Pemarah Penokohan tokoh Sandale
Data 22 halaman 28
Sie hat schon mal zum Küchendienst gemeldet, aber die Probezeit nicht überstanden. Sie hasst Rodica, die Erzieherin, die für die Küche zuständig
ist. Immer hat sie was an Sandale auszusetzen. Egal was schief geht, sobald Sandale in der Näher ist, trifft sie die Schuld. Und dann schreit sie
mit ihrer tiefen Stimme, die Sandale an die Polizisten am Nordbahnhof erinnert. Sie schreit mit allen Kindern. Darum mögen sie Rodica nicht
. Philipps, 2006: 28
Artinya: Suatu hari ketika Sandale bertugas di dapur, Rodica tidak henti- hentinya berteriak. Padahal Sandale hanya sebentar saja ke halaman untuk
merokok. Tidak ada lima menit ia pergi. Tetapi Rodica berlaku seakan- akan Sandale sudah berbuat satu kejahatan. Sandale menjadi sangat marah.
Ia telah mengambil cangkir dari meja dan melemparkannya ke lantai. Di lantai berserakan pecahan cangkir dan dengan amarah yang semakin besar.
Itulah akhir dari tugas Sandale di dapur. Kurnia, 2008: 28
Sifat pemarahnya seringkali muncul seperti saat salah seorang pengasuh yang bernama Rodica berteriak dan memarahinya saat bertugas di dapur, karena
Sandale pergi ke halaman untuk merokok. Padahal Sandale hanya sebentar meninggalkan dapur, tetapi Rodica memperlakukannya seperti pelaku kejahatan.
Hal tersebut membuat Sandale marah, lalu dia melempar cangkir hingga berserakan di lantai. Bertugas di dapur tidak akan membuatnya bertahan lama dan
dia tidak ingin bertugas kembali di dapur, karena dia membenci Rodica yang selalu bersikap tidak menyenangkan padanya.
Data 23 halaman 32
Ihre Arme sind voller Narben, denn Sandale ist oft wütend. Seit sie hier im Haus ist, hat sie keine Schnitte mehr gemacht, aber das liegt nur daran,
dass es nicht so leicht ist, ein scharfes Messer oder eine zerbrochene Glasflasche zu bekommen.
Philipps, 2006: 32 Tangan Sandale sudah penuh luka karena Sandale sering marah. Sejak ia
ada di rumah itu ia tidak membuat luka-luka di tangannya, tetapi itu semua karena ia tidak dapat menemukan sebuah pisau tajam ataupun sepotong
kaca untuk melukainya. Kurnia, 2008: 32
Ketika rasa marah itu begitu besar membuat sesak di dada, Sandale butuh pelampiasan untuk menghilangkan rasa marah itu. Namun, hal itu hanya berlaku
jika dia berada di stasiun, saat berada di rumah Lazar dia tidak akan bisa melakukan hal tersebut karena sulit menemukan benda-benda tajam untuk
melukai tangannya. Ketika berada di Lazar dan dia merasa amarahnya begitu besar dia akan keluar dari Lazar dan mulai membuat sayatan-sayatan pada
tangannya.
Data 24 halaman 79
Sie verkriecht sich draußen in dem kleinen Park,wo sich um diese Zeit nur die wilden Hunde herumtreiben. Sie setzt sich auf den Boden und zieht das
Taschenmesser aus der Tasche. Sie klappt es auf. Setzt es auf ihren linken Arm und fängt an zu schneiden. An diesem Abend muss sie viele Schnitte
machen, bis der Schmerz größer ist als die Wut
. Philipps, 2006: 79 Artinya: Ia pergi ke taman kecil di luar, pada saat itu hanya ada anjing-
anjing liar berkeliaran. Ia duduk di tanah dan mengeluarkan pisau lipat dari sakunya. Ia membukanya dan menaruhnya di tangan kirinya lalu mulai
menoreh-noreh tangannya. Di malam ini ia harus membuat banyak sayatan supaya rasa sakit akan mengalahkan rasa amarah di dalam dadanya.
Kurnia, 2008: 92
Suatu ketika dia begitu marah di Lazar karena permasalahan pernyataan Martin yang berusaha menutupi kesalahan Sandale. Sandale melihat tatapan
Martin ke Sandale adalah tatapan kasihan. Sandale amat marah diperlakukan seperti itu. Mama Ruth sebagai penengah permasalahan itu tidak dapat meredakan
emosi Sandale, bahkan Sandale semakin marah. Sandale pergi ke sebuah taman kecil, di sana dia duduk di tanah. Dia mengeluarkan pisau lipat yang sebelumnya
telah ia simpan, lalu ia mulai melukai tangan kiriya. Ia membuat banyak sayatan agar rasa sakit pada lukanya akan mengalahkan rasa marah yang membuat sesak
di dadanya.
Dalam kutipan-kutipan di atas digambarkan secara tidak langsung die indirekte Charakterisierung
melalui tingkah laku sang tokoh die Shilderung des Verhaltens
yang sangat mudah terpicu emosi dan meledak-ledak, hal tersebut menunjukkan bahwa Sandale memiliki sifat pemarah.