Macam-Macam Model Pembelajaran Kooperatif

43 6 Fase Keenam Guru memberikan reward atau penghargaan kepada individu ataupun juga kelompok yang usaha dan hasilnya melebihi individu atau kelompok yang lain.

d. Macam-Macam Model Pembelajaran Kooperatif

Macam-macam model pembelajaran kooperatif menurut Isjoni 2010:73-89: 1 Student Team Achievement Divisions STAD Tipe ini dikembangkan oleh Slavin, dan merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara peserta didik untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Proses pembelajarannya belajar kooperatif tipe STAD melalui lima tahapan yaitu: a Tahapan Penyajian Materi b Tahap Kerja Kelompok c Tahap Tes Individual d Tahap Perhitungan Skor Perkembangan Individu e Tahap Pemberian Penghargaan Kelompok Slavin 2008:143 menjelaskan STAD adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. 44 2 Jigsaw Tipe jigsaw ini dalam pelaksanaan pembelajaran yakni adanya kelompok asal dan kelompok ahli dalam kegiatan belajar mengajar. Setiap siswa dari masing-masing kelompok yang memegang materi yang sama berkumpul dalam satu kelompok baru yakni kelompok ahli. Masing-masing kelompok ahli bertanggung jawab untuk sebuah materi atau pokok bahasan. Setelah kelompok ahli selesai mempelajari satu topik materi keahliannya, masing-masing siswa kembali ke kelompok asal mereka untuk mengajarkan materi keahliannya kepada teman-teman dalam satu kelompok dalam bentuk diskusi. 3 Teams Games Tournaments TGT Teams-Games-Tournament TGT adalah tipe model kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar dengan adanya permainan pada setiap meja turnamen. Dalam permainan ini digunakan kartu yang berisi soal dan kunci jawabannya. Setiap siswa yang bersaing merupakan wakil dari kelompoknya, dan masing- masing ditempatkan pada meja turnamen. Cara memainkannya dengan membagikan kartu-kartu soal, pemain mengambil kartu dan memberikannya kepada pembaca soal. Kemudian soal dikerjakan secara mandiri oleh pemain dan penantang hingga dapat menyelesaikan permainannya. 45 4 Group Investigation GI Group Investigation GI merupakan model kooperatif yang kompleks karena memadukan antara prinsip belajar kooperatif dengan pembelajaran yang berbasis konstruktivisme dan prinsip pembelajaran demokrasi. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai akhir pembelajaran akan memberi peluang kepada siswa untuk lebih mempertajam gagasan. 5 Rotating Trio Exchange Pada model pembelajaran ini, jumlah siswa dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3 orang. Pada setiap trio tersebut diberi pertanyaan yang sama untuk didiskusikan. Setiap anggota trio diberi nomor, kemudian berpindah searah jarum jam dan berlawanan jarum jam. Dan setiap trio baru diberi pertanyaan baru untuk didiskusikan. 6 Group Resume Model ini akan menjadikan interaksi antar peserta didik lebih baik, kelas dibagi ke dalam kelompok-kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-6 orang. Kelompok-kelompok tersebut diminta membuat kesimpulan yang didalamnya terdapat data-data latar belakang pendidikan, pengetahuan akan isi kelas, pengalaman kerja, hobi, bakat dan lain-lain. Kemudian setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan kesimpulan kelompok mereka. 46 Sedangkan menurut Cooper Latifa, 2011:42 jenis pembelajaran kooperatif terdiri atas: 1 Student Team Achievement Divisions STAD Dalam teknik pembelajaran kooperatif ini para siswa menerima informasi melalui ceramah, film-film, bacaan-bacaan, dan sebagainya dan kemudian menerima untuk melengkapi kertas kerja tim. Tim dibentuk oleh guru secara heterogen dengan dasar mendahulukan kemampuan, peringkat, jenis kelamin, latar belakang bahasa, dan faktor lain yang ditentukan oleh instruktur. 2 Jigsaw Dengan teknik ini, guru memberi topik yang berbeda kepada masing-masing anggota tim. Para siswa meneliti topik yang telah mereka terima kemudian bertemu dalam grup ahli dengan anggota kelompok lain diberikan mini topik yang sama untuk berdiskusi menyaring pemahaman mereka terhadap persoalan tersebut. Anggota tim kembali ke kelompok asal mereka untuk mengajarkan mini topik itu ke seluruh tim. 3 Constructive Controversy Kelompok Struktur Berpasangan dalam satu tim terdiri dari 4 orang yang berisi pokok persoalan yang berbeda. Setiap pasang meneliti satu sisi topik tersebut atau rangkuman diberikan guru. Kedua pasangan tersebut mendiskusikan topik tersebut, bukan untuk memenangkan perdebatan tetapi untuk mengemukakan informasi dari topik tersebut. Pasangan lalu berganti sisi dan mengemukakan informasi dari topik tersebut. Pasangan lalu berganti sisi dan memberikan sanggahan kepada pihak lawan atas masalah yang sama. 4 Group Investigation Siswa diberi kebebasan penuh dalam bagaimana cara mengatur tim mereka, mengarahkan penelitian, dan menyampaikan ide mereka ke seluruh kelas. Seringkali presentasi kelas merupakan laporan, video, atau pertunjukan demonstrasi, atau berbentuk tipe pertunjukan yang lain. Bahkan dengan memeriksa keikutsertaan individu kepada proyek tim untuk mencegah gejala penguasaan atau tukang bonceng. Dari beberapa macam model kooperatif yang dijelaskan di atas, pada dasarnya siswa dibagi dalam kelompok-kelompok belajar yang kemudian cara belajarnya disesuaikan dengan masing-masing tipe. Pada penelitian ini, peneliti melakukan proses pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD. 47

e. Tipe Student Teams Achievement Divisions STAD