Kerapatan Relatif Spesies Mangrove

jenis mangrove yaitu Rhizophora apiculata, Sonneratia alba dan Excoecaria agallocha. Distribusi jenis-jenis mangrove di daerah penelitian secara umum relatif sama. Hanya ada tiga jenis yang menunjukkan perbedaan distribusi, dimana jenis Rhizophora stylosa hanya ditemukan pada stasiun I Nurussalam serta jenis Bruguiera gimnorrhiza dan Rhizophora mucronata hanya ditemukan pada stasiun II dan III. Tabel 9. Distribusi Spesies Mangrove No Spesies Stasiun I Nurussalam Stasiun II Darul Aman Stasiun III Idi Rayeuk 1 Bruguiera gimnorrhiza - 2 Rhizophora mucronata - 3 Rhizophora stylosa - - 4 Rhizophora apiculata 5 Sonneratia alba 6 Sonneratia ovata 7 Excoecaria agallocha Ket : : Ditemukan - : Tak ditemukan

5.2. Sruktur Komunitas Mangrove

Jumlah jenis mangrove pada srata pohon yang terdapat di stasiun I Nurussalam, II Darul Aman dan III Idi Rayeuk masing-masing terdiri dari 7, 6 dan 4 jenis. Analisis mangrove srata pohon berdasarkan stasiun penelitian disajikan pada Tabel 10. Sedangkan jumlah jenis mangrove pada srata belta yang terdapat di stasiun I Nurussalam, II Darul Aman dan III Idi Rayeuk masing-masing terdiri dari 7, 6 dan 5 jenis. Analisis mangrove srata belta berdasarkan stasiun penelitian disajikan pada Tabel 11.

5.2.1. Kerapatan Relatif Spesies Mangrove

Kerapatan relatif spesies mangrove srata pohon pada stasiun I Nurussalam, jenis dengan kerapatan relatif tinggi adalah Rhizophora apiculata dan Rhizophora mucronata dengan kerapatan relatif 22,85 , sedangkan untuk nilai rendah adalah jenis Rhizophora stylosa dengan nilai kerapatan relatif 1,4 . Pada stasiun II Darul Aman, jenis dengan kerapatan relatif tinggi adalah Rhizophora apiculata dengan kerapatan relatif 26,01 , sedangkan untuk nilai rendah adalah jenis Sonneratia alba dengan kerapatan relatif 11,38 . Pada stasiun III Idi Rayeuk, jenis dengan kerapatan relatif tinggi adalah Excoecaria agallocha dengan kerapatan relatif 38,88 , sedangkan untuk nilai rendah adalah jenis Sonneratia ovata dengan kerapatan relatif 8,33 . Tinggi atau rendahnya kerapatan relatif spesies mangrove disuatu lokasi penelitian dipengaruhi oleh jumlah ditemukannya jenis dalam daerah penelitian. Semakin banyak suatu jenis, maka kerapatan relatifnya semakin tinggi. Dari perbandingan nilai kerapatan relatif pada ketiga stasiun penelitian, didapati jenis Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata dan Excoecaria agallocha memiliki kerapatan relatif lebih tinggi pada stasiun I Nurussalam, II Darul Aman dan III Idi Rayeuk. Keadaan ini menunjukkan bahwa secara relatif jenis Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata dan Excoecaria agallocha berjumlah lebih banyak dalam luasan daerah penelitian dibandingkan dengan jenis yang lain pada stasiun I Nurussalam, II Darul Aman dan III Idi Rayeuk. Tabel 10. Analisis mangrove srata pohon berdasarkan stasiun penelitian Stasiun I Nurussalam No Jenis KR FR DR INP 1 B. gimnorrhiza 18,56 17,85 14,55 49,97 2 E. agalocha 9,28 10,71 9,50 29,50 3 R. apiculata 22,85 21,42 31,31 75,58 4 R. mucronata 22,85 21,42 24,06 68,33 5 R. stylosa 1,42 3,57 2,22 7,21 6 S. ovata 9,28 7,14 9,53 25,95 7 S. alba 15,72 17,85 9,83 43,41 Jumlah 100 100 100 300 Stasiun II Darul Aman 1 B. gimnorrhiza 18,69 22,42 13,72 53,82 2 E. agalocha 12,19 17,85 11,97 42,02 3 R. apiculata 26,01 25,00 45,43 96,45 4 R. mucronata 14,63 10,71 9,50 34,85 5 S. ovata 17,07 14,28 8,36 39,72 6 S. alba 11,38 10,71 11,02 33,12 Jumlah 100 100 100 300 Stasiun III Idi Rayeuk 1 E. agalocha 38,88 40,00 27,91 106,80 2 R. apiculata 16,66 10,00 26,60 53,26 3 S. ovata 8,33 10,00 2,87 21,21 4 S. alba 36,11 40,00 42,60 118,71 Jumlah 100 100 100 300 Kerapatan relatif spesies mangrove srata belta pada stasiun I Nurussalam, jenis dengan kerapatan relatif tinggi adalah Rhizophora mucronata dengan kerapatan relatif 30,83 , sedangkan untuk nilai rendah adalah jenis Sonneratia ovata dengan nilai kerapatan relatif 0,01 . Pada stasiun II Darul Aman, jenis dengan kerapatan relatif tinggi adalah Sonneratia alba dengan kerapatan relatif 40,27 , sedangkan untuk nilai rendah adalah jenis Sonneratia ovata dengan kerapatan relatif 4,16 . Pada stasiun III Idi Rayeuk, jenis dengan kerapatan relatif tinggi adalah Rhizophora mucronata dengan kerapatan relatif 31,06 , sedangkan untuk nilai rendah adalah jenis Excoecaria agallocha dan Sonneratia alba dengan kerapatan relatif 16,50 . Kerapatan pada suatu ekosistem mangrove berpengaruh pada biota yang berasosiasi didalamnya. Dalam Skilleter and Warren 1999, ekosistem mangrove digunakan sebagai tempat perlindungan biota yang hidup didalamnya seperti ikan dan moluska. Kerapatan vegetasi mangrove dalam suatu ekosistem memberikan perlindungan terhadap biota yang menempati tempat ini dari faktor alam dan hewan predator. Hal ini membuat ekosistem mangrove sering digunakan sebagai tempat memijah dan mengasuh bagi berbagai organisme yang berasosiasi didalamnya. Hal ini dibuktikan oleh Crowder and Cooper 1979, 1982 dalam Spitzer, et al 1999 yang menyatakan bahwa kepadatan makropita memengaruhi pertumbuhan ikan. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh hewan predator dan pemanfaatan yang berlebihan. Melihat akan kedua studi diatas maka dapat disimpulkan bahwa kerapatan mempunyai manfaat tak langsung yang berarti bagi organisme yang ada didalamnya.

5.2.2. Frekuensi Relatif Spesies Mangrove