konstruksi sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan sehingga menyebabkan miskonsepsi.
2 Membutuhkan waktu yang lama dan setiap peserta didik memerlukan penanganan yang berbeda-beda.
3 Sarana dan prasarana sekolah yang membantu peserta didik. 4 Meskipun pendidik hanya menjadi motivator dan memediasi jalannya
proses belajar, tetapi pendidik harus memiliki perilaku yang elegan dan arif sebagai spirit bagi peserta didik sehingga dibutuhkan pengajaran
yang mengapresiasi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Proses Belajar Menurut Konstruktivisme
a. Proses belajar konstruktivistik secara konseptual proses belajar jika dipandang dari pendekatan kognitif, bukan sebagai perolehan informasi
yang berlangsung satu arah dari luar kedalam diri peserta didik kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan akomodasi yang bermuara
pada pemuktahiran struktur kognitifnya. Kegiatan belajar lebih dipandang dari segi prosesnya dan pada segi perolehan pengetahuan dari fakta-fakta
yang terlepas-lepas. b. Peranan peserta didik, menurut pandangan ini belajar merupakan proses
pembentukan pengetahuan. Namun yang akhirnya paling menentukan adalah terwujudnya gejala belajar adalah niat belajar peserta didik itu
sendiri.
c. Peranan pendidik, dalam pendekatan ini pendidik berperan membantu agar proses pengkonstruksian pengetahuan oleh siswa berjalan lancer.
Guru tidak mentransfer pengetahuannya, melainkan membantu peserta didik untuk membentuk pengetahuan sendiri.
d. Sarana belajar, pendekatan ini menekankan bahwa peranan utama dalam kegiatan belajar adalah aktivitas peserta didik dalam mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri. Segala sesuatu seperti bahan, media, peralatan, lingkungan, dan fasilitas lainnya disediakan untuk membantu
pembentukan tersebut. e. Evaluasi, pandangan ini mengemukakan bahwa lingkungan belajar sangat
mendukung munculnyaa berbagai pandangan dan interpretasi terhadap realitas, kontruksi pengetahuan, serta aktifitas-aktifitas yang didasarkan
pada pengalaman.
24
8. Metode Mengajar
Seluruh kegiatan belajar mengajar, metode mengajar memainkan peranan yang sangat penting dan merupakan suatu penunjang utama berhasil atau
tidaknya seorang guru dalam mengajar. Definisi metode mengajar yang dikemukakan
Hasibuan dan
Moedjiono menyatakan
bahwa metodemengajaradalah alat yang merupakan bagian dari seperangkat alat dan
24
H.Baharudin, Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogyakarta: Ar-Ruz Media, 2010, h. 127.