B = jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal n = jumlah alternatif jawaban
1 = bilangan tetap Jika semua peserta didik menjawab benar pada butir soal tertentu sesuai
kunci jawaban, maka IP = 0 yang berarti soal tersebut jelek. Dengan demikian pengecoh tidak berfungsi. Untuk menilai pengecoh
distraktor dari masing-masing butir soal dikategorikan sebagai berikut.
Tabel 3.5 Klasifikasi Distraktor Butir Soal
Kategori Distraktor Nilai proportion Endorsing
Baik 0,025
Revisi 0,025
Tidak baik tolak 0,000
Berdasarkan klasifikasi, dalam analisis butir soal dapat ditunjukkan dengan adanya korelasi yang tinggi, rendah atu negatif pada analisis. Apabila proporsi
peserta tes yang menjawab dengan salah atau memilih pengecoh 0,025
maka pengecoh dikatakan baik.
57
6. Uji Reliabilitas Soal
Suatu alat ukur dikatakan reliabel memiliki taraf kepercayaan yang tinggi dan bila alat ukur tersebut digunakan pada waktu yang berlainan akan
menunjukan hasil yang relatif sama, dan sebelum melakukan uji terlebih dahulu kita menyebarkan tes kepada peserta didik diluar responden,
mengelompokkan item tes, dan untuk mengenanalisis penulis menguji reliabilitas menggunakan rumus KR 20 dengan rumus sebagai berikut:
s
s r
t pq
t n
n
2 2
11
1
Keterangan: r
11 :
reliabelitas instrumen n
: banyaknya butir pertanyaan p : proporsi yang menjawab benar pada sesuatu butir soal
p :
57
Analisis-Pengecoh- Distraktor ”Online tersedia di:
http:riskangeblog.blogspot.co.id201505analisis-butir-soal.html diakses pada tanggal 13 Januari 2017, Pukul 19:45 WIB.
q : proporsi yang mendapat skor 0
q : : Varians total
Kriteria uji adalah dikatakan reliabel jika hasil membandingkan r
hitung
dengan r
tabel
jika hasilnya sama atau lebih besar dari 0,80 maka instrument itu dinyatakan reliabel untuk mengukur variable x atau y.
58
F. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang
digunakan peneliti adalah uji Liliefors. Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
59
1 Hipotesis H
: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H
1
: Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal 2 Taraf Signifikansi
58
Arikunto S. Op.Cit, h. 230.
59
Ibid, h. 170.