Teori Belajar Konstruktivisme Tinjauan Pustaka 1. Pendekatan Dalam Pembelajaran
Sehubungan dengan hal di atas Tasker mengemukakan tiga penekanan dalam teori belajar konstruktivisme sebagai berikut :
a. Peran aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan secara bermakna. b. Pentingnya membuat kaitan antara gagasan dalam pengkonstrusian secara
bermakna. c. Mengaitkan antara gagasan dengan informasi baru yang diterima.
Mendukung pendapat di atas dengan mengajukan dua prinsip utama dalam pembelajaran dengan teori belajar konstruktivisme, yaitu:
a. Pengetahuan tidak dapat diperoleh secara pasif, tetapi secara aktif oleh struktur kognitif peserta didik.
b. Fungsi kognisi bersifat adaptif dan membantu pengorganisasian melalui pengalaman nyata yang dimiliki oleh peserta didik.
Kedua pengertian di atas menekankan bagaimana pentingnya keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses pengaitan sejumlah gagasan dan
pengonstruksian ilmu pengetahuan melalui lingkungannya. Oleh karena itu. Untuk mempelajari suatu materi yang baru, pengalaman belajar yang lalu dari
seseorang akan mempengaruhi terjadinya proses belajar tersebut.
17
Belajar matematika menurut paham konstruktivisme, para ahli konstruktivisme mengatakan bahwa ketika peserta didik mencoba
17
Ahmad Fauzan,Modul proses pembelajaran matematika, Padang: Panitia sertifikasi guru rayon UNP, 2008, h. 14.
menyelesaikan tugas-tugas
dikelas maka
pengetahuan matematika
dikonstruksi secara aktif, dari perspektifnya konstruktivisme, belajar matematika bukanlah suatu proses „pengepakan„ pengetahuan secara hati-hati,
melainkan hal mengorganisir aktivitas, dimana kegiatan diinterprestasikan secara luas termasuk aktifitas berfikir konseptual, belajar matematika
merupakan proses dimana peserta didik secara aktif mengkonstruksi pengetahuan matematika.
18
Para ahli konstruktivisme setuju bahwa belajar matematika melibatkan manipulasi aktif dan pemaknaan bukan hanya
bilangan dan rumus-rumus saja, mereka menolak paham bahwa matematika dipelajari dalam suatu koneksi.
Dalam Al- Qur‟an juga dijelaskan dalam surat Isra‟ ayat 36 berikut :
Artinya :36 Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak
mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan
jawabnya”.
19
Maka dari itu pendekatan konstruktivisme lebih mengkedepankan proses dalam belajar sehingga dalam evaluasi dapat menghasilkan pemahaman
secara mendalam bukan hanya menghafal belaka.
18
Hamzah, “ Pembelajaran Matematika menurut Teori Belajar Konstruktivisme “ Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol.2 No.2,Agustus 2003, h. 66.
19
Al-Hikmah, Al- Qur’an dan Terjemahan, Bandung: CV. Diponegoro, 2007, h. 285.