47
e. Tipe Student Teams Achievement Divisions STAD
Menurut Robert E. Slavin 2008:10 Student Teams Achievement Divisions adalah satu dari tiga strategi dibawah pembelajaran kelompok
yang dikembangkan John Hopkins Univercity berdasarkan riset bertahun-tahun pada pembelajaran kooperatif. Menurut Isjoni 2010:74
Tipe STAD ini menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara peserta didik untuk saling memotivasi dan saling membantu
dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Menurut Slavin 2008:11 pada Student Teams Achievement
Divisions STAD siswa belajar dengan empat anggota mengikuti presentasi
guru. Siswa
mendapat kuis
secara individu
untuk menunjukkan
seberapa banyak
mereka belajar.
Kuis individu
dijumlahkan untuk skor tim dan tim terbaik akan mendapatkan penghargaan. Tim dibentuk dari murid dengan tingkat kemampuan,
jenis kelamin, dan latar belakang etnis yang berbeda-beda. Pada seluruh siklus aktivitas, guru presentasi, kuis pada tim, biasanya mengambil 3-5
periode. Student Teams Achievement Divisions merupakan salah satu
metode atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan pendekatan yang baik untuk guru yang baru
memulai menerapkan model pembelajaran kooperatif dalam kelas. Selain itu, Student Teams Achievement Divisions juga merupakan suatu
48 metode pembelajaran kooperatif yang efektif Robert E. Slavin,
1994:288. Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Student Teams
Achievement Divisions STAD adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dengan mengelompokkan siswa
secara heterogen baik kemampuan akademik, sosial, latar belakang, untuk menerima presentasi guru dan belajar secara kelompok,
selanjutnya diberi tugas sehingga mendapatkan hasil secara kelompok. Pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions
STAD ini terdiri dari lima tahapan Isjoni, 2010:74-77: 1 Tahap Penyajian Materi
Pembelajaran dimulai dengan guru menyampaikan indikator yang harus dicapai dan memotivasi rasa ingin tahu peserta didik
tentang materi yang akan dipelajari. Mengenai teknik penyajian materi pelajaran dapat dilakukan secara klasikal ataupun melalui
audiovisual. Dalam mengembangkan materi pembelajaran perlu ditekankan
hal-hal sebagai berikut: a mengembangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang
akan dipelajari peserta didik dalam kelompok. b menekankan bahwa belajar adalah memahami makna dan bukan
hafalan.
49 c memberikan umpan balik sesering mungkin untuk mengontrol
pemahaman peserta didik. d memberikan penjelasan mengapa jawaban pertanyaan itu benar
atau salah. e beralih kepada materi selanjutnya apabila peserta didik telah
memahami permasalahan yang ada. 2 Tahap Kerja Kelompok
Pada tahap ini setiap peserta didik diberi lembar tugas sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok peserta didik
saling berbagi tugas, saling membantu memberikan penyelesaian agar semua anggota kelompok dapat memahami materi yang
dibahas, dan satu lembar dikumpulkan sebagai hasil kerja kelompok. Pada tahap ini guru berperan sebagai fasilitator dan motivator
kegiatan tiap kelompok. Slavin 2008:156 menerangkan bahwa sebelum memulai kerja
tim atau kelompok guru perlu menjelaskan aturan tim yaitu sebagai berikut:
a Para siswa punya tanggung jawab untuk memastikan bahwa teman satu tim mereka telah mempelajari materinya.
b Tak ada yang boleh berhenti belajar sampai semua teman satu tim menguasai pelajaran tersebut.
c Mintalah bantuan dari semua teman satu tim untuk membantu temannya sebelum teman mereka itu bertanya kepada guru.
d Teman satu tim boleh saling berbicara satu sama lain dengan suara pelan.
50 3 Tahap Tes Individu
Pada tahap ini akan diketahui sejauh mana keberhasilan belajar yang telah dicapai, diadakan tes secara individual, mengenai materi
yang telah dibahas. Setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktik tim,
peserta didik akan mengerjakan tes individual. Peserta didik tidak diperkenankan untuk saling membantu dalam mengerjakan tes.
Sehingga tiap peserta didik bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya.
4 Tahap Perhitungan Skor Perkembangan Individu Penghitungan perkembangan skor individu dimaksudkan agar
peserta didik terpacu untuk memperoleh prestasi terbaik sesuai dengan kemampuannya. Tiap peserta didik dapat memberikan
kontribusi poin yang maksimal kepada kelompoknya dalam sistem skor ini, tetapi tak ada peserta didik yang dapat melakukannya tanpa
memberikan usaha mereka yang terbaik. 5 Tahap pemberian Penghargaan Kelompok
Pemberian penghargaan diberikan berdasarkan perolehan skor rata-rata yang dikategorikan menjadi kelompok baik, kelompok
hebat, dan kelompok super. Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukan pemberian penghargaan terhadap kelompok terlihat
pada tabel.
51
Tabel 2. Kriteria Penghargaan Kelompok Rata-Rata Skor
Penghargaan Kelompok
15 Kelompok Baik
20 Kelompok Hebat
25 Kelompok Super
f. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif