Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis
Regulasi
Di tahun 2013, Pemerintah mengeluarkan beberapa peraturan yang terkait dengan aktivitas migas, yang secara garis besar
mengandung 3 tiga hal penting sebagai berikut:
1. Pergantian BP Migas menjadi SKK Migas. melalui Peraturan Presiden no. 9 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pengelolaan kegiatan Usaha Hulu minyak dan gas Bumi, Pemerintah membubarkan Badan Pelaksana
minyak dan gas Bumi BP migas dan membentuk satuan Kerja Khusus minyak dan gas Bumi sKK migas. Pengalihan
fungsi ini berdampak pada proses birokrasi dan administrasi di internal sKK migas yang mempengaruhi lamanya proses
persetujuan rencana Kerja dan anggaran rKa KKKs yang pada akhirnya menyebabkan keterlambatan tender
pengadaan barang dan jasa.
2. Penggunaan Produk Dalam Negeri. menteri esDm mengeluarkan Peraturan menteri esDm no.15
tahun 2013 tentang Penggunaan Produk dalam negeri pada Kegiatan Usaha Hulu minyak dan gas Bumi. Peraturan ini
bertujuan untuk mendukung dan menumbuh kembangkan produk dalam negeri dan inovasi teknologi produk dalam
negeri serta meningkatkan penggunaan produk dalam negeri.
3. Pembebasan PPN dan Bea Masuk Impor untuk Kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi Hulu Minyak dan Gas Bumi.
Pemerintah melalui Peraturan menteri Keuangan 70PmK.0112013 tanggal 2 april 2013 telah membebaskan
kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi dari Bea masuk impor dan Pajak Pertambahan nilai PPn
dan Pajak Penjualan atas Barang mewah untuk mendorong peningkatan kegiatan eksplorasi dan kegiatan eksploitasi
untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi nasional.
Kejadian Penting di industri Hulu migas indonesia Pada Tahun 2013:
1. Pemerintah Menawarkan 18 Wilayah Kerja Migas. sebanyak 18 wilayah kerja WK minyak dan gas bumi putaran
i tahun 2013 ditawarkan. Pemerintah mengundang investor yang memiliki kemampuan keuangan dan teknologi untuk
ikut berpartisipasi. Wilayah kerja migas yang ditawarkan ini terdiri dari 2 WK migas yang ditawarkan melalui reguler
tender dan 16 WK migas melalui penawaran langsung atau joint study. Dari 16 WK migas yang ditawarkan hanya 6 WK
yang diminati dengan 5 pemenang lelang untuk tiga tahun masa eksplorasi berupa studi gg dengan total investasi
komitmen eksplorasi sebesar UsD56,4 juta.
2. Persetujuan Tiga Rencana Pengembangan. Pada mei 2013, sKK migas mengeluarkan tiga persetujuan
rencana Pengembangan, yaitu Jangkrik north east Field, Kutai Basin Deep Water, dan Tangguh Field. Total investasi
persetujuan rencana Pengembangan lapangan-lapangan tersebut mencapai UsD16,3 juta dan memberikan pendapatan
pada negara sebesar UsD2,3 miliar.
Regulations
in 2013, the government issued a number of regulations relating to the oil and gas sector, which outline 3 three important issues
as follows:
1. BP Migas was replaced by SKK Migas. Through the issuance of Presidential Decree no. 92013 on
the management of Upstream oil and gas, the government dissolved the Upstream oil and gas executive agency BP
migas and formed the Upstream oil and gas regulatory special Task Force sKK migas. This transfer of functions
impacted the bureaucratic and administrative processes within sKK migas, therefore affecting the length of the approval
process regarding Work Plans Budgets WPB KKKs, which in turn led to delays in the procurement of goods and services.
2. The Use of Local Products. The minister of energy and natural mineral resources issued
energy and mineral resources ministerial Decree no. 152013 on the Use of local Products in Upstream oil and gas activities. The
regulation aims to support and cultivate the expansion of domestic products and innovation technology surrounding domestic
products as well as increasing the use of domestic products.
3. The exemption of Value Added Tax VAT and Import Tax for the Exploration and Exploitation of Upstream Oil and Gas.
The government, through Finance ministerial no. 70 PmK.0112013 dated 2 april 2013, exempted oil and gas
exploration and exploitation activities from import Tax and Value added Tax VaT and sales Tax on luxury goods to boost
exploration and exploitation activities in order to increase national oil and gas production.
signiicant events in indonesia’s Upstream oil and gas industry in 2013:
1. The Government Offers 18 Oil and Gas Working Areas. The government opened the irst bid in 2013 for 18 oil and
gas working areas. The government invited investors with suficient inancial and technological capabilities to join the
bidding process. These 18 working areas consisted of two that were offered through a regular tender and 16 that were offered
through direct offers or joint studies. of these 16 working areas, 6 successfully attracted investor interest and 5 winners
were announced and secured three-year exploration rights in the form of a gg study with a total committed investment for
exploration amounting to UsD56.4 million.
2. Approval of Three Development Plans. in may 2013, sKK migas issued approval for three Development
Plans, namely the Jangkrik north east Field, the Kutai Basin Deep Water and the Tangguh Field. The total investment
for these three approved Development Plans amounted to UsD16.3 million and offers state revenue of UsD2.3 billion.
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Harga Minyak Dunia
Volatilitas harga minyak dunia pada 2013 masih cukup tinggi tapi relatif lebih stabil jika dibandingkan dengan tahun 2012.
Pada tahun 2013, harga rata-rata minyak mentah indonesia Indonesia Crude Oil Price iCP tercatat sebesar UsD106 per
barel dibandingkan harga rata-rata tahun 2012 sebesar UsD113 per barel. Pada awal tahun 2013, iCP bergerak stabil pada
rentang UsD111-116 per barel, namun menunjukkan tren yang menurun seiring dengan penurunan permintaan dengan
melemahnya perekonomian amerika serikat dan eropa serta melambatnya perekonomian China. Penurunan harga minyak
mentah mencapai titik terendah, yaitu sebesar UsD99 per barel untuk iCP dan sebesar UsD103 per barel untuk Brent pada bulan
mei 2013. rata-rata harga minyak mentah untuk jenis Brent pada tahun 2013 sebesar UsD109 per barel sedangkan iCP
sebesar UsD106 per barel. namun, harga minyak dunia kembali naik dengan rentang yang sempit sampai akhir tahun 2013
disebabkan karena adanya kekhawatiran mengenai pasokan minyak mentah dunia terkait berlanjutnya kondisi perang sipil di
mesir dan suriah serta turunnya pasokan minyak mentah libya.
Harga Minyak Dunia dan Indonesia UsD barrel
Strategi Perseroan
Di tahun 2013 Perseroan menetapkan 2 dua strategi dalam rangka penciptaan sustainability income di masa depan, baik
melalui bisnis dan klien yang ada saat ini, maupun melalui pengembangan bisnis baru:
• Fokus pada bisnis inti melalui penciptaan nilai dalam bentuk
jenis jasa baru dan serta memperbesar pangsa pasar dan basis customer secara selektif.
• Diferensiasi dalam rangka meningkatkan recurring income
dengan masa kontrak jangka menengah dan jangka panjang melalui pengembangan bisnis baru di bidang jasa
energi yang memiliki proil risiko rendah ke menengah.
Dalam hal ini, bidang jasa energi tersebut bukan hanya di sektor minyak dan gas, namun juga beberapa bentuk bisnis
lain yang berpotensi, antara lain: jasa pendukung aktivitas lepas pantai, logistik, jasa operasi perawatan, penyedia
energi listrik, dan lain sebagainya.
Global Oil Price
Volatility of the world’s oil prices in 2013 still remained high but it was relatively more stable compared to 2012. in 2013, the
average price of indonesia’s crude oil indonesian Crude Price iCP was recorded at UsD106 per barrel compared to the average
price in 2012 of UsD113 per barrel. at the beginning of 2013, the iCP stabilized within a range of UsD111-116 per barrel,
however, it showed a declining trend in line with the decrease in demand due to the United states and europe’s slow economies
as well as the slowdown in China’s economy. The price of crude oil fell to its lowest level in may 2013, when iCP cost UsD99 per
barrel and Brent cost UsD103 per barrel. Brent’s average crude oil price in 2013 was UsD109 per barrel, while as the average
price of iCP was UsD106 per barrel. nevetheless, the global oil price rose again within a narrow range until the end of 2013 due
to concerns regarding the world’s crude oil supplies relating to the continuing civil wars in egypt and syria as well as the decline
of libya’s crude oil supply.
World and indonesia’s oil Price
Corporate Strategy
in 2013, the Company determined 2 two strategies in order to create future income sustainability, both through current
businesses and clients, and through new business development:
• The focus on core business through the creation of value
in the form of new types of services as well as expanding market share and a selective customer base.
• Differentiation in order to increase recurring income with
medium- and long-term contracts through the development of new businesses in the area of energy services that have a
low to medium risk proile.
in this matter, energy services are not only in the oil and gas sector, but also in various other potential forms of business,
including support services for offshore operations, logistics, operational services maintenance, providers of electrical
power, and so on.
Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis
selain kedua strategi utama di atas, Perseroan juga menetapkan beberapa strategi pendukung, antara lain
peningkatan kualitas operasional dengan prinsip operation excellence dan Hse, peningkatan kompetensi perusahaan
melalui pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan organisasi, proses bisnis serta memperkuat
kemampuan inansial Perseroan yang mendukung strategi pertumbuhan dan penguasaan teknologi.
Aspek Pemasaran dan Prospek Usaha
Jumlah wilayah kerja migas indonesia yang ditawarkan setiap tahunnya cenderung mengalami penurunan sejak tahun 2008 hingga
saat ini sehingga minat new Venture migas juga semakin menurun. Pada tahun 2013 saja telah terjadi pengurangan pembukaan wilayah
kerja dari yang biasanya dilakukan 2 periode menjadi 1 periode yang berdampak pada pendapatan bisnis perusahaan terutama pada
bisnis anak perusahaan Patra nusa Data dan Divisi gsC serta secara tidak langsung juga akan berpengaruh pada pendapatan Perseroan
pada tahun 2014.
Pada tahun 2013, Kementerian energi dan sumber Daya mineral esDm menargetkan untuk melelang 27 wilayah kerja minyak
dan gas bumi WK migas, 6 wilayah kerja shale gas dan 1 WK 10 WK CBm.
sementara itu pada tahun 2014, sKK migas telah menyetujui belanja modal atau capital expenditure perusahan migas sebesar UsD25,6
miliar. rinciannya, UsD14,9 miliar untuk wilayah kerja produksi, UsD3,8 miliar untuk wilayah kerja eksplorasi, UsD1,6 miliar untuk
administrasi, dan UsD5,4 miliar untuk pengembangan. Kenaikan anggaran ekplorasi sangat signiikan, 105 dibandingkan proyeksi
tahun 2013 yang hanya sebesar UsD1,9 miliar. sedangkan total investasi 2014 diperkirakan akan naik 33 dari proyeksi realisasi
investasi 2013 yang hanya UsD19,3 miliar. in addition to the two major strategies mentioned above, the
Company also determined a number of support strategies, including the improvement of operational quality with
the principles of operation excellence and Hse, corporate competency building through human resource development
and organizational development, business processes as well as strengthening the Company’s inancial capacity in order to
support the strategies on growth and the mastery of technology.
Marketing Aspect and Business Prospects
The number of oil and gas working areas in indonesia being offered each year has fallen since 2008 until today with
the result that interest in new oil and gas Ventures has also dropped. in 2013 alone, there was a decrease in the opening
of new working areas from what was usually done in 2 periods becoming only 1 period, which affected the company’s business
revenue, especially the business of the subsidiriaes Patra nusa Data and gsC Division, and it is liable to indirectly affect the
Company’s revenue in 2014.
in 2013, the ministry of energy and natural mineral resources set a target to auction off 27 oil and gas contract areas, 6 shale
gas working areas and 1 working area and 10 Coal Bed methane CBm working areas.
meanwhile, sKK migas has approved capital exependiture for oil and gas companies in 2014 to the sum of UsD25.6 billion.
This breaks down to UsD14.9 billion for production work areas, UsD3.8 billion for exploration work areas, UsD1.6 billion
for administration and UsD5.4 billion for development. The exploration budget has risen signiicantly, by 105 compared
to the projected igure in 2013 of only UsD1.9 billion. Total investment in 2014 is predicted to increase by 33 from the 2013
projected investment realization, which was only UsD19.3 billion.
Realisasi Investasi Hulu Migas Indonesia Upstream oil and gas investment realization
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Jasa Hulu Migas
Jasa Hulu migas merupakan bisnis inti dan tulang punggung operasi Perseroan yang terdiri dari dua divisi utama yang
bergerak masing-masing pada bidang jasa pemetaan data dengan seismic geoscience services, jasa pemboran drilling
services dan pendukung untuk pemeliharaan pengelolaan lapangan migas oilield services.
Divisi Drilling Oilield Services DOS
Divisi Dos terbentuk pada akhir tahun 2012 yang merupakan penggabungan dua divisi yaitu Divisi Drilling services dan Divisi
oilield services. Pengabungan dua bisnis besar tersebut adalah dalam rangka penyempurnaan strategi bisnis perusahaan.
Divisi Dos tahun 2013 merupakan kontributor utama bisnis Perseroan di mana mengalami pertumbuhan pendapatan yang
signiikan sebesar 34 menjadi sebesar rp1,6 triliun dengan peningkatan gross proit margin menjadi 20 yang didominasi
oleh proyek Well Testing, Snubbing, Drilling dan Reservoir Evaluation Services yang bersifat jangka panjang dengan klien
utamanya Total eP indonesie, Pertamina, ViCo dan Chevron.
Pada tahun 2013, Divisi Dos mengerjakan lebih dari 70 proyek dengan total nilai kontrak lebih dari UsD250 juta. Peningkatan
kinerja Divisi Dos tahun 2013 disebabkan oleh improvement dan upaya perbaikan di seluruh proses bisnis. Perbaikan
dimulai dari proses marketing untuk fokus pada klien besar dengan reputasi baik, selektif terhadap proposal proyek yang
bermarjin tinggi, penerapan mitigasi risiko low to medium risk, perbaikan project management dan monitoring yang
ketat terhadap aspek Hse.
seluruh proyek yang dilaksanakan Divisi Dos pada tahun 2013 didukung oleh peralatan kerja sebagai berikut:
Unit BisnisBusiness Unit KapasitasCapacity
Workover 11 active hydraulic rig
slickline unit 5 unit portable slickline
Work Barge 3 work barge
Production Testing Barge 3 production testing barge
lCT slickline Boat 1 lCT slickline Boat
mud logging 16 unit mud logging
Complete multi Purpose Barge with CTU, Pumping slickline 1 unit multi Purpose Barge
logging Truck 18 logging Truck
H2s 9 unit H2s
Cementing 3 unit Cementing
surface Testing 3 unit surface Testing
Drilling services - 4 unit DsT
- 5 unit Drillling rig - 1 unit lmP Drilling Fluid services
Tinjauan Kinerja Operasi
oPeraTional PerFormanCe reVieW
Oil and Gas Upstream Operation Services
oil and gas Upstream operation services are the core business and backbone of the Company’s operations, which consist of
two main divisions undertaking businesses in data mapping services and seismic geosciences services, drilling services and
support for the maintenance and management of oil and gas ileds oilield services.
Drilling Oilield Services DOS Division
The Dos Division, which was was formed at the end of 2012, is the uniication of two divisions, namely the Drilling services
Division and oilield services Division. The uniication of these two major businesses was undertaken to improve the Company’s
business strategies.
in 2013, the Dos Division was the main contributor to the Company’s business as its revenue increased signiicantly by
34 to rp1.6 trillion with the increase of its gross proit margin to 20, which was dominated by the long term projects of Well
Testing, snubbing, Drilling and reservoir evaluation services, whose main clients are Total eP indonesie, Pertamina, ViCo
and Chevron.
in 2013, the Dos Division completed more than 70 projects with a total contract value of more than UsD250 million. The
improved performance of the Dos Division in 2013 resulted from improvements and upgrades across all business processes.
improvements were made starting with marketing to focus on major clients with a good reputation, selecting project proposals
with high margins, applying risk mitigation low to medium risk, improving project management and closely monitoring all
aspects of Hse.
all the projects implemented by the Dos Division in 2013 were supported by the following work equipment:
Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis
melihat peluang pasar dan besarnya potensi yang dimiliki oleh Divisi Dos manajemen memandang untuk terus
mengembangkan bisnis-bisnis baru di Divisi Dos dan lebih fokus pada investasi untuk pengembangan bisnis ini.
selama tahun 2013 ini, Divisi Dos mendapatkan penghargaan Contract Procurement award 2013 rekanan Kinerja Terbaik
Kategori Usaha Besar Pengadaan Jasa dari Total eP indonesie. Divisi Dos juga memperoleh pengakuan gold award excellent
dari ViCo indonesia atas operasi kerja aman dan pencapaian 10 juta jam kerja tanpa DaFWC Day Away From Work Case.
selain itu divisi Dos juga memperoleh penghargaan dalam Hse Performance dari Chevron, Total eP indonesie, PT Pertamina eP
dan PHe onWJ. Hal tersebut menunjukkan pengakuan dari klien utama terhadap kualitas jasa yang diberikan Perseroan.
Divisi Geoscience Services GSC
selama tahun 2013, Divisi gsC mengerjakan 56 proyek dengan total nilai kontrak sekitar UsD192 juta terdiri dari Seismic Data
Acquisition Land 9 proyek, Seismic Data Acquisition TZ Marine 2 proyek, Seismic Data Processing 36 proyek, dan Non Seismic
Survey 9 proyek.
Kinerja Divisi gsC didominasi oleh proyek-proyek Geodata Acquisition Land gDl dari PT Pertamina eP antara lain rosela
Delima, Barbosela dan Karbela. Kendala utama yang dihadapi bisnis gDl adalah adanya gangguan kehumasan, pergeseran
tata waktu tender, banjir, cuaca, dan litologi batuan keras.
sedangkan Geodata Acquisition Transition Zone dan Marine gDm dikarenakan secara nature business yang mempunyai
risiko yang besar selama tahun 2013 manajemen memutuskan hanya memilih proyek yang secure dan menggunakan mekanisme
lag fee. Di samping itu terbatasnya pasar gDm yang ditawarkan pada tahun 2013, juga mempengaruhi performa gsC.
Kondisi di atas menyebabkan pencapaian divisi gsC menurun 47 terhadap tahun 2012. meskipun demikian, sepanjang
tahun 2013, gsC mendapatkan 5 penghargaan Excellent Safety Performance dari PT Pertamina eP terkait proyek seismik manduru
extension, Kenali asam, Tempino Deep, Blok almira-rosela- Delima, dan ogan dengan jumlah jam kerja 6.799.136 tanpa lTi.
Kapasitas alat dan produksi gsC pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Kapasitas Akuisisi Seismik seismic acquisition Capacity
Kapasitas Produksi
Capacity Production
8 crew land, 1 crew transition zone 1 crew marine
2D Data Collection Land tt 20.631
2D Data Collection TZ OCBC tt 64.157
3D Data Collection Land tt 54.085
2D Data Processing km 11.331
3D Data Processing kmsq 3.457
Recording Land tthari 134
looking at the market opportunities and the amount of potential by the Dos Division, the management has deemed it necessary
to continue developing new businesses in the Dos Division and to focus more on investment to develop this business.
During 2013, the Dos Division won the Contract Procurement award 2013 for Partner with Best Performance, in the Big
Business Procurement Category from Total eP indonesie. The Dos Division has also earned an excellent gold award from ViCo
indonesia for safe work operations and achieved 10 million work hours without DaFWC Day away From Work Case. Besides
those, the Dos Division was also presented with awards for Hse Performance from Chevron, Total eP indonesie, PT Pertamina
eP and PHe onWJ. This shows that the Company’s major clients acknowledge the quality of the services it provides.
Geoscience Services GSC Division
During 2013, the gsC Division undertook 56 projects with a total contract value of UsD192 million. They comprised of 9
seismic Data acquisition land projects, 2 TZ marine seismic Data acquisition projects, 36 seismic Data Processing projects,
and 9 non-seismic survey projects.
The performance of gsC Division was dominated by geodata acquisition land gDl projects from PT Pertamina eP, such as
rosela Delima, Barbosela and Karbela. The main obstacles faced by the gDl business were public relations issues, time shifts on
tenders, loods, bad weather, and hard rock lythology.
meanwhile, regarding the geodata acquisition Transition Zone and marine gDm business, which encountered major risks
throughout 2013, the management decided to select only secure projects that use a lag fee mechanism. in addition, the
limited gDm market that was offered in 2013 also affected gsC performance.
These conditions caused the achievement of the gsC division to fall by 47 compared with 2012. However, throughout 2013, gsC
obtained 5 excellent safety Performance awards from PT Pertamina eP for the seismic manduru extension, Kenali asam, Tempino Deep,
almira-rosela Delima Block, and ogan projects with total work hours of 6,799,136 without lost-Time injury lTi.
gsC’s equipment and production capacity and in 2013 is as follows:
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Jasa Penunjang Hulu Migas
Pada kelompok jasa penunjang hulu migas, Perseroan mengelola 4 anak Perusahaan, yaitu PT elnusa Fabrikasi Konstruksi eFK,
PT Patra nusa Data PnD, PT sigma Cipta Utama sCU, PT elnusa Trans samudra eTsa.
PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi EFK
anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penguliran, perdagangan pipa casing oCTg, fabrikasi serta proyek ePC. Pada
tahun 2013 mengalami penurunan produksi ulir dibandingkan tahun 2012, yaitu dari 41.178 mT menjadi 14.362 mT. Hal ini
dikarenakan dicabutnya lisensi aPi eFK pada tanggal 16 Juli 2013, sehingga tidak dapat melakukan aktivitas penguliran pipa yang
juga berpengaruh kepada aktivitas trading pipa yang dilakukan.
Dengan dicabutnya lisensi aPi, maka sejak agustus 2013 eFK tidak dapat melakukan aktivitasnya. rata-rata penguliran
sampai dengan Juli 2013 sebesar 1.134 mTbulan. Total Output unit bisnis Threading sampai dengan Desember 2013 mencapai
14.362 mT atau 48 dari target 30.000 mTtahun.
Kapasitas operasi eFK di tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Jenis PekerjaanType of Work Pencapaian achievement
Penguliran Pipa oCTg oCTg Pipe Threading
Kapasitas Capacity
30.000 mT actual:
-Thread only 14.362 mT
-Thread, Cpi Prot -
Pengembangan bisnis telah dan akan dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja Perseroan di masa yang akan datang.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan melalui pengembangan bisnis fabrikasi. Pengembangan ini dianggap
menjanjikan dengan memperhatikan peluang pasar yang cukup besar dari internal elnusa, tersedianya peluang pasar yang besar
di Batam dan singapura dan telah dimilikinya mesin-mesin produksi dan pengalaman melaksanakan pekerjaan fabrikasi.
selain itu juga akan dikembangkan bisnis penjualan peralatan pengeboran melalui penjajakan dan tindak lanjut beberapa
peluang kerjasama yang telah tersedia dengan beberapa pemasok dengan target eFK untuk menjadi agen tunggal dari
pemasok-pemasok tersebut di indonesia. aspek ini dianggap menjanjikan dengan memperhatikan aspek pasar dan terutama
peluang yang bisa dioptimalkan dari kegiatan operasional pihak- pihak berelasi Perusahaan.
PT Patra Nusa Data PND
anak perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa perolehan, pengolahan penyimpanan data eksplorasi migas ini, pada
tahun 2013 mengalami penurunan pendapatan pada produk lisensi data paket. Dari rencana pelaksanaan 2 kali hanya
terealisasi 1 kali pada akhir mei 2013.
Oil and Gas Upstream Support Services
in the oil and gas Upstream support services sector, the Company manages 4 subsidiaries, namely PT elnusa Fabrikasi
Konstruksi eFK, PT Patra nusa Data PnD, PT sigma Cipta Utama sCU, PT elnusa Trans samudra eTsa.
PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi EFK
This subsidiary runs pipe threading services, oCTg pipe casing trading, fabrication and ePC projects. in 2013, threading
production fell compared to 2012, namely from 41,178 mT to 14,362 mT. This was due to the revocation of eFK’s aPi license
on the 16th of July 2013, so that pipe threading could not be carried out which, in turn, affected its trading of pipes.
With the aPi license revoked, eFK was unable to carry out its activities from august 2013. The average amount of threading
through the end of July 2013 was 1,134 mTmonth. Total output of the Threading business unit through the end of December
2013 was 14,362 mT, or 48 short of its 30,000 mTyear target.
eFK’s operational capacity in 2013 is as follows:
Business development was and shall be implemented to improve the Company’s future performance. This is executed
in order to improve earnings through the expansion of the fabrication business. This development is promising, as there is
signiicant market opportunity from within elnusa, large market opportunities in Batam and singapore, along with an already
adequate number of production machines and experience in executing fabrication work.
also, the drilling equipment sales business will be expanded through exploration and follow-up of several cooperation
opportunities that are available with a number of supplierswith eFK’s target being to become the sole agent for these suppliers
in indonesia. This is very promising, considering the market aspects and especially the opportunities that can be optimized
from the operational activities of parties related to the Company.
PT Patra Nusa Data PND
This subsidiary runs acquisition services, and processing and storage services of oil and gas exploration data. in 2013, PnD’s
revenue decreased from package data license products. From an implementation plan of 2 times, it was only realized once in
may 2013.
Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis
Kedepannya, PnD masih tetap berfokus pada Pengelolaan Data dan informasi energi. Hal ini mempertimbangkan bahwa
pengalaman panjang PnD dalam bidang jasa manajemen data. selain itu dukungan faktor eksternal seperti indonesia termasuk
negara yang paling agresif dalam menawarkan Wilayah Kerja, memiliki prospek geologi yang menarik bagi investor dan
didukung oleh harga minyak yang cukup tinggi.
sepanjang tahun 2013, pencapaian kinerja operasi PnD secara singkat adalah sebagai berikut:
Jenis Pekerjaan
Type of Work
Pencapaian
achievement Data Collecting
seismic 2D Post stack line 32.896
seismic 2D Field Data line 9.158
seismic 3D area 37
Well 8.881
Data remastering seismic Vectorisasi sheet
52.953 master log well
1.892 ggr report
7.291 map sheet
37.033 Prospect evaluation Data enhancement
- Post stack km 716.906
- Pre stack km 113.881
- 3D km
2
1.365
PT Sigma Cipta Utama SCU
Bergerak dalam bidang jasa pengelolaan penyimpanan data migas, pembangunan sistem, teknologi informasi terpadu serta jasa
telekomunikasi, kinerja sCU selama tahun 2013 belum mengalami pertumbuhan yang signiikan jika dibandingkan dengan tahun
2012. Hal ini dikarenakan tingkat kompetisi yang tinggi. Untuk menghadapi tantangan pasar yang semakin kompetitif, pada tahun
2013, sCU terus mengupayakan aktivitas pemasaran dan pendukung operasionalnya, dengan berbagai upaya dalam mempertahankan dan
meningkatkan pelanggan, diantaranya dengan lebih mengintensifkan para Account Executive ae dalam memasarkan produk-produk
yang telah diimplementasikan pada proyek sebelumnya, seperti Core Information Services, Knowledge Management System
Kms, meskipun belum mendapatkan hasil sesuai dengan yang direncanakan dalam Business Plan di tahun 2013.
Kapasitas alat-alat produksi sCU di tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Jenis Pekerjaan Pencapaian
achievement Type of Work
Kapasitas PDM Physical Data Management luas
space Daya Tampung
Capacity Tape storage
414 m
2
223.560 reel Catrige room
427 m
2
384.300 Catridge Document storage
5.002 m
2
296.830 Box Core storage
2.964 m
2
173.280 Box general storage
1.945 m
2
4.310 m
3
Kapasitas DDM Digital Data Management Jumlah
Total scanner
5 unit units
Tape magnetic Drive 7 unit
units radio Telecom
412 unit units
aVTs 7 unit
units nDB
2 unit units
in the future, PnD will continue to focus on the management of energy Data and information. This takes into account PnD’s
extensive experience in data management services. moreover, there are external supporting factors in that indonesia is a
country that is the most aggressive in offering Working areas, has attractive geological prospects for investors, and its price of
oil is fairly high.
a brief overview of PnD’s operational performance achievements during 2013 is as follows:
PT Sigma Cipta Utama SCU
operating services in oil and gas data management and storage, system establishment, integrated information technology and
telecommunication services, sCU’s performance throughout 2013 did not experience signiicant growth if compared to
2012. This was because of a high level of competition. in order to face increasingly competitive market challenges, in 2013 sCU
continued to focus on its marketing and operational support activities with a variety of measures to retain and increase the
number of its customers, such as by intensifying its account executives ae in marketing products implemented in previous
projects, such as Core information services and Knowledge management system Kms, although the results have not yet
matched the igures established in its 2013 Business Plan.
sCU’s equipment production capacity in 2013 is as follows:
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Elnusa Trans Samudera ETSA
sebagai bentuk komitmen manajemen untuk menangkap peluang potensi pasar Marine Support yang cukup besar pada tanggal 8
november 2013 Perseroan mendirikan eTsa dengan kepemilikan oleh Perseroan sebanyak 90. eTsa bergerak di bidang jasa
marine support dan secara spesiik memberikan jasa pendukung operasional bagi kegiatan Perusahaan yang bergerak di bidang
energi lepas pantai dan juga di bidang minyak dan gas. Diharapkan eTsa dapat memberikan kontribusi pendapatan mulai tahun 2014.
Jasa Hilir Migas
Jasa Hilir migas pada tahun 2013 telah mampu memberikan kontribusi signiikan secara konsolidasi dan mendukung kinerja
anak perusahaan Perseroan. Jasa ini dikelola melalui anak perusahaan PT elnusa Petroin dan PT elnusa Patra ritel.
PT Elnusa Petroin EPN
ePn yang bergerak dalam bidang jasa penyimpanan, perdagangan, pendistribusian dan pemasaran produk minyak gas, pada tahun
2013 kinerjanya didominasi oleh bisnis transportasi yang tumbuh 44. Di sisi lain pada bisnis Trading BBm inmar dikarenakan
marjin yang sangat kecil dan risiko piutang tak tertagih yang cukup besar, manajemen memutuskan untuk mengurangi porsi
bisnis ini dan menerapkan proses selective customer yang ketat.
Kinerja operasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Jenis Pekerjaan Type of Work
Kapasitas Capacity
Transportasi BBM
Transportation oil Consumption
Kelola mobil tangki BBm Pso dengan Pola Cost Fee running Pso fuel tank vehicle using Cost Fee Pattern
125 unit units
Kelola mobil tangki BBm Pso dengan Pola All In running Pso fuel tank vehicle using all in Pattern
775 unit units
Kelola angkutan BBmK sistem tarif rp. KlKm
running fuel transportation vehicle based on tariff system rp. KlKm
7 unit units
menyewakan mobil tangki milik sendiri ke Pertamina sewa mobil tangki
renting its own fuel tank vehicle to Pertamina fuel tank vehicle rental service
46 unit mobil tangki BBm 46 fuel tank vehicle units
10 unit mobil tangki lPg 10 lPg tank vehicle units
Distribusi BBm subsidi ke aPms subsidized fuel distribution to aPms
Jumlah transportir: 97 Total transporting companies:97
Jumlah aPms: 157 Total aPms: 157
Pengelolaan angkutan sPBB Fuel transportation management
Jumlah transportir: 25 Total transporting companies: 25
Jumlah aPms: 25 Total aPms: 25
Depot storage
Kelola depo milik swasta dengan sistem Vendor Held Stock VHs manage the privately-owned depo under Vendor Held stock VHs
system Kelola VHs di depo: 5 klien
Handling marine using Franco Customer: 5 clients
Handling marine dengan sistem Franco management of private depot using Vendor Held stock VHs system
Pelanggan: 3 klien Customer: 3 clients
PT Elnusa Trans Samudera ETSA
as a form of the management’s commitment to capture the signiicant marine support market potential, on the 8th of
november 2013 the Company established eTsa with Company ownership of 90. eTsa runs marine support services and
speciically, it provides operational support services for the Company’s activities relating to offshore energy and also oil and
gas. eTsa is expected to start contributing to earnings in 2014.
Oil and Gas Downstream Operation Services
oil and gas Downstream operation services made a signiicant contribution in 2013 by consolidating and supporting the performance
of the Company’s subsidiaries. These services are managed through the subsidiaries PT elnusa Petroin and PT elnusa Patra ritel.
PT Elnusa Petroin EPN
ePn runs oil and gas storage, trade, distribution, and marketing services. in 2013, its performance was dominated by its
transportation business, which grew 44. on the other hand, due to the very small margins and the fairly high risk of bad
debts surrounding inmar fuel trading, the management decided to reduce the share of this business and implement a strict
customer selection process.
The operational performance that was delivered is as follows:
Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis
Jenis Pekerjaan Type of Work
Kapasitas Capacity
SPBU gas station
Jasa pengelolaan sPBU gas station management service
1 sPBU, 1 sPBe 1 gas station, 1 sPBe
Kelola sPBU milik sendiri managing its own gas station
1 sPBU 1 gas station
Trading specialty Chemical
Pelanggan: Pertamina grup dan swasta Customer: Pertamina group and Private
Commodity Chemical Pelanggan: PT elnusa Tbk dan swasta
Customer: PT elnusa Tbk and Private BBm industri
industrial fuel Pelanggan: industri pertambangan,
manufaktur dan marine Customer: mining, manufacturing and
marine industries
Dalam bisnis manajemen depot, ePn mengelola 8 depot yang tersebar di wilayah sumatera, Kalimantan, Bali dan sulawesi.
Di samping sebagai pengelola mobil tangki, ePn juga memiliki dan menyewakan 36 unit mobil tangki BBm dan 10 unit mobil
tangki lPg ke Pertamina.
Dalam rangka memberikan nilai tambah bagi Pertamina selaku customer, sejak tahun 2011 ePn mengupayakan implementasi
sistem informasi operasi Distribusi sioD serta implementasi dan integrasi lo loading order non isik atau anjungan Validasi
mandiri aVm dan Terminal Automation System Tas. Di mana pengaplikasiannya telah terealisasi 100 pada bulan Januari
2013. ePn akan melakukan pemasangan sistem tersebut pada lokasi kelola baru yang dimandatori oleh Pertamina.
Dalam bisnis trading BBm inmar, ePn saat ini bertindak sebagai agen khusus Pertamina untuk penjualan BBm keekonomian
bagi pasar industri dan ritel. selain dari Pertamina, ePn juga menggunakan sumber BBm dari kilang swasta. Pada tahun
2012, ePn memberlakukan program selective customer dan memfokuskan penjualannya kepada end-user dengan pola
pembayaran tunai. Di samping itu Perseroan terus melakukan perbaikan baik secara sistem maupun pola pembayaran yang
diterapkannya, antara lain dengan pemberlakuan plafon kredit serta perbaikan Term Of Payment ToP baik ke Pertamina
maupun ke customer lainnya.
PT Elnusa Patra Ritel EPR
saat ini ePr yang bergerak dalam bidang jasa distribusi bahan bakar pelumas tidak beroperasi secara operasional dan hanya
bertindak sebagai investment company pada eTsa. in its depot management business, ePn managed 8 depots
spread across sumatra, Kalimantan, Bali and sulawesi. Besides managing tank trucks, ePn also owned and leased 36 fuel tank
trucks and 10 lPg tank trucks to Pertamina.
in order to provide added value to Pertamina as a customer, since 2011 ePn has endeavored to implement an operations
Distribution information system sistem informasi operasi Distribusi – sioD together with implementing and integrating
non-physical los loading orders or automated Validation machines aVms and a Terminal automation system Tas. The
application of these systems was 100 realized in January 2013. ePn will install these systems in new management locations as
mandated by Pertamina.
in its inmar fuel trading business, ePn currently acts as Pertamina’s special agent for the sale of economy fuel for industrial and retail
markets. other than Pertamina, ePn also uses oil fuel sources from private reineries. in 2012, ePn imposed the customer
selection program and focused its sales on cash-payment end- users. in addition, the Company continued to improve both
its systems and payment patterns, such as by imposing credit ceilings and improving its Terms of Payment ToP, both to
Pertamina and other customers.
PT Elnusa Patra Ritel EPR
Currently, ePr, which runs fuel and lubricant distribution services, is not operating and only acts as an investment company for
eTsa.
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Aksi Korporasi
CorPoraTe aCTion
in 2013, the Company completed a number of important corporate actions as part of its strategy to encourage growth
in the upstream oil and gas business, and to develop businesses with better synergy and integration with the main business.
This year, the Company released 40.0 of its share ownership in PT Patra Telekomunikasi indonesia Patrakom to PT Telekomunikasi
indonesia Tbk TelKom on the 25th of september 2013. on the other hand, the Company added to one of its business portfolios
by establishing PT elnusa Trans samudera eTsa on the 8th of november 2013. This subsidiary, whose share ownership by
the Company is 90.0, runs marine support services, namely operational support services for offshore energy business,
including oil and gas companies.
other than these corporate actions, the Company expanded its business this year from the previous “oil and gas services
company” to an “energy services company”. at a fundamental level, the Company also continued to internalize its Corporate
Culture and strengthen competencies to support the acceleration of this business expansion. These changes are illustrated in the
change of the Company’s logo from the previous “sea horse” to “circular energy”.
Pada tahun 2013, Perseroan menuntaskan sejumlah aksi korporasi penting yang merupakan bagian strategi untuk
mendorong pertumbuhan bisnis jasa hulu migas serta pengembangan bisnis yang lebih bersinergi dan terintegrasi
dengan bisnis utama.
Perseroan pada tahun ini melepas 40,0 kepemilikan sahamnya di PT Patra Telekomunikasi indonesia Patrakom kepada
PT Telekomunikasi indonesia Tbk TelKom pada 25 september 2013. Di sisi lain, Perseroan menambah satu portofolio bisnisnya
melalui pendirian PT elnusa Trans samudera eTsa pada tanggal 8 november 2013. anak perusahaan yang sahamnya dimiliki
Perseroan sebesar 90,0 itu bergerak di bidang jasa marine support, yaitu berupa jasa pendukung operasional bagi kegiatan
bisnis energi lepas pantai, termasuk perusahaan minyak dan gas.
selain aksi korporasi tersebut, pada tahun ini Perseroan juga melakukan ekspansi bisnis dari sebelumnya perusahaan di
bidang jasa migas menjadi perusahaan jasa energi. secara fundamental, Perseroan juga terus melakukan internalisasi
Corporate Culture serta penguatan kompetensi untuk mendukung akselerasi ekspansi bisnis tersebut. Perubahan-
perubahan tersebut ditandai dengan perubahan logo perusahaan dari sebelumnya kuda laut menjadi circular energy.
Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis
Penerapan Kesehatan, Keselamatan, Kerja, dan Lindung Lingkungan K3LL
imPlemenTaTion oF oCCUPaTional HealTH, saFeTy, anD enVironmenTal ProTeCTion Hse
Kebijakan Perseroan terkait penerapan Kesehatan, Keselamatan, Kerja dan lindung lingkungan K3ll terkait erat dengan
aspek-aspek budaya ‘Hse is My Culture’. Karenanya Perseroan menekankan agar setiap aktivitas pekerjaan selalu mengacu pada
prinsip-prinsip Health, Safety and Envinronment Hse yang tidak hanya wujud dari komitmen Perseroan tapi juga berperan penting
dalam menentukan serta menjamin kualitas aktivitas kerja.
Untuk menjamin efektivitas penerapannya, Perseroan senantiasa melakukan edukasi maupun sosialisasi budaya ‘Hse is My
Culture’ kepada seluruh pemangku kepentingan sehingga target perusahaan untuk mencapai Operation Excellence dengan
‘zero accident, zero damage, dan no harm to environment’ dapat terealisasi. Perseroan juga membentuk Komite Hse yang
beranggotakan 18 orang. selama tahun 2013, Komite ini telah melaksanakan 11 kali rapat untuk membahas performa penerapan
Hse di lingkungan Perseroan dan upaya-upaya peningkatannya.
Berikut ini implementasi program Hse di lingkungan korporat dan operasional:
Strategi
strategy
Sistem
system
Praktik HSE
Hse Penerapan Hse
di korporat implementation
Hse in corporate
- Penetapan sasaran dan
target korporat Hse tahunan
setting corporate objective and annual Hse target
- Program Hse jangka pajang
long term Hse program -
Penyusunan matriks pelatihan Hse
Determining Hse training matrix
- Penetapan regulasi dan kebijakan Hse
serta document policy, manual, guidance,
standar umum dan Csms
establishment of Hse regulation and policy
and document policy, manual, guidance,
general standards and Csms
- audit Hse - Hse is My Culture
- Kampanye Hse Hse Campaign
- membangun Crisis Management Center
establishing Crisis management Center
- impelementasi Hse di anak perusahaan
Hse implementation in subsidiary
Penerapan Hse di operasional
implementation Hse in
operational -
Penerapan sasaran dan target tahunan dari masing-
masing divisi implementation of
corporate objective and annual target or each
division
- Program kerja tahunan
divisi Division annual work
program -
Penerapan program pelatihan Hse
Hse training program implementation
- Penerapan QHse ms
elnusa korporat implementation of
corporate QHse ms elnusa
- mengembangkan
QHsems level 3 standar operasi Hse
Developing QHsems level 3 Hse operation
standard -
Penyusunan perencanaan Hse
Formulation of Hse design
- Penerapan rencana Hse
implementation of Hse program
- Penerapan Crisis management
Center Crisis management Center
implementation -
Kampanye Hse Hse Campaign
- Pelatihan Hse
Hse Training -
Hse is my Culture -
impelementasi rencana Hse Hse Program implementatio
n The Company’s policies relating to the application of occupational
Health, safety, and environmental Protection Hse are strongly related to aspects of the ‘Hse is my Culture’ethos. Therefore,
the Company emphasizes the referring of all work activities to the principles of occupational Health, safety and environmental
Hse, which are not only realization form of the Company’s commitment but also plays an important role in maintaining the
quality of work.
To ensure the effectiveness of its application, the Company constantly educates and familiarizes all stakeholders on the
ethos ‘Hse is my Culture’ ethos in order to realize the Company’s target to achieve operation excellence with ‘zero accidents, zero
damage, and no harm to the environment’. The Company has also established an Hse Committee, which has 18 members.
in 2013, this Committee held 11 meetings to discuss the performance of the implementation of Hse as well as efforts to
improve it.
The following is the Hse program implementation at corporate and operational sites:
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
sepanjang 2013 telah tercapai 14.688.792 jam kerja tanpa adanya kecelakaan yang berakibat fatal dan tidak adanya rate
kecelakaan yang menyebabkan hilangnya hari kerja lTiFr. Jika digambarkan dalam piramida kinerja Hse, maka kinerja Hse
Perseroan 2013 adalah sebagai berikut:
The Company’s commitment to implement Hse throughout 2013 was achieved through the following series of activities:
Throughout 2013, 14,688,792 work hours were recorded without fatal accidents and without accidents that caused lost-
time incident frequency rates lTiFr. When described using an Hse performance pyramid, the Company’s Hse performance in
2013 was as follows:
Komitmen Perseroan untuk menerapkan Hse selama tahun 2013 diwujudkan melalui serangkain kegiatan berikut ini:
Program Kerja Work Program
Deskripsi Program Program Description
Pemberian skema reward and punishment
Provision of reward and Punishment scheme
skema sanksi dan penghargaan Hse diluncurkan pada tanggal 23 Januari 2013 berdasarkan sK Direktur Utama no. 026enKPTs000D2012. sK tersebut mengatur sanksi yang diberikan terhadap
pelanggaran atas suatu kejadian atau kecelakaan yang mengakibatkan fatality, Loss Time Incident lTi dan kerugian inansial lainnya serta penetapan penghargaanapresiasi Hse. Komite Hse dalam
hal ini berperan untuk melakukan kajian, kesimpulan serta memberikan rekomendasi bentuk sanksi maupun penghargaan atas kinerja Hse kepada Direksi.
Hse reward and punishment scheme was launched on 23
rd
January 2013 according to the resolution of the President Director no. 026enKPTs000D2012. The resolution regulates the sanctions
imposed for a violation of a regulation or accident that causes a fatality, loss Time incident lTi and other inancial losses, and regulates Hse awardsappreciation. in this case, the Hse Committee
reviews, concludes and recommends sanctions and awards for Hse performance to the Board of Directors.
survei Budaya Hse Hse Cultural survey
Dalam rangka menuju Hse kelas dunia dan memastikan efektivitas penerapan budaya Hse di lingkungan perusahaan, Perseroan menyelenggarakan survei Budaya Hse elnusa 2013 yang dimulai
pada pertengahan mei 2013 hingga Juni 2013. survei ini menunjukkan bahwa tingkat penerapan budaya Hse di perusahaan berada pada level dependent calculative yang berarti masih dibutuhkannya
pengawasan yang ketat dalam penerapannya. Terkait hal itu, manajemen pada tanggal 27 oktober 2013 menandatangani komitmen untuk menerapkan program ‘Hse is My Culture’ untuk menuju
budaya Hse elnusa independen pada tahun 2014.
in order to achieve world-class Hse and to ensure the effectiveness of the implementation of Hse culture within the Company, the Company holds the elnusa Hse Culture survey 2013 starting in
mid-may 2013 to June 2013. This survey shows that the level of cultural implementation level of Hse culture at the Company is in the dependent calculative level, which means strict monitoring
of implementation is required. in relation with this issue, on 27
th
october 2013, the management signed the commitment to implement the ‘Hse is my Culture’ program towards an independent
elnusa Hse culture in 2014.
Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis
Program Kerja Work Program
Deskripsi Program Program Description
Penandatanganan moU elnusa dengan rs.
Pertamedika
signing of moU between elnusa and Pertamedika
Hospital Perseroan pada tanggal 15 april 2013 menandatangani nota Kesepahaman dengan PT Pertamina
Bina medika dalam rangka memperoleh Pelayanan evaluasi medis medevac. layanan ini diperlukan untuk mencegah kematian maupun kecacatan lebih lanjut pada situasi pra rumah sakit. Kerja sama
ini akan mempercepat jalur birokrasi sekaligus penanganan terhadap korban kecelakaan.
on 15
th
april 2013, the Company signed a memorandum of Understanding with PT Pertamina Bina medika in order to obtain a medical evaluation medevac service. This service is required to prevent
death or further disabilities in pre-hospitalization situations. such cooperation would accelerate the bureaucratic route as well as the handling of accident victims.
optimalisasi dokter perusahaan
optimizing of the Company’s Doctors
sejak maret 2013, Perseroan meningkatkan fungsi dokter yang ada di klinik perusahaan melalui program optimalisasi Dokter Perusahaan. Tujuan program ini adalah untuk mengarahkan fungsi
dokter yang sebelumnya lebih bersifat kuratif, untuk juga meliputi tindakan preventif, promotif dan edukatif. Program kerja yang sejalan dengan hal itu adalah pelaksanaan analisa mCU karyawan,
program pelatihan irst aid, dan seminar atau konsultasi kesehatan.
since march 2013, the Company has improved the function of the doctors at the Company’s clinics through the Company Doctor optimizing program. The purpose of this program is to direct the
function of the doctors, which was more curative in the past, to include preventive, promotive and educative actions as well. The work programs in line with this purpose are the mCU analysis of
employees, irst aid training program, and health seminars or consultations.
Toolbox meeting di graha elnusa
Toolbox meeting at graha elnusa
Toolbox meeting merupakan kegiatan rutin yang wajib dilaksanakan setiap hari oleh pekerja lapangan sebelum melaksanakan pekerjaan. Di tahun 2013, toolbox meeting juga telah dilaksanakan oleh
karyawan di kantor pusat.
Toolbox meetings are a daily routine of ield workers before executing their work. in 2013, toolbox meetings were also held by employees in the Head ofice.
QHse Focus Perseroan menerbitkan majalah bernama ‘QHse Focus’ sebagai media komunikasi, kampanye dan
sumber pengetahuan dalam upaya meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya pemahaman dan penerapan aspek Quality, Health, Safety and Environment QHse di lingkungan perusahaan.
majalah terbit pertama kali pada Juni 2013.
The Company publishes the magazine ‘QHse Focus’ as a medium of communication, campaign and knowledge in order to improve awareness of the importance of understanding and implementing
Quality, Health, safety and environment QHse within the Company. The magazine was irst published in June 2013.
QHse Award Tahun 2013, Perseroan kembali memberikan penghargaan Hse Award bagi pekerja maupun Divisi
operasi yang menunjukkan kinerja Hse yang positif. Penghargaan kali ini diserahkan bersamaan dengan Quality Performance Award dengan cakupan yang diperluas ke Divisi shared service dan
anak-anak perusahaan. Perseroan juga pada tahun ini akan mencari The Most Contributor Innovator.
in 2013, the Company again granted Hse awards for workers and operational Divisions who show a positive Hse performance. The award this time was awarded alongside the Quality Performance
award, with the scope expanded to include the shared service Division and the subsidiaries. This year, the Company also seeks The most Contributing innovator.
Management Walk Through mWT
Program ini merupakan bentuk komitmen dan kepedulian manajemen kepada para pekerja di lapangan untuk menciptakan kenyamanan dan keselamatan bagi mereka. ini merupakan bagian
program yang dijalankan oleh Direksi dan manajemen, berupa kunjungan ke lapangan site berdasarkan jadwal yang telah disusun Divisi QHse. selama tahun 2013, program mWT terlaksana
sebanyak 40 kali, yang terdiri dari 11 kali oleh Direksi dan 29 kali oleh manajemen.
This program is a form of the management’s commitment and caring for ield workers by creating work comfort and safety for these workers. it is part of the program implemented by the Board
of Directors and the management, i.e. ieldsite visits according to the schedule made by the QHse Division. in 2013, the mWT program was executed 40 times 11 times by the Board of Directors and
29 times by the management.
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Program Kerja Work Program
Deskripsi Program Program Description
Kampanye Hse Hse Campaign
Program ini ditujukan untuk mensosialisasikan aspek-aspek Hse dan budaya ‘Hse is My Culture’ dalam setiap aktivitas kerja. Kegiatan dalam kampanye Hse terdiri dari pemasangan poster, lealet,
spanduk, stiker, banner, papan info dan Hse sign board lainnya serta sms alert, Hse alert di setiap PC karyawan dan TV media dan majalah QHse Focus.
This program is intended to socialize Hse aspects and “Hse is my Culture’ in every work activity. Hse campaign activity consists of posting of posters, lealet, lags, stickers, banner, info boards and
other Hse sign as well as sms alert, Hse alert on every employee PC and TV media and QHse Focus magazine.
Pelaksanaan Csms Contractor Safety
Management System
Csms Contractor safety management system
implementation Pelaksanaan Csms ditingkatkan melalui coaching dan clinic serta penilaian dokumen Csms kepada
mitra kerja yang tercatat dalam aVl Approved Vendor List, terutama mitra kerja untuk Labour Supply, Forwarding dan Ti yang memiliki High-Risk Level.
Csms implementation is improved through coaching, clinic and assessment of Csms documents to work partners listed in the aVl approved Vendor list, especially for work partners in labour supply,
Forwarding and iT with High-risk level.
Peningkatan standar Hse di graha elnusa
improvement of Hse standards at graha elnusa
Divisi QHse bekerja sama dengan manajemen gedung graha elnusa meningkatkan standar Hse, terutama terkait ketersediaan sarana dan prasarana keselamatan aPar, P3K, Smoke Hood,
Tim Tanggap Darurat, dan lain-lain serta penyempurnaan sistem akses masuk personil untuk meningkatkan keamanan.
The QHse Division in cooperation with the management of graha elnusa Building improve Hse standards, especially those relating to the availability of safety equipments and facilities aPar, P3K,
smoke Hood, emergency response Team, etc. and the improvement of the personnel entry access system to improve security.
Peningkatan kenyamanan lingkungan
environmental comfort improvement
Dalam rangka program ‘No Smoking Day’ pada tanggal 30 mei 2012, dilakukan pemisahan antara area tidak merokok dan area merokok di kantin.
in the ‘no smoking Day’ program on 30
th
may 2012, the smoking area and non-smoking area at the canteen were separated.
Peningkatan kompetensi personil
Personnel competence improvement
Divisi QHse bersama fungsi ePs berupaya meningkatkan pengetahuan dan kompetensi melalui pelatihan Basic Safety Training BsT yang terdiri dari Hse Awareness, Basic Fire Fighting dan Basic
First Aid-CPr. Pelatihan diselenggarakan internal maupun eksternal disertai pembuatan modul- modul dalam bentuk format video. saat ini sudah ada 30 video modul pelatihan.
The QHse Division and the ePs function attempt to improve knowledge and competence through Basic safety Training BsT, comprising of Hse awareness, Basic Fire Fighting and Basic First aid-
CPr. The training was executed internally and externally, including the creation of modules in video format. There are currently 30 training module videos.
Program Parenting atau pembinaan Hse terhadap
anak perusahaan
Parenting Program or Hse guidance for subsidiaries
Program pembinaan terkait implementasi standar Hse – Bisnis elnusa pada unit bisnis di beberapa anak perusahaan dengan potensi risiko kecelakaan tinggi. selama tahun 2013, telah dilakukan 6 kali
rapat kerja untuk mengkaji program yang sudah berjalan dengan keterlibatan fungsi Hse dengan para Direksi dari masing-masing anak perusahaan.
guidance program relating to the implementation of elnusa Hse-Business standards in the business unit of several subsidiaries with high accident risk potential. in 2013, 6 work meetings were held to
review ongoing programs with the involvement of the Hse function with the Board of Directors of each subsidiary.
Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis
Prestasi Kinerja HSE pada tahun 2013
Pencapaian 14.688.792 man hours exposure without fatality and Loss Time Incident lTi atau zero. Target pencapaian lTi
pada tahun 2013 ditetapkan 1,45. Berdasarkan angka statistik yang merupakan indikator reaktif lagging, kinerja Hse dicapai
dengan TriF 0,34 dari target yang ditetapkan sebesar 1,45 sementara untuk kecelakaan terparah terjadi 1 Restricted
Work Case rWC. Penghargaan-penghargaan yang diperoleh Perseroan secara lengkap dapat dilihat pada halaman 19 - 23
laporan Tahunan ini.
Teknologi Informasi
Perseroan menyadari bahwa untuk menjadi perusahaan yang berkelas dunia, sistem Teknologi informasi Ti merupakan bagian
yang integral dari Perseroan. Untuk mengelola semua hal yang berkaitan dengan Ti Perseroan, Departement of information
system Procedure memiliki fungsi untuk menyediakan akses aplikasi-aplikasi secara berkelanjutan bagi seluruh
Divisi, di antaranya adalah aplikasi saP erP yang merupakan sistem terintegrasi yang mencakup proses bisnis di keuangan,
pengelolaan inventory, proses pengadaan, proses maintenance, dan pengelolaan proyek. aplikasi utama lainnya adalah aplikasi
e-procurement dan e-auction yang khusus digunakan untuk memfasilitasi proses pengadaan, Hris untuk pengelolaan sDm,
dan e-Ofice untuk digitalisasi beberapa proses permintaan dari karyawan.
Untuk ke depannya, Perseroan akan terus melakukan peningkatan dalam pengaplikasian Ti dalam mendukung
kegiatan Perseroan, antara lain penggunaan teknologi terbaru, terutama saP erP yang akan di-upgrade ke versi yang lebih
baru dan implementasi saP Human Capital Management untuk mendukung pengelolaan sumber Daya manusia.
aplikasi lain yang juga akan terus dikembangkan diantaranya yang akan menjadi prioritas adalah aplikasi untuk memonitor
perkembangan dari proyek. selain itu, infrastruktur jaringan komunikasi data ke kantor cabang dan ke lapangan operasi juga
akan ditingkatkan, agar pendayagunaan aplikasi yang ada dapat ditingkatkan sampai ke kantor cabang dan lapangan operasi.
HSE Performance Achievements in 2013
The Company achieved 14,688,792 man-hours without fatalities or lost-Time incidents lTis, in other words zero. The
lTi achievement target in 2013 was set at 1.45. according to the statistics that are reactive indicators lagging, Hse performance
achieved a TriF rate of 0.34 of the stipulated target of 1.45, while the worst accident that occurred was 1 restricted Work
Case rWC. The complete list of awards obtained by the Company can be seen on pages 19 - 23 of this annual report.
Information Technology
The Company is aware that in order to become a world-class company, an information Technology iT system is an integral
part of the Company. in order to manage everything related to the Company’s iT, the Department of information systems
Procedures is tasked with providing sustainable access to applications for all Divisions, including the saP erP application,
which is an integrated system that includes business processes in inance, inventory management, procurement, maintenance,
and project management. other primary applications are the e-procurement and e-auction applications that are speciically
used to facilitate procurement processes, an Hris application for Hr management, and an e-ofice application for digitizing
various employee requests.
in the future, the Company will continue to improve the application of iT to support the Company’s activities, by among
other things using the latest technology, especially the saP erP, which will be upgraded to the latest version, and the
implementation of saP Human Capital management to support the management of Human resources. other applications
that will also continue to be developed will include a priority application to monitor the progress of projects. in addition, the
infrastructure network for data communication to branch ofices and operational sites will also be improved, so that the utilization
of existing applications can be increased to branch ofices and operational sites.
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Tinjauan Kinerja Keuangan
FinanCial PerFormanCe reVieW
Pencapaian kinerja Perseroan di atas merupakan kelanjutan dari program turnaround yang dilakukan secara konsisten,
terstruktur dan mengedepankan komitmen implementasi new culture dan human capital yang telah memberikan hasil nyata
berupa peningkatan value elnusa, yang terwujud dari real cash low yang dihasilkan, akumulasi saldo kas, eisiensi beban pokok
pendapatan, peningkatan proitabilitas dan peningkatan harga saham.
langkah yang ditempuh manajemen dalam merealisasikan komitmen dan strategi di tahun 2013 diantaranya:
- agresif untuk fokus pada bisnis inti yang memiliki potensi terbaik dan memberikan marjin lebih tinggi guna menopang
proitabilitas Perseroan. Di samping itu, secara bertahap memutuskan untuk selektif mengurangi porsi bisnis bermarjin
rendah serta melakukan divestasi anak usaha atau aset perusahaan yang tidak memberikan nilai tambah, sehingga
elnusa dapat lebih fokus kepada area bisnis terbaiknya.
- strategi fokus kepada bisnis inti tersebut terwujud dalam kinerja bisnis Drilling Oilield Services Dos yang tumbuh
34 pada tahun 2013. Pertumbuhan Dos dalam 3 tahun terakhir mencapai hampir dua kali lipat dan diperkirakan
tumbuh 100 dalam 3 tahun ke depan. marjin laba bruto Dos juga meningkat signiikan dari 12 pada tahun 2012
menjadi 20 pada akhir tahun 2013. The Company’s performance achievements referred to above
were a continuation of a turnaround program, which was implemented in a consistent and structured way and put
forward a commitment to implement a new culture and human capital that have already provided tangible results in the form
of increasing elnusa’s value, as manifested in real cash low generated, accumulated cash balance, eficiency regarding the
cost of revenue, increased proitability and an increase in the share price.
The steps taken by the management to realize its commitment and strategies in 2013 shall included:
- aggresive focus on core business that had the best potential
and offered a higher margin in order to sustain the Company’s proitability. in addition, it gradually decided to selectively
reduce its share of low-margin businesses and divested subsidiaries or company asstes that no longer provided added
value, allowing elnusa to focus more on its best business areas.
- This strategy to focus on its core business materialized in the
business performance of Drilling oilield services Dos, which grew 33 in 2013. Dos growth in the last 3 years has
almost doubled and is predicted to grow by a further 100 in the next 3 years. The gross proit margin of Dos also rose
signiicantly from 12 in 2012 to 20 by the end of 2013.
Elnusa menutup tahun 2013 dengan perolehan laba bersih sebesar Rp238 miliar dan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi CFO sebesar Rp754 miliar atau
meningkat signiikan masing-masing sebesar 86 dan 40 walaupun pendapatan mengalami penurunan sebesar 14. Pendapatan Perseroan hanya mencapai 78 dari
target awal tahun, namun di lain pihak Perseroan mampu melampaui target perolehan laba bersih hingga 172. Di samping itu, posisi keuangan Perseroan lebih sehat
dengan rasio kewajiban terhadap modal DER sebesar 0,9 dan rasio lancar sebesar 1,6 sehingga menempatkan Perseroan pada posisi yang siap untuk melakukan ekspansi
dan pertumbuhan ke depan.
Elnusa closed 2013 with net proits of Rp238 billion and net cash low earned from operational activities CFO of Rp754 billion, a signiicant respective increase of 86 and 40, although
revenue decreased by 14. The Company’s revenue only reached 78 of the target set at the start of the year, but on the other hand, the Company managed to surpass its net proit target
by 172. In addition, the Company’s inancial position was healthier with a debt-to-equity ratio DER of 0.9 and a current ratio of 1.6, positioning the Company for future expansion and growth.
Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis
- Perbaikan kualitas pendapatan serta fokus kepada bisnis dengan marjin tinggi menjadi perhatian utama tahun ini. Hal
tersebut tercermin pada proitabilitas Perseroan yang semakin membaik seperti marjin laba bruto yang meningkat dari 12
menjadi 16 dan marjin laba bersih yang juga meningkat dari 3 menjadi 6.
- Program selective customer yang lebih ketat untuk menjamin
kepastian cash to cash cycle dan menghindari risiko tidak tertagihnya piutang. Program tersebut berdampak pada
peningkatan posisi kas sebesar 42 menjadi rp1,3 triliun dan arus kas dari aktivitas operasi yang meningkat 40 menjadi
rp754 miliar pada tahun 2013.
- Perbaikan struktur pendanaan melalui pengelolaan pinjaman
untuk menghasilkan komposisi pendanaan yang optimal guna memberikan keleluasaan dan suku bunga yang kompetitif.
selain itu, membaiknya kinerja keuangan dan posisi kas perusahaan juga tercermin dari pembayaran angsuran
pinjaman yang tepat waktu dan pelunasan pinjaman untuk Kredit modal Kerja KmK sehingga pinjaman bank turun
dari rp965 miliar menjadi rp764 miliar. Penurunan jumlah pinjaman ini menyebabkan beban keuangan mengalami
penurunan sebesar 39 dari rp88 miliar menjadi rp54 miliar.
- Penerapan manajemen pengelolaan proyek dan perbaikan proses bisnis yang tidak eisien telah berhasil menurunkan
persentase beban pokok pendapatan terhadap pendapatan sebesar 5, dari 89 pada tahun 2012 menjadi 84 pada
tahun 2013.
- Pemetaan kembali terhadap bisnis model yang dilakukan Perseroan, diantaranya dengan meninjau kembali bisnis
yang tidak sesuai dengan arahan strategis jangka panjang Perusahaan yaitu low to medium risk. salah satu arahan
strategis ini adalah proses likuidasi kerjasama bisnis marine seismic yang dibentuk pada tahun 2011 dengan
CggVeritas singapore karena memiliki risiko bisnis dan ketidakpastian yang tinggi.
- Divestasi kepemilikan saham Perseroan pada perusahaan ailiasi yang tidak sesuai dengan core business. Perseroan
telah melakukan penjualan atas kepemilikan saham sejumlah 40 di Patrakom namun transaksi ini tidak berpengaruh
signiikan terhadap laba rugi perusahaan. - The improvement of revenue quality as well as the focus on
high-margin businesses was the main concern this year. This is relected in the improved proitability of the Company as its
gross proit margin increased from 12 to 16 and its net proit margin also increased from 3 to 6.
- The tighter selective customer program was implemented in order to ensure the certainty of cash to cash cycles and
to avoid the risk of uncollectible receivables. The program improved the Company’s cash position by 42 to rp1.3
trillion and cash low from operational activities increased 40 to rp754 billion in 2013.
- improvements to inancing structures were achieved through loan management to produce an optimal inancing
composition to provide more lexibility and competitive rates. additionally, improving the Company’s inancial performance
and cash position is also relected by its success in paying loan installments on time and paying off loans for a Working
Capital loan WCl, so that bank loans went down from rp965 billion to rp764 billion. Financial expenses also
decreased by 39 from rp88 billion to rp54 billion.
- The management’s application of project management and improvements to ineficient business processes successfully
reduced the cost of revenue percentage to revenue by 5, from 89 in 2012 to 84 in 2013.
- remapping the Company’s business model by among other things, reviewing businesses that did not conform to the
Company’s long-term strategic direction, namely low to medium risk. one of these strategic directions was the process
of liquidating the marine seismic business collaboration formed 2011 with CggVeritas singapore, as it carried both
high business risk and high uncertainity.
- Divestment of the Company’s shares in afiliates that were not in line with its core business. The Company sold 40
of its shares in Patrakom; however, the transaction has not signiicantly affected the company’s proit and loss.
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Ringkasan Kinerja Laba Rugi
Dalam Jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
2013 2012
Pertumbuhan
growth
in million rupiah, unless otherwise stated
Pendapatan 4.111.973
4.777.083 13,9
revenue Beban Pokok Pendapatan
3.465.322 4.225.983
18,0 Cost of revenue
laba Bruto 646.651
551.100 17,3
gross Proit Beban Usaha
353.582 299.029
18,2 operating Cost
eBiTDa 598.664
605.096 1,1
eBiTDa Penghasilan Bunga
20.168 11.094
81,8 interest income
Pendapatan lain-lain Bersih 76.803
60.371 27,2
other income - net Beban Keuangan
53.932 88.171
38,8 Finance Cost
Bagian atas laba rugi Bersih entitas asosiasi dan
Pengendalian Bersama entitas 1.092
24.294 104,5
share of net income loss of associates and
Jointly Controlled entity laba sebelum Pajak Penghasilan
337.200 211.071
59,8 Proit Before income Tax
Beban Pajak Penghasilan 94.595
75.474 25,3
income Tax expenses laba yang Diatribusikan kepada
Kepentingan non-Pengendali 4.545
7.677 40,8
Proit attributable to minority interests
laba yang Diatribusikan kepada Pemilik entitas induk
238.060 127.920
86,1 Proit attributable to
owners of the Parent marjin laba Bruto
15,7 11,5
36,3 gross Proit margin
marjin eBiTDa 14,6
12,7 14,9
eBiTDa margin marjin laba Bersih
5,8 2,7
116,2 net income margin
eBiTDa Perseroan dalam laporan ini dihitung dengan menambahkan laba usaha dengan beban keuangan, amortisasi dan depresiasi baik yang dicatat dalam beban pokok pendapatan maupun dalam beban usaha Perseroan untuk tahun yang bersangkutan.
eBiTDa of the Company in this report is calculated by adding the operating proits of the Company to inance cost amortization and depreciation, which are recorded both in cost of revenue and in operating expenses of the Company for the relevant year.
Perhitiungan marjin laba bersih yang tercantum dalam laporan ini menggunakan laba rugi yang didistribusikan kepada Pemilik entitas induk. net Proit loss presented in this statement is Proit loss distributed to the owners of the parent.
Pendapatan
2013 2012
Pertumbuhan
growth Jasa Hulu migas Terintegrasi
integrated Upstream oil and gas services 2.543.050
2.978.446 14,6
Jasa Hilir migas Downstream oil and gas services
1.327.040 1.465.930
9,5 Jasa Penunjang Hulu migas
supporting Upstream oil and gas services 241.883
332.707 27,3
Jumlah Pendapatan Total revenue
4.111.973 4.777.083
13,9 Beban Pokok Pendapatan
Cost of revenue 3.465.322
4.225.983 18,0
sebagian besar pendapatan Perseroan berasal dari jasa hulu migas terintegrasi sebesar 62 dan jasa hilir migas sebesar 32
dan sisanya berasal dari jasa penunjang hulu migas. Perolehan pendapatan ini terutama berasal dari Pertamina grup, Total eP
indonesie, ViCo indonesia dan Chevron.
Revenue
Proit Loss Performance in Brief
most of the Company’s revenue, namely 62, comes from integrated upstream gas services, while 32 comes from
downstream oil and gas services and the remainder is generated from upstream oil and gas support services. This revenue
is primarily obtained from the Pertamina group, Total eP indonesie, ViCo indonesia and Chevron.
Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis
Perseroan mengalami penurunan pendapatan pada tahun 2013 sebesar rp435 miliar atau 15 dari tahun 2012. Penurunan
pendapatan terbesar terjadi pada segmen bisnis jasa hulu migas karena beberapa kendala pada bisnis seismik dan juga
merupakan dampak dari strategi Perseroan untuk mengurangi porsi bisnis bermarjin rendah, berisiko tinggi serta program
selective customer. Penurunan pendapatan terbesar terjadi pada bisnis Seismic Transition Zone Marine sebesar rp818 miliar
atau 76 dari tahun 2012, di mana bisnis ini memiliki proile high risk. sementara itu bisnis seismik Land juga mengalami
penurunan pendapatan sebesar rp63 miliar atau 9 dari tahun 2012 dikarenakan gangguan kehumasan, pergeseran
tata waktu tender, banjir, cuaca, dan litologi. Di sisi lain Divisi Dos mengalami peningkatan pendapatan sebesar rp408 miliar
atau 34 dari tahun 2012 dan merupakan kontributor terbesar pendapatan Perseroan tahun 2013 seiring dengan strategi
Perseroan untuk fokus pada bisnis inti dengan potensi terbaik dan bermarjin tinggi.
Penurunan pendapatan juga terjadi pada segmen bisnis jasa hilir migas sebesar rp139 miliar atau 10 dari tahun 2012 sebagai
dampak dari strategi bisnis. Ke depan ePn akan lebih berhati- hati dalam menjalin kerjasama keagenannya dan fokus pada
penjualan langsung kepada end user untuk mencegah adanya long outstanding ar bad debt dan meminimalkan potensi
denda. sedangkan penurunan pendapatan pada segmen bisnis jasa penunjang hulu migas sebesar rp91 miliar atau 27
dari tahun 2012 adalah dicabutnya lisensi aPi-5CT American Petroleum Institute untuk bisnis ulir pada salah satu anak
perusahaan yaitu eFK.
Beban Pokok Pendapatan
Beban pokok pendapatan terdiri dari biaya material yang digunakan, beban subkontraktor, beban tenaga kerja langsung
dan beban overhead. selama tahun 2013, Perseroan telah melakukan eisiensi beban pokok pendapatan. rasio beban
pokok pendapatan terhadap pendapatan turun dari 89 pada tahun 2012 menjadi 84 pada tahun 2013. rasio ini merupakan
rasio terendah yang pernah dialami oleh Perseroan selama 4 tahun terakhir. Penurunan beban ini diantaranya disebabkan oleh:
- beberapa pekerjaan subkontraktor sudah berhasil dikerjakan
sendiri oleh Perseroan, - manajemen proyek yang lebih baik,
- penempatan personil proyek yang lebih kompeten.
Beban Usaha
Beban Usaha operating expenses
2013 2012
Pertumbuhan
growth Beban Penjualan
selling expenses 3.377
9.079 62,8
Beban Umum dan administrasi general and administrative expenses
350.205 289.950
20,8 Jumlah
Total 353.582
299.029 18,2
Kenaikan beban usaha sebesar 18 terutama disebabkan oleh kenaikan provisi penurunan nilai piutang, jasa teknik dan
profesional serta beban sewa. Penambahan provisi penurunan The Company’s revenue declined by rp435 billion or 15 in 2013
compared to 2012. The biggest decline in revenue took place in the upstream oil and gas business segment due to a number of
constraints in the seismic business and also the impact from the Company’s strategy to reduce its portion of business with low
margins and high risk as well as its selective customer program. The largest revenue downturn occurred in the seismic Transition
Zone marine business with rp818 billion or 76 compared to 2012, where this business has a high risk proile. meanwhile, the
seismic land business also suffered a revenue downturn of rp63 billion or 9 from 2012 due to public relation disruptions, shifts
of tender timeline procedures, loods, inclement weather, and litology. in contrast, the Dos Division experienced an increase in
its revenue of rp408 billion or 34 from 2012, making it the largest contributor to the Company’s overall revenue in 2013 in
line with the Company’s strategy to focus on its core business with the best potential and high margins.
a revenue decrease also occurred in the downstream oil and gas services segment of rp139 billion or 10 from 2012 as an effect
of the business strategy. in the future, ePn will be more prudent in establishing its agency cooperation and focus on direct sales to
end users in order to avoid long outstanding ar bad debt and to minimize potential penalties. meanwhile, the revenue decline
in the upstream oil and gas support services segment of rp91 billion or 27 compared to 2012 was was caused in part by the
revocation of the aPi-5CT american Petroleum institute license for the threading business at one of its subsdiaries, namely eFK.
Cost of Revenue
The cost of revenue consists of the costs of materials used, subcontractor expenses, direct labor costs and overhead
expenses. During 2013, the Company undertook cost of revenue eficiency. The ratio of cost of revenue to revenue dropped from
89 in 2012 to 84 in 2013. This ratio is the lowest igure that the Company has ever achieved in the last 4 years. This decrease
in expenses was due, among other things, to:
- some of the work usually undertaken by subcontractors was successfully completed by the Company itself,
- better project management, - placement of more competent project personnel.
Operating Expenses
The increase of operating expenses of 18 was mainly due to an increase in the provision of impairment ofreceivables, technical
and professional services as well as rental costs. The addition of
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
nilai piutang untuk melindungi dari risiko tidak tertagihnya piutang.
Laba sebelum Beban Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi EBITDA
eBiTDa tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 1 atau rp6 miliar dari tahun 2012. Beban depresiasi dan amortisasi
tahun 2013 turun 13 atau rp47 miliar yang dikarenakan semakin selektifnya Perseroan melakukan investasi dan beberapa
alat sudah terdepresiasi penuh.
Pendapatan Beban Lain-lain Keuntungan selisih kurs Perseroan meningkat 386 dari rp13
miliar pada tahun 2012 menjadi rp62 miliar pada tahun 2013. Hal ini disebabkan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap UsD.
selama tahun 2013, UsD terus menguat menjadi rp12.189 per 1 UsD dari rp9.670 per 1 UsD pada 31 Desember 2012.
Karakteristik bisnis kontrak dalam industri jasa migas sebagian besar menggunakan denominasi UsD, sehingga dengan kondisi
di atas Perseroan diuntungkan. Di samping itu perbandingan antara aset dan kewajiban dalam mata uang UsD selama tahun
2013 menunjukkan posisi aset.
Beban keuangan mengalami penurunan 39 dari rp88 miliar menjadi rp54 miliar dikarenakan strategi pembiayaan dengan
pelunasan dan pembayaran angsuran Kredit modal Kerja KmK sebesar rp210 miliar dan pembayaran angsuran Kredit
investasi Ki rp276 miliar. Hal ini bisa dilakukan oleh Perseroan dikarenakan posisi kas yang kuat.
Laba Bersih dan Marjin Laba Bersih seiring dengan penerapan strategi bisnis yang tepat, laba bersih
Perseroan tumbuh 86 dari rp128 miliar pada tahun 2012 menjadi rp238 miliar pada tahun 2013. marjin laba bersih juga
ikut mengalami kenaikan dari 3 di tahun 2012 menjadi 6 di tahun 2013 dengan Earning Per Share ePs rp32,8 dari rp17,7
pada tahun 2012.
Laporan Posisi Keuangan
Aset
Aset Lancar Current asset
2013 2012
Pertumbuhan
growth Kas dan setara Kas
Cash and Cash equivalents 1.319.686
928.199 42,2
Piutang Usaha - Bersih Trade receivables – net
957.924 1.118.512
14,4 aset Keuangan lancar lainnya
other Current Financial assets 47.681
81.050 41,2
Persediaan - Bersih inventories – net
102.555 92.725
10,6 Uang muka
advanced Payments 42.205
27.694 52,4
aset Tidak lancar yang Dimiliki untuk Dijual non-Current assets Held for sale
6.648 99
6.615,2 Pajak dibayar di muka
Prepaid Taxes -
56.438 100,0
Beban dibayar di muka Prepayments
15.520 5.639
175,2
Jumlah Aset lancar Total Current Assets
2.492.219 2.310.356
7,9
provision for impairment of receivables was to protect against the risk of uncollectable receivables.
Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization EBITDA
The Company’s eBiTDa in 2013 fell by 1 or rp6 billion compared to 2012. Depreciation and amortization expenses
in 2013 fell 13 or rp47 billion due to the Company’s more selective investment program and a range of equipment that
had fully depreciated.
Other Income Expenses
Foreign exchange gains made by the Company rose 386 from rp13 billion in 2012 to rp62 billion in 2013. This was due to
the weakening of the rupiah against the UsD. During 2013, the UsD continued to strengthen to rp12,189 per 1 UsD from
rp9,670 per 1 UsD as of 31 December 2012. The characteristics of business contracts in the oil and gas services industry is mostly
denominated in UsD, and therefore the Company beneited from the above conditions. in addition, the comparison of assets
and liabilities in UsD currency throughout 2013 showed an asset position.
Financial costs dropped by 39 from rp88 billion to rp54 billion due to the inancing strategy with the settlement and payment
installments against the Working Capital loan of rp210 billion, and payment installments against the investment loan of rp276
billion. The Company was able to do this because it had a strong cash position.
Net Proits and Net Proit Margin
in line with the implementation of appropriate business strategies, the Company’s net proits grew 86 from rp128
billion in 2012 to rp238 billion in 2013. The net proit margin also increased from 3 in 2012 to stand at 6 in 2013 with
earnings Per share ePs of rp32.8 from rp17.7 in 2012.
Balance Performance
Assets
Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis
Aset Tidak Lancar non-Current assets
2013 2012
Pertumbuhan growth
aset Keuangan Tidak lancar lainnya other non-Current Financial assets
262.758 163.893
60,3 investasi Dalam saham - Bersih
investment in shares - net -
46.127 100,0
Pajak Dibayar di muka - Bagian Tidak lancar Prepaid Taxes – non-Current equity
334.542 318.594
5,0 aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Beneits 122.700
103.045 19,1
aset Dimiliki untuk Dijual assets Held for sale
28.034 -
100 Piutang Pihak Berelasi
Due from related Parties 1.285
2.920 56,0
aset Tetap-Bersih Fixed assets – net
1.048.948 1.257.235
16,6 aset Tak Berwujud
intangible assets 14.388
7.389 94,7
Properti investasi – Bersih investment Property – net
35.802 36.204
1,1 aset Program imbalan Pensiun
Pension Beneits Plan assets 2.290
7.504 69,5
aset lain-lain other assets
27.998 41.290
32,2
Jumlah Aset Tidak lancar Total Non-Current Assets
1.878.745 1.984.201
5,3 Jumlah Aset
Total Assets 4.370.964
4.294.557 1,8
Jumlah aset Perseroan tumbuh 2 dari rp4,3 triliun pada tahun 2012 menjadi rp4,4 triliun pada 31 Desember 2013, di mana pertumbuhan
aset lancar sebesar 8. Beberapa aset yang mengalami perubahan signiikan adalah sebagai berikut:
- Kas dan setara kas mengalami kenaikan sebesar rp392 miliar
atau 42 dari tahun 2012 yang terjadi karena adanya program perbaikan cash management dengan percepatan penagihan
piutang menjadi rata-rata 30 hari dan penyelesaian penagihan piutang bermasalah selama tahun 2013
- aktiva tetap mengalami penurunan sebesar rp208 miliar atau
17 terutama disebabkan makin selektifnya Perseroan melakukan investasi yang harus mendukung operasi dalam memperoleh dan
mengerjakan proyek.
- Perseroan telah melakukan restitusi pajak PPh dan PPn untuk
tahun iskal 2011 sebesar rp185 miliar yang dipungut oleh pihak ketiga.
- Perseroan telah menjual seluruh penyertaan saham pada Patrakom
dengan kepemilikan sebesar 40 pada bulan september 2013 sebesar rp45,6 miliar.
Liabilitas
Liabilitas Jangka Pendek short Term liabilities
2013 2012
Pertumbuhan
growth Utang Usaha
Trade Payables 305.777
368.605 17,0
Pinjaman Jangka Pendek short-Term loans
- 186.771
100 liabilitas Keuangan lainnya - Jangka Pendek
other Current - Financial liabilities 140.461
68.692 104,5
Utang Pajak Taxes Payables
62.671 33.978
84,5 akrual
accruel 782.708
765.476 2,3
estimasi Kerugian Kontrak Dalam Penyelesaian estimated loss on Contract in Progress
- 15.920
100 Bagian Jangka Pendek dari Pinjaman Bank
Current Portion of Bank loans 268.580
247.008 8,7
Jumlah liabilitas jangka pendek Total Current Liabilities
1.560.197 1.686.450
7,5
The Company’s total assets rose 2 from rp4.3 trillion in 2012 to reach rp4.4 trillion as of 31 December 2013, of which the
growth in current assets was 8. a number of assets that experienced a signiicant alteration are as follows:
- Cash and cash equivalents increased by rp392 billion or 42
from 2012 due to improvements in the cash management program with an accelerated collection of receivables to an
average of 30 days and the settlement of bad debts during 2013.
- Fixed assets experienced a decline by rp208 billion or 17
due mainly to the Company’s more selective investments, which had to support its operations in order to secure and
carry out projects.
- The Company conducted tax restitution income Tax and VaT for the 2011 iscal year of rp185 billion, which was
deducted by a third party. - The Company sold its entire investment in Patrakom with
ownership of 40 in september 2013 amounting to rp45.6 billion.
Liabilities
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Liabilitas Jangka Panjang Long Term Liabilities
2013 2012
Pertumbuhan
growth Utang Pihak Berelasi
Due to related Parties -
151 100,0
Pinjaman Bank - setelah Dikurangi Bagian Jangka Pendek Bank loans – net of Current Portion
495.773 531.464
6,7 Penyisihan imbalan Karyawan
Provision for employee Beneits 29.880
34.247 12,8
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Total Non-Current Liabilities
525.653 565.862
7,1 Jumlah Liabilitas Total liabilities
2.085.850 2.252.312
7,4
Pada tanggal 31 Desember 2013 jumlah liabilitas Perseroan turun sebesar rp166,5 miliar atau 7 yang diakibatkan oleh
perbaikan manajemen modal kerja atau struktur pembiayaan dalam bentuk pelunasan dan pembayaran pinjaman bank.
Pelunasan Pinjaman Jangka Pendek selama tahun 2013, perseroan melakukan pelunasan pinjaman
jangka pendek dan tetap melakukan pembayaran sesuai dengan tata waktu pembayaran pinjaman bank berjangka jangka
pendek maupun jangka panjang. Di samping itu, Perseroan juga melakukan percepatan pembayaran utang usaha untuk menjaga
ketersediaan material dan jasa dari pemasok dan kontraktor.
Status pinjaman bank Perseroan: UraianDescription
2013 2012
Pertumbuhan growth
Pinjaman sindikasi syndicated loan
735.317 833.124
11,7 Bank of Tokyo mitsubishi UFJ ltd. BTmU
19.211 102.938
81,3 natixis
4.186 18.550
77,4 PT Bank CTBC indonesia Chinatrust
- 540
100,0 PT Bank Bni syariah
9.011 13.750
34,5 syariah mandiri Bsm
2.858 2.545
12,3 PT Bank muamalat indonesia Tbk
- 3.526
100,0 Biaya Pinjaman yang Belum Diamortisasi
Unamortized costs of loans 6.230
9.730 36,0
Jumlah Total
764.353 965.243
20,8
selama tahun 2013, Perseroan telah melakukan pelunasan pokok pinjaman Kredit modal Kerja KmK dan pembayaran
angsuran Kredit investasi Ki dari BTmU sebesar rp92 miliar, pelunasan KmK dan pembayaran angsuran Pinjaman sindikasi
sebesar rp361 miliar, pembayaran angsuran Ki dari natixis sebesar rp16 miliar, pembayaran angsuran Ki dari Bsm sebesar
rp1,2 miliar, pembayaran angsuran Ki sebesar rp1,9 miliar dan pembayaran KmK Bank Bni syariah rp13,8 miliar. sehingga
Perseroan tidak memiliki pinjaman untuk KmK.
Komposisi pinjaman bank dalam mata uang asli :
Pinjaman BankBank loans 2013
2012 Pertumbuhan growth
Pinjaman Jangka Pendek Short Term Loans
Dolar as Us Dollar
- 186.771
100,0
Pinjaman Jangka Panjang Long Term Loans
rupiah 11.869
19.821 40,1
Dolar as Us Dollar
758.714 768.381
1,3
nilai ini belum dikurangi oleh beban pinjaman yang belum diamortisasi This value has not been deducted by unamortized loan cost.
as of 31 December 2013, the Company’s total liabilities had decreased by rp166.5 billion or 7 due to improvements in the
management of its working capital and inancing structures in the form of the settlement and payments of bank loans.
Repayment of Short-Term Loans
During 2013, the company paid off its short-term loans and continued to make payments in accordance with the payment
schedules for the respective bank loans both short term and long term. in addition, the Company also expedited its debt
repayment efforts so as to maintain the availability of materials and services from suppliers and contractors.
Status of the Company’s bank loans:
in 2013, the Company fully repaid the outstanding principal on its Working Capital loan WCl and installment payments
against the investment loan il from BTmU for rp92 billion, repayments of a WCl and installment payments of a syndicated
loan of rp361 billion, installment payments of an il from natixis of rp16 billion, installment payments of an il from Bsm of rp1.2
billion, installment payments of an il of rp1.9 billion and WCl payments to Bank Bni syariah of rp13.8 billion. Therefore, the
Company no longer has outstanding debt on WCl.
Composition of bank loans in the original currency:
Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis
Komposisi pinjaman bank Perseroan sebagian besar menggunakan mata uang Dolar as dimana komposisi pinjaman
bank ini tergolong sehat dengan rasio interest bearing debt terhadap eBiTDa sebesar 1,3.
Ekuitas
Tabel ekuitas dan persentasenya terhadap total liabilitas dan ekuitas adalah sebagai berikut:
Uraian Description
2013 2012
Pertumbuhan
growth modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 7.298.500.000
saham issued and Fully-Paid Capital: 7,298,500,000 shares
729.850 729.850
0,0 Tambahan modal Disetor
additional Paid in Capital 431.422
421.768 2,3
Saldo Laba Retained Earnings
1.096.830 871.562
25,9
saham Treasuri Treasury stock
- 5.721
100,0 Jumlah ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik
entitas induk Total equity attributable to owners of the Parent
2.258.102 2.017.459
11,9 Kepentingan non-Pengendali
non-Controlling interest 27.012
24.786 9,0
Jumlah Total
2.285.114 2.042.245
11,9
Pada tanggal 31 Desember 2013, kenaikan ekuitas Perseroan sebesar rp243 miliar atau 12 yang disebabkan oleh laba yang
dibukukan tahun 2013 sebesar rp238 miliar, penjualan saham treasuri dengan total 63.123.000 lembar saham dan pembagian
dividen untuk tahun 2012.
Rasio Keuangan
Proitabilitas
Uraian Description
2013 2012
Pertumbuhan
growth marjin laba Bruto
gross Proit margin 15,7
11,5 36,3
marjin laba Bersih net Proit margin
5,8 2,7
116,2 rasio laba Bersih terhadap aset
return on asset 5,4
3,0 82,8
rasio laba Bersih terhadap ekuitas return on equity
10,4 6,3
66,3 Program dan strategi perbaikan menghasilkan perbaikan marjin
laba bruto pada masing-masing segmen bisnis. marjin laba bruto pada tahun 2013 mengalami pertumbuhan signiikan
dibandingkan tahun 2012. Bisnis jasa hulu migas terintegrasi tumbuh dari 10 menjadi 17, bisnis jasa hilir migas tumbuh
dari 6 menjadi 7, sedangkan pada bisnis penunjang jasa hulu migas tumbuh dari 41 menjadi 45. seiring dengan
perbaikan marjin laba bruto pada semua bisnis Perseroan maka marjin laba bersih Perseroan meningkat dari 2,7 pada 2012
menjadi 5,8 di tahun 2013.
Pertumbuhan laba bersih yang jauh melebihi pertumbuhan aset maupun ekuitas memberikan dampak positif bagi rasio laba bersih terhadap
aset dan rasio laba bersih terhadap ekuitas yang memperlihatkan peningkatan masing-masing sebesar 82,8 dan 66,3.
The composition of most of the Company’s bank loans were in Us Dollars where the composition of these bank loans were
classiied as healthy with a ratio of interest bearing debt to eBiTDa of 1.3.
Equity
equity table and the percentage of total liabilities and equity is as follows:
as of 31 December 2013, the Company saw an increase in equity of rp243 billion or 12 as a result of recorded proits in 2013
of rp238 billion, the sale of treasury shares totaling 63,123,000 shares and distribution of dividends for the year 2012.
Finance Ratio
Proitability
The improvements to programs and strategies resulted in an improvement of the gross proit margin in each business segment.
The gross proit margin in 2013 rose signiicantly compared to 2012. The integrated upstream oil and gas Upstream services
business grew from 10 to 17, as the downstream oil and gas services business grew from 6 to 7, while the upstream
oil and gas support services business grew from 41 to 45. in line with the improved gross proit margins in all the Company’s
businesses, the Company’s net proit margin also increased from 2.7 in 2012 to 5.8 in 2013.
net proit growth far exceeded the growth of both assets and equity, which had a positive impact on the ratio of net proits to
assets and the ratio of net proits to equity, which saw respective increases of 82.8 and 66.3.
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
rasio proitabilitas tersebut menunjukkan bahwa Perseroan dapat mendayagunakan sumber daya yang dimilikinya dalam
menghasilkan keuntungan dan nilai bagi para pemegang saham.
Likuiditas
Uraian Description
2013 2012
Pertumbuhan
growth rasio Kas
Cash ratio 0,9
0,6 53,7
rasio lancar Current ratio
1,6 1,4
16,6 rasio likuiditas Perseroan menunjukkan peningkatan baik dari
rasio kas maupun rasio lancar. Di mana dengan membaiknya rasio tersebut menunjukkan bahwa Perseroan memiliki
kemampuan yang semakin baik dalam membayar utang.
Kolektibilitas Piutang
Periode kolektibilitas piutang Perseroan pada tahun 2013 tercatat sebanyak rata-rata 84 hari atau lebih cepat dibandingkan tahun
2012 yang tercatat sebanyak rata-rata 86 hari. Hal tersebut menunjukkan Perseroan memiliki sistem pengelolaan piutang
yang sangat baik dan tergolong lancar.
Kemampuan Membayar Utang
Kemampuan membayar utang Perseroan mengalami peningkatan sejalan dengan membaiknya rasio likuiditas dan
rasio solvabilitas.
Struktur Modal dan Solvabilitas
rasio solvabilitas yang menunjukkan kemampuan dalam membayar kewajiban-kewajiban antara lain dapat diukur
melalui rasio liabilitas terhadap ekuitas, yang dihitung dengan cara membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah ekuitas.
UraianDescription 2013
2012 Pertumbuhan growth
rasio liabilitas terhadap ekuitas liabilities ratio to equity
0,9 1,1
17,2 rasio liabilitas terhadap aset
liabilities ratio to assets 0,5
0,5 9,0
rasio solvabilitas Perseroan menunjukkan penurunan, di mana kemampuan Perseroan dalam membayar kewajiban-kewajiban
yang semakin baik di tahun 2013.
Per 31 Desember 2013, modal kerja Perseroan meningkat signiikan sebesar 49 dari rp624 miliar di tahun 2012 menjadi rp932 miliar.
selain itu, rasio-rasio di atas menunjukkan struktur permodalan yang semakin baik ditunjukkan dengan penurunan interest bearing
debt to equity dari 0,5 pada tahun 2012 menjadi 0,3 pada tahun 2013. Tingkat likuiditas Perseroan juga semakin baik dengan
peningkatan rasio lancar dari 1,4 di tahun 2012 menjadi 1,6 di tahun 2013. Hal ini menunjukkan kemampuan Perseroan untuk
membayar utang jangka pendek yang semakin meningkat. The Company’s liquidity ratio indicated an increase, both in the
cash ratio and current ratio. The improvement in these ratios indicated that the Company possessed greater capacity to pay
its debts.
Collectability of Receivables
The period of the Company’s collectability of receivables in 2013 recorded an average of 84 days or sooner than in 2012,
which recorded an average of 86 days. This indicates that the Company had a sound receivables management system, which
was classiied as current.
Ability of Repay Debt
The Company’s ability to repay its debts increased in line with improvements to its liquidity ratio and solvency ratio.
Capital Structure and Solvency
a solvency ratio indicates the ability to pay its obligations, among other things, is measured by the ratio of liabilities to
equity, which is calculated by comparing the total liabilities with total equity.
The Company’s solvency ratio showed a decline, given the fact that the Company’s ability to pay its obligations improved in
2013.
as of 31 December 2013, the Company’s working capital rose signiicantly by 49 from rp624 billion in 2012 to rp932 billion.
additionally, the above ratios present a much improved capital structure, as shown by the decline in interest bearing debt to
equity from 0.5 in 2012 to 0.3 in 2013. The Company’s liquidity level also improved with an increase of the current ratio from 1.4
in 2012 to 1.6 in 2013. This represented the Company’sgreater ability to pay its short-term debts.
These proitability ratios shows that the Company was able to utilize its resources in order to generate proits and value for its
shareholders.
Liquidity
Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis
Berdasarkan rapat Umum Pemegang saham Tahunan yang dilaksanakan pada 16 april 2013, Perseroan telah membagikan
dividen tunai kepada para pemegang saham senilai rp1,77 per saham. Besaran dividen tersebut ditentukan dengan mempertimbangkan
rencana pengembangan bisnis Perseroan ke jasa energi yang pastinya membutuhkan pendanaan investasi yang cukup besar. oleh karena
itu Perseroan mengalokasikan retained earning untuk pengembangan usaha tersebut dan sekaligus memperkuat modal kerja.
Kinerja Arus Kas
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Uraian Description
2013 2012
Pertumbuhan growth
Penerimaan Kas dari Pelanggan Cash receipts from Customers
4.231.259 4.865.974
13,0 Pembayaran Kas Kepada Pemasok, Kontraktor dan Karyawan
Cash Paid to suppliers, Contractors and employees 3.539.434
4.313.566 18,0
Penerimaan Penghasilan Bunga interest received
20.168 11.094
81,8 Pembayaran Beban Keuangan
Payment of Finance Cost 60.461
94.325 35,9
Penerimaan restitusi Pajak receipts of Tax refunds
185.088 161.861
14,4 Pembayaran Pajak
Tax Payment 83.071
100.689 17,5
Penerimaan atas aktivitas operasi lainnya - Bersih receipts from other operating activities - net
- 6.940
100,0
Kas Bersih yang Diperoleh Dari Aktivitas Operasi Net Cash Provided from Operating Activities
753.549 537.289
40,3
Penurunan penerimaan kas dari pelanggan sebesar rp635 miliar atau turun 13 dari tahun sebelumnya sejalan dengan penurunan
pendapatan usaha sebesar 14. namun pembayaran kas kepada pemasok, karyawan dan kontraktor mengalami penurunan yang lebih
besar yaitu sebesar rp774 miliar atau 18 dari tahun sebelumnya sebagai hasil dari perbaikan project management di mana peningkatan
kompetensi sDm operasi telah memberikan kontribusi yang signiikan.
Pada penerimaan kas, proporsi terbesar penerimaan kas berasal dari segmen jasa hulu migas sebesar rp2,7 triliun, kemudian
segmen jasa hilir migas sebesar rp1,3 triliun dan sisanya dari segmen jasa penunjang hulu migas sebesar rp189 miliar.
Penerimaan restitusi pajak PPh dan PPn sebesar rp185 miliar untuk tahun iskal 2011 dengan tingkat keberhasilan restitusi
rata-rata 95.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Uraian
Description 2013
2012 Pertumbuhan
growth Penerimaan Dividen dari Perusahaan asosiasi
Dividend received from associates 1.619
1.479 9,5
Pembelian aset Tetap Purchase of Fixed assets
110.179 103.676
6,3 Penerimaan dari Penjualan aset Tetap
Proceeds from sale of Fixed assets 8.714
59.057 85,2
Penerimaan Uang muka aset Dimiliki untuk Dijual advanced received for assets Held for sale
64.923 -
100,0 Penerimaan Penjualan investasi dalam saham
Proceeds From sale of investment in shares 45.600
906 4.933,1
Pembelian aset Tak berwujud Purchase of intangible assets
15.190 -
100,0 Based on the annual general meeting of shareholders on
16 april 2013, the Company distributed cash dividends to shareholders at a value of rp1.77 per share. The amount of
the dividends were determined by considering the Company’s business development plan to energy services that deinitely
required substantial investment funding. Therefore, the Company allocated its retained earnings for the business development and
at the same time strengthened its working capital.
Cash Flow Performance
Cash Flows from Operational Activities
The decrease in cash receipts from customers of rp635 billion or down 13 from the previous year was in line with the decrease in
operating revenue of 14. However, cash payments to suppliers, employees and contractors fell by a greater amount, namely by
rp774 billion or 18 from the previous year, as a result of improved project management, in which increasing the competence of
operational Hr has made a signiicant contribution.
With regards to cash receipts, the largest proportion of cash receipts came from the upstream oil and gas services segment
with rp2.7 trillion, followed by the downstream oil and gas services segment with rp1.3 trillion and the remainder came from
the upstream oil and gas support services segment with rp189 billion.
The tax restitution receipts income Tax and VaT totaled rp185 billion for the iscal year 2011 with an average restitution success
level 95.
Cash Flow from Investment Activities
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Penerimaan Penjualan saham Treasuri Proceeds from sales of Treasury shares
15.375 9.001
70,8 Penerimaan dari Penjualan Properti investasi
Proceeds from sales of investment Property -
6.205 100,0
Penempatan Penarikan atas aktivitas investasi lainnya Placement Withdrawal from other operating activities
30.000 60.000
150,0
Kas Bersih yang Diperoleh dari Digunakan untuk Aktivitas Investasi
Net Cash Provided from Used in Investing Activities 40.862
87.028 146,7
selama tahun 2013, Perseroan menerima kas bersih dari aktivitas investasi sebesar rp41 miliar. Penerimaan kas ini bersumber dari
penjualan 40 kepemilikan saham Perseroan pada Patrakom serta divestasi beberapa aset.
Perseroan mengeluarkan belanja modal sebesar rp110 miliar yang digunakan untuk keperluan pembelian geophone dan link
cable untuk seismic land, pembelian logging truck, pembelian peralatan work barge dan well testing barge, serta peralatan
operasi lainnya.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Uraian
Description 2013
2012 Pertumbuhan
growth Pembayaran Wesel Bayar
repayment of notes Payable -
449.000 100,0
Penerimaan Dari Pinjaman Bank Proceeds from Bank loans
88.374 887.098
90,0 Pembayaran Pinjaman Bank
Payment of Bank loans 481.528
611.728 21,3
Pembayaran Biaya Pinjaman Payment of Costs of loans
- 15.013
100,0 Pembayaran Dividen Kas
Cash Dividend Paid 15.113
7.177 110,6
Kas yang Dibatasi Penggunaannya restricted Cash
116.555 39.128
197,9
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan Net cash used in Provided by Financing Activities
524.822 234.948
123,4
selama tahun 2013, arus kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan meningkat sebesar 123 dibandingkan tahun
sebelumnya. Hal ini dikarenakan pembayaran angsuran dan pelunasan pokok pinjaman bank, yaitu BTmU untuk KmK
sebesar rp42 miliar Ki sebesar rp50 miliar, kredit Pinjaman sindikasi tranche a untuk KmK sebesar rp154 miliar Ki
sebesar rp204 miliar, pembayaran natixis untuk Ki sebesar rp16 miliar, dan pembayaran dividen kepada pemegang saham untuk
tahun buku 2012 sebesar rp15 miliar. Di sisi lain juga terdapat penerimaan drawdown BCa sebesar rp79 miliar.
Struktur Modal Uraian
Description 2013
Kontribusi Contribution
2012 Kontribusi
Contribution
Liabilitas Liability
2.085.850 47,7
2.252.312 52,5
liabilitas Jangka Pendek short Term liability
1.560.197 35,7
1.686.450 39,3
liabilitas Jangka Panjang long Term liability
525.653 12,0
565.862 13,2
Ekuitas Equity
2.285.114 52,3
2.042.245 47,5
ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk equity attributable to owners of the Parents
2.258.102 51,7
2.017.459 46,9
ekuitas yang dapat diatribusikan Kepada Kepentingan non- Pengendali
equity attributable non-Controlling interests 27.012
0,6 24.786
0,6
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Total Liabilities and Equity
4.370.964 100,0
4.294.557 100,0
During 2013, the Company received net cash from investments amounting to rp41 billion. receipt of this cash derived from the
sale of the Company’s 40 ownership stake in Patrakom as well as the divestment of a number of assets.
The Company’s capital expenditure totaled rp110 billion, which was used to purchase geophones and link cables for seismic
land, logging trucks, work barge equipment and well-testing barges, as well as other operational equipment.
Cash low from Financing Activities
During 2013, cash low used for inancing increased by 123 compared to the previous year. This was due to the payment
of installments and the principal on bank loans, namely to BTmU for a Working Capital loan WCl of rp42 billion
an investment loan il of rp50 billion, credit on a syndicated loan Tranche a for a WCl of rp154 billion an il of rp204
billion, payments to natixis for an il of rp16 billion, and dividend payments to shareholders for the iscal year 2012 amounting to
rp15 billion. on the lip side, there were also BCa drawdown receipts amounting to rp79 billion.
Capital Structure
Analisis dan Diskusi Manajemen | management Discussion and analysis
Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal
Perjanjian fasilitas kredit sindikasi Pinjaman sindikasi dengan PT Bank Central asia Tbk BCa, lembaga Pembiayaan ekspor
indonesia, PT Bank CTBC indonesia, PT Bank mizuho indonesia dan Bank of China ltd. cabang Jakarta dimana BCa bertindak
sebagai agen fasilitas, penjaminan dan penampungan serta arranger. Berdasarkan perjanjian tersebut, mulai tanggal 12
Januari 2012 sampai 6 Februari 2012, secara bertahap Perseroan menerima dana pinjaman sindikasi baru sekaligus melakukan
pelunasan atas fasilitas lama dan wesel bayar. Tingkat bunga untuk fasilitas ini adalah siBor ditambah marjin tertentu.
Perjanjian sindikasi ini terbagi dalam 3 tranches dan mempunyai jangka waktu maksimal 5 tahun serta dijamin dengan tanah,
bangunan dan jaminan idusia atas mesin dan peralatan serta hipotik atas kapal.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. BTMU Jepang
Pada tanggal 30 maret 2010, Perseroan memperoleh fasilitas kredit berupa:
• Tranche a Berupa fasilitas kredit berjangka sebesar UsD18,0 juta
yang digunakan untuk melunasi fasilitas pembiayaan dari Danamon dan berjangka waktu 4 tahun.
• Tranche B Fasilitas
Tranche B berupa fasilitas modal kerja bergulir sebesar UsD4,5 juta yang digunakan untuk pelunasan
pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Danamon indonesia Tbk., Divisi syariah dan Dukungan modal Kerja. Fasilitas
kredit ini berjangka waktu 1 tahun.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan: -
akta pengalihan semua kontrak ViCo dengan perusahaan dan kontrak perusahaan yang lain yang dialihkan pada fasilitas ini.
- akta jaminan idusia atas rig 1.500 HP.
- akta jaminan idusia atas piutang dari kontrak ViCo atau kontrak lain apapun yang dialihkan pada fasilitas ini.
- akta pemberian jaminan atas semua rekening perusahaan terkait fasilitas ini.
- akta pengalihan atas klaim asuransi atas rig yang dijaminkan.
Perjanjian fasilitas pinjaman ini sudah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Juni 2013.
Natixis, Perancis Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sebesar UsD14,2 juta dari
natixis, Perancis, untuk pembelian peralatan seismik dari sercel sa, Perancis yang dibeli pada tahun 2008 sampai dengan 2009. Fasilitas
kredit ini mempunyai jangka waktu 3 sampai dengan 5 tahun.
Material Bonds for Capital Goods Investment
syndicated credit facility agreement syndicated loan with PT Bank Central asia Tbk BCa, lembaga Pembiayaan export
indonesia, PT Bank Chinatrust indonesia, PT Bank mizuho indonesia and the Jakarta branch of the Bank of China ltd., in
which the BCa acts as an agent for facility agent, underwriting, holding and an arranger. Based on the agreement, which
ran from 12 January 2012 to 6 February 2012, the Company gradually received the new syndicated loan funds and at the
same time made payments on old facilities and notes payable. The interest rate on this facility was siBor plus a certain margin.
This syndicated agreement was divided into 3 tranches with a maximum term of 5 years and was secured with land, buildings,
and iduciary security on machinery and equipment as well as a mortgage on a ship.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. BTMU Japan
on 30 march 2010, the Company secured a credit facility in the form of:
• Tranche A in the form of a term credit facility of UsD18.0 million, which
was used to settle a inancing facility from Danamon with a term of 4 years.
• Tranche B The Tranche B facility was a revolving working capital facility
of UsD4.5 million, which was used to pay off the loan obtained from PT Bank Danamon indonesia Tbk., sharia
Division and Working Capital support. This credit facility has a 1-year term.
This credit facility is secured by: -
a transfer deed on all ViCo contracts with the company and other company contracts diverted to this facility.
- a iduciary guarantee deed on a 1,500 HP rig.
- a iduciary guarantee deed on receivables from ViCo contracts or any other contracts transferred to this facility.
- a gurantee deed on all company accounts relating to this facility.
- a transfer deed on insurance claims on the rig, which is guaranteed.
This loan facility agreement was extended until 30 June 2013.
Natixis, France The Company obtained a credit facility of UsD14.2 million from
natixis, France, for the purchase of seismic equipment from sercel sa, France, which was purchased in 2008 through 2009.
This credit facility is effective for a term of 3 to 5 years.
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Bank CTBC Indonesia Bank Chinatrust Pada bulan Juni 2007, PT elnusa Fabrikasi Kontruksi eFK
menandatangani perjanjian kredit yang berjangka waktu 5 tahun dengan Bank Chinatrust. sesuai dengan perjanjian tersebut, Bank
Chinatrust memberikan fasilitas pinjaman sebesar UsD2,9 juta. Fasilitas kredit ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik eFK,
mesin-mesin yang dibiayai dengan fasilitas kredit tersebut dan deposito berjangka sebesar 12,5 dari setiap pembukaan lC.
PT BNI Syariah Pada tahun 2007 dan 2009, PT elnusa Petroin ePn
memperoleh fasilitas pembiayaan murabahah dari Bni dengan fasilitas maksimum sebesar rp7,9 miliar dan fasilitas pembiayaan
musyarakah gabungan dari Bni sebesar rp27,8 miliar berjangka waktu 7 bulan. Pada tahun 2010, ePn dan Bni sepakat untuk
mengubah fasilitas pembiayaan musyarakah menjadi pinjaman jangka panjang dengan jangka waktu 3 tahun sejak tanggal 2
Juni 2010 sampai dengan 31 mei 2013.
Fasilitas pembiayaan di atas dijamin dengan aset kendaraan yang dibiayai dengan fasilitas murabahah dan beberapa aset
tanah, piutang dan persediaan dengan total nilai rp52,2 miliar dan UsD36.100.
Syariah Mandiri BSM Pada tahun 2010, ePn memperoleh fasilitas pembiayaan
murabahah dari Bsm dengan fasilitas maksimum sebesar rp5,7 miliar. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan perolehan 11
unit truk tangki. ePn telah merealisasi pembiayaan tersebut dan harus dicicil selama 60 bulan sampai dengan bulan Juni 2015
dengan marjin keuntungan untuk Bsm sebesar rp3,2 miliar. Fasilitas pembiayaan ini dijamin dengan aset yang dibiayai dari
fasilitas pembiayaan tersebut dan piutang usaha sebesar rp2 miliar.
Standar Akuntansi Keuangan yang Digunakan
Tinjauan keuangan yang telah diuraikan dalam bagian ini mengacu pada laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2013 2012, dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi Keuangan di indonesia dan Keputusan
Ketua BaPePam-lK no: KeP-347Bl2012 tertanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan laporan Keuangan
emiten dan Perusahaan Publik. laporan Keuangan tersebut telah diaudit oleh Kantor akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana
rekan irma anggota jaringan PricewaterhouseCoopers dalam laporannya nomor: a140227008DC2DWD2014 tanggal 27
Februari 2014 dan mendapat opini bahwa laporan keuangan konsolidasian menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material dari posisi keuangan konsolidasian Perseroan.
PT Bank CTBC Indonesia Bank Chinatrust in June 2007, PT elnusa Fabrikasi Kontruksi eFK signed a 5-year
credit agreement with Bank Chinatrust. Under the agreement, Bank Chinatrust provided a loan facility of UsD2.9 million. This
credit facility was secured by land and buildings owned by eFK, machinery inanced by this credit facility and a term deposit of
12.5 from each lC opening.
PT BNI Syariah in 2007 and 2009, PT elnusa Petroin ePn obtained a murabahah
inancing facility from Bni with a maximum facility amounting to rp7.9 billion and a combined musyarakah inancing facility from
Bni amounting to rp27.8 billion with a term of 7 months. in 2010, ePn and Bni agreed to amend the musyarakah inancing
facility to a long-term loan with a term of 3 years, from 2 June 2010 until 31 may 2013.
The above inancing facilities were secured by assets vehicles, inanced by the murabahah facility, and a number of land assets,
receivables and inventories with a total value of rp52.2 billion and UsD36,100.
Syariah Mandiri BSM in 2010, ePn obtained a murabahah inancing facility from Bsm
with a maximum facility of rp5.7 billion. This facility was used to inance the purchase of 11 tank trucks. ePn has already realized
the inancing and must pay installments over 60 months until June 2015, with the proit margin for Bsm amounting to rp3.2
billion. This inancing facility was secured with assets funded by this inancing facility and accounts receivable of rp2 billion.
Financial Accounting Standards Used
The inancial review presented in this section refers to the Financial statements for the years ending 31 December
2013 2012 and is presented in accordance with Financial accounting standards applicable in indonesia and the Decree
of the Chairman of the Capital market and Financial institution supervisory agency BaPePam-lK no: KeP-347Bl2012 dated
25 June 2012 on the Presentation and Disclosure of Financial statements of listed or Public Companies. The Financial
statements were audited by Public accountants Tanudiredja, Wibisana Partners a member irm of PricewaterhouseCoopers
in its report number: a140227008DC2 DWD2014 dated 27 February 2014 and obtained an opinion that theconsolidated
inancial statements presented fairly, in all material respects, the Company’s consolidated inancial position.
Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Corporate governance report
Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report
Penerapan good Corporate governance gCg di di lingkungan Perseroan dilakukan dengan mengacu pada prinsip-prinsip
gCg yang berlaku universal, yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kewajaran.
Pada tahun 2013, penerapan gCg di lingkungan Perseroan terkait erat dengan strategi penguatan budaya serta pembenahan sumber
daya manusia Perseroan. sejumlah kegiatan dilaksanakan sebagai bentuk upaya membangun budaya gCg yang baik di lingkungan
perusahaan, diantaranya internalisasi Pedoman etika Bisnis dan etika Kerja Code of Conduct dan etika Perilaku manajemen serta
budaya Perusahaan. Kegiatan internalisasi tersebut diharapkan dapat membentuk insan elnusa yang menjunjung tinggi nilai-nilai
korporasi: Clean – Respectful – Synergy.
Penerapan gCg tersebut juga di dukung oleh implementasi sanksi terhadap perilaku yang bertentangan dan dilarang oleh
Perseroan.
Tujuan Penerapan GCG
Perseroan telah menetapkan hal-hal yang menjadi tujuan penerapan gCg, yaitu:
1. mengoptimalkan nilai perusahaan untuk membangun daya saing yang kuat baik secara nasional maupun internasional, agar dapat
menjaga eksistensi dan pertumbuhan secara berkelanjutan; 2. mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional,
eisien serta efektif selain juga memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ-organ dalam perusahaan;
3. mengarahkan serta mengendalikan hubungan kerja antara rapat Umum Pemegang saham rUPs, Dewan Komisaris dan
Direksi; 4. mendorong agar setiap pengambilan keputusan maupun
pelaksanaannya harus dilandasi nilai moral yang tinggi dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
serta tanggung jawab sosial yang tinggi; 5. menciptakan sumber daya manusia yang profesional dan
akan menjadi dasar implementasi dan pengembangan budaya Perseroan.
Assessment terhadap Implementasi GCG
Pada tahun 2013, Perseroan menunjuk PT sinergi Daya Prima, sebagai independen assessor yang melakukan pengujian atas
penerapan gCg secara independen. Parameter yang digunakan dalam pengujian terhadap pelaksanaan gCg di Perseroan telah
berpedoman pada ketentuan Kementerian Badan Usaha milik negara, yaitu berdasarkan surat menteri negara BUmn: sK-16s-
mBU2012 tanggal 6 Juni 2012 yang memuat indikatorparameter penilaian dan evaluasi atas penerapan Tata Kelola Perusahaan
The implementation of good Corporate governance gCg within the Company is carried out in accordance with the
universally applicable gCg principles: transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness.
in the year of 2013, the implementation of gCg within the Company was closely related to strategies on strengthening
the culture and improving the Company’s human resources. a number of activities were carried out as an effort to establish a
strong and solid gCg culture within the Company’s organization, such as internalization of Business Work ethics Code of
Conduct and management Behavior ethics as well as corporate culture. The internalization is expected to create elnusa employees
who uphold our corporate values: Clean – respectful – synergy.
The implementation of gCg is also supported by a sanction against any acts which are in violation of company principles and
are prohibited by the Company.
objectives of gCg implementation
The Company has determined the objectives of gCg implementation, i.e:
1. optimizing the corporate values in order to establish its solid competitiveness, both national and international, in order to
maintain sustainable existence and growth; 2. encouraging the professional, eficient and effective
management of the Company, as well as empowering the functions of and increasing the independence of the
Company’s divisions; 3. Directing and controlling work relations among general
meeting of shareholders gms, Board of Commissioners and Board of Directors;
4. encouraging decision-making and the implementation of decisions or resolutions are based on high values of morality
and in accordance with the provisions of the prevailing laws and regulations and with a high level of social responsibility;
5. Creating professional human resources who shall serve as the basis for the implementation and development of the
Company’s culture.
assessment of gCg implementation
in 2013, the Company engaged PT sinergi Daya Prima as an independent assessor, which conducted the review on gCg
implementation within the Company’s organization independently. The parameters used in testing gCg implementation within the
Company’s organization refers to the provisions of the ministry of state-owned enterprises, namely pursuant to Decree of state
minister of BUmn state-owned enterprises: sK-16s-mBU2012 dated 6 June 2012, which contains the indicatorsparameters for
Prinsip dan Komitmen Implementasi GCG
PrinCiPle anD CommiTTmenT oF gCg imPlemenTaTion
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
yang baik Good Corporate Governance. Hal ini telah disesuaikan dengan kondisi perusahaan yang merupakan perusahaan jasa
dan juga terbuka sehingga mengacu pada Peraturan Bapepam- lK oJK.
Berdasarkan hasil assessment itu, Perseroan dinilai telah memiliki sistem dan infrastruktur yang cukup untuk menunjang penerapan
prinsip-prinsip gCg. Perseroan dalam hal ini memperoleh nilai 74,83 atau cukup baik.
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS
general meeTing oF sHareHolDers gms
rUPs merupakan forum yang memfasilitasi pengambilan keputusan tertinggi dalam perusahaan dengan memperhatikan
kepentingan perusahaan, ketentuan yang dimuat dalam anggaran Dasar serta peraturan perundangan yang berlaku.
rUPs memiliki wewenang, di antaranya: -
meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait pengelolaan perusahaan.
- memberi persetujuan terhadap perubahan pada anggaran Dasar. - mengangkat dan memberhentikan anggota Direksi dan
Dewan Komisaris dan lain-lain. gms is a forum that facilitates the highest level of the decision-
making process within the Company by taking into account the Company’s interests, the provisions of articles of association, and
the provisions of the prevailing laws and regulations.
gms has the authority to perform various matters, including: -
To hold the accountability of the Board of Commissioners and Board of Directors related to the management of the Company.
- To grant approval to any amendments of the articles of association.
- To appoint and discharge any members of Board of Directors
and Board of Commissioners, etc. the assessment and evaluation of gCg implementation. This shall
be adjusted in accordance with the condition of the Company, which is both a service company and a publicly listed company,
which is subject to the regulations of the supervisory Board for Capital markets and Financial institution or Bapepam-lK Financal
services authority or oJK.
Based on these assessment results, the Company is deemed to have the system and infrastructure which are suficient to
support the implementation of gCg principles. in this respect, the Company has scored 74.83, which is deemed good.
Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report
Perseroan menyelenggarakan rUPs Tahunan rUPsT selambat- lambatnya 6 bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir, dan
rUPs luar Biasa rUPslB sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan.
selama tahun 2013, Perseroan telah mengadakan 3 kali rUPs, yaitu rUPsT sebanyak 1 kali pada tanggal 16 april 2013 dan
rUPslB sebanyak 2 kali pada tanggal 14 maret 2013 dan 16 april 2013. seluruh keputusan rUPs tersebut diatas telah seluruhnya
diimplementasikan atau direalisasikan.
a. RUPS Tahunan
rUPs Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 16 april 2013 mengagendakan dan mengambil keputusan sebagai berikut:
Agenda Pertama: Persetujuan laporan Tahunan 2012 termasuk di dalamnya laporan pengawasan Dewan Komisaris dan
pengesahkan laporan Keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.
a. menyetujui dan mengesahkan laporan Tahunan Perseroan
2012, termasuk laporan Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan tahun 2012.
b. mengesahkan laporan Keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh
Kantor akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana rekan – PricewaterhouseCoopers sesuai dengan laporannya
tertanggal 27 Februari 2013.
Agenda Kedua: Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan Tahun Buku 2012.
menyetujui dan menetapkan penggunaan laba Bersih Perseroan sebesar rp127.920.000.000 dengan rincian sebagai berikut:
a. sebesar 5 dari laba Bersih atau rp6.396.000.000 ditetapkan sebagai Cadangan Umum.
b. sebesar 85 dari laba Bersih atau sebesar rp108.732.000.000 sebagai laba Ditahan Retained Earning.
c. sebesar 10 dari laba Bersih atau sebesar rp12.792.000.000 ditetapkan sebagai dividen kepada Pemegang saham.
Agenda Ketiga: Penetapan tantiem tahun 2012 dan remunerasi tahun 2013 bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
a. menetapkan penghargaan atas kinerja tahunan tantiem kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk Tahun
Buku 2012 sebesar 8,3 kali gajihonorarium tanpa tunjangan yang berlaku terakhir pada Tahun Buku 2012 dan diberikan
secara proposional sesuai dengan lamanya yang bersangkutan menduduki jabatannya masing-masing.
b. Pajak atas tantiem ditanggung oleh Penerima. c. Bagi anggota Direksi dan Pekerja PT Pertamina Persero yang
menjadi anggota Dewan Komisaris Perseroan tidak berhak atas tantiem dan oleh karena itu tantiem tersebut dibayarkan
kepada PT Pertamina Persero. The Company assembles for the annual general meeting of
shareholders agms not later than 6 months after the end of the Company’s iscal year, and extraordinary general meeting of
shareholders egms at any time as deemed necessary.
Throughout the year of 2013, the Company held 3 general meetings of shareholders, namely 1 annual general meeting
of shareholders or agms on 16 april 2013 and 2 extraordinary general meetings of shareholders of egms on 14 march 2013
and 16 april 2013. all resolutions of the abovementioned gms has been implemented or realized.
a. Annual GMS
The annual agms was held on 16 april 2013 and covered the following agendas and resolutions:
First Agenda: approval of 2012 annual report, including the supervisory report of the Board of Commissioners and the
approval of the Company’s Financial statement for the year ended 31 December 2012.
a. approve and authorize the Company’s 2012 annual
report, including the 2012 supervisory report of Board of Commissioners of the Company.
b. approve the Financial statement of the Company for the iscal year ended 31 December 2012 which was audited
by the Public accounting ofice Tanudiredja, Wibisana and Partners – PricewaterhouseCoopers in accordance with its
report dated 27 February 2013.
Second Agenda: Determining of the utilization of the Company’s net proits in the iscal year of 2012.
approve and determine the utilization of the Company’s net proits at rp127,920,000,000 with the following details:
a. 5 of the net proits or rp6,396,000,000 as general reserves.
b. 85 of the net proits or at rp108,732,000,000 as retained earning.
c. 10 of the net proit or at rp12,792,000,000 as dividend to be distributed to the shareholders.
Third Agenda: Determination of bonus of the iscal of year of 2012 and the remuneration of the year of 2013 to the members
of Board of Directors and Commissioners. a. Determine a reward for annual performance bonus tantiem to
the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company for the iscal year of 2012 valued at 8.3 times of the
most recent wageshonorarium without applicable beneits in the Fiscal year of 2012, and granted proportionally in accordance
with the period of the ofice term being respectively served.
b. Tax for the bonus tantiem shall be borne by the receiving Parties. c. The members of Board of Directors and Personnel of PT Pertamina
Persero who are also members of the Company’s Board of Commissioners shall have no right to such bonus or tantiem, and
therefore such bonuses shall be paid to PT Pertamina Persero.
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Agenda Keempat: Penunjukkan akuntan Publik untuk mengaudit perhitungan tahunan Perseroan tahun buku 2013.
a. memberikan kuasa dan melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan Kantor akuntan Publik
KaP dalam melakukan pemeriksaan atas laporan Keuangan Perseroan tahun buku yang berakhir 31 Desember 2013
berikut besaran nilai jasanya, sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.
b. memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Kantor akuntan Publik KaP
pengganti bilamana karena sebab apapun juga berdasarkan ketentuan Pasar modal di indonesia apabila akuntan Publik
yang ditunjuk tidak dapat melakukan tugasnya.
Agenda Kelima: Perubahan susunan pengurus Perseroan.
a. menyetujui pengunduran diri erry Firmansyah sebagai Komisaris independen Perseroan yang berlaku efektif
terhitung sejak ditutupnya rapat dengan ucapan terimakasih atas jasa-jasanya selama menjabat sebagai Komisaris
independen Perseroan.
b. menyetujui pemberhentian dengan hormat surat indrijarso sebagai Komisaris independen Perseroan yang berlaku efektif
terhitung sejak ditutupnya rapat dengan ucapan terimakasih atas jasa-jasanya selama menjabat sebagai Komisaris
independen Perseroan.
c. menyetujui pengangkatan Tri siwindono Umar santosa sebagai Komisaris independen Perseroan untuk jangka waktu
1 satu periode sebagaimana dimaksud dalam anggaran Dasar Perseroan, yang berlaku efektif terhitung sejak ditutupnya rapat.
d. menyetujui pengangkatan Pradana ramadhian sebagai Komisaris independen Perseroan untuk jangka waktu 1 satu
periode sebagaimana dimaksud dalam anggaran Dasar Perseroan, yang berlaku efektif terhitung sejak ditutupnya rapat.
e. Dengan demikian sejak ditutupnya rapat ini susunan pengurus menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris Komisaris Utama
: luhur Budi Djatmiko Komisaris independen
: Tri siwindono Umar santosa Komisaris independen
: Pradana ramadhian Komisaris
: rony gunawan Komisaris
: adhi Utomo Jusman
Direksi Direktur Utama
: elia massa Direktur operasi
: lusiaga levi susila Direktur Pengembangan Usaha : Tony Harisman soetoro
merangkap Direktur Tidak Terailiasi
Direktur Keuangan : sabam Hutajulu
Direktur sDm dan Umum : Helmy said
Fourth Agenda: appointment of Public accountants in order to perform an audit to the annual accounts for the Company’s iscal year
of 2013. a. grant the power and conferring the authority upon the Board
of Commissioners in order to appoint a Public accounting ofice KaP who shall perform the audit of the Financial
statement of the Company for the iscal year ended 31 December 2013, including the audit fees, in accordance with
the provisions of the prevailing laws and regulations.
b. grant the power and conferring the authority upon the Board of Commissioners of the Company to appoint an alternate
Public accounting ofice Pao if, for any reason whatsoever subject to the provisions and regulations of the Capital
market appplicable in indonesia, the irst Public accountants originally enganged fails to perform its duties.
Fifth Agenda: Change of the organizational structure of the Company’s management.
a. approve the resignation of ery Firmansyah as an independent Commissioner effective as of the closing of this meeting
with great appreciation for his services as an independent Commissioner.
b. respectfully approve the discharge of surat indrijarso as the independent Commissioner effective as of the closing
of this meeting with great appreciation for his services as independent Commissioner.
c. approve the appointment of Tri siwindono Umar santosa as an independent Commissioner for 1 term as deined in the
Company’s article of association, effective as of the closing of this meeting.
d. approve the appointment of Pradana ramadhian as an independent Commissioner for 1 term as deined in the
Company’s article of association, effective as of the closing of this meeting.
e. Therefore, as of the closing of the annual gms the structure of the Company’s management was as follows:
Board of Commissioners President Commissioner
: luhur Budi Djatmiko independent Commissioner
: Tri siwindono Umar santosa independent Commissioner
: Pradana ramadhian Commissioner
: rony gunawan Commissioner
: adhi Utomo Jusman
Board of Directors President Director
: elia massa Director of operation
: lusiaga levi susila Director of Business
: Tony Harisman soetoro Development
and non-afiliated Director Director of Finance
: sabam Hutajulu Director of Hr
: Helmy said and general affairs
Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report
b. RUPS Luar Biasa
Perseroan telah menyelenggarakan rUPs luar Biasa rUPslB pada tanggal 14 maret 2013 dan 16 april 2013.
RUPS Luar Biasa I 14 Maret 2013 rUPslB ini mengagendakan perubahan susunan pengurus
Perseroan dan memutuskan:
a. memberhentikan dengan hormat andri T. Hidayat sebagai Komisaris Utama Perseroan yang berlaku efektif terhitung
sejak ditutupnya rapat dengan ucapan terimakasih atas jasa- jasanya selama menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan.
b. mengangkat luhur Budi Djatmiko sebagai Komisaris Utama Perseroan untuk jangka waktu 1 satu periode sebagaimana
dimaksud dalam anggaran Dasar Perseroan, yang berlaku efektif terhitung sejak ditutupnya rapat.
c. memberhentikan dengan hormat m. suluhuddin noor
sebagai Komisaris Perseroan yang berlaku efektif terhitung sejak ditutupnya rapat dengan ucapan terimakasih atas jasa-
jasanya selama menjabat sebagai Komisaris Perseroan. d.
mengangkat adhi Utomo Jusman sebagai Komisaris Perseroan untuk Jangka waktu 1 satu periode sebagaimana
dimaksud dalam anggaran Dasar Perseroan, yang berlaku efektif terhitung sejak ditutupnya rapat.
e. memberhentikan dengan hormat Tony Harisman soetoro sebagai Direktur operasi dan sebagai Pejabat Pengganti
sementara Direktur Pengembangan Usaha Perseroan dengan ucapan terima kasih atas jasa-jasanya selama menjabat
sebagai Direktur Perseroan.
f. mengangkat Tony Harisman soetoro sebagai Direktur
Pengembangan Usaha merangkap Direktur Tidak Terailiasi Perseroan untuk jangka waktu 1 satu periode sebagaimana
dimaksud dalam anggaran Dasar Perseroan, yang berlaku efektif terhitung sejak ditutupnya rapat.
g. mengangkat lusiaga levi susila sebagai Direktur operasi Perseroan untuk jangka waktu 1 satu periode sebagaimana
dimaksud dalam anggaran Dasar Perseroan, yang berlaku efektif terhitung sejak ditutupnya rapat.
h. Dengan demikian sejak ditutupnya rapat ini susunan
Pengurus Perseroan menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris Komisaris Utama
: luhur Budi Djatmiko Komisaris independen
: surat indrijarso Komisaris independen
: erry Firmansyah Komisaris
: rony gunawan Komisaris
: adhi Utomo Jusman
Direksi Direktur Utama
: elia massa Direktur operasi
: lusiaga levi susila Direktur Pengembangan
: Tony Harisman soetoro Usaha merangkap
Direktur Tidak Terailiasi Direktur Keuangan
: sabam Hutajulu Direktur sDm Umum
: Helmy said
b. Extraordinary GMS
The Company held extraordinary gms on 14 march 2013 and 16 april 2013.
Extraordinary GMS I 14 March 2013 The egms covered agenda of the change of the organizational
structure of the Company’s management, and decided the resolutions:
a.
respectfully discharge andri T. Hidayat as President Commissioner effective as of the closing of this meeting with
great appreciation for his services as President Commissioner of the Company.
b. appoint luhur Budi Djatmiko as President Commissioner for 1 term as deined in the Company’s article of association,
effective as of the closing of this meeting. c. respectfully discharge m. suluhuddin noor as Commissioner
effective as of the closing of this meeting with great appreciation for his services as Commissioner of the Company.
d. appoint adhi Utomo Jusman as Commissioner for 1 term as deined in the Company’s article of association, effective as of
the closing of this meeting. e. respectfully discharge Tony Harisman soetoro as Director of
operation and acting of Director of Business Development effective as of the closing of this meeting with great appreciation
for his services as Director of the Company.
f. appoint Tony Harisman soetoro as Director of Business Development and non-afiliated Director for 1 term as deined
in the Company’s article of association, effective as of the closing of this meeting.
g. appoint lusiaga levy susila as Director of operation for 1 term as deined in the Company’s article of association, effective as
of the closing of this meeting. h. Therefore, as of the closing of the annual gms the structure of
the Company’s management was as follows :
Board of Commissioners President Commissioner
: luhur Budi Djatmiko independent Commissioner
: surat indrijarso independent Commissioner
: erry Firmansyah Commissioner
: rony gunawan Commissioner
: adhi Utomo Jusman
Board of Directors President Director
: elia massa Director of operation
: lusiaga levi susila Director of Business Development : Tony Harisman soetoro
and non-afiliated Director Director of Finance
: sabam Hutajulu Director of Hr general affairs : Helmy said
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
RUPS Luar Biasa II 16 April 2013 rUPslB ini mengagendakan perubahan anggaran Dasar
Perseroan, termasuk Pasal 3 tentang Kegiatan Usaha dan memutuskan:
a. memberikan persetujuan terhadap perubahan Pasal 3 tentang Kegiatan Usaha sebagai berikut:
1. Penambahan kata “utama” pada kegiatan usaha yang dimaksud dalam Pasal 3 ayat 2, sehingga kalimatnya menjadi:
“Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama
sebagai berikut: 2. Penambahan beberapa kegiatan usaha utama dalam
Pasal 3 ayat 2, sebagai berikut: a. Dalam bidang jasa, ditambahkan kegiatan usaha:
- Jasa yang berkaitan energi alternatif
- menjalankan usaha di bidang pengambilan data dan pengolahan data geoisika dan geologi
- Konsultasi bidang energi
- Konsultasi bidang pertambangan
- Jasa pengecekan pipagas di bawah tanah dan di
dalam laut - Jasa mendeteksi kebocoran pipagas di bawah
tanah dan di dalam laut b. Dalam bidang perindustrian, ditambahkan kegiatan
usaha: -
industri pembangkit tenaga listrik -
industri energi alternatif -
industri maritim 3. Penambahan ayat dalam Pasal 3, yaitu:
Pasal 3 ayat 3, berbunyi: ”Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas
serta untuk menunjang kegiatan usaha Perseroan tersebut di atas, Perseroan melaksanakan juga kegiatan usaha
penunjang di bidang jasa, perdagangan, pertambangan, pembangunan dan perindustrian lainnya yang dapat
menunjang kegiatan usaha utama Perseroan.”
B. memberikan persetujuan terhadap perubahan Pasal 18 ayat 4 tentang Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris sebagai
berikut: yang semula berbunyi :
“Dewan Komisaris dengan suara terbanyak bisa setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau
lebih anggota Direksi jika ia mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini atau melalaikan kewajibannya
mereka atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perseroan.”
menjadi berbunyi : “Dewan Komisaris dengan suara terbanyak bisa setiap waktu
berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi jika ia mereka bertindak bertentangan
dengan Anggaran Dasar ini atau melalaikan kewajibannya mereka atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perseroan
termasuk namun tidak terbatas pada dalam hal Direksi sakit dan tidak dapat menjalankan tugas.“
Extraordinary GMS II 16 April 2013 The egms covered the agenda regarding the amendment of the
Company’s article of association, including article 3 regarding Business activities and decided the following resolutions:
a. To grant approval for the amendment of article 3 regarding Business activities as follows:
1. add the word “core” in lines of business as referred to in article 3 paragraph 2, such that the sentence shall become:
“In order to accomplish the aforesaid purposes and objectives, the Company may undertake th following core
lines of business:
2. add a number of core business activities in article 3 paragraph 2 as follows:
a. in the ield of services, the following business activities are added:
- services related to alternative energy
- To undertake business in data collection and data processing in geophysics and geology
- Consultation in energy services
- Consultation in mining services
- Underground and subsea pipesgas inspection services
- Underground and subsea pipesgas leakage detection services
b. in the ield of industry, the following business activities are added:
- electric power generation industry
- alternative energy industry
- maritime industry
3. add paragraph in article 3, namely: article 3 paragraph 3, which states:
”In order to accomplish such aforesaid purposes and objectives, and in order to support the foregoing business
activities of the Company, the Company may also perform any business activities in support services, trade, mining,
development and construction, and such other industries that may support the core business of the Company.”
B. grant approval for the amendment to article 18 paragraph 4 regarding the Duties and authorities of the Board of Commissioners
as follows: Previously read and written as follows :
“Board of Commissioners, by majority votes, at any time, shall reserve the right to temporarily suspend one or more member of
Board of Directors if heshe they commits any acts in contravention of the Articles of Association, or fails to perform hisher their duties,
or should there be urgency for the Company to do so.”
Hereinafter be read and written as follows : “Board of Commissioners, by majority votes, at any time, shall reserve
th right to temporarily suspend one or more member of Board of Directors if heshe they commits any acts in contravention with the
Articles of Association, or fails to perform hisher their duties, or should there be urgency for the Company to do so, including but not
limited to in case the members of Board of Directors are ailing and unable to perform his or her duties.”
Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report
Dewan Komisaris
BoarD oF Commissioners
Berdasarkan anggaran Dasar Perseroan serta Keputusan rUPsT tertanggal 16 april 2013, Dewan Komisaris terdiri dari 5 lima orang
dengan komposisi sebagai berikut: Komisaris Utama
: luhur Budi Djatmiko Komisaris independen
: Tri siwindono Umar santosa Komisaris independen
: Pradana ramadhian Komisaris
: rony gunawan Komisaris
: adhi Utomo Jusman Per 25 Januari 2014 rony gunawan telah efektif mengundurkan diri
sebagai Komisaris Perseroan. anggota Dewan Komisaris Perseroan diangkat dan diberhentikan
oleh rUPs serta memenuhi persyaratan umum dan khusus yang ditetapkan dalam anggaran Dasar Perseroan, Board Manual dan
ketentuan lain yang berlaku. Dewan Komisaris tidak turut serta dalam pengambilan keputusan terkait operasional perusahaan.
Tugas dan Lingkup Tanggung Jawab Dewan Komisaris:
- melakukan pengawasan secara umum atau khusus.
- memberikan nasihat kepada Direksi terkait pengelolaan perusahaan.
- memastikan konsistensi penerapan gCg di lingkungan perusahaan.
Komisaris Utama bertugas untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan Dewan Komisaris.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab 2013
Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen. Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya
pelaksanaan gCg dalam setiap kegiatan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, serta memberikan nasihat
kepada Direksi. Dalam melakukan pengawasan, Dewan Komisaris mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan.
Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional, kecuali hal-hal lain yang ditetapkan dalam
anggaran Dasar dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah
menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit internal, auditor eksternal atau hasil pengawasan otoritas lain.
Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris membentuk:
a. Komite Audit; b. Komite Pemantau Risiko;
c. Komite nominasi dan remunerasi. Pursuant to the Company’s articles of association and agms
resolution dated 16 april 2013, the Board of Commissioners shall consist of 5 ive persons in the following composition follows:
President Commissioner : luhur Budi Djatmiko
independent Commissioner : Tri siwindono Umar santosa independent Commissioner : Pradana ramadhian
Commissioner : rony gunawan
Commissioner : adhi Utomo Jusman
as per 25 January 2014, rony gunawan effectively resigned as Commissioner of the Company.
The members of the Company’s Board of Commissioners shall be appointed and discharged by gms, and meet the general and
speciic requirements as speciied under the articles of association of the Company, Board manual, and such other applicable rules
and regulations. Board of Commissioners shall not participate in the decision-making process related to the operations of the Company.
Duties and scope of responsibility of Board of Commissioners: -
Performing supervison and monitoring, both general and speciic. -
advising Board of Directors on issues related to the management of the company.
- ensuring the consistency of gCg implementation within the company’s organization.
The President Commissioner performed the duty to coordinate all Board of Commissioners’ activities.
Performance of Duties and responsibilities 2013 The Board of Commissioners shall perform their duties and
responsibilities independently. Board of Commissioners shall ensure the implementation of gCg in respect of all activities at all levels or
ranks within the organization.
Board of Commissioners shall conduct the monitoring and supervision over the implementation of the the Board of Directors’ duties and responsibilities
and shall give advice to Board of Directors. in conducting supervision, the Board of Commissioners shall direct, supervise, monitor, and evaluate the
implementation of policies. The Board of Commissioners shall not be involved in the decision making
process unless it is provided for other issues as referred to in the articles of association andor in accordance with the provisions of the prevailing laws
and regulations. The Board of Commissioners shall ensure that the Board of Directors follows up the indings and recommendations from the audit
conducted by the internal audit work unit, the external auditor, or audit by other authorities.
in order to support the effectiveness of the implementation of its duties and responsibilities, the Board of Commissioners form:
a. Audit Committee; b. Risk Monitoring Committee;
c. nomination and remuneration Committee.
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Dewan Komisaris memastikan bahwa Komite yang telah dibentuk menjalankan tugasnya secara efektif.
Independensi Dewan Komisaris
independensi Dewan Komisaris dijamin salah satunya dengan penunjukkan 2 dua Komisaris independen Perseroan. Keberadaan
Komisaris independen tersebut telah sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Keputusan Direksi PT Bursa efek indonesia
no. Kep-305BeJ07-2004 tentang Peraturan no. i-a tentang Pencatatan saham dan efek bersifat ekuitas selain saham yang
diterbitkan oleh perusahaan tercatat, yaitu bahwa setiap perusahaan publik harus memiliki Komisaris independen sekurang-kurangnya
30 dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Komisaris independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham danatau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi danatau dengan pemegang
saham atau hubungan lainnya dengan Perseroan yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak independen.
Benturan Kepentingan
Dalam upayanya meminimalkan terjadinya benturan kepentingan, setiap anggota Dewan Komisaris wajib membuat Daftar Khusus yang memuat
informasi mengenai kepemilikan sahamnya danatau keluarganya di Perseroan maupun di perusahaan lain. Daftar tersebut disimpan dan
diadministrasikan oleh sekretaris Dewan Komisaris.
Rapat Dewan Komisaris
Dewan Komisaris secara berkala melaksanakan rapat baik rapat internal maupun rapat gabungan dengan Direksi. selama 2013,
Dewan Komisaris menyelenggarakan 6 kali rapat internal dan rapat gabungan dengan Direksi sebanyak 9 kali. Keputusan yang diambil
dalam rapat Dewan Komisaris didasarkan pada asas musyawarah untuk mufakat atau dengan melakukan pemungutan suara
terbanyak.
Frekuensi kehadiran masing-masing anggota dalam rapat Dewan Komisaris selama tahun 2013:
Nama Name
Jabatan Position
Rapat Internal Internal Meeting
Rapat Gabungan Joint Meeting
Jumlah Total
5 Jumlah
Total 7
andry T. Hidayat Komisaris Utama
President Commissioner 1 dari
of 1
1 dari of
2 luhur Budi Djatmiko
Komisaris Utama President Commissioner
5 dari of
5 6 dari
of 7
erry Firmansyah Komisaris independen
independent Commissioner 1 dari
of 2
1 dari of
2 surat indrijarso
Komisaris independen independent Commissioner
2 dari of
2 4 dari
of 4
Tri siwindono Umar santosa Komisaris independen
independent Commissioner 4 dari
of 4
4 dari of
6 Pradana ramadhian
Komisaris independen independent Commissioner
4 dari of
4 6 dari
of 6
rony gunawan Komisaris
Commissioner 4 dari
of 5
6 dari of
9 m. suluhuddin noor
Komisaris Commissioner
2 dari of
2 3 dari
of 3
adhi Utomo Jusman Komisaris
Commissioner 5 dari
of 5
6 dari of
7
menjabat sebagai Komisaris Utama sampai dengan rUPslB tanggal 14 maret 2013 serving as President Commissioner until egms held on 14 march 2013
Diangkat sebagai Komisaris Utama pada rUPslB tanggal 14 maret 2013 serving as President Commissioner at egms held on 14 march 2013
menjabat sebagai Komisaris independen sampai dengan rUPsT tanggal 16 april 2013 serving as independent Commissioner until agms held on 16 april 2013
Diangkat sebagai Komisaris independen pada rUPsT tanggal 16 april 2013 serving as independent Commissioner in agms held on 16 april 2013
menjabat sebagai Komisaris sampai dengan rUPslB tanggal 14 maret 2013 serving as Commissioner until egms held on 14 march 2013
Diangkat sebagai Komisaris pada rUPslB tanggal 14 maret 2013 serving as Commissioner at egms held on 14 march 2013
Program Pelatihan Dewan Komisaris:
Tidak ada program pelatihan yang diikuti selama tahun 2013. Board of Commissioners shall ensure that all Committees formed
perform their duties effectively. independence of Board of Commissioners
The independence of Board of Commissioners is guaranteed, among others by the appointment of 2 two independent Commissioners of the Company.
The presence of these independent Commissioners complies with the provisions as stipulated under the resolution of Board of Directors of PT
Bursa efek indonesia no. Kep-305BeJ07-2004 regarding regulation no. i-a regarding listing of equity shares and securities other than shares issued
by publicly listed companies, which means that any publicly listed company shall have or appoint an independent Commissioner constituting at least
30 of the total number of the members of the Board of Commissioners. independent Commissioners shall have no relations whatsover in terms of
inancial matters, administrative matters, share ownership, andor family relations with any other members of Board of Commissioners, the members
of Board of Directors, andor shareholders, or such other relations with the Company that may inluence their ability to act independently.
Conlict of interest in its effort to minimize the occurrence of conlict of interest, all members
of Board of Commissioners shall make a special register that contains information regarding share ownership andor family members in the
Company or in other companies. such a register shall be maintained and administered by the secretary of the Board of Commissioners.
Board of Commissioners’ meeting Board of Commissioners regularly holds its meetings, both internal
and Joint meetings with the Board of Directors. Throughout the year of 2013, the Board of Commissioners convened 6 internal meetings
and 9 Joint meetings with Board of Directors. The resolutions adopted at such Board of Commissioners’ meetings were made on
a consensual basis with the principle of deliberation and in amicable ways, or by majority voting.
The frequency of attendance of each member in Board of Commissioners’ meetings in 2013 is as follows:
Board of Commissioners’ Training Program
no participation in training programs 2013.
Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report
Direksi
BoarD oF DireCTors
anggaran Dasar Perseroan serta Keputusan rUPslB tanggal 14 maret 2013 menetapkan bahwa Direksi Perseroan terdiri dari 5
lima orang dengan komposisi sebagai berikut:
Direktur Utama : elia massa
Direktur operasi : lusiaga levi susila
Direktur Pengembangan Usaha : Tony Harisman soetoro
merangkap Direktur Tidak Terailiasi Direktur Keuangan
: sabam Hutajulu Direktur sDm Umum
: Helmy said Direksi Perseroan bertanggung jawab secara kolektif kepada rUPs
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh rUPs dengan periode
jabatan masing-masing selama 3 tiga tahun dan dapat diangkat kembali atas persetujuan rUPs. Calon anggota Direksi diangkat
setelah melalui proses it and proper test sesuai peraturan perundangan yang berlaku dan ketentuan gCg.
Tugas dan Lingkup Tanggung Jawab Direksi:
- melakukan pengelolaan perusahaan sesuai visi dan misi perusahaan maupun strategi jangka pendek maupun jangka
panjang. - menjalankan segala tindakan baik mengenai kepengurusan
maupun kepemilikan Perseroan. - melaksanakan gCg di seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi. - menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan.
- mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian yang mengikat
pihak lain dengan Perseroan. sementara itu, masing-masing anggota Direksi memiliki tugas
dan tanggung jawab individual sebagai berikut: 1. Direktur Utama: menentukan, memutuskan dan menetapkan
strategi perencanaan serta pelaksanaan seluruh kegiatan Perseroan meliputi fungsi operasi, pengembangan
usaha, keuangan, sDm umum, internal audit quality management, corporate legal, commercial strategic, Hse
dan corporate secretary dimana seluruh kegiatan tersebut dikaitkan dengan usaha pencapaian visi dan misi Perusahaan
dalam menjalankan bisnisnya.
2. Direktur Keuangan: menentukan, memutuskan, menetapkan dan mengendalikan kebijakan dan strategi keuangan
Perseroan untuk meningkatkan proitabilitas, likuiditas Perusahaan guna mencapai tujuan dan sasaran Perusahaan
secara efektif dan eisien.
3. Direktur operasi: menentukan, memutuskan, menetapkan dan mengendalikan pembuatan kebijakan operasi Perseroan
meliputi Divisi geoscience services gsC, Drilling oilield according to the Company’s articles of association and the
resolution of egms held on 14 march 2013 it being resolved that the Company’s Board of Directors consist of 5 ive persons with
the following composition: President Director
: elia massa Director of operation
: lusiaga levi susila Director of Business Development : Tony Harisman soetoro
and non-afiliated Director Director of Finance
: sabam Hutajulu Director of Hr general affairs
: Helmy said The Board of Directors of the Company shall jointly or collectively be
accountable to gms in performing its duties and responsibilities. The members of the Board of Directors shall be appointed and removed
by gms for the term of ofice of 3 three years respectively, and they may be re-appointed subject to the approval from gms. The
candidates are appointed as the members of Board of Directors after successfully undergoing it and proper test in accordance with the
provisions of the prevailing laws and regulations and gCg provisions.
Duties and scope of responsibility of Board of Directors:
- managing the company in accordance with the vision and mission of the company, or short-term or long-term strategies
of the company. - executing all necessary actions, regarding both management
and ownership of the Company. - implementing gCg at all levels or positions within the
organization. - Controlling, maintaining, and managing the Company’s assets.
- representing the Company, either in or out of court, in repect of any matters, actions, and all events or transactions that
legally bind other parties and the Company. meanwhile, as individuals, the duties and responsibilities of each
of the members of Board of Directors shall be as follows: 1. President Director: prescribing, resolving, and determining
the strategies on planning and implementation of all of the Company’s activities, including the operational function, business
development, inances, Hr and general affairs, internal audit and quality management, corporate legal, commercial strategic,
Hse and corporate secretary, whereas all of these activities are related to the efforts in order to accomplish the vision and
mission of the Company in undertaking its businesses.
2. Director of Finance: prescribing, resolving, determining and controlling the inancial policies and strategies of the Company in
order to improve proitability and liquidity of the Company which would ultimately lead to the accomplishment of the purposes
and objectives of the Company effectively and eficiently.
3. Director of operation: prescribing, resolving, determining and controlling the making of operational policies of the Company,
including geoscience services gsC Division, Drilling and oilield
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
services Dos serta mengevaluasi dan mengkaji kinerja operasi unit usaha dan anak perusahaan.
4. Direktur Pengembangan Usaha: menentukan, memutuskan, menetapkan dan mengendalikan kebijakan kegiatan
pengembangan usaha di Perseroan, melalui pemantauan dan evaluasi baik operasi di dalam Perusahaan maupun di
luar Perusahaan, guna meningkatkan dan melakukan upaya- upaya optimalisasi kegiatan pengembangan usaha di bidang
migas dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan.
5. Direktur sDm Umum: menentukan, memutuskan, menetapkan dan mengendalikan kegiatan sumber Daya manusia sDm
umum meliputi procurement, general affair Property Management, human resource management dan information
system procedure untuk mendukung kegiatan operasi rutin maupun proyek secara tepat waktu, accountable dan auditable
Independensi Direksi
independensi Direksi dijamin melalui pelaksanaan kepengurusan Perseroan atau hubungan dengan pihak lain secara independen
dan tanpa campur tangan pihak lain atau bertentangan dengan peraturan perundangan serta anggaran Dasar Perseroan yang
dapat mengurangi keobyektifan dan kemandirian Direksi dalam menjalankan tugasnya. selain itu, anggota Direksi tidak memiliki
hubungan keluarga sampai derajat ketiga dengan anggota Direksi maupun Dewan Komisaris.
Benturan Kepentingan
anggota Direksi wajib membuat Daftar Khusus yang memuat informasi mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan
keluarganya di Perseroan maupun di perusahaan lain. Daftar Khusus tersebut disimpan dan diadministrasikan oleh sekretaris Perusahaan.
Rapat Direksi
Direksi melaksanakan rapat internal sekurang-kurangnya 43 kali dalam setahun. Keputusan yang diambil dalam rapat Direksi
didasarkan pada asas musyawarah untuk mufakat atau dengan melakukan pemungutan suara terbanyak.
Frekuensi kehadiran masing-masing anggota dalam rapat Direksi selama tahun 2013:
Nama Name
Jabatan Position
Rapat Meeting
Jumlah Total
43 elia massa
Direktur Utama President Director
42 lusiaga levi susila
Direktur operasi Director of operation
27 Tony Harisman soetoro
Direktur Pengembangan Usaha merangkap Direktur Tidak Terailiasi Director of Business Development concurrently serving as non-afiliated Director
41 sabam Hutajulu
Direktur Keuangan Director of Finance
42 Helmy said
Direktur sDm Umum Director of Hr general affairs
41 Diangkat sebagai Direktur operasi pada rUPslB tanggal 14 maret 2013
serving as Director of operation at egms held on 14 march 2013 services Dos Division, and evaluating and reviewing the operational
performance of the Company’s business units and subsidiaries. 4. Director of Business Development: prescribing, resolving,
determining and controlling the policies of business development activities at the Company, by monitoring the
evaluation of operations within or outside the Company, in order to improve and optimize business development activities
in oil and gas to achieve the stipulated target.
5. Director of Hr general affairs: prescribing, resolving, determining and controlling Human resources Hr and general
activities, including procurement, general affair and Property management, human resource management and information
system, and procedures to support routine operational activities or projects in a timely, accountable and auditable manner.
independence of Board of Directors
The independence of Board of Directors is guaranteed by the implementation of the management of the Company or relations
with other parties independently and without the interference of other parties, or not in contravention with the provisions of the prevailing
laws and regulations and articles of association of the Company, which may reduce the objectivity and independence of the members
of Board of Directors in performing their duties. in addition, members of Board of Directors have no family relations until the third degree
with any member of Board of Directors or Board of Commissioners.
Conlict of interest
The members of Board of Directors shall make a special register that contains information regarding share ownership andor family
members in the Company or in other companies. such a register shall be kept, maintained, and administered by the secretary of the
Board of Directors.
Board of Directors’ meeting
The Board of Directors shall convene for at least 43 internal meetings in each year. The resolutions adopted at the Board
of Directors’ meetings shall be on a consensual basis with the principle of deliberation in amicable ways, or by majority voting.
The frequency of attendance of each member at Board of Directors’ meetings in 2013 is as follows:
Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report
Kebijakan Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
merujuk pada Pasal 96 ayat 1 UU Perseroan Terbatas no. 40 tahun 2007 yang mengatur besarnya gaji dan tunjangan Direksi
ditetapkan berdasarkan keputusan rUPs. Kewenangan tersebut berdasarkan Pasal 96 ayat 2 dapat dilimpahkan kepada Dewan
Komisaris.
Dewan Komisaris dan Direksi menerima remunerasi yang terdiri atas gaji, tunjangan dan tantiem. Jumlah total remunerasi yang
diterima oleh anggota Dewan Komisaris dilaporkan oleh Perseroan dalam rUPs tahunan. Penetapan remunerasi Direksi dan Dewan
Komisaris berdasarkan hasil rUPs.
Penetapan penghasilan berupa gaji honorarium, tunjangan dan fasilitas yang bersifat tetap dilakukan dengan mempertimbangkan
faktor pendapatan, aktiva, serta kondisi dan kemampuan keuangan Perseroan, serta tingkat inlasi dan faktor-faktor lain yang relevan
serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. sedangkan tantiem yang bersifat variabel dilakukan dengan
mempertimbangkan faktor pencapaian target, tingkat kesehatan dan kemampuan keuangan serta faktor-faktor lain yang relevan.
adapun perincian jumlah remunerasi yang diberikan adalah sebagai berikut:
rp juta rp million
Jabatan Position
Gaji, THR, Tunjangan Cuti dan Tantiem
Salaries, Religious Allowance, Duty Leave Beneit and Tantiem
Pesangon Compensation
Lain-lain iuran Other Compensations
Jumlah Total
2013 2012
2013 2012
2013 2012
2013 2012
Direksi Directors
13.177 9.447
- -
138 147
13.315 9.594
Dewan Komisaris Board of Commissioners
4.700 2.707
1.602 -
- -
6.302 2.707
Jumlah Total
19.618 12.301
remuneration for members of Board of Directors and Board of Commissioners
in accordance with article 96 verse 1 of the limited liability Company law no. 402007, which determines the amount
of salary and beneits for the Board of Directors based on the decision of the gms, the authority to determine the said amount
according to article 96 verse 2 can be transferred to the Board of Commissioners.
The Board of Commissioners and Directors receive a remuneration package consisting of salary, beneits and bonus. The total
amount of remuneration received by members of the Board of Commissioners is reported by the Company in the annual
gms. The determination of the remuneration for the Board of Commissioners and Directors is done at the gms.
The determination of salaryhonorarium, beneits and permanent facilities is conducted by taking into consideration the following
factors: the Company’s income, assets, and inancial condition, as well as the inlation rate and other relevant factors not in
contradiction of the prevailing laws. meanwhile, the bonus, which is variable, is calculated by taking into consideration the
achievement of targets, the inancial soundness and capability of the Company, as well as other relevant factors.
The details of the abovementioned remuneration are provided below:
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Komite-Komite
CommiTTees
in performing its duties and responsibilities, The Board of Commissioners of the Company are assisted by 3 three
committees, namely:
Audit Committee
established in the year of 2004 in pursuance of the provisions of Decree of the Chairman of the supervisory Board for Capital market
and Financial institution or Bapepam lK no. Kep-29Pm2004 regarding guidelines for the Formation and Work implementation
of the audit Committee and Decree of the Chairman of Bapepam lK no. Kep-643Bl2012 regarding guidelines for the Formation and
Work implementation of the audit Committee, the audit Committee of the Company performs its function as a supporting organ for the
Board of Commissioners, in respect of monitoring and advising the Board of Directors, encouraging gCg implementation, and
improving the quality of the transparency and inancial reporting.
Duties and responsibilities
The audit Committee shall perform its duties, authorities and responsibilities in accordance with the provisions in the audit
Committee Charter as revised on 1 september 2009 in order to comply with the regulation of the supervisory Board for Capital
market or Bapepam no. iX.i.5 regarding guidelines for the Formation and Work implementation of the audit Committee
dated 24 september 2004, namely: - To provide input or recommendations to the Board of
Commissioners in connection with any reports or other matters submitted by the Board of Directors of the Company
to the Board of Commissioners. - To perform identiication, evaluation and analysis on the
issues that need the attention of the Board of Commissioners. -
To evaluate and assess the results of compliance activities and the performance audit conducted by the internal audit Work
unit of the Company, in order to encourage the effectiveness of the Company’s internal control system.
- To review the inancial information to be issued by the Company, such as Financial statements, the Company’s
Work Plan and Budgets, the Company’s long-Term Plan, management report and such other information before they
are submitted to the shareholders andor regulators.
- To evaluate the compliance of the Company with the provisions of the prevailing laws and regulations, in general
and the applicable rules and regulations of the Capital market in particular.
- To conduct the review and selection for the nomination of the
Public accounting ofice Pao, including their independence, and to provide recommendations for the appointment of the
Public accounting ofice to the Board of Commissioners.
- To conduct evaluation and assessment on the conduct of the audit to the Company’s Financial statement by Pao, in
order to ensure that the audit complies with the applicable Dewan Komisaris Perseroan dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya dibantu oleh 3 tiga komite, yaitu:
Komite Audit
Dibentuk sejak tahun 2004 berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam lK no. Kep-29Pm2004 tentang Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite audit serta Keputusan Ketua Bapepam lK no. Kep-643Bl2012 tentang Pembentukan
dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite audit, Komite audit Perseroan melaksanakan fungsinya sebagai organ pendukung
Dewan Komisaris, di antaranya dalam melaksanakan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi, mendorong penerapan
tata kelola perusahaan yang baik dan meningkatkan kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan.
Tugas dan Tanggung Jawab
Komite audit menjalankan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai yang ditetapkan dalam Piagam Komite audit yang telah
direvisi pada tanggal 1 september 2009 dan telah diselaraskan dengan Peraturan Bapepam no. iX.i.5 tentang Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite audit tanggal 24 september 2004, yaitu:
- Untuk memberikan masukan, atau rekomendasi kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal lain yang
disampaikan oleh Direksi Perseroan kepada Dewan Komisaris. -
melakukan identiikasi, evaluasi serta analisis terhadap hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.
- melakukan evaluasi dan penilaian atas hasil kegiatan compliance
performance audit yang dilakukan oleh satuan internal audit Perseroan, dalam upaya mendorong terlaksananya efektivitas
dari sistem pengendalian internal Perseroan.
- mengkaji informasi keuangan yang akan diterbitkan oleh Perseroan, seperti laporan Keuangan, rencana Kerja dan
anggaran Perusahaan, rencana Jangka Panjang Perusahaan, laporan manajemen dan informasi lain sebelum disampaikan
kepada Pemegang saham danatau regulator.
- melakukan evaluasi atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku secara
umum maupun di bidang pasar modal khususnya. - melakukan pengkajian dan penyeleksian atas pencalonan
Kantor akuntan Publik KaP, termasuk independensinya, serta memberikan rekomendasi penunjukan KaP kepada
Dewan Komisaris. -
melakukan evaluasi dan penilaian atas pelaksanaan kegiatan pemeriksaanaudit atas laporan Keuangan Perseroan oleh
KaP, untuk memastikan pelaksanaan audit telah sesuai dengan standar yang berlaku.
Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report
- mengevaluasi risiko dari suatu kebijakan dan strategi yang ditetapkan oleh Direksi pada bidang operasi, keuangan dan
investasi. - melakukan tugas-tugas lain sebagaimana dibebankan oleh
Dewan Komisaris.
Realisasi Pelaksanaan Tugas Komite Audit Tahun 2013:
Komite audit berperan aktif dalam penyusunan Kerangka acuan Kerja dan rencana Kerja dan syarat-syarat dalam proses
penunjukan kembali Kantor akuntan Publikauditor tahun 2013.
Komite juga melakukan monitoring pencapaian rKaP tahun 2013 secara berkala dan melakukan penelaahan laporan Keuangan
Perusahaan baik laporan Keuangan non audit maupun laporan Keuangan hasil audit Kantor akuntan Publik KaP.
Berkaitan dengan hasil evaluasi terhadap laporan Keuangan dan laporan realisasi rKaP Komite audit memberikan masukan
untuk meningkatkan kinerja operasional dan eisiensi biaya serta upaya-upaya peningkatan pendapatan dan pelayanan pelanggan
dalam rangka meningkatkan pangsa pasar dan laba perusahaan. Komite audit juga memberikan masukan untuk meningkatkan
kualitas pelaporan serta akurasi dan ketepatan waktu penerbitan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Komite audit juga aktif
memantau pelaksanaan dan penerapan standar akuntansi PsaK yang baru dalam rangka program konvegensi iFrs.
Komite berperan aktif dalam memantau pelaksanaan audit tahun buku 2013 oleh KaP Tanudiredja, Wibisana dan rekan yang
merupakan member of irm dari PricewaterhouseCoopers PwC.
Independensi Komite Audit
sesuai dengan Peraturan Bapepam-lK tentang Komite audit yang mensyaratkan bahwa Komite audit sedikitnya terdiri dari
3 tiga anggota, satu diantaranya adalah Komisaris yang tidak terailiasi yang bertindak sebagai ketua, sementara dua anggota
lainnya harus merupakan pihak independen, minimal satu diantaranya harus memiliki keahlian dalam bidang akuntansi
danatau keuangan. Untuk memenuhi syarat independensi tersebut, anggota Komite bukan sebagi pejabat eksekutif Kantor
akuntan Publik yang memberikan jasa audit danatau jasa non-audit kepada Perseroan dalam jangka waktu enam bulan
terakhir sebelum penunjukannya sebagai anggota Komite audit. anggota Komite audit juga tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham danatau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi danatau Pemegang saham
Pengendali atau hubungan dengan Perseroan, yang dapat mempengaruhi independensi mereka.
Susunan Keanggotaan Komite Audit
Komite audit Perseroan terdiri dari 4 empat orang dan dipimpin oleh seorang ketua yang juga merangkap anggota dan menjabat
standards. - To evaluate the risk of a policy and strategy prescribed by
Board of Directors with respect to operations, inances, and investments.
- To perform other duties as stipulated by Board of Commissioners.
realization of the Duties of audit Committee in 2013
The audit Committee plays an active role in the preparation of the Terms of reference and Work Plan, and in the drafting and
the requirements for re-appointment of Public accounting ofice auditor in the year of 2013.
The Committee also regularly conducts monitoring regarding the achievement or realization of the Company’s Work Plan and Budget
CWPB in the year of 2013. it also regularly conducts the reviews of the Company’s Financial statement, both non-audited Financial statement
and Financial statement audited by Public accounting ofice Pao.
in connection with the results of the evaluation of the Financial statement and report of the Company’s Work Plan and Budget CWPB
realization, the audit Committee gives input to improve the operational performance and cost eficiency and efforts in order to increase the
company’s earnings and to improve customer services, in order to raise market share and proits of the Company. The audit Committee also
gives input to improve the quality of reports, as well as the accuracy and timeliness of publication in accordance with applicable provisions
and regulations. The audit Committee also actively monitors the implementation and application of new accounting standards PsaK for
the purposes of iFrs convergence program.
The Committee plays an active role in monitoring the implementation of the audit for the iscal year 2013 by Public
accounting ofice Pao Tanudiredja, Wibisana and Partners, which is a member of the irm PricewaterhouseCoopers PwC.
independence of audit Committee
Pursuant to regulation of supervisory Board for Capital market and Financial institution Bapepam-lK regarding the audit
Committee, which establishes that the audit Committee shall consist of at least 3 three members, one of whom is non-afiliated
Commissioner who shall serve as Chairman, while the other two members shall serve as independent Commissioners. at least,
either one of the two independent Commissioners shall possess accounting andor inancial skills. in order to comply with the
provisions on their independence, the members of the Committee shall not be an executive oficial of the Public accounting ofice
which provides audit andor non-audit services to the Company in the last six months before his or her appointment as a member
of the audit Committee. members of the audit Committee shall have no inancial, management, share ownership andor family
relations with Board of Commissioners, Board of Directors and or Controlling shareholders, or other relations with the Company
that can inluence their independence.
The structure of the membership of audit Committee
The audit Committee of the Company shall consist of 4 four
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
posisi Komisaris independen Perseroan. Per 31 Desember 2013, susunan keanggotaan Komite audit adalah sebagai berikut:
Ketua merangkap anggota : Pradana ramadhian
anggota : Bambang Wuryanto sasmito
reynold m. Batubara eddy rachmadi
Pradana Ramadhian Ketua selain menjabat sebagai Ketua Komite audit sejak mei 2013, Beliau
juga menjabat sebagai Komisaris independen Perseroan. Proil lengkap ketua Komite audit dapat dilihat pada halaman 32.
Bambang Wuryanto Sasmito menjabat sebagai anggota Komite audit Perseroan sejak maret
2012. menyelesaikan pendidikan di sekolah Tinggi ilmu ekonomi gideon Jakarta pada 1994 dan memperoleh sertiikasi dari Dewan
sertiikasi jurusan Qualiied i auditor pada 2002.
mengawali karir sebagai Diving supervisor PT Pertamina PT 1979, Pws Teknik Pelabuhan PT Pertamina PT 1982, Kepala Pembahasan
Tindak lanjut Temuan BPKP inspektorat Perusahaan 1995, sebagai asisten manager audit Bidang Pengolahan inspektorat Daerah
V Balikpapan 2002, manager satuan Pengawas internal audit Daerah Vii makassar, manager Pengawasan internal audit Daerah V
Balikpapan mencakup Pengolahan unit V, Pemasaran Distribusi BBm unit Vi wilayah Kalimantan 2007.
Reynold M. Batubara menjabat sebagai anggota Komite audit Perseroan sejak
september 2013, reynold m. Batubara memiliki pengalaman yang lama sebagai auditor di berbagai perusahaan terkemuka.
Beliau pernah bergabung dengan arthur young international
Pradana Ramadhian Bambang Wuryanto Sasmito
Eddy Rachmadi Reynold M. Batubara
persons, led by a Chairman who is also concurrently serving as a member and independent Commissioner of the Company. as of
31 December 2013, the structure of the membership of the audit Committee is as follows:
Chairman and member : Pradana ramadhian
member : Bambang Wuryanto sasmito
reynold m. Batubara eddy rachmadi
Pradana Ramadhian Chairman in addition to serving the ofice as Chairman of the audit Committee
since may 2013, he also serves as independent Commissioner of the Company. The complete proile of the Chairman of the audit
Committee can be seen in page 32.
Bambang Wuryanto Sasmito serving as a member audit Committee the Company since march
2012. He inished his formal education at gideon College of economics in Jakarta in 1994, and has awarded certiication from
the Certiication Board of Qualiied i auditor in 2002.
He started his career as Diving supervisor PT Pertamina PT 1979, Port Technical supervisor PT Pertamina PT 1982,
Head of Discussion and Follow-up action of the Findings of BPKP inspectorate of the Company 1995, as assistant manager
of Processing audit inspectorate region V Balikpapan 2002, manager internal audit monitor Work Unit region Vii makassar,
internal audit monitoring manager region V Balikpapan, including Unit V Processing, Unit Vi marketing and Distribution of
Fuel Distribution in Kalimantan 2007.
Reynold M. Batubara serving as member audit Committee of the Company since
september 2013, reynold m. Batubara has great experience as an auditor in various renowned companies. He joined and worked for
Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report
1980-1987 sebagai audit senior, lalu dengan moret, ernst young nederland, amsterdam 1987-1990 sebagai audit
senior, audit manager di ernst young international 1990- 1993, dan Head of internal audit di standard Chartered Bank
1993-1994. Beliau juga pernah ditunjuk sebagai Komisaris dan anggota Komite audit di sejumlah perusahaan, seperti
PT maybank syariah indonesia 2008, PT smartfren Telecom Tbk 2009, dan PT atlas resources Tbk 2012.
Beliau adalah lulusan Fakultas ekonomi Universitas indonesia jurusan akuntansi tahun 1983 dengan kualiikasi sebagai
registered Public accountant, Certiied internal audit dan Certiied Quality assessment from the institute of internal auditor iia.
Eddy Rachmadi menjabat sebagai anggota Komite audit Perseroan sejak
september 2013, eddy rachmadi memiliki pengalaman yang luas di bidang audit di berbagai perusahaan terkemuka.
Beliau pernah ditunjuk sebagai asisten auditor di PT Bank Dagang negara Persero 1982, lalu asisten analis di PT Bank
Dagang negara 1987, senior manager audit investigator 1999, Distribution support audit Department Head di
PT Bank mandiri Persero Tbk 2007, menjabat Wakil Ketua Tim internalisasi Budaya di Direktorat internal audit 2010 dan
Distribution support audit ii Department Head di PT Bank mandiri Persero Tbk 2011. Beliau adalah lulusan D3 akademi
akuntasi indonesia Fakultas akuntansi 1977 dan meraih gelar sarjana dari Fakultas ekonomi manajemen UPn Veteran Jakarta Tahun 1995
dengan kualiikasi sebagai Qualiied internal auditor dan Certiied assesor Competencies.
Rapat Komite Audit
selama tahun 2013, Komite audit telah melaksanakan 19 kali rapat, yang terdiri dari rapat internal serta rapat gabungan dengan
internal audit, eksternal auditor dan turut hadir dalam rapat-rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi. Tingkat kehadiran
anggota Komite audit dalam rapat-rapat tersebut adalah:
Nama Name
Jabatan Position
Rapat Internal Internal Meeting
Jumlah Total
7 Pradana ramadhian
Ketua Chairman
6 Bambang W sasmito
anggota member
7 reynold m Batubara
anggota member
3 eddy rachmadi
anggota member
3 surat indrijarso
Ketua Chairman
2 erry Firmansyah
anggota member
2 soenarso soemodiwirjo
anggota member
4 lindawati gani
anggota member
4 menjabat sebagai Ketua Komite audit sejak 7 mei 2013
serving as Chairman audit Committee since 7 may 2013 menjabat sebagai anggota Komite audit sejak 1 september 2013
serving as member audit Committee since 1 september 2013 menjabat sebagai Ketua Komite audit sampai 16 april 1013
serving as Chairman audit Committee until 16 april 1013 menjabat sebagai anggota Komite audit sampai 16 april 2013
serving as member audit Committee until 16 april 2013 menjabat sebagai anggota Komite audit sampai 31 agustus 2013
serving as member audit Committee until 31 august 2013
arthur young international 1980-1987 as a senior audit , then with moret, ernst and young nederland, amsterdam 1987-1990
as senior audit, audit manager at ernst and young international 1990-1993, and Head of internal audit at standard Chartered
Bank 1993-1994. He also serves as the Commissioner and a member of the audit Committee in a number of companies, such
as PT maybank syariah indonesia 2008, PT smartfren Telecom Tbk 2009, and PT atlas resources Tbk 2012.
He earned his Bachelor Degree from Faculty of economics, University of indonesia in accounting in 1983 with qualiication as registered
Public accountants, Certiied internal audit and Certiied Quality assessment from the institute of internal auditor iia.
Eddy Rachmadi serving as member of the audit Committee of the Company
since september 2013, eddy rachmadi has extensive experience in auditing in various renowned companies.
He was appointed as assistant auditor at PT Bank Dagang negara Persero 1982, then assistant analyst at PT Bank Dagang negara
1987, senior manager audit investigator 1999, Distribution and support audit Department Head at PT Bank mandiri Persero
Tbk 2007, Vice Chairman of Cultural internalizing Team at the Directorate of internal audit 2010 and Distribution and support
audit ii Department Head at PT Bank mandiri Persero Tbk 2011. He inished his academy D3 at accounting academy of indonesia,
Faculty of accounting 1977 and earned Bachelor Degree from the Faculty of management economics of UPn Veteran Jakarta in
1995 with qualiication as Qualiied internal auditor and Certiied assessor Competencies.
audit Committee meeting
Thoughout the year of 2013, audit Committee held 19 meetings, consisting of internal meetings and Joint meetings with internal
audit, external auditor. The Committee was also present at Joint meetings between Board of Commissioners and Board of Directors.
The frequency of attendance of the members of audit Committee at these meetings is as follows:
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Komite Nominasi dan Remunerasi
sesuai anggaran Dasar Perseroan, Komite nominasi dan remunerasi dibentuk untuk membantu pelaksanaan tugas-tugas
Dewan Komisaris terkait penentuan nominasi bagi pengurus Perseroan dalam rangka penerapan tata kelola perusahaan dan
pemenuhan peraturan Bapepam-lK serta peraturan perundangan yang berlaku sebagai perusahaan publik. Tugas, wewenang dan
tanggung jawab Komite nominasi dan remunerasi yang telah disempurnakan sesuai sK Dewan Komisaris no. 009sKDKelsa
Vi2012 tanggal 20 Juni 2012 adalah sebagai berikut:
Tugas dan Tanggung Jawab
- menyusun pedoman seleksi, kualiikasi dan prosedur proses nominasi yang transparan bagi calon anggota Dewan Komisaris
dan Direksi Perseroan. - membantu Dewan Komisaris untuk memastikan tiap calon
anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang dinominasikan baik dari dalam maupun dari luar perusahaan telah memenuhi kriteria
seleksi dan prosedur nominasi yang ditetapkan.
- menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris, calon Direksi dan Dewan Komisaris yang akan diusulkan untuk
mendapat persetujuan rUPs. - melakukan evaluasi dan rekomendasi terhadap calon anggota
komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris. - menyampaikan usulan terkait pembagian tugas masing-masing
anggota Dewan Komisaris ke dalam komite-komite, kriteria penilaian kinerja Dewan Komisaris maupun para komite serta
kriteria penilaian kinerja Korporasi dan Direksi Perseroan.
- mengembangkan sistem remunerasi serta evaluasinya bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
- melakukan perhitungan dan peninjauan review terhadap remunerasi dengan memperhatikan perkembangan skala usaha,
perolehan pendapatan, aktiva perusahaan dan atau perubahan tingkat kompetisi dan atau benchmark salary survey, yang
meliputi market position, market movement dan inlation rate, minimal 1 satu tahun untuk diajukan dalam rUPs.
- mengusulkan kepada Dewan Komisaris kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi, sekretaris Dewan Komisaris serta
organ pendukung lainnya. -
memastikan penerapan kompensasi dan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- meninjau kembali usulan remunerasi dan kompensasi yang telah
ditetapkan dengan memperhatikan dinamika perekonomian.
Nomination and Remuneration Committee
in accordance with the Company’s articles of association, the nomination and remuneration Committee shall be established
in order to assist the performance of the duties of the Board of Commissioners related to the nomination of the management of
the Company, in the implementation of the Company gCg and the compliance with the regulations of the supervisory Board for Capital
market and Financial institution Bapepam-lK, and the provisions of the prevailing laws and regulations as a public company. The
duties, authorities, and responsibilities of the nomination and remuneration Committee, are revised in accordance with the
resolution of Board of Commissioners no. 009sKDKelsaVi2012 dated 20 June 2012, which are as follows:
Duties and responsibilities
- Preparing guidelines for selection, qualiication and procedures
of transparent nomination process for candidate members of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the
Company.
- assisting Board of Commissioners in order to ensuring that each
nominated candidate member of Board of Commissioners and Board of Directors, both from inside and outside the Company,
satisies the stipulated selection requirements, criteria, and nomination procedures.
- submitting recommendations to the Board of Commissioners of the candidates from the Board of Directors and Board of
Commissioners for approval by gms. -
evaluating and giving recommendations on the candidate members for the committees established by Board of Commissioners.
- submitting suggestions related to the delegation of duties for each member of the Board of Commissioners to committees,
performance assessment for the Board of Commissioners or committees, and performance assessment for the Corporation
and Board of Directors of the Company.
- Developing remuneration systems and its evaluation to the Board
of Commissioners and Board of Directors. -
Conducting calculation and review on remuneration by taking into account the growth of the Company’s business scale, remuneration
received, assets, andor change of the competitiveness level and or benchmarksalary survey, including market position, market
movement, and inlation rate, submitted minimal 1 one year before to gms.
- giving suggestions to Board of Commissioners on the remuneration
policies for Board of Commissioners, Board of Directors, secretary of Board of Commissioners and other supporting organs.
- ensuring that the implementation of compensations and remuneration to Board of Commissioners, Board of Directors is
compliant with the provisions of applicable laws and regulations. - reviewing the proposals of validated remuneration and
compensations by taking into account the dynamics of the economy.
Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report
Realisasi Pelaksanaan Tugas Komite Nominasi dan Remunerasi Tahun 2013:
Pelaksanaan Tugas Komite nominasi dan remunerasi tahun 2013, adalah menyampaikan usulan penyesuaian tunjangan, fasilitas,
santunan purna jabatan serta biaya representasi, bagi Direksi kepada Pemegang saham.
Susunan Keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi
Berdasarkan hasil keputusan rUPs luar Biasa pada tanggal 14 maret 2013, mengenai perubahan susunan pengurus Perseroan
dan surat Keputusan Dewan Komisaris no. 001sKDKm-elsa iV2013 terhitung sejak 1 mei 2013 susunan anggota Komite
nominasi dan remunerasi adalah sebagai berikut:
Ketua : luhur Budi Djatmiko
anggota : adhi Utomo Jusman
Helmy said
Luhur Budi Djatmiko Ketua selain menjabat sebagai Ketua Komite nominasi dan remunerasi
sejak mei 2013, Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan. Proil lengkap ketua Komite audit dapat dilihat pada
halaman 32.
Adhi Utomo Jusman Anggota selain menjabat sebagai anggota Komite nominasi dan
remunerasi sejak mei 2013, Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Perseroan. Proil lengkap adhi Utomo Jusman dapat
dilihat pada halaman 33.
Helmy Said Anggota selain menjabat sebagai anggota Komite nominasi dan
remunerasi sejak Juni 2012, Beliau juga menjabat sebagai Direktur sDm dan Umum Perseroan. Proil lengkap Helmy said
dapat dilihat di halaman 42.
realization of Duty Performance of nomination and remuneration Committee in 2013:
The Duty of the nomination and remuneration Committee in the year of 2013 is to provide suggestions for adjustments with
respect to the beneits, facilities, post-employmentservice beneit, and representation costs for Board of Directors to shareholders.
The structure of membership of nomination and remuneration Committee
in accordance with the results of the resolution of extraordinary gms held on 14 march 2013, regarding the organizational
restructuring of the management of the Company and the resolution of Board of Commissioners no.001sKDKm-elsa
iV2013, as from 1 may 2013, the organization of the membership of nomination and remuneration Committee shall be as follows:
Chairman : luhur Budi Djatmiko
member : adhi Utomo Jusman
Helmy said
Luhur Budi Djatmiko Chairman in addition to serving as Chairman of the nomination and
remuneration Committee since may 2013, he also serves as the President Commissioner of the Company. The complete proile of
the Chairman of audit Committee can be seen in page 32.
Adhi Utomo Jusman Member in addition to serving as a member of the nomination and
remuneration Committee since may 2013, he is also serving as Commissioner of the Company. The complete proile of adhi
Utomo Jusman can be seen in page 33.
Helmy Said Member in addition to serving as a member of the nomination and
remuneration Committee since June 2012, he also serves as Director of Human resources and general affairs of the Company.
The complete proile of Helmy said can be seen in page 42.
Luhur Budi Djatmiko Helmy Said
Adhi Utomo Jusman
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi
Komite nominasi dan remunerasi telah melaksanakan rapat sebanyak 4 kali, dengan tingkat kehadiran anggota Komite
nominasi dan remunerasi dalam rapat-rapat tersebut adalah:
Nama Name
Jabatan Position
Rapat Internal Internal Meeting
Jumlah Total
4 luhur Budi Djatmiko
Ketua Chairman
3 adhi Utomo Jusman
anggota member
3 Helmy said
anggota member
4 andry T. Hidayat
Ketua Chairman
1 erry Firmansyah
anggota member
1
menjabat sebagai ketua Komite sejak 1 mei 2013 serving as Chairman Committee since 1 may 2013
menjabat sebagai anggota Komite sejak 1 mei 2013 serving as member Committee since 1 may 2013
menjabat sebagai ketua Komite sampai 14 maret 2013 serving as Chairman Committee until 14 march 2013
menjabat sebagai anggota Komite sampai 16 april 2013 serving as member Committee until 16 april 2013
Komite Manajemen Risiko
Komite manajemen risiko bertugas membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas-tugasnya terkait pengelolaan risiko
usaha yang dihadapi Perseroan. lingkup tugas dan tanggung jawab Komite manajemen risiko Perseroan dijabarkan sebagai berikut:
Tugas dan Tanggung Jawab
- melakukan evaluasi kebijakan dan strategi manajemen risiko,
baik operasional dan pengembangan usaha Perseroan. - memantau dan melakukan evaluasi penerapan manajemen
risiko dan mitigasinya atas rencana bisnis dan investasi Perseroan serta pelaksanaan operasonal ditinjau dari sisi
keuangan dan legal. -
melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi serta memberikan rekomendasi atas hal-hal yang perlu mendapat perhatian
Dewan Komisaris.
Realisasi Pelaksanaan Tugas Komite Manajemen Risiko Tahun 2013:
- melakukan review kebijakan manajemen risiko yang ada di perusahaan, serta melakukan evaluasi tentang kesesuaian
antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan khususnya yang berkaitan dengan investasi yang
memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.
- melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan satuan kerja Risk Management Perseroan serta menyampaikan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas kebijakan yang telah diambil oleh Direksi berkaitan dengan manajemen risiko.
serta melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris dari waktu ke waktu.
Susunan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko
Berdasarkan surat Keputusan Dewan Komisaris no. 003sK DK-elsaVii2013 tertanggal 8 Juli 2013, Komite manajemen
risiko Perseroan terdiri dari 4 empat orang dan dipimpin oleh seorang ketua. Per 15 Juli 2013, susunan keanggotaan Komite
manajemen risiko adalah sebagai berikut:
nomination and remuneration Committee meeting
nomination and remuneration Committee held 4 meetings, with frequency of attendance of the members of nomination and
remuneration Committee at these meetings is as follows:
Risk Management Committee
The risk management Committee performs its duty in assisting the Board of Commissioners in the conduct of its duties related to the
management of the business risks faced by the Company. The scope of the duties and responsibilities of the risk management Committee
of the Company shall be described as follows:
Duties and responsibilities
- evaluating the policies and strategies of risk management, either operational or business development of the Company.
- monitoring and evaluating the implementation of risk management and risk mitigation of the business and
investment plans of the Company and operational implementation, in terms of both inancial and legal aspects.
- reporting the results of monitoring and evaluation and giving
recommendations for anything that requires the attention of Board of Commissioners.
Performance of Duties of risk management Committee in 2013:
- Conducting reviews on the risk management policies existing within the Company, and evaluating the compliance of the
policies of risk management with the implementation of the policies, especially those related to investments that require
approval from the Board of Commissioners.
- Conducting monitoring and evaluation of the implementation of the risk management Work unit of the Company and submitting
recommendations to the Board of Commissioners on policies set by the Board of Directors in connection with risk management. in
addition, performing other duties and responsibilities presecribed by the Board of Commissioners from time to time.
The structure of membership of risk management Committee
in pursuance of the resolution of Board of Commissioners no. 003 sKDK-elsaVii2013 dated 8 July 2013, the risk management
Committee of the Company shall consist of 4 four persons and it is chaired by Chairman. as at 15 July 2013, the structure of the
membership of risk management Committee shall be as follows:
Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report
Ketua merangkap anggota : rony gunawan anggota
: Tri siwindono Bambang H. Hario
Budi soesetyo
Rony Gunawan Ketua selain menjabat sebagai Ketua Komite manajemen risiko sejak Juli
2013, Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Perseroan. Proil lengkap ketua Komite manajemen risiko dapat dilihat pada halaman 33.
Tri Siwindono Umar Santosa Anggota selain menjabat sebagai anggota Komite manajemen risiko sejak
Juli 2013, Beliau juga menjabat sebagai Komisaris independen Perseroan. Proil lengkap Beliau dapat dilihat pada halaman 32.
Bambang H. Hario Anggota menjabat anggota Komite manajemen risiko Perseroan sejak Juli
2013, Bambang H. Hario telah bergabung dengan PT elnusa Tbk sejak tahun 1991 dengan jabatan terakhir sebagai senior Vice
President Projects di PT elnusa Tbk 2005-2008.
Beliau saat ini masih menjabat sebagai Direktur PT graha Power Utama. sebelumnya juga dipercaya sebagai Project Director ePC
Project gas Turbine Power Plant PT medco Power indonesia 2012- 2013 dan senior advisor mBs Consortium for ePC Power Plant
Project di medan, sumatera Utara 2008-2010. Dalam kurun waktu 1987-1989, pemilik gelar sarjana bidang mechanical engineering
dari institut Teknologi Bandung iTB tahun 1979 ini juga terlibat dalam berbagai proyek di dalam maupun di luar negeri.
Chairman concurrently : rony gunawan
serving as member member
: Tri siwindono Bambang H. Hario
Budi soesetyo
Rony Gunawan Chairman in addition to serving as the Chairman of the risk management
Committee since July 2013, he also serves as a Commissioner of the Company. The complete proile of Chairman of risk management
Committee can be seen in page 33.
Tri Siwindono Umar Santosa Anggota in addition to serving as a member of risk management Committee
since July 2013, he also serves as an independent Commissioner of the Company. His complete proile can be seen in page 32.
Bambang H. Hario Anggota serving as a member of the risk management Committee the
Company since July 2013, Bambang H. Hario joined PT elnusa Tbk in 1991 with his latest position as senior Vice President of
Projects PT elnusa Tbk 2005-2008.
He is currently serving as Director of PT graha Power Utama. Previously, he was also engaged as Project Director gas Turbine
Power Plant ePC Project at PT medco Power indonesia 2012- 2013 and senior advisor of mBs Consortium to ePC Power Plant
Project in medan, north sumatra 2008-2010. in 1987-1989 period, the holder of Bachelor Degree in mechanical engineering
from Bandung institute of Technology iTB graduating in 1979 was also involved in various projects at home and abroad.
Rony Gunawan Bambang H. Hario
Budi Soesetyo Tri Siwindono Umar Santosa
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Budi Soesetyo Anggota menjabat anggota Komite manajemen risiko Perseroan sejak
Juli 2013, Budi soesetyo juga merupakan anggota Komite manajemen risiko PT askes Persero sejak tahun 2011 hingga
sekarang. Beliau sebelumnya menjabat Kepala Divisi manajemen risiko dan manajemen mutu PT askes Persero 2008-2010.
Beliau memiliki pengalaman yang luas terkait pengelolaan risiko di berbagai perusahaan BUmn maupun swasta. Pada tahun
2013, beliau ditunjuk sebagai counterpart dalam identiikasi risiko berdasarkan bisnis proses di PT asuransi Jiwa inhealth indonesia
serta membantu Wim Consultant dalam penyusunan erm manual pada PT rekayasa industri Persero 2013, pada PT asaBri
Persero 2012, dan pada PT Jasa marga Persero 2011.
Pemilik gelar s-1 Jurusan manajemen Fakultas ekonomi Universitas Jayabaya Jakarta 2003 dan gelar magister manajemen Jurusan
manajemen Pemasaran dari Universitas Jayabaya Jakarta 2005 itu juga aktif berorganisasi di antaranya menjadi pengurus
Koperasi PT askes sejak 2010 hingga sekarang dan anggota Dewan Pengawas pada association risk management Practicing
armP Jakarta 2011-2012. Beliau juga seringkali berpartisipasi dalam berbagai seminar dan pelatihan.
Rapat Komite Manajemen Risiko
selama 2013, Komite manajemen risiko menyelenggarakan rapat sebanyak 9 kali yang terdiri dari rapat internal, rapat gabungan
dengan Departement of risk and Performance management, dan Direktorat operasi. rapat tersebut di antaranya membahas
mengenai fungsi pengelolaan risiko dalam rencana investasi dan eksposur serta rencana organisasi di samping juga penjabaran
pekerjaan terkait pengelolaan risiko proyek. Tingkat kehadiran anggota Komite manajemen risiko dalam rapat adalah:
Nama Name
Jabatan Position
Rapat Internal Internal Meeting
Jumlah Total
4 rony gunawan
Ketua Chairman
3 Tri siwindono Umar santosa
anggota member
1 Bambang Haryo
anggota member
2 Budi soesetyo
anggota member
3 m suluhuddin noor
Ketua Chairman
1 sampe l Purba
anggota member
1
menjabat sebagai anggota Komite sejak Juli 2013 serving as member Committee since July 2013
menjabat sebagai Ketua Komite sampai 14 maret 2013 serving as Chairman Committee until 14 march 2013
menjabat sebagai anggota Komite sampai 1 april 2013 serving as member Committee until 1 april 2013
Budi Soesetyo Anggota serving as a member of risk management Committee of the
Company since July 2013, Budi soesetyo is also a member of risk management Committee of PT askes Persero since 2011.
Previously, he was the Head of the risk management and Quality management Division of PT askes Persero 2008-2010.
He had gained so much experience in risk management at various numbers of BUmn or state-owned enterprises and
private companies. in 2013, he was appointed as counterpart in risk identiication in accordance with business processes at PT
asuransi Jiwa inhealth indonesia, and he assisted Wim Consultant in creating erm manual for PT rekayasa industri Persero 2013,
PT asaBri Persero 2012, and PT Jasa marga Persero 2011.
The holder of Bachelor Degree in mangements the Faculty of economics of Jayabaya University, Jakarta 2003 and a master’s
Degree in marketing management from Jayabaya University, Jakarta 2005, is also active in numnerous organizations, such as a
member of the management of the Cooperative of PT askes from 2010 until now, and member of monitoring Board in association
risk management Practicing armP Jakarta 2011-2012. He also frequently participates in various seminars and trainings.
meetings of risk management Committee
in 2013, the risk management Committee convened at 9 meetings, consisting of internal meetings, Joint meetings with
the Department of risk and Performance management, and the Directorate of operations. These meetings discussed the
functions of risk management in investment plans and exposure, in organizational plans, as well as discussing job descriptions
related to project risk management. The attendance frequency of risk management Committee members at the meetings is as follows:
Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report
Pursuant to the Decree of Chairman of Financial services authority previously supervisory Board for Capital market and Financial
institution or Bapepam-lK no. Kep-496Bl2008 dated 28 november 2008 regarding Formation and guidelines for establishment of
Charter for internal audit Unit and pursuant to regulation no. iX.i.7, the internal audit of the Company shall perform internal control and
monitoring functions in order to ensure that the operational, inancial and management activities are carried out effectively and eficiently.
in accordance with the internal audit Charter stipulated under the resolution of President Director no. 053enKPTs000D2009
dated 2 January 2009, which is the revision of the previous Charter stipulated in 2004, the internal audit function of the Company is to
conduct the following activities: -
Preparing and drafting the annual audit Work Plan aaWP in the beginning of each year in accordance with the risk analysis of the
Company. This annual audit Work Plan aaWP is submitted to the Board of Directors and the Audit Committee for their approval;
- Testing the implementation of internal control and risk management in accordance with the Company’s policies;
- reviewing the auditee, in respect of marketing, operations, inancial, human resources, procurement, information
technology, etc.; - giving suggestions on the improvement and objective
information regarding the audited activities; - Conducting monitoring, analysis, and reporting of the
implementation of the follow-up action for improvement.
Structure of Internal Audit
The monitoring and internal Control function shall be performed by the internal audit Division under the supervision of the Head of
internal audit Division, who is directly accountable to the President Director. since 1 may 2013, in accordance with the resolution of the
President Director, the Company has appointed nusalina as Chief audit executive. The total number of human resources in internal
audit Division is 8 eight persons. They are constantly provided with professional training in order to support the implementation of the
functions and duties of internal audit Division. Until today, 2 two personnel from Hr internal audit have received the certiicates of
competence in internal audit.
The structure of the internal audit Division shall be as follows: Head of internal audit Division : 1 orang
senior auditor : 3 orang
auditor : 5 orang
Head of Internal Audit Proile
serving as internal audit Division Head since 1 may 2013, nusalina built her career at the Directorate of Processing iV Cilacap in 1991
serving her function in Budget audit – engineering, Planning and economy.
Pengawasan dan Pengendalian Internal
inTernal aUDiT anD ConTrol
mengacu pada Keputusan Ketua otoritas Jasa Keuangan sebelumnya Badan Pengawas Pasar modal dan lembaga Keuangan
Bapepam-lK no. Kep-496Bl2008 tanggal 28 november 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit
audit internal dan Ketentuan no. iX.i.7, internal audit Perseroan menjalankan salah satu fungsi pengendalian dan pengawasan
internal untuk memastikan kegiatan operasional, keuangan dan manajemen telah berjalan dengan efektif dan eisien.
Berdasarkan Piagam internal audit yang ditetapkan melalui sK Direktur Utama no. 053enKPTs000D2009 tanggal 2 Januari
2009 yang merupakan penyempurnaan dari piagam sebelumnya yang ditetapkan pada tahun 2004, fungsi internal audit Perseroan
melaksanakan kegiatan utama sebagai berikut: -
melakukan penyusunan rencana Kerja audit Tahunan rKaT pada setiap awal tahun berdasarkan analisis risiko yang
dimiliki Perseroan. rKaT ini disampaikan kepada Direksi dan Komite Audit untuk mendapatkan persetujuan;
- melakukan pengujian terhadap pelaksanaan pengendalian internal
dan manajemen risiko sesuai kebijakan yang dimiliki Perusahaan; -
melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap auditee yang mencakup aspek pemasaran, operasi, keuangan, sumber daya
manusia, pengadaan, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya; - memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif
tentang kegiatan yang diperiksa; - memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan
tindak lanjut perbaikan.
Struktur Internal Audit
Fungsi Pengawasan dan Pengendalian internal dijalankan oleh Divisi internal audit dengan dipimpin oleh Kepala Divisi internal audit,
yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. sejak tanggal 1 mei 2013, berdasarkan surat Keputusan Direktur Utama,
Perseroan telah menunjuk nusalina sebagai Chief audit executive. sDm pada Divisi internal audit berjumlah 8 delapan orang yang
senantiasa diberikan pelatihan profesional untuk mendukung pelaksanaan fungsi dan tugas Divisi internal audit. Hingga kini, 2
dua orang dari sDm internal audit telah mengantongi sertiikat terkait kompetensi di bidang internal audit.
Komposisi Divisi internal audit adalah sebagai berikut: Kepala Divisi internal audit
: 1 orang senior auditor
: 3 orang auditor
: 5 orang
Proil Kepala Internal Audit
menjabat sebagai Division Head of internal audit sejak 1 mei 2013, nusalina membangun karirnya di Direktorat Pengolahan iV
Cilacap pada tahun 1991 pada fungsi Budget Audit – Engineering, Perencanaan Keekonomian.
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
sejak tahun 2003, pemilik gelar Diploma Teknik Kimia Politeknik Univeritas Brawijaya malang tahun 1990, sarjana Teknik industri
Umm – magelang dan magister Hukum sTiH iBlam Jakarta 2007 serta sertiikasi Qia Qualiied Internal Auditor dan CFe Certiied
Fraud Examiner bergabung dengan satuan Pengawasan internal PT Pertamina Persero hingga april 2013.
Kegiatan internal audit selama tahun 2013 mencakup obyek audit berikut ini:
No Obyek Audit
audit object
Cakupan Audit audit scope
Periode Audit audit Period
1 Divisi operasi
operational Division Pemeriksaan atas proyek-proyek yang berjalan pada tahun tersebut dengan nilai uang
dan tingkat risiko yang relatif besar serta pemeriksaan atas kesesuaian investasi yang telah dilakukan oleh divisi tersebut dibandingkan dengan pelaksanaan proses operasinya.
audit of projects in this division with relatively large monetary value and level of risk, and audit of compliance of the investments made by this division in comparison with the implementation
of its operational processes. This audit of projects in this division with relatively large monetary value and level of risk, and the audit of compliance of the investments made by this division,
are compared with the implementation of its operational processes. Januari - maret
January - march
2 Divisi support
supporting Division Pemeriksaan atas ketaatan terhadap peraturan yang berlaku serta efektivitas support
atas operasi Perseroan. audit of compliance to applicable regulations and effectiveness of support to the
operations of the Company. oktober - Desember
october - December 3
anak-anak Perusahaan
subsidiaries Pemeriksaan atas kegiatan operasional anak perusahaan untuk menilai 3e eisiensi,
efektivitas dan ekonomis. audit of the operational activities of subsidiaries to assess the 3e eficiency,
effectiveness and economy level. april - Desember
april - December
4 audit Keuangan
Financial audit Pemeriksaan atas ketaatan mekanisme pengelolaan keuangan terhadap peraturan
yang berlaku guna menjamin kehandalan laporan Keuangan. audit of compliance of the mechanism of inancial management to applicable
regulations to ensure the reliability of Financial statement. april - agustus
april - august 5
audit investigasi investigative audit
Pemeriksaan terhadap kasus-kasus yang berindikasi fraud berdasarkan permintaan Direksi. audit of cases with indications of fraud in accordance with the request of Board of Directors.
Januari - agustus January - august
6 Monitoring Tindak
lanjut monitoring
Pemantauan tindak lanjut atas temuan audit yang menjadi tanggung jawab auditee. monitoring follow-up action of the audit indings that are the responsibility of the auditee.
Januari - Desember January - December
7 Konsultatif
oktober 2013 – 2014 october 2013 – 2014
internal audit Perseroan telah menyampaikan hasil audit dan membahas hal-hal yang menjadi kelemahan dan memberikan
saran perbaikannya kepada auditee. Hasil audit dan rekomendasinya tersebut telah disampaikan kepada Direksi dan
Dewan Komisaris melalui Komite audit. Dari hasil pemantauan terhadap tindak lanjut temuan audit di tubuh Perseroan, terdapat
peningkatan tingkat penyelesaiannya, yaitu dari 41 pada tahun 2012 menjadi 51 pada tahun 2013.
since 2003, the holder of Diploma in Chemical engineering of Polytechnic College of Brawijaya University, malang in 1990,
earned her Bachelor Degree in industrial engineering of Umm, magelang, and master of law from sTiH iBlam Jakarta 2007,
Qia Qualiied internal auditor certiication, and CFe Certiied Fraud examiner certiication. she served internal monitoring Unit
of PT Pertamina Persero until april 2013.
The activities of internal audit in 2013 shall include the following audit objects:
Nusalina
Kepala Divisi Internal Audit
internal audit Division Head
The internal audit of the Company has submitted audit results, discussed weaknesses, and given suggestions for improvement
to the auditee. The audit result and recommendations were submitted to the Board of Directors and Board of Commissioners
through the audit Committee. From the monitoring over the follow-up action on the audit indings within the Company’s
organization, there was an increasing level of completion, i.e. from 41 in 2012 to 51 in 2013.
Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report
Sekretaris Perusahaan
CorPoraTe seCreTary
sekretaris Perusahaan bertanggung jawab dalam penyusunan kebijakan, perencanaan serta memastikan efektivitas dan
transparansi komunikasi perusahaan, hubungan kelembagaan, hubungan investor dan pelaku pasar modal lainnya serta
media, terkait keterbukaan informasi yang menyangkut aksi korporasi dan transaksi material yang dilakukan oleh Perseroan.
menjalankan fungsi kesekretariatan Direksi, sekretaris Perusahaan Perseroan berada di Department of Corporate
secretary yang membawahi: - Komunikasi Korporat Corporate Communications, yang
menjalankan fungsi Public Relations dan Corporate Social Responsibility Csr.
- Corporate Governance, yang menjalankan fungsi kepatuhan
terhadap internal policies dan external regulation. sesuai dengan ketentuan Bapepam-lK no. iX.i.4 tentang
Penunjukkan sekretaris Perusahaan serta Pedoman Umum Good Corporate Governance indonesia yang dikeluarkan oleh
Komite nasional Kebijakan Governance, sekretaris Perusahaan mengemban tugas sebagai berikut:
- mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan- peraturan yang berlaku di bidang Pasar modal indonesia dan
memastikan perusahaan mematuhi etika bisnis, hukum, ketentuan dan peraturan Pasar modal sebagai perusahaan publik.
- memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang terkait dengan kondisi Perseroan.
- memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan Undang-undang Pasar modal dan peraturan
pelaksanaannya. - sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan
Bapepam-lK dan masyarakat. - memastikan kelancaran komunikasi antara Perseroan dengan
pemangku kepentingan. - menjamin tersedianya informasi yang boleh diakses oleh pemangku
kepentingan sesuai dengan kebutuhan wajar dari pemangku kepentingan.
- membina hubungan dengan investor. - menjamin kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
- menyelenggarakan rUPs dan paparan publik mengenai kinerja perusahaan.
Proil Sekretaris Perusahaan
menjabat sebagai Head of Corporate secretary sejak agustus 2012, Fajriyah Usman sebelumnya dipercaya sebagai Department
Head of investor relations sejak 2010. Pemilik gelar sarjana ekonomi jurusan manajemen Keuangan
dari Universitas indonesia tahun 2002 ini membangun karirnya The Corporate secretary shall be responsible for setting the policies
and planning, and ensuring the effectiveness and transparency of the Company’s communication, institutional relations, investor
relations, and relations with other Capital market people and the media, in connection with information transparency related
to corporate actions and material transactions performed by the Company. in performing the secretarial function of the Board of
Directors, Corporate secretary of the Company is located in the Department of Corporate secretary, which supervises:
- Corporate Communications, which executes Public relations
and Corporate social responsibility Csr functions. -
Corporate governance, which executes compliance functions to internal policies and external regulation.
Pursuant to regulation of supervisory Board for Capital market and Financial institution Bapepam-lK no. iX.i.4 regarding the
appointment of the Corporate secretary and general guidelines for good Corporate governance in indonesia issued by the
national Committee for governance Policies, the Corporate secretary shall have the following duties:
- To follow the development of capital market, especially all regulations applicable in the Capital market in indonesia, and to ensure that the
Company complies with Business ethics, laws, statutes, ordinances, rules and regulations of Capital market as a publicly listed company.
- To render services to the public in general on all information related to the Company’s conditions required by investors.
- To provide input to Board of Directors of the Company to comply with the provisions of Capital market laws and its implementation
regulations. - To serve as liaison or contact person between the Company and
supervisory Board for Capital market and Financial institution Bapepam-lK and the public.
- To ensure the smooth communication between the Company and stakeholders.
- To ensure availability of information that can be accessed by stakeholders in accordance with fair needs of the stakeholders.
- To maintain and continue to establish relations with investors. - To ensure compliance with the prevailing laws and regulations.
- To convene gms and public exposure regarding the Company’s performance.
Corporate Secretary Proile
serving as Head of Corporate secretary since august 2012, Fajriyah Usman was previously entrusted as Head of investor
relations Department since 2010.
The holder of a Bachelors Degree of economics in Financial management from University of indonesia which she earned in 2002
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
di Perseroan dimulai dari posisi management Trainee tahun 2002. Kemudian, beliau bergabung di Divisi Corporate secretary sebagai
supervisor of Good Corporate Governance 2003-2008 dan Junior manager of investor relation 2008-2010.
Pelaksanaan Tugas
Tanggungjawab atas keterbukaan informasi yang dilakukan oleh sekretaris Perusahaan dalam rangka menjaga hubungan investor
di antaranya direalisasikan melalui berbagai kegiatan, seperti pertemuan dengan analis atau investor secara berkala dalam skala
nasional maupun regional, paparan publik, serta penyampaian laporan sesuai ketentuan Pasar modal indonesia seperti laporan
Keuangan, laporan Tahunan, laporan Pemegang saham tertentu, serta keterbukaan informasi lainnya.
selain itu, kegiatan keterbukaan informasi lainnya dilakukan melalui peyediaan informasi pada situs Perseroan, www.elnusa.co.id, yang
menyajikan berbagai informasi terkini mengenai pergerakan harga saham, aksi korporasi dan bahan presentasi Perseroan, hingga berita-
berita seputar Perseroan. situs ini juga memuat laporan Tahunan dan laporan Keuangan audit maupun interim serta keterbukaan
informasi lainnya baik yang bersifat reguler maupun insidentil yang dapat diunduh kapan saja.
Fungsi gCg juga berada di bawah Departement of Corporate secretary yang dikelola oleh Corporate governance untuk
memastikan penerapan dan penegakkan gCg sebagai bagian strategis tata kelola Perseroan. selama 2013, Fungsi gCg telah
melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
1. internalisasi Code of Conduct. 2. Pengelolaan laporan Whistleblowing System.
3. Kampanye implementasi Whistleblowing System. 4. Pengkajian Kebijakan dan Prosedur gCg.
5. Kampanye gCg melalui media buletin internal. started building her career with the Company as a management
Trainee in 2002. she then joined the Corporate secretary Division as supervisor of good Corporate governance 2003-2008 and
Junior manager of investor relations 2008-2010.
Performance of Duties
The responsibility for information disclosure by Corporate secretary in order to maintain investor relations is realized through
various activities, such as regular national or regional meetings with analysts or investors, public exposures, and presenting the
reports in accordance with Capital market regulations applicable in indonesia, such as Financial statements, annual reports,
speciic shareholders’ reports, and other information disclosure.
moreover, other information transparency activities were carried out by presenting any kinds of information on the Company’s
website, www.elnusa.co.id, which publishes the latest information on the luctuation of share prices, corporate actions, the Company’s
presentation materials, and news regarding the Company. The site also includes audited and interim annual reports and Financial
statements, as well as other information transparency, either regular or incidental. all of these can be downloaded any time.
gCg function is under the Corporate secretary Department, which is managed by Corporate governance to ensure implementation
and enforcement of gCg as part of the strategic governance of the Company. in 2013, gCg function has performed activities
as follows:
1. internalization of Code of Conduct. 2. managing Whistle-blowing system reports.
3. Campaigning the implementation of Whistle-blowing system. 4. reviewing gCg Policies and Procedures.
5. Campaigning gCg through internal bulletins.
Fajriyah Usman
Sekretaris Perusahaan
Corporate secretary
Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report
Akuntan Publik Perseroan
Perseroan telah menunjuk Kantor akuntan Publik KaP Tanudiredja, Wibisana rekan yang beralamat di Jl. H.r. rasuna
said Kav X-7 no. 6, Jakarta, untuk melakukan kegiatan audit atas pelaporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2013. KaP Tanudiredja, Wibisana rekan sebelumnya telah ditunjuk untuk melaksanakan audit atas
pelaporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2010, 2011, dan 2012. sementara untuk
pelaporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, Perseroan telah menunjuk KaP Purwantono, sarwoko
sandjaja untuk melaksanakan audit dan review. Untuk jasa yang diberikan KaP Tanudiredja, Wibisana rekan pada tahun buku
2013, Perseroan memberikan kompensasi sebesar rp3,1 miliar.
Biro Administrasi Efek
Pada tahun 2013, Perseroan telah menunjuk PT Datindo entrycom sebagai Biro administrasi efek yang bertanggungjawab
melaksanakan pencatatan pemilikan efek Perseroan, dengan alokasi biaya jasa sebesar rp33 juta. PT Datindo entrycom
beralamat di Puri Datindo - Wisma sudirman, Jl. Jend. sudirman Kav 34-35, Jakarta.
Public Accounting of the Company
The Company assigns Public accounting Firm Tanudiredja, Wibisana and Partners, of Jl. H. r. rasuna said lot X-7 no.
6, Jakarta, in order to perform an audit and reviews of the inancial reporting of the Company for the iscal year ended 31
December 2013. Public accounting ofice Tanudiredja, Wibisana and Partners was previously appointed to perform an audit and
review of the inancial reporting of the Company for the iscal years ending 31 December 2010, 2011, and 2012. as for the
inancial reporting for the iscal year ending 31 December 2009, the Company appointed Public accounting ofice Purwantono,
sarwoko and sandjaja to perform the audit and review. For the services provided by Tanudiredja, Wibisana and Partners in the
iscal year of 2013, the Company gave a compensation of rp3.1 billion.
Securities Administration Bureau
in the year of 2013, the Company engaged PT Datindo entrycom as securities administration Bureau in charge of recording securities
or stocks held by the Company, with a service fee provided at rp33 million. PT Datindo entrycom’s address is Puri Datindo,
Wisma sudirman, Jl. Jend. sudirman lot 34-35, Jakarta.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
CaPiTal marKeT sUPPorTing insTiTUTion anD ProFessions
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Perkara HukumLitigasi
legal Cases liTigaTions
selama tahun 2013, Perseroan menghadapi 2 dua perkara hukum yang signiikan yang dijelaskan sebagaimana berikut:
1. Perkara Gugatan Hukum oleh
PT Saptawell Technicatama Saptawell terhadap Perseroan
Dalam kasus hukum, pihak saptawell bertindak sebagai Penggugat yang menuntut ganti rugi atas kerusakan
peralatan Blow Out Preventer BoP 4 116” dan Riser Spool milik saptawell yang disewa oleh Perseroan atau dalam hal
ini sebagai Tergugat. Proses hukum ini tengah menunggu putusan kasasi dari mahkamah agung setelah sebelumnya
gugatan saptawell tidak dikabulkan di Pengadilan negeri maupun Pengadilan Tinggi DKi Jakarta.
2. Perkara Gugatan oleh Perseroan
terhadap Bank Mega
Dalam kasus ini, Perseroan sebagai Penggugat menuntut Bank mega sebagai Tergugat untuk mengganti
kerugian serta membayar bunga atas penempatan deposito berjangka milik Perseroan di Bank mega senilai
rp111.000.000.000. Hingga laporan ini diterbitkan, proses hukum tengah menunggu pengajuan Peninjauan Kembali
oleh Bank mega atas penolakan kasasi yang telah diajukan kepada mahkamah agung. Perseroan dalam hal ini telah
memenangkan kasus ini di tingkat Pengadilan negeri dan Pengadilan Tinggi serta telah mengajukan Kontra memori
Kasasi ke ma melalui Pengadilan negeri Jakarta selatan pada tanggal 26 maret 2013.
sementara itu, anak-anak perusahaan tidak sedang terlibat dalam kasus hukum.
Throughout the year of 2013, the Company dealt with 2 two signiicant legal cases which are described as follows:
1. A Matter of Lawsuit Asserted by
PT Saptawell Technicatama Saptawell against the Company
in this legal case, saptawell is the Plaintiff seeking compensation for damages with respect to the equipment
Blow out Preventer BoP 4 116” and riser spool belonging to saptawell, which were rented by the Company, or in this
matter, the Defendant. This legal process is pending the judgement of cassation appeal to be issued by the supreme
Court after the previous saptawell’s suits were overruled not granted by the District Court and High Court of DKi Jakarta.
2. A Matter of Lawsuit Asserted by the Company against Bank Mega
in this legal case, the Company as Plaintiff sues Bank mega as the Defendant to pay the damageslosses in form of
compensation and to pay interests for the placement of a time deposit belonging to the Company deposited with
Bank mega at the total sum of rp111,000,000,000. Until the issuance of this report, the legal process is pending the
application for review by Bank mega with respect to the rejection of the cassation lodged to the supreme Court.
in this mater, the Company won the case at the District Court and High Court, and has submitted a Counter
memorandum of Casation Counter-appeal Dockets to the supreme Court through the District Court of south
Jakarta selatan on 26 march 2013.
in the mean time, no subsidiaries of the Company are involved in any legal cases whatsoever.
Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate governance report
Proil Risiko Perseroan Tahun 2013
Berikut disampaikan kajian risiko yang paling signiikan berpengaruh terhadap kegiatan operasi dan kinerja keuangan
perusahaan sepanjang tahun 2013.
High Medium
Low H
ig h
Me d
iu m
L o
w
High Medium
Low
Inherent Level of Risk Residual Level of Risk
P
C
P = Probability C = Consequence
1 1
2 2
3
3 4
4 5
5 6
6 7
7
8
8 9
9 10
10 13
13
11
11 12
12
1. Fatality risk 2. Legal uncertainty risk
3. Tender lose risk 4. Tax risk
5. ECS settlement risk 6. Fraud risk
7. Marine-seismic business risk 8. Divestment of asset risk
9. Social of land seismic risk 10. Loss of land seismic asset risk
11. Flood at land seismic risk 12. Asset malfunction risk
13. Illegal tapping risk
Risk map disajikan pada dua level risiko, yaitu level inheren sebelah kiri dan level residual sebelah kanan. level inheren
adalah level risiko sebelum memperhitungkan efektivitas kontrol, sedangkan level residual adalah level risiko setelah dipengaruhi
oleh tindakan mitigasi yang dilakukan manajemen Perusahaan.
Kesimpulan:
sebagaimana tampak pada peta risiko di atas, dapat disimpulkan bahwa secara umum proil risiko Perseroan, sepanjang tahun
2013 berada pada kisaran low to medium risk. Hal ini terlihat pada peta residual level of risks. artinya, sepanjang risiko-risiko dapat
dipengaruhi oleh kontrol, manajemen berhasil memitigasi risiko tersebut sampai tingkat yang dapat diterima acceptable level
sesuai batasan Risk Appetite yang telah dideinisikan manajemen dalam rencana strategis Perusahaan.
eksposur risiko yang tidak dapat dipengaruhi oleh kontrol terutama adalah risiko ketidakpastian hukum. Kondisi ini tercermin pada
residual level of risk yang tidak berubah dari inherent level of risk. Hal ini tidak menunjukkan kegagalan manajemen mengelola
Risk Proile of the Company in 2013
The following is the review of the risk with the most signiicant inluence to the operations and inancial performance of the
Company throughout 2013.
Manajemen Risiko
risK managemenT
The risk map shows two risk levels, i.e. inherent level on the left and residual level on the right. The inherent level is the level of risk before
calculating the effectiveness of the control, while the residual level is the level of risk after being inluenced by the mitigation actions
performed by the management of the Company.
Conclusion: as seen from the above risk map, the general conclusion of
the Company’s risk Proile throughout 2013 is low to medium risk. This is shown in the map of residual risk levels. This means
that as long as the risks can be inluenced by the control, the management succeeds in mitigating the risk until an acceptable
level in accordance with the risk appetite limit deined by the management in the strategic plan of the Company.
The risk exposure that cannot be inluenced by control is the risk of legal uncertainty. This condition is relected in the residual
level of risk that remains unchanged from the inherent level of risk. it does not mean that the management fails to manage the
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2013 Annual Report
risk, but rather it is because of the risk beyond the control of the management.
1. Fatality risk: this risk is the top priority. in 2013, the