Ciri-Ciri Pembelajaran Secara Konstruktivisme

2 Pembelajaran konstruktivisme berhubungan dengan pemahaman dan aplikasi, bukan mengulang. 3 Pembelajaran konstruktivisme bekaitan dengan pemikiran dan analisis, bukan akumulasi dan ingatan. 4 pembelajaran konstruktivisme berbicara tentang menjadi aktif, bukan pasif. 21 Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat dikatakan bahwa pendekatan konsrtuktivisme adalah suatu pendekatan yang menuntut peserta didik untuk menyusun dan membangun makna atas pengalaman baru yang didasarkan pada pengetahuan tertentu. Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak secara tiba- tiba. Strategi pemerolehan pengetahuan lebih diutamakan dibandingkan dengan seberapa banyak peserta didik mendapatkan dari atau mengingat pengetahuan.

5. Prinsip-Prinsip Konstruktivisme

Prinsip-prinsip dalam konstruktivisme mengacu pada paham konstruktivisme, ada beberapa prinsip yang perlu dipegang oleh pendidik dalam pembelajaran, yaitu : a. Pengetahuan dibangun oleh peserta didik sendiri. 21 Mujib, “Mengimplementasikan Proses Pembelajaran Maatematika Melalui Model Pendidikan Matematika Realistic Indonesia,” dalam Jurnal Al-Jabar, Vol.III No.1: Bandar Lampung: Fakultas Tarbiyah, 1990, h. 74. b. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari pendidik ke peserta didik, kecuali hanya dengan keaktifan peserta didik sendiri untuk menalar. c. Peserta didik aktif mengkonstruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi konsep ilmiah. d. Pendidik sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses konstruksi berjalan lancar. e. Menghadapi masalah yang relevan dengan peserta didik. f. Struktur pembelajaran seputar konsep utama penting sebuah pertanyaan. g. Mencari dan menilai pendapat peserta didik. h. Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan peserta didik. 22 Dari semua prinsip itu hanya ada satu prinsip yang paling penting adalah pendidik tidak boleh hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada peserta didik. Peserta didik harus membangun pengetahuan didalam benaknya sendiri. Pendidik dapat membantu proses ini dengan cara-cara mengajar yang membuat informasi menjadi sangat bermakna dan sangat relevan bagi peserta didik. 22 Paul Suparno, Filsafat Konsrtuktivisme Dalam Pendidikan, Yogyakarta: Kanisius, 1997, h. 70.

Dokumen yang terkait

PENGARUH CARA BELAJAR DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 69

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS IV SD NEGERI 2 PELITA BANDAR LAMPUNG

0 8 114

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS IV SD NEGERI 2 PELITA BANDAR LAMPUNG

0 7 30

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA KELAS IVC SD NEGERI 1 TANJUNGGADING BANDAR LAMPUNG

1 11 16

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK KECIL MATERI POKOK BENDA DAN SIFATNYA KELAS IV SD NEGERI 2 KEDAMAIAN BANDAR LAMPUNG

0 7 41

PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bandar Lampung)

3 22 35

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Bukit Kemuning Lampung Utara Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 20 124

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SISWA KELAS V B SDN 2 KEDAMAIAN BANDAR LAMPUNG

1 4 39

PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SDN 03 KALIJIRAK TASIKMADU KARANGANYAR 2011.

1 2 15

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INQUIRY TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA (PTK di kelas VIII Semester Genap MTs Negeri Karanganyar).

0 2 9