C-organik Hubungan antara Sifat Kimia Tanah dengan Ekosistem Mangrove.

5.5. Hubungan antara Sifat Kimia Tanah dengan Ekosistem Mangrove.

Hasil analisis sifat-sifat tanah dari ketiga stasiun penelitian merupakan gambaran tentang kesuburan dan potensi wilayah yang diteliti. Sifat-sifat tanah tersebut merupakan parameter untuk diuji pengaruhnya terhadap terbentuknya posisi mangrove. Analisis dilakukan terhadap 8 sifat kimia tanah. Sifat-sifat tanah tersebut meliputi C-organik, N, P tersedia, K tersedia, Mg, Na, KTK dan salinitas. Hasil pengukuran parameter sifat kimia tanah disajikan pada Lampiran 2.

5.5.1. C-organik

Gambar 11 menunjukkan grafik nilai rata-rata C-organik pada masing- masing stasiun dan posisi penelitian. Hasil analisis sidik ragam Lampiran 3 menunjukkan bahwa stasiun penelitian dan interaksi antara stasiun penelitian dan posisi berbeda sangat nyata dalam hal nilai C-organik. Sedangkan posisi terhadap laut berbeda nyata dalam hal nilai C-organik. Gambar 11. Nilai rata-rata C-organik pada masing-masing stasiun dan posisi penelitian. Nilai rata-rata C-organik tertinggi terdapat pada stasiun II posisi A sebesar 2,47 dan terendah pada stasiun I posisi C sebesar 0,81 , termasuk dalam kriteria sangat rendah sampai sangat tinggi. Hasil uji lanjut hubungan stasiun penelitian dan posisi mangrove terhadap nilai C-organik disajikan pada Tabel 15. 0.5 1 1.5 2 2.5 3 IA IB IC ID IIA IIB IIC IID IIIA IIIB IIIC IIID Stasiun dan Posisi C -o r gan ik Tabel 15. Uji beda rata-rata C-organik Stasiun Posisi A Depan B Tengah C Belakang D Transisi I Nurussalam 1.46 d 1.36 e 0.81 f 1.94 c II Darul Aman 2.47 a 1.31 de 2.17 b 2.38 a III Idi Rayeuk 2.18 b 2.05 bc 1.60 cd 1.19 e BNJ 5 0.17 Keterangan : angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf uji BNJ 5. Tabel 15 menunjukkan bahwa stasiun III posisi A mempunyai rata-rata P-tersedia paling tinggi namun tidak berbeda nyata dibandingkan dengan stasiun III posisi B dan D. Sedangkan stasiun III posisi A berbeda nyata dengan stasiun I dan II posisi A, B, C, D dan stasiun III posisi C Tingginya kandungan C-organik pada stasiun III posisi A, B dan D disebabkan pada posisi ini vegetasi mangrove yang menyusunnya adalah famili Rhizophoraceae dan famili Soneratiaceae yang kaya akan bahan organik. Tingginya C-organik di posisi ini juga dipengaruhi oleh akumulasi sedimen dan bahan organik baik dari daratan maupun lautan. Menurut Foth 1978 faktor- faktor yang mempengaruhi jumlah dan penyebaran bahan organik antara lain mencakup iklim, vegetasi, kondisi drainase, pengerjaan tanah dan tekstur tanah. Menurut Wiradinata 1992 kandungan C-organik pada kawasan mangrove sangat dipengaruhi oleh kondisi vegetasinya. Hasil penelitian Wiradinata 1992 menemukan kadar C-organik yang sangat rendah pada posisi Avicennia yang vegetasinya tumbuh jarang.

5.5.2. N-total