Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

37

BAB IV MOTIF TOKOH UTAMA DALAM ROMAN

TRÄUME WOHNEN ÜBERALL KARYA CAROLIN PHILIPPS Pada bab ini peneliti akan membahas motif tokoh utama dalam roman Träume Wohnen Überall karya Carolin Philipps. Sebelum melangkah pada bagian pembahasan, peneliti akan mendeskripsikan terlebih dahulu roman Träume Wohnen Überall karya Carolin Philipps sebagai sumber data penelitian pada bagian inti akan dibahas motif tokoh utama dalam roman Träume Wohnen Überall karya Carolin Philipps yang tercermin dalam setiap tindakan Sandale sebagai tokoh utama dalam roman ini.

A. Deskripsi Roman Träume Wohnen Überall

Roman Träume Wohnen Überall adalah salah satu roman karya Carolin Phillip. Carolin Phillips mendapat tawaran dari sebuah penerbit untuk menulis sebuah cerita kehidupan tentang anak-anak jalanan di Bukares, Rumania. Dalam penulisan roman ini, Carolin Phillips telah melakukan penelitian secara langsung ke lokasi yang menjadi latar dalam roman. Pada musim panas tahun 2005, ia dan anak laki-lakinya datang ke Bukares dengan tujuan untuk mengenal kehidupan anak-anak jalanan di stasiun Bukares. Selama seminggu Carolin Phillips dan anak laki-lakinya tinggal di rumah penampungan Santo Lazarus. Ia berkenalan dengan anak-anak jalanan yang telah berhasil melepaskan diri dari jalanan, lalu ia bersama para pengasuh dan pekerja sosial mengunjungi anak-anak di stasiun dan di lorong-lorong kanal bawah tanah. Sebulan kemudian, Carolin Phillips dan anak laki-lakinya kembali lagi ke Bukares untuk merayakan pasta musim panas yang diadakan oleh keluarga besar Concordia di Pertanian. Kisah dalam roman ini berlatar di Rumania tepatnya di kota Bukares yang menonjolkan sisi lain kehidupan anak jalanan yang ada di Bukares. Tokoh utama dalam roman adalah seorang remaja berusia 15 tahun yang bernama Sandale. Tokoh tambahan dalam roman ini adalah Lucian, Martin, Mama Ruth, para pengasuh, Romo Georg, penghuni Lazar, anak-anak jalanan, Marcel dan Carmen. Sandale telah menghabiskan banyak waktu untuk berada di jalan dan stasiun kota Bukares. Sandale tidak memiliki orang tua yang merawatnya karena sejak kecil ia bersama saudara perempuannya telah ditinggalkan ibunya. Saat masih kecil ibunya ingin menitipkan ia dan saudaranya pada neneknya, namun ternyata neneknya telah meninggal dan ibunya menitipkannya pada tetangga. Saat itu ibunya beralasan akan pergi ke pasar, tetapi ibunya menghilang dan tak pernah kembali. Sandale dan adiknya selama dua tahun tinggal bersama tetangganya. Tetangga itu telah memiliki anak dan suami baru yang merasa keberatan untuk terus-terusan memberi makan Sandale dan adiknya. Sang suami memukuli Sandale dan adiknya, bahkan ketika mabuk ia meminta Sandale untuk menemaninya di tempat tidur. Suami tetangganya itu berpendapat bahwa perlakuan-perlakuan itu pantas didapat Sandale dan adiknya untuk membayar semua yang telah diperoleh mereka di rumahnya. Sehingga pada akhirnya lelaki itu mengusir Sandale dan adiknya, dan membuat Sandale memulai hidupnya