit Vi marketing and Distribution of Fuel Distribution in Kalimantan 2007. Reynold M. Batubara serving as member audit Committee of the Company since september 2013, reynold m. Batubara has great experience as an auditor in various renowned companies. He joined and worked for Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report 1980-1987 sebagai audit senior, lalu dengan moret, ernst young nederland, amsterdam 1987-1990 sebagai audit senior, audit manager di ernst young international 1990- 1993, dan Head of internal audit di standard Chartered Bank 1993-1994. Beliau juga pernah ditunjuk sebagai Komisaris dan anggota Komite audit di sejumlah perusahaan, seperti PT maybank syariah indonesia 2008, PT smartfren Telecom Tbk 2009, dan PT atlas resources Tbk 2012. Beliau adalah lulusan Fakultas ekonomi Universitas indonesia jurusan akuntansi tahun 1983 dengan kualiikasi sebagai registered Public accountant, Certiied internal audit dan Certiied Quality assessment from the institute of internal auditor iia. Eddy Rachmadi menjabat sebagai anggota Komite audit Perseroan sejak september 2013, eddy rachmadi memiliki pengalaman yang luas di bidang audit di berbagai perusahaan terkemuka. Beliau pernah ditunjuk sebagai asisten auditor di PT Bank Dagang negara Persero 1982, lalu asisten analis di PT Bank Dagang negara 1987, senior manager audit investigator 1999, Distribution support audit Department Head di PT Bank mandiri Persero Tbk 2007, menjabat Wakil Ketua Tim internalisasi Budaya di Direktorat internal audit 2010 dan Distribution support audit ii Department Head di PT Bank mandiri Persero Tbk 2011. Beliau adalah lulusan D3 akademi akuntasi indonesia Fakultas akuntansi 1977 dan meraih gelar sarjana dari Fakultas ekonomi manajemen UPn Veteran Jakarta Tahun 1995 dengan kualiikasi sebagai Qualiied internal auditor dan Certiied assesor Competencies. Rapat Komite Audit selama tahun 2013, Komite audit telah melaksanakan 19 kali rapat, yang terdiri dari rapat internal serta rapat gabungan dengan internal audit, eksternal auditor dan turut hadir dalam rapat-rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi. Tingkat kehadiran anggota Komite audit dalam rapat-rapat tersebut adalah: Nama Name Jabatan Position Rapat Internal Internal Meeting Jumlah Total 7 Pradana ramadhian Ketua Chairman 6 Bambang W sasmito anggota member 7 reynold m Batubara anggota member 3 eddy rachmadi anggota member 3 surat indrijarso Ketua Chairman 2 erry Firmansyah anggota member 2 soenarso soemodiwirjo anggota member 4 lindawati gani anggota member 4 menjabat sebagai Ketua Komite audit sejak 7 mei 2013 serving as Chairman audit Committee since 7 may 2013 menjabat sebagai anggota Komite audit sejak 1 september 2013 serving as member audit Committee since 1 september 2013 menjabat sebagai Ketua Komite audit sampai 16 april 1013 serving as Chairman audit Committee until 16 april 1013 menjabat sebagai anggota Komite audit sampai 16 april 2013 serving as member audit Committee until 16 april 2013 menjabat sebagai anggota Komite audit sampai 31 agustus 2013 serving as member audit Committee until 31 august 2013 arthur young international 1980-1987 as a senior audit , then with moret, ernst and young nederland, amsterdam 1987-1990 as senior audit, audit manager at ernst and young international 1990-1993, and Head of internal audit at standard Chartered Bank 1993-1994. He also serves as the Commissioner and a member of the audit Committee in a number of companies, such as PT maybank syariah indonesia 2008, PT smartfren Telecom Tbk 2009, and PT atlas resources Tbk 2012. He earned his Bachelor Degree from Faculty of economics, University of indonesia in accounting in 1983 with qualiication as registered Public accountants, Certiied internal audit and Certiied Quality assessment from the institute of internal auditor iia. Eddy Rachmadi serving as member of the audit Committee of the Company since september 2013, eddy rachmadi has extensive experience in auditing in various renowned companies. He was appointed as assistant auditor at PT Bank Dagang negara Persero 1982, then assistant analyst at PT Bank Dagang negara 1987, senior manager audit investigator 1999, Distribution and support audit Department Head at PT Bank mandiri Persero Tbk 2007, Vice Chairman of Cultural internalizing Team at the Directorate of internal audit 2010 and Distribution and support audit ii Department Head at PT Bank mandiri Persero Tbk 2011. He inished his academy D3 at accounting academy of indonesia, Faculty of accounting 1977 and earned Bachelor Degree from the Faculty of management economics of UPn Veteran Jakarta in 1995 with qualiication as Qualiied internal auditor and Certiied assessor Competencies. audit Committee meeting Thoughout the year of 2013, audit Committee held 19 meetings, consisting of internal meetings and Joint meetings with internal audit, external auditor. The Committee was also present at Joint meetings between Board of Commissioners and Board of Directors. The frequency of attendance of the members of audit Committee at these meetings is as follows: PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report Komite Nominasi dan Remunerasi sesuai anggaran Dasar Perseroan, Komite nominasi dan remunerasi dibentuk untuk membantu pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris terkait penentuan nominasi bagi pengurus Perseroan dalam rangka penerapan tata kelola perusahaan dan pemenuhan peraturan Bapepam-lK serta peraturan perundangan yang berlaku sebagai perusahaan publik. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Komite nominasi dan remunerasi yang telah disempurnakan sesuai sK Dewan Komisaris no. 009sKDKelsa Vi2012 tanggal 20 Juni 2012 adalah sebagai berikut: Tugas dan Tanggung Jawab - menyusun pedoman seleksi, kualiikasi dan prosedur proses nominasi yang transparan bagi calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. - membantu Dewan Komisaris untuk memastikan tiap calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang dinominasikan baik dari dalam maupun dari luar perusahaan telah memenuhi kriteria seleksi dan prosedur nominasi yang ditetapkan. - menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris, calon Direksi dan Dewan Komisaris yang akan diusulkan untuk mendapat persetujuan rUPs. - melakukan evaluasi dan rekomendasi terhadap calon anggota komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris. - menyampaikan usulan terkait pembagian tugas masing-masing anggota Dewan Komisaris ke dalam komite-komite, kriteria penilaian kinerja Dewan Komisaris maupun para komite serta kriteria penilaian kinerja Korporasi dan Direksi Perseroan. - mengembangkan sistem remunerasi serta evaluasinya bagi Dewan Komisaris dan Direksi. - melakukan perhitungan dan peninjauan review terhadap remunerasi dengan memperhatikan perkembangan skala usaha, perolehan pendapatan, aktiva perusahaan dan atau perubahan tingkat kompetisi dan atau benchmark salary survey, yang meliputi market position, market movement dan inlation rate, minimal 1 satu tahun untuk diajukan dalam rUPs. - mengusulkan kepada Dewan Komisaris kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi, sekretaris Dewan Komisaris serta organ pendukung lainnya. - memastikan penerapan kompensasi dan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. - meninjau kembali usulan remunerasi dan kompensasi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan dinamika perekonomian. Nomination and Remuneration Committee in accordance with the Company’s articles of association, the nomination and remuneration Committee shall be established in order to assist the performance of the duties of the Board of Commissioners related to the nomination of the management of the Company, in the implementation of the Company gCg and the compliance with the regulations of the supervisory Board for Capital market and Financial institution Bapepam-lK, and the provisions of the prevailing laws and regulations as a public company. The duties, authorities, and responsibilities of the nomination and remuneration Committee, are revised in accordance with the resolution of Board of Commissioners no. 009sKDKelsaVi2012 dated 20 June 2012, which are as follows: Duties and responsibilities - Preparing guidelines for selection, qualiication and procedures of transparent nomination process for candidate members of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company. - assisting Board of Commissioners in order to ensuring that each nominated candidate member of Board of Commissioners and Board of Directors, both from inside and outside the Company, satisies the stipulated selection requirements, criteria, and nomination procedures. - submitting recommendations to the Board of Commissioners of the candidates from the Board of Directors and Board of Commissioners for approval by gms. - evaluating and giving recommendations on the candidate members for the committees established by Board of Commissioners. - submitting suggestions related to the delegation of duties for each member of the Board of Commissioners to committees, performance assessment for the Board of Commissioners or committees, and performance assessment for the Corporation and Board of Directors of the Company. - Developing remuneration systems and its evaluation to the Board of Commissioners and Board of Directors. - Conducting calculation and review on remuneration by taking into account the growth of the Company’s business scale, remuneration received, assets, andor change of the competitiveness level and or benchmarksalary survey, including market position, market movement, and inlation rate, submitted minimal 1 one year before to gms. - giving suggestions to Board of Commissioners on the remuneration policies for Board of Commissioners, Board of Directors, secretary of Board of Commissioners and other supporting organs. - ensuring that the implementation of compensations and remuneration to Board of Commissioners, Board of Directors is compliant with the provisions of applicable laws and regulations. - reviewing the proposals of validated remuneration and compensations by taking into account the dynamics of the economy. Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report Realisasi Pelaksanaan Tugas Komite Nominasi dan Remunerasi Tahun 2013: Pelaksanaan Tugas Komite nominasi dan remunerasi tahun 2013, adalah menyampaikan usulan penyesuaian tunjangan, fasilitas, santunan purna jabatan serta biaya representasi, bagi Direksi kepada Pemegang saham. Susunan Keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi Berdasarkan hasil keputusan rUPs luar Biasa pada tanggal 14 maret 2013, mengenai perubahan susunan pengurus Perseroan dan surat Keputusan Dewan Komisaris no. 001sKDKm-elsa iV2013 terhitung sejak 1 mei 2013 susunan anggota Komite nominasi dan remunerasi adalah sebagai berikut: Ketua : luhur Budi Djatmiko anggota : adhi Utomo Jusman Helmy said Luhur Budi Djatmiko Ketua selain menjabat sebagai Ketua Komite nominasi dan remunerasi sejak mei 2013, Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan. Proil lengkap ketua Komite audit dapat dilihat pada halaman 32. Adhi Utomo Jusman Anggota selain menjabat sebagai anggota Komite nominasi dan remunerasi sejak mei 2013, Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Perseroan. Proil lengkap adhi Utomo Jusman dapat dilihat pada halaman 33. Helmy Said Anggota selain menjabat sebagai anggota Komite nominasi dan remunerasi sejak Juni 2012, Beliau juga menjabat sebagai Direktur sDm dan Umum Perseroan. Proil lengkap Helmy said dapat dilihat di halaman 42. realization of Duty Performance of nomination and remuneration Committee in 2013: The Duty of the nomination and remuneration Committee in the year of 2013 is to provide suggestions for adjustments with respect to the beneits, facilities, post-employmentservice beneit, and representation costs for Board of Directors to shareholders. The structure of membership of nomination and remuneration Committee in accordance with the results of the resolution of extraordinary gms held on 14 march 2013, regarding the organizational restructuring of the management of the Company and the resolution of Board of Commissioners no.001sKDKm-elsa iV2013, as from 1 may 2013, the organization of the membership of nomination and remuneration Committee shall be as follows: Chairman : luhur Budi Djatmiko member : adhi Utomo Jusman Helmy said Luhur Budi Djatmiko Chairman in addition to serving as Chairman of the nomination and remuneration Committee since may 2013, he also serves as the President Commissioner of the Company. The complete proile of the Chairman of audit Committee can be seen in page 32. Adhi Utomo Jusman Member in addition to serving as a member of the nomination and remuneration Committee since may 2013, he is also serving as Commissioner of the Company. The complete proile of adhi Utomo Jusman can be seen in page 33. Helmy Said Member in addition to serving as a member of the nomination and remuneration Committee since June 2012, he also serves as Director of Human resources and general affairs of the Company. The complete proile of Helmy said can be seen in page 42. Luhur Budi Djatmiko Helmy Said Adhi Utomo Jusman PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi Komite nominasi dan remunerasi telah melaksanakan rapat sebanyak 4 kali, dengan tingkat kehadiran anggota Komite nominasi dan remunerasi dalam rapat-rapat tersebut adalah: Nama Name Jabatan Position Rapat Internal Internal Meeting Jumlah Total 4 luhur Budi Djatmiko Ketua Chairman 3 adhi Utomo Jusman anggota member 3 Helmy said anggota member 4 andry T. Hidayat Ketua Chairman 1 erry Firmansyah anggota member 1 menjabat sebagai ketua Komite sejak 1 mei 2013 serving as Chairman Committee since 1 may 2013 menjabat sebagai anggota Komite sejak 1 mei 2013 serving as member Committee since 1 may 2013 menjabat sebagai ketua Komite sampai 14 maret 2013 serving as Chairman Committee until 14 march 2013 menjabat sebagai anggota Komite sampai 16 april 2013 serving as member Committee until 16 april 2013 Komite Manajemen Risiko Komite manajemen risiko bertugas membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas-tugasnya terkait pengelolaan risiko usaha yang dihadapi Perseroan. lingkup tugas dan tanggung jawab Komite manajemen risiko Perseroan dijabarkan sebagai berikut: Tugas dan Tanggung Jawab - melakukan evaluasi kebijakan dan strategi manajemen risiko, baik operasional dan pengembangan usaha Perseroan. - memantau dan melakukan evaluasi penerapan manajemen risiko dan mitigasinya atas rencana bisnis dan investasi Perseroan serta pelaksanaan operasonal ditinjau dari sisi keuangan dan legal. - melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi serta memberikan rekomendasi atas hal-hal yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris. Realisasi Pelaksanaan Tugas Komite Manajemen Risiko Tahun 2013: - melakukan review kebijakan manajemen risiko yang ada di perusahaan, serta melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan khususnya yang berkaitan dengan investasi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. - melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan satuan kerja Risk Management Perseroan serta menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas kebijakan yang telah diambil oleh Direksi berkaitan dengan manajemen risiko. serta melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris dari waktu ke waktu. Susunan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko Berdasarkan surat Keputusan Dewan Komisaris no. 003sK DK-elsaVii2013 tertanggal 8 Juli 2013, Komite manajemen risiko Perseroan terdiri dari 4 empat orang dan dipimpin oleh seorang ketua. Per 15 Juli 2013, susunan keanggotaan Komite manajemen risiko adalah sebagai berikut: nomination and remuneration Committee meeting nomination and remuneration Committee held 4 meetings, with frequency of attendance of the members of nomination and remuneration Committee at these meetings is as follows: Risk Management Committee The risk management Committee performs its duty in assisting the Board of Commissioners in the conduct of its duties related to the management of the business risks faced by the Company. The scope of the duties and responsibilities of the risk management Committee of the Company shall be described as follows: Duties and responsibilities - evaluating the policies and strategies of risk management, either operational or business development of the Company. - monitoring and evaluating the implementation of risk management and risk mitigation of the business and investment plans of the Company and operational implementation, in terms of both inancial and legal aspects. - reporting the results of monitoring and evaluation and giving recommendations for anything that requires the attention of Board of Commissioners. Performance of Duties of risk management Committee in 2013: - Conducting reviews on the risk management policies existing within the Company, and evaluating the compliance of the policies of risk management with the implementation of the policies, especially those related to investments that require approval from the Board of Commissioners. - Conducting monitoring and evaluation of the implementation of the risk management Work unit of the Company and submitting recommendations to the Board of Commissioners on policies set by the Board of Directors in connection with risk management. in addition, performing other duties and responsibilities presecribed by the Board of Commissioners from time to time. The structure of membership of risk management Committee in pursuance of the resolution of Board of Commissioners no. 003 sKDK-elsaVii2013 dated 8 July 2013, the risk management Committee of the Company shall consist of 4 four persons and it is chaired by Chairman. as at 15 July 2013, the structure of the membership of risk management Committee shall be as follows: Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report Ketua merangkap anggota : rony gunawan anggota : Tri siwindono Bambang H. Hario Budi soesetyo Rony Gunawan Ketua selain menjabat sebagai Ketua Komite manajemen risiko sejak Juli 2013, Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Perseroan. Proil lengkap ketua Komite manajemen risiko dapat dilihat pada halaman 33. Tri Siwindono Umar Santosa Anggota selain menjabat sebagai anggota Komite manajemen risiko sejak Juli 2013, Beliau juga menjabat sebagai Komisaris independen Perseroan. Proil lengkap Beliau dapat dilihat pada halaman 32. Bambang H. Hario Anggota menjabat anggota Komite manajemen risiko Perseroan sejak Juli 2013, Bambang H. Hario telah bergabung dengan PT elnusa Tbk sejak tahun 1991 dengan jabatan terakhir sebagai senior Vice President Projects di PT elnusa Tbk 2005-2008. Beliau saat ini masih menjabat sebagai Direktur PT graha Power Utama. sebelumnya juga dipercaya sebagai Project Director ePC Project gas Turbine Power Plant PT medco Power indonesia 2012- 2013 dan senior advisor mBs Consortium for ePC Power Plant Project di medan, sumatera Utara 2008-2010. Dalam kurun waktu 1987-1989, pemilik gelar sarjana bidang mechanical engineering dari institut Teknologi Bandung iTB tahun 1979 ini juga terlibat dalam berbagai proyek di dalam maupun di luar negeri. Chairman concurrently : rony gunawan serving as member member : Tri siwindono Bambang H. Hario Budi soesetyo Rony Gunawan Chairman in addition to serving as the Chairman of the risk management Committee since July 2013, he also serves as a Commissioner of the Company. The complete proile of Chairman of risk management Committee can be seen in page 33. Tri Siwindono Umar Santosa Anggota in addition to serving as a member of risk management Committee since July 2013, he also serves as an independent Commissioner of the Company. His complete proile can be seen in page 32. Bambang H. Hario Anggota serving as a member of the risk management Committee the Company since July 2013, Bambang H. Hario joined PT elnusa Tbk in 1991 with his latest position as senior Vice President of Projects PT elnusa Tbk 2005-2008. He is currently serving as Director of PT graha Power Utama. Previously, he was also engaged as Project Director gas Turbine Power Plant ePC Project at PT medco Power indonesia 2012- 2013 and senior advisor of mBs Consortium to ePC Power Plant Project in medan, north sumatra 2008-2010. in 1987-1989 period, the holder of Bachelor Degree in mechanical engineering from Bandung institute of Technology iTB graduating in 1979 was also involved in various projects at home and abroad. Rony Gunawan Bambang H. Hario Budi Soesetyo Tri Siwindono Umar Santosa PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report Budi Soesetyo Anggota menjabat anggota Komite manajemen risiko Perseroan sejak Juli 2013, Budi soesetyo juga merupakan anggota Komite manajemen risiko PT askes Persero sejak tahun 2011 hingga sekarang. Beliau sebelumnya menjabat Kepala Divisi manajemen risiko dan manajemen mutu PT askes Persero 2008-2010. Beliau memiliki pengalaman yang luas terkait pengelolaan risiko di berbagai perusahaan BUmn maupun swasta. Pada tahun 2013, beliau ditunjuk sebagai counterpart dalam identiikasi risiko berdasarkan bisnis proses di PT asuransi Jiwa inhealth indonesia serta membantu Wim Consultant dalam penyusunan erm manual pada PT rekayasa industri Persero 2013, pada PT asaBri Persero 2012, dan pada PT Jasa marga Persero 2011. Pemilik gelar s-1 Jurusan manajemen Fakultas ekonomi Universitas Jayabaya Jakarta 2003 dan gelar magister manajemen Jurusan manajemen Pemasaran dari Universitas Jayabaya Jakarta 2005 itu juga aktif berorganisasi di antaranya menjadi pengurus Koperasi PT askes sejak 2010 hingga sekarang dan anggota Dewan Pengawas pada association risk management Practicing armP Jakarta 2011-2012. Beliau juga seringkali berpartisipasi dalam berbagai seminar dan pelatihan. Rapat Komite Manajemen Risiko selama 2013, Komite manajemen risiko menyelenggarakan rapat sebanyak 9 kali yang terdiri dari rapat internal, rapat gabungan dengan Departement of risk and Performance management, dan Direktorat operasi. rapat tersebut di antaranya membahas mengenai fungsi pengelolaan risiko dalam rencana investasi dan eksposur serta rencana organisasi di samping juga penjabaran pekerjaan terkait pengelolaan risiko proyek. Tingkat kehadiran anggota Komite manajemen risiko dalam rapat adalah: Nama Name Jabatan Position Rapat Internal Internal Meeting Jumlah Total 4 rony gunawan Ketua Chairman 3 Tri siwindono Umar santosa anggota member 1 Bambang Haryo anggota member 2 Budi soesetyo anggota member 3 m suluhuddin noor Ketua Chairman 1 sampe l Purba anggota member 1 menjabat sebagai anggota Komite sejak Juli 2013 serving as member Committee since July 2013 menjabat sebagai Ketua Komite sampai 14 maret 2013 serving as Chairman Committee until 14 march 2013 menjabat sebagai anggota Komite sampai 1 april 2013 serving as member Committee until 1 april 2013 Budi Soesetyo Anggota serving as a member of risk management Committee of the Company since July 2013, Budi soesetyo is also a member of risk management Committee of PT askes Persero since 2011. Previously, he was the Head of the risk management and Quality management Division of PT askes Persero 2008-2010. He had gained so much experience in risk management at various numbers of BUmn or state-owned enterprises and private companies. in 2013, he was appointed as counterpart in risk identiication in accordance with business processes at PT asuransi Jiwa inhealth indonesia, and he assisted Wim Consultant in creating erm manual for PT rekayasa industri Persero 2013, PT asaBri Persero 2012, and PT Jasa marga Persero 2011. The holder of Bachelor Degree in mangements the Faculty of economics of Jayabaya University, Jakarta 2003 and a master’s Degree in marketing management from Jayabaya University, Jakarta 2005, is also active in numnerous organizations, such as a member of the management of the Cooperative of PT askes from 2010 until now, and member of monitoring Board in association risk management Practicing armP Jakarta 2011-2012. He also frequently participates in various seminars and trainings. meetings of risk management Committee in 2013, the risk management Committee convened at 9 meetings, consisting of internal meetings, Joint meetings with the Department of risk and Performance management, and the Directorate of operations. These meetings discussed the functions of risk management in investment plans and exposure, in organizational plans, as well as discussing job descriptions related to project risk management. The attendance frequency of risk management Committee members at the meetings is as follows: Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report Pursuant to the Decree of Chairman of Financial services authority previously supervisory Board for Capital market and Financial institution or Bapepam-lK no. Kep-496Bl2008 dated 28 november 2008 regarding Formation and guidelines for establishment of Charter for internal audit Unit and pursuant to regulation no. iX.i.7, the internal audit of the Company shall perform internal control and monitoring functions in order to ensure that the operational, inancial and management activities are carried out effectively and eficiently. in accordance with the internal audit Charter stipulated under the resolution of President Director no. 053enKPTs000D2009 dated 2 January 2009, which is the revision of the previous Charter stipulated in 2004, the internal audit function of the Company is to conduct the following activities: - Preparing and drafting the annual audit Work Plan aaWP in the beginning of each year in accordance with the risk analysis of the Company. This annual audit Work Plan aaWP is submitted to the Board of Directors and the Audit Committee for their approval; - Testing the implementation of internal control and risk management in accordance with the Company’s policies; - reviewing the auditee, in respect of marketing, operations, inancial, human resources, procurement, information technology, etc.; - giving suggestions on the improvement and objective information regarding the audited activities; - Conducting monitoring, analysis, and reporting of the implementation of the follow-up action for improvement. Structure of Internal Audit The monitoring and internal Control function shall be performed by the internal audit Division under the supervision of the Head of internal audit Division, who is directly accountable to the President Director. since 1 may 2013, in accordance with the resolution of the President Director, the Company has appointed nusalina as Chief audit executive. The total number of human resources in internal audit Division is 8 eight persons. They are constantly provided with professional training in order to support the implementation of the functions and duties of internal audit Division. Until today, 2 two personnel from Hr internal audit have received the certiicates of competence in internal audit. The structure of the internal audit Division shall be as follows: Head of internal audit Division : 1 orang senior auditor : 3 orang auditor : 5 orang Head of Internal Audit Proile serving as internal audit Division Head since 1 may 2013, nusalina built her career at the Directorate of Processing iV Cilacap in 1991 serving her function in Budget audit – engineering, Planning and economy. Pengawasan dan Pengendalian Internal inTernal aUDiT anD ConTrol mengacu pada Keputusan Ketua otoritas Jasa Keuangan sebelumnya Badan Pengawas Pasar modal dan lembaga Keuangan Bapepam-lK no. Kep-496Bl2008 tanggal 28 november 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit audit internal dan Ketentuan no. iX.i.7, internal audit Perseroan menjalankan salah satu fungsi pengendalian dan pengawasan internal untuk memastikan kegiatan operasional, keuangan dan manajemen telah berjalan dengan efektif dan eisien. Berdasarkan Piagam internal audit yang ditetapkan melalui sK Direktur Utama no. 053enKPTs000D2009 tanggal 2 Januari 2009 yang merupakan penyempurnaan dari piagam sebelumnya yang ditetapkan pada tahun 2004, fungsi internal audit Perseroan melaksanakan kegiatan utama sebagai berikut: - melakukan penyusunan rencana Kerja audit Tahunan rKaT pada setiap awal tahun berdasarkan analisis risiko yang dimiliki Perseroan. rKaT ini disampaikan kepada Direksi dan Komite Audit untuk mendapatkan persetujuan; - melakukan pengujian terhadap pelaksanaan pengendalian internal dan manajemen risiko sesuai kebijakan yang dimiliki Perusahaan; - melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap auditee yang mencakup aspek pemasaran, operasi, keuangan, sumber daya manusia, pengadaan, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya; - memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa; - memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan. Struktur Internal Audit Fungsi Pengawasan dan Pengendalian internal dijalankan oleh Divisi internal audit dengan dipimpin oleh Kepala Divisi internal audit, yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. sejak tanggal 1 mei 2013, berdasarkan surat Keputusan Direktur Utama, Perseroan telah menunjuk nusalina sebagai Chief audit executive. sDm pada Divisi internal audit berjumlah 8 delapan orang yang senantiasa diberikan pelatihan profesional untuk mendukung pelaksanaan fungsi dan tugas Divisi internal audit. Hingga kini, 2 dua orang dari sDm internal audit telah mengantongi sertiikat terkait kompetensi di bidang internal audit. Komposisi Divisi internal audit adalah sebagai berikut: Kepala Divisi internal audit : 1 orang senior auditor : 3 orang auditor : 5 orang Proil Kepala Internal Audit menjabat sebagai Division Head of internal audit sejak 1 mei 2013, nusalina membangun karirnya di Direktorat Pengolahan iV Cilacap pada tahun 1991 pada fungsi Budget Audit – Engineering, Perencanaan Keekonomian. PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report sejak tahun 2003, pemilik gelar Diploma Teknik Kimia Politeknik Univeritas Brawijaya malang tahun 1990, sarjana Teknik industri Umm – magelang dan magister Hukum sTiH iBlam Jakarta 2007 serta sertiikasi Qia Qualiied Internal Auditor dan CFe Certiied Fraud Examiner bergabung dengan satuan Pengawasan internal PT Pertamina Persero hingga april 2013. Kegiatan internal audit selama tahun 2013 mencakup obyek audit berikut ini: No Obyek Audit audit object Cakupan Audit audit scope Periode Audit audit Period 1 Divisi operasi operational Division Pemeriksaan atas proyek-proyek yang berjalan pada tahun tersebut dengan nilai uang dan tingkat risiko yang relatif besar serta pemeriksaan atas kesesuaian investasi yang telah dilakukan oleh divisi tersebut dibandingkan dengan pelaksanaan proses operasinya. audit of projects in this division with relatively large monetary value and level of risk, and audit of compliance of the investments made by this division in comparison with the implementation of its operational processes. This audit of projects in this division with relatively large monetary value and level of risk, and the audit of compliance of the investments made by this division, are compared with the implementation of its operational processes. Januari - maret January - march 2 Divisi support supporting Division Pemeriksaan atas ketaatan terhadap peraturan yang berlaku serta efektivitas support atas operasi Perseroan. audit of compliance to applicable regulations and effectiveness of support to the operations of the Company. oktober - Desember october - December 3 anak-anak Perusahaan subsidiaries Pemeriksaan atas kegiatan operasional anak perusahaan untuk menilai 3e eisiensi, efektivitas dan ekonomis. audit of the operational activities of subsidiaries to assess the 3e eficiency, effectiveness and economy level. april - Desember april - December 4 audit Keuangan Financial audit Pemeriksaan atas ketaatan mekanisme pengelolaan keuangan terhadap peraturan yang berlaku guna menjamin kehandalan laporan Keuangan. audit of compliance of the mechanism of inancial management to applicable regulations to ensure the reliability of Financial statement. april - agustus april - august 5 audit investigasi investigative audit Pemeriksaan terhadap kasus-kasus yang berindikasi fraud berdasarkan permintaan Direksi. audit of cases with indications of fraud in accordance with the request of Board of Directors. Januari - agustus January - august 6 Monitoring Tindak lanjut monitoring Pemantauan tindak lanjut atas temuan audit yang menjadi tanggung jawab auditee. monitoring follow-up action of the audit indings that are the responsibility of the auditee. Januari - Desember January - December 7 Konsultatif oktober 2013 – 2014 october 2013 – 2014 internal audit Perseroan telah menyampaikan hasil audit dan membahas hal-hal yang menjadi kelemahan dan memberikan saran perbaikannya kepada auditee. Hasil audit dan rekomendasinya tersebut telah disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris melalui Komite audit. Dari hasil pemantauan terhadap tindak lanjut temuan audit di tubuh Perseroan, terdapat peningkatan tingkat penyelesaiannya, yaitu dari 41 pada tahun 2012 menjadi 51 pada tahun 2013. since 2003, the holder of Diploma in Chemical engineering of Polytechnic College of Brawijaya University, malang in 1990, earned her Bachelor Degree in industrial engineering of Umm, magelang, and master of law from sTiH iBlam Jakarta 2007, Qia Qualiied internal auditor certiication, and CFe Certiied Fraud examiner certiication. she served internal monitoring Unit of PT Pertamina Persero until april 2013. The activities of internal audit in 2013 shall include the following audit objects: Nusalina Kepala Divisi Internal Audit internal audit Division Head The internal audit of the Company has submitted audit results, discussed weaknesses, and given suggestions for improvement to the auditee. The audit result and recommendations were submitted to the Board of Directors and Board of Commissioners through the audit Committee. From the monitoring over the follow-up action on the audit indings within the Company’s organization, there was an increasing level of completion, i.e. from 41 in 2012 to 51 in 2013. Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report Sekretaris Perusahaan CorPoraTe seCreTary sekretaris Perusahaan bertanggung jawab dalam penyusunan kebijakan, perencanaan serta memastikan efektivitas dan transparansi komunikasi perusahaan, hubungan kelembagaan, hubungan investor dan pelaku pasar modal lainnya serta media, terkait keterbukaan informasi yang menyangkut aksi korporasi dan transaksi material yang dilakukan oleh Perseroan. menjalankan fungsi kesekretariatan Direksi, sekretaris Perusahaan Perseroan berada di Department of Corporate secretary yang membawahi: - Komunikasi Korporat Corporate Communications, yang menjalankan fungsi Public Relations dan Corporate Social Responsibility Csr. - Corporate Governance, yang menjalankan fungsi kepatuhan terhadap internal policies dan external regulation. sesuai dengan ketentuan Bapepam-lK no. iX.i.4 tentang Penunjukkan sekretaris Perusahaan serta Pedoman Umum Good Corporate Governance indonesia yang dikeluarkan oleh Komite nasional Kebijakan Governance, sekretaris Perusahaan mengemban tugas sebagai berikut: - mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan- peraturan yang berlaku di bidang Pasar modal indonesia dan memastikan perusahaan mematuhi etika bisnis, hukum, ketentuan dan peraturan Pasar modal sebagai perusahaan publik. - memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang terkait dengan kondisi Perseroan. - memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan Undang-undang Pasar modal dan peraturan pelaksanaannya. - sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan Bapepam-lK dan masyarakat. - memastikan kelancaran komunikasi antara Perseroan dengan pemangku kepentingan. - menjamin tersedianya informasi yang boleh diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan kebutuhan wajar dari pemangku kepentingan. - membina hubungan dengan investor. - menjamin kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. - menyelenggarakan rUPs dan paparan publik mengenai kinerja perusahaan. Proil Sekretaris Perusahaan menjabat sebagai Head of Corporate secretary sejak agustus 2012, Fajriyah Usman sebelumnya dipercaya sebagai Department Head of investor relations sejak 2010. Pemilik gelar sarjana ekonomi jurusan manajemen Keuangan dari Universitas indonesia tahun 2002 ini membangun karirnya The Corporate secretary shall be responsible for setting the policies and planning, and ensuring the effectiveness and transparency of the Company’s communication, institutional relations, investor relations, and relations with other Capital market people and the media, in connection with information transparency related to corporate actions and material transactions performed by the Company. in performing the secretarial function of the Board of Directors, Corporate secretary of the Company is located in the Department of Corporate secretary, which supervises: - Corporate Communications, which executes Public relations and Corporate social responsibility Csr functions. - Corporate governance, which executes compliance functions to internal policies and external regulation. Pursuant to regulation of supervisory Board for Capital market and Financial institution Bapepam-lK no. iX.i.4 regarding the appointment of the Corporate secretary and general guidelines for good Corporate governance in indonesia issued by the national Committee for governance Policies, the Corporate secretary shall have the following duties: - To follow the development of capital market, especially all regulations applicable in the Capital market in indonesia, and to ensure that the Company complies with Business ethics, laws, statutes, ordinances, rules and regulations of Capital market as a publicly listed company. - To render services to the public in general on all information related to the Company’s conditions required by investors. - To provide input to Board of Directors of the Company to comply with the provisions of Capital market laws and its implementation regulations. - To serve as liaison or contact person between the Company and supervisory Board for Capital market and Financial institution Bapepam-lK and the public. - To ensure the smooth communication between the Company and stakeholders. - To ensure availability of information that can be accessed by stakeholders in accordance with fair needs of the stakeholders. - To maintain and continue to establish relations with investors. - To ensure compliance with the prevailing laws and regulations. - To convene gms and public exposure regarding the Company’s performance. Corporate Secretary Proile serving as Head of Corporate secretary since august 2012, Fajriyah Usman was previously entrusted as Head of investor relations Department since 2010. The holder of a Bachelors Degree of economics in Financial management from University of indonesia which she earned in 2002 PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report di Perseroan dimulai dari posisi management Trainee tahun 2002. Kemudian, beliau bergabung di Divisi Corporate secretary sebagai supervisor of Good Corporate Governance 2003-2008 dan Junior manager of investor relation 2008-2010. Pelaksanaan Tugas Tanggungjawab atas keterbukaan informasi yang dilakukan oleh sekretaris Perusahaan dalam rangka menjaga hubungan investor di antaranya direalisasikan melalui berbagai kegiatan, seperti pertemuan dengan analis atau investor secara berkala dalam skala nasional maupun regional, paparan publik, serta penyampaian laporan sesuai ketentuan Pasar modal indonesia seperti laporan Keuangan, laporan Tahunan, laporan Pemegang saham tertentu, serta keterbukaan informasi lainnya. selain itu, kegiatan keterbukaan informasi lainnya dilakukan melalui peyediaan informasi pada situs Perseroan, www.elnusa.co.id, yang menyajikan berbagai informasi terkini mengenai pergerakan harga saham, aksi korporasi dan bahan presentasi Perseroan, hingga berita- berita seputar Perseroan. situs ini juga memuat laporan Tahunan dan laporan Keuangan audit maupun interim serta keterbukaan informasi lainnya baik yang bersifat reguler maupun insidentil yang dapat diunduh kapan saja. Fungsi gCg juga berada di bawah Departement of Corporate secretary yang dikelola oleh Corporate governance untuk memastikan penerapan dan penegakkan gCg sebagai bagian strategis tata kelola Perseroan. selama 2013, Fungsi gCg telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut: 1. internalisasi Code of Conduct. 2. Pengelolaan laporan Whistleblowing System. 3. Kampanye implementasi Whistleblowing System. 4. Pengkajian Kebijakan dan Prosedur gCg. 5. Kampanye gCg melalui media buletin internal. started building her career with the Company as a management Trainee in 2002. she then joined the Corporate secretary Division as supervisor of good Corporate governance 2003-2008 and Junior manager of investor relations 2008-2010. Performance of Duties The responsibility for information disclosure by Corporate secretary in order to maintain investor relations is realized through various activities, such as regular national or regional meetings with analysts or investors, public exposures, and presenting the reports in accordance with Capital market regulations applicable in indonesia, such as Financial statements, annual reports, speciic shareholders’ reports, and other information disclosure. moreover, other information transparency activities were carried out by presenting any kinds of information on the Company’s website, www.elnusa.co.id, which publishes the latest information on the luctuation of share prices, corporate actions, the Company’s presentation materials, and news regarding the Company. The site also includes audited and interim annual reports and Financial statements, as well as other information transparency, either regular or incidental. all of these can be downloaded any time. gCg function is under the Corporate secretary Department, which is managed by Corporate governance to ensure implementation and enforcement of gCg as part of the strategic governance of the Company. in 2013, gCg function has performed activities as follows: 1. internalization of Code of Conduct. 2. managing Whistle-blowing system reports. 3. Campaigning the implementation of Whistle-blowing system. 4. reviewing gCg Policies and Procedures. 5. Campaigning gCg through internal bulletins. Fajriyah Usman Sekretaris Perusahaan Corporate secretary Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report Akuntan Publik Perseroan Perseroan telah menunjuk Kantor akuntan Publik KaP Tanudiredja, Wibisana rekan yang beralamat di Jl. H.r. rasuna said Kav X-7 no. 6, Jakarta, untuk melakukan kegiatan audit atas pelaporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. KaP Tanudiredja, Wibisana rekan sebelumnya telah ditunjuk untuk melaksanakan audit atas pelaporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2010, 2011, dan 2012. sementara untuk pelaporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, Perseroan telah menunjuk KaP Purwantono, sarwoko sandjaja untuk melaksanakan audit dan review. Untuk jasa yang diberikan KaP Tanudiredja, Wibisana rekan pada tahun buku 2013, Perseroan memberikan kompensasi sebesar rp3,1 miliar. Biro Administrasi Efek Pada tahun 2013, Perseroan telah menunjuk PT Datindo entrycom sebagai Biro administrasi efek yang bertanggungjawab melaksanakan pencatatan pemilikan efek Perseroan, dengan alokasi biaya jasa sebesar rp33 juta. PT Datindo entrycom beralamat di Puri Datindo - Wisma sudirman, Jl. Jend. sudirman Kav 34-35, Jakarta. Public Accounting of the Company The Company assigns Public accounting Firm Tanudiredja, Wibisana and Partners, of Jl. H. r. rasuna said lot X-7 no. 6, Jakarta, in order to perform an audit and reviews of the inancial reporting of the Company for the iscal year ended 31 December 2013. Public accounting ofice Tanudiredja, Wibisana and Partners was previously appointed to perform an audit and review of the inancial reporting of the Company for the iscal years ending 31 December 2010, 2011, and 2012. as for the inancial reporting for the iscal year ending 31 December 2009, the Company appointed Public accounting ofice Purwantono, sarwoko and sandjaja to perform the audit and review. For the services provided by Tanudiredja, Wibisana and Partners in the iscal year of 2013, the Company gave a compensation of rp3.1 billion. Securities Administration Bureau in the year of 2013, the Company engaged PT Datindo entrycom as securities administration Bureau in charge of recording securities or stocks held by the Company, with a service fee provided at rp33 million. PT Datindo entrycom’s address is Puri Datindo, Wisma sudirman, Jl. Jend. sudirman lot 34-35, Jakarta. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal CaPiTal marKeT sUPPorTing insTiTUTion anD ProFessions PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report Perkara HukumLitigasi legal Cases liTigaTions selama tahun 2013, Perseroan menghadapi 2 dua perkara hukum yang signiikan yang dijelaskan sebagaimana berikut: 1. Perkara Gugatan Hukum oleh PT Saptawell Technicatama Saptawell terhadap Perseroan Dalam kasus hukum, pihak saptawell bertindak sebagai Penggugat yang menuntut ganti rugi atas kerusakan peralatan Blow Out Preventer BoP 4 116” dan Riser Spool milik saptawell yang disewa oleh Perseroan atau dalam hal ini sebagai Tergugat. Proses hukum ini tengah menunggu putusan kasasi dari mahkamah agung setelah sebelumnya gugatan saptawell tidak dikabulkan di Pengadilan negeri maupun Pengadilan Tinggi DKi Jakarta. 2. Perkara Gugatan oleh Perseroan terhadap Bank Mega Dalam kasus ini, Perseroan sebagai Penggugat menuntut Bank mega sebagai Tergugat untuk mengganti kerugian serta membayar bunga atas penempatan deposito berjangka milik Perseroan di Bank mega senilai rp111.000.000.000. Hingga laporan ini diterbitkan, proses hukum tengah menunggu pengajuan Peninjauan Kembali oleh Bank mega atas penolakan kasasi yang telah diajukan kepada mahkamah agung. Perseroan dalam hal ini telah memenangkan kasus ini di tingkat Pengadilan negeri dan Pengadilan Tinggi serta telah mengajukan Kontra memori Kasasi ke ma melalui Pengadilan negeri Jakarta selatan pada tanggal 26 maret 2013. sementara itu, anak-anak perusahaan tidak sedang terlibat dalam kasus hukum. Throughout the year of 2013, the Company dealt with 2 two signiicant legal cases which are described as follows: 1. A Matter of Lawsuit Asserted by PT Saptawell Technicatama Saptawell against the Company in this legal case, saptawell is the Plaintiff seeking compensation for damages with respect to the equipment Blow out Preventer BoP 4 116” and riser spool belonging to saptawell, which were rented by the Company, or in this matter, the Defendant. This legal process is pending the judgement of cassation appeal to be issued by the supreme Court after the previous saptawell’s suits were overruled not granted by the District Court and High Court of DKi Jakarta. 2. A Matter of Lawsuit Asserted by the Company against Bank Mega in this legal case, the Company as Plaintiff sues Bank mega as the Defendant to pay the damageslosses in form of compensation and to pay interests for the placement of a time deposit belonging to the Company deposited with Bank mega at the total sum of rp111,000,000,000. Until the issuance of this report, the legal process is pending the application for review by Bank mega with respect to the rejection of the cassation lodged to the supreme Court. in this mater, the Company won the case at the District Court and High Court, and has submitted a Counter memorandum of Casation Counter-appeal Dockets to the supreme Court through the District Court of south Jakarta selatan on 26 march 2013. in the mean time, no subsidiaries of the Company are involved in any legal cases whatsoever. Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report Proil Risiko Perseroan Tahun 2013 Berikut disampaikan kajian risiko yang paling signiikan berpengaruh terhadap kegiatan operasi dan kinerja keuangan perusahaan sepanjang tahun 2013. High Medium Low H ig h Me d iu m L o w High Medium Low Inherent Level of Risk Residual Level of Risk P C P = Probability C = Consequence 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 10 10 13

13

11

11 12

12

1. Fatality risk 2. Legal uncertainty risk 3. Tender lose risk 4. Tax risk 5. ECS settlement risk 6. Fraud risk 7. Marine-seismic business risk 8. Divestment of asset risk 9. Social of land seismic risk 10. Loss of land seismic asset risk 11. Flood at land seismic risk 12. Asset malfunction risk 13. Illegal tapping risk Risk map disajikan pada dua level risiko, yaitu level inheren sebelah kiri dan level residual sebelah kanan. level inheren adalah level risiko sebelum memperhitungkan efektivitas kontrol, sedangkan level residual adalah level risiko setelah dipengaruhi oleh tindakan mitigasi yang dilakukan manajemen Perusahaan. Kesimpulan: sebagaimana tampak pada peta risiko di atas, dapat disimpulkan bahwa secara umum proil risiko Perseroan, sepanjang tahun 2013 berada pada kisaran low to medium risk. Hal ini terlihat pada peta residual level of risks. artinya, sepanjang risiko-risiko dapat dipengaruhi oleh kontrol, manajemen berhasil memitigasi risiko tersebut sampai tingkat yang dapat diterima acceptable level sesuai batasan Risk Appetite yang telah dideinisikan manajemen dalam rencana strategis Perusahaan. eksposur risiko yang tidak dapat dipengaruhi oleh kontrol terutama adalah risiko ketidakpastian hukum. Kondisi ini tercermin pada residual level of risk yang tidak berubah dari inherent level of risk. Hal ini tidak menunjukkan kegagalan manajemen mengelola Risk Proile of the Company in 2013 The following is the review of the risk with the most signiicant inluence to the operations and inancial performance of the Company throughout 2013. Manajemen Risiko risK managemenT The risk map shows two risk levels, i.e. inherent level on the left and residual level on the right. The inherent level is the level of risk before calculating the effectiveness of the control, while the residual level is the level of risk after being inluenced by the mitigation actions performed by the management of the Company. Conclusion: as seen from the above risk map, the general conclusion of the Company’s risk Proile throughout 2013 is low to medium risk. This is shown in the map of residual risk levels. This means that as long as the risks can be inluenced by the control, the management succeeds in mitigating the risk until an acceptable level in accordance with the risk appetite limit deined by the management in the strategic plan of the Company. The risk exposure that cannot be inluenced by control is the risk of legal uncertainty. This condition is relected in the residual level of risk that remains unchanged from the inherent level of risk. it does not mean that the management fails to manage the PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report risk, but rather it is because of the risk beyond the control of the management.

1. Fatality risk: this risk is the top priority. in 2013, the