MetodeDiskusi kelompok Metode Mengajar

Moh. Uzer Usman menyatakan bahwa diskusi kelompok merupakan suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan masalah. Ulih Bukit Karo-Karo menyebutkan bahwa jalannya pengajaran metode diskusi kelompok adalah sebagai berikut: 1 Guru mengelompokkan peserta didik. Jumlah kelompok dan jumlah anggota kelompok harus sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang hendak dicapai. 2 Guru memberikan tugas atau masalah kepada peserta didik dalam kelompok untuk dipelajari atau dikerjakan. 3 Peserta didik dalam kelompoknya mempelajari atau mengerjakan tugas. Pada waktu peserta didik sibuk, guru mendatangi kelompok-kelompok baik untuk merangsang maupun untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan menjaga agar pelajar tetap tertib. 4 Guru memberikan klu atau stimulus untuk membangun pemikiran peserta didik 5 Satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan peserta didik lain bertanya dan menanggapi 6 Guru bersama peserta didik menilai. Penilaian tidak hanya terhadap hasil yang diperoleh tetapi juga terhadap cara bekerjasama proses. Penilaian ini perlu pula ditujukan kepada tugasbahan pelajaran, terhadap kelompok dan terhadap kelas serta terhadap masing-masing pelajar. 27 27 Langkah langkah p elaksanaan metode tugas kelompok” Online, tersedia di: httpwww.masbied.com diakses pada tanggal 13 februari 2016, pukul 09.45

9. Hasil Belajar Matematika a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang biasa disebut hasil belajar, yaitu suatu bentuk perubahan prilaku yang relative menetap. Pengertian belajar juga diartikan bermacam-macam oleh para ahli. Menurut Fontana “Belajaradalah proses perubahan tingkah laku individu yang relative tetap sebagai hasil pengalaman. 28 Pendapat serupa dikemukakan oleh Garry dan Kingsley menyatakan bahwa “Belajaradalah proses perubahan tingkah laku orisinil melalui pengalaman dan latihan- latihan”. Pendapat lain tentang belajar dikemukakan oleh Sardiman menyatakan bahwa ”Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya membaca, mengamati, mendengar, meniru, dan lain sebagainya”. 29 Lebih lanjut Sardiman mengemukakan bahwa “Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri. 30 Menurut perspektif konstruktivisme, belajar merupakan proses aktif pelajar dalam menkonstruksi arti teks, dialog, pengalaman fisik dan lain-lain. 28 Tim MKPBM Jurusan Pendidikan Matematika UPI , Op.Cit h. 8. 29 Sardiman, A.M,Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2006, h. 21. 30 Ibid, h .21. Dijelaskan pula Dalam Al-Q ur‟an Surat Al-Alaq Ayat 1-5 yang berbunyi :   Artinya : “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah, dan Tuhanmu yang Maha Mulia dan mengajar manusia dengan pena dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”. Qs. Al Alaq Ayat 1-5. 31 Berdasarkan berbagai pendapat di atas tentang pengertian belajar dapat dikatakan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang yang terjadi akibat adanya usaha yang di lakukan oleh orang itu sendiri. Prestasi belajar adalah merupakan kemampuan yang diperoleh peserta didik setelah melalui kegiatan belajar. Perubahan tingkah laku dalam belajar sudah ditentukan terlebih dahulu, sedangkan prestasi belajar ditentukan berdasarkan kemampuan peserta didik. Penekanan prestasi belajar adalah terjadinya perubahan dari hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil dan masukan dari lingkungan berupa rancangan dan pengelolaan motivasional tidak berpengaruh langsung terhadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh peserta didik untuk mencapai tujuan belajar. 32

b. Pengertian Hasil Belajar

Berakhirnya suatu proses belajar peserta didik maka diperoleh hasil belajar yaitu berkaitan dengan tingkat kemampuan penguasaan yang dicapai 31 Al-Hikmah, Al- Qur’an dan Terjemahan, Bandung: CV. Diponegoro, 2007, h. 597 32 Nashir, H. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal, Jakarta: Delia Press, 2004, h. 77.

Dokumen yang terkait

PENGARUH CARA BELAJAR DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 69

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS IV SD NEGERI 2 PELITA BANDAR LAMPUNG

0 8 114

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS IV SD NEGERI 2 PELITA BANDAR LAMPUNG

0 7 30

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA KELAS IVC SD NEGERI 1 TANJUNGGADING BANDAR LAMPUNG

1 11 16

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK KECIL MATERI POKOK BENDA DAN SIFATNYA KELAS IV SD NEGERI 2 KEDAMAIAN BANDAR LAMPUNG

0 7 41

PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bandar Lampung)

3 22 35

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Bukit Kemuning Lampung Utara Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 20 124

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SISWA KELAS V B SDN 2 KEDAMAIAN BANDAR LAMPUNG

1 4 39

PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SDN 03 KALIJIRAK TASIKMADU KARANGANYAR 2011.

1 2 15

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INQUIRY TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA (PTK di kelas VIII Semester Genap MTs Negeri Karanganyar).

0 2 9