Siklus Pertama Hasil Penelitian 1. Kondisi Tempat Penelitian

120 berkolaborasi dengan guru berusaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran membuat pola jas wanita secara baik. Proses pembelajaran yang diterapkan harus dapat melibatkan siswa secara aktif sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisisen. Selain itu, tentunya pembelajaran yang diterapkan juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam membuat pola jas wanita.

3. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus Pertama dan Siklus Kedua

Penelitian ini dilaksanakan dengan cara mengikuti alur penelitian tindakan kelas. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri atas tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Tahap pelaksanaan tindakan merupakan penerapan rancangan tindakan yang telah disusun berupa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan bantuan media jobsheet pada materi membuat pola jas wanita untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Data yang disajikan merupakan hasil pengamatan dengan menggunakan lembar observasi, lembar penilaian unjuk kerja, angket, dan catatan lapangan. Adapun hal-hal yang akan diuraikan meliputi: deskripsi tiap siklus dan hasil dari penelitian.

a. Siklus Pertama

Tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus pertama adalah sebagai berikut: 121 1 Perencanaan a Perencanaan pembelajaran dibuat oleh peneliti bekerja sama dengan guru. Pembelajaran pada siklus pertama adalah membuat pola jas badan dan pola lengan jas. b Menyusun perangkat pembelajaran, berupa skenario pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. RPP disusun oleh peneliti dengan pertimbangan dari dosen dan guru yang bersangkutan. RPP yang dibuat lebih menekankan pada kegiatan inti yaitu pada peningkatan hasil belajar siswa dalam membuat pola jas wanita dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan bantuan media jobsheet. c Menyiapkan media pembelajaran berupa jobsheet yang berisi langkah membuat pola jas wanita sesuai disain. d Peneliti dan observer menyiapkan lembar instrumen sesuai dengan format dari peneliti yaitu menggunakan instrumen lembar penilaian unjuk kerja, lembar observasi dan tes pilihan ganda dan dilengkapi dengan catatan lapangan untuk pengamatan terhadap proses belajar mengajar. 2 Tindakan Guru melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan bantuan media jobsheet. Tahapannya adalah sebagai berikut: 122 a Kegiatan Pendahuluan 1 Guru melakukan presensi kehadiran siswa. 2 Guru menyampaikan secara singkat tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan bantuan media jobsheet. 3 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 4 Apersepsi, guru mengawali pelajaran dengan pertanyaan yang sesuai dengan materi. 5 Guru membagikan media jobsheet kepada masing-masing kelompok. b Kegiatan Inti 1 Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok secara acak. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. 2 Guru menyampaikan materi secara garis besar tentang pola jas wanita. 3 Siswa membentuk kelompok sesuai yang ditentukan oleh guru. Kemudian guru meminta masing-masing kelompok untuk menentukan ketua kelompok. Ketua kelompok yang dipilih memiliki kelebihan pandai dibanding teman satu kelompok. Ketua kelompok ini mempunyai tugas memimpin diskusi untuk memahami materi merubah pola jas wanita sesuai disain pada jobsheet yang telah dibagikan. 123 4 Setelah mendiskusikan materi merubah pola jas wanita, siswa mengerjakan tugas individu. 5 Guru menilai siswa dari persiapan dan proses yang dilakukan siswa dalam belajar dengan mengisi lembar unjuk kerja yang telah disediakan. 6 Guru meminta siswa mengumpulkan hasil kerja siswa untuk dievaluasi. 7 Guru memberikan tes pilihan ganda kepada siswa untuk mengukur pemahaman dan pengetahuan siswa. c Kegiatan Menutup Pelajaran Sebelum menutup pelajaran, guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum paham materi pelajaran untuk bertanya. Guru dan siswa mengadakan refleksi, kemudian pembelajaran ditutup, siswa dan guru menyimpulkan materi pembelajaran. Tidak lupa guru selalu memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa agar terus selalu belajar. Guru menginformasikan pelajaran berikutnya, kemudian terakhir guru menutup pembelajaran dengan salam. 3 Pengamatan Pada tahap ini pengamatan dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran membuat pola jas wanita dengan tindakan melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan bantuan media jobsheet. Pengamatan dilakukan bersama-sama 124 peneliti dan teman sejawat untuk mempermudah dalam pengamatan agar pengamatan lebih terfokus. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, pembelajaran kooperatif tipe STAD ini sudah dapat terlaksana, meskipun belum terlaksana dengan baik. Hal itu terlihat dari siswa yang belum bisa beradaptasi, masih ada yang belum bisa bekerja sama dengan anggota kelompoknya, belum adanya kepercayaan antar anggota kelompok sehingga siswa tersebut menyelesaikan tugas membuat pola sepengetahuannya tanpa bertanya. Selain itu, ada beberapa siswa yang tidak selesai tepat waktu mengumpulkan tugas membuat pola. Hasil tugas pun tidak maksimal. Guru dan siswa terlihat berinteraksi dengan cukup baik, terlihat dari adanya siswa yang bertanya kepada guru dikarenakan mengalami kesulitan dalam membuat pola jas wanita dan guru pun memberi penjelasan kepada siswa. Namun juga masih ada siswa yang takut bertanya kepada guru, siswa hanya diam dan terlihat kebingungan. Selain itu, guru juga berkeliling melakukan monitor kinerja siswa dalam kelompok. Dengan adanya interaksi antara guru dan siswa, suasana belajar terlihat lebih kondusif dibandingkan pertemuan sebelumnya pra siklus. Pada siklus pertama ini, nilai yang diperoleh pada lembar unjuk kerja nilai rata-rata kelas 73, hasil jadi gambar pola siswa sudah meningkat lebih baik dari sebelumnya, dan perolehan skor 125 kognitif nilai rata-rata kelas 84,1. Skor yang diperoleh masing- masing siswa diolah menjadi nilai akhir kompetensi siswa dengan bobot psikomotor dan afektif sebesar 80 dan kognitif sebesar 20, penghitungan penilaian dapat dilihat pada lampiran. Hasil belajar siswa pada siklus pertama dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut, pada siklus pertama nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat 9,23 dari nilai rata- rata pra siklus yang sebelumnya hanya 68,8 menjadi 75,1. Hasil belajar siswa pada siklus pertama dari 32 siswa menunjukkan nilai rata-rata Mean yang dicapai adalah 75, dengan nilai tengah Median yaitu 75, dan nilai yang sering muncul Mode adalah 74. Hasil belajar siswa pada siklus pertama ini dengan melakukan tindakan melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan bantuan media jobsheet dapat ditunjukkan sebanyak 24 siswa atau sebesar 75 siswa sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal dan 8 siswa atau 25 belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Berdasarkan nilai yang disajikan, hasil belajar siswa dapat dikategorikan pada tabel berikut ini: 126 Tabel 18. Data Hasil Belajar Siswa Siklus Pertama Berdasarkan KKM No Kategori Frekuensi Persentase 1 Tuntas 24 75 2 Belum Tuntas 8 25 Jumlah 32 100 Peningkatan yang terjadi pada siklus pertama menunjukkan bahwa sebanyak 24 siswa dapat memahami materi yang disampaikan melalui model kooperatif tipe STAD dengan bantuan media jobsheet. Sedangkan 8 siswa yang lain belum mampu beradaptasi dengan pembelajaran yang dilakukan dan memahami materi yang disampaikan, sehingga guru harus melakukan perbaikan agar semua siswa dapat memahami materi yang disampaikan dengan baik dan benar. 4 Refleksi Refleksi dilakukan dengan mengkaji hasil observasi serta permasalahan yang dihadapi selama tindakan yang berlangsung pada siklus pertama. Ada beberapa kelemahan atau kendala yang dihadapi pada siklus pertama ini antara lain : a Siswa masih belum optimal dalam diskusi, masih ada yang berbicara sendiri dan kurang serius. b Ada siswa yang masih merasa canggung bertanya dengan anggota kelompok karena bukan teman dekatnya. Dan tidak mempunyai keberanian bertanya kepada guru. 127 c Tidak selesai dengan tepat waktu mengumpulkan tugas membuat pola jas wanita yang dikerjakan oleh beberapa siswa. d Hasil tugas membuat pola jas wanita masih ada yang belum mencapai KKM. Oleh karena masih ada yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam siklus pertama, maka penelitian dilanjutkan pada siklus kedua. Selain itu, peneliti ingin melihat sejauh manakah peningkatan hasil belajar siswa dalam membuat pola jas wanita melalui model koopertif tipe STAD dengan bantuan media jobsheet.

b. Siklus Kedua