Fungsi Motivasi MOTIVASI 1. Definisi Motivasi

1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan- perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Di samping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi.

G. MOTIF 1. Definisi Motif

Motif adalah melengkapi semua penggerak alasan-alasan atau dorongan- dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan manusia berbuat sesuatu Gerungan, 1991: 140. Dirgunarsa 1978: 92 berpendapat bahwa motif adalah dorongan, kehendak, jadi yang menyebabkan timbulnya semacam kekuatan agar seseorang itu berbuat atau bertindak dengan perkataan lain bertingkah laku. Karena tingkah laku tersebut dilatar belakangi oleh adanya motif, maka disebut “tingkah laku bermotivasi”. Newcomb, dkk 1978: 38 mengungkapkan bahwa suatu organism bermotivasi bila ia tidak saja ditandai oleh keadaan mobilisasi energi tetapi juga oleh pengarah tingkah laku kepada salah satu tujuan yang terpilih di atas semua tujuan-tujuan yang mungkin. Dengan demikian maka motif merupakan suatu pengertian yang menghubungkan suatu keadaan mobilisasi energi dengan suatu tujuan. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa motif adalah dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan perilaku untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Jenis-Jenis Motif

Motif sendiri memiliki beberapa klasifikasi sendiri sesuai kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Teevan dan Smith 1967: 11 berpendapat bahwa : The first system classifies motives on the basic of the their developmental backgrounds into two major types, primary and secondary. Primary, such as thirst and hunger, are based on the organism’s physiochemical processes and are basically unlearned. Secondary motives are not directly based on body chemistry and are generally thought to be learned through the organism’s experience in its environment. The second classification system is based on the instrumental response of the organism and classifies motive into approach or affective and avoidance or aversive drives. The goal of an approach motive such as hunger, is referred to as a positive goal, that of an avoidance motive, such as pain, as a negative goal. Artinya: Sistem klasifikasi motif yang pertama berdasar pada perkembangan latar belakang pada dua tipe, primer dan sekunder. Motif primer, seperti haus dan lapar, semua itu didasarkan pada proses fisik organisme dan tidak dapat dipelajari. Motif sekunder bukan berasal langsung dari proses kimia tubuh manusia dan dapat dipelajari dari pengalaman individu di lingkungan. Sistem klasifikasi yang kedua didasarkan pada approach Afeksi atau avoidance dorongan aversive. Tujuan dari approach motif misalnya lapar, yang artinya tujuan positif, avoidance motif misalnya luka, sebagai tujuan negatif.