33
timbulnya kecelakaan lalu lintas. Efektivitas pembelajaran etika berlalu lintas dilihat dari adanya ketercapaian indikator pembelajaran etika lalu
lintas atau sesuai dengan standar kelulusan pada mata pelajaran PKN.
C. Kerangka Berpikir
Pemerintah provinsi daerah istimewa yogyakarta membuat kebijakan melalui Peraturan gubernur daerah istimewa yogyakarta nomor 54 tahun 2011
tentang pendidikan etika lalu lintas pada satuan pendidikan. Kebijakan tersebut juga didukung oleh pemerintah kota yogyakarta dengan menerbikan peraturan
walikota nomor 40 tahun 2012 tentang pelaksanaan pendidikan etika lalu lintas pada satuan pendidikan. Kemudian kebijakan tersebut ditindak lanjuti oleh
pihak SMA Negeri 5 Yogyakarta sebagai pelaksana kebijakan dengan mengeluarkan Keputusan Kepala Sekolah nomor 875750 tentang pelaksanaan
tugas kebijakan pendidikan etika lalu lintas.
34
KERANGKA BERPIKIR
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor 50 Tahun 2011 tentang Pendidikan Etika Berlalu lintas Pada Satuan
Pendidikan
Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 40 Tahun 2012 tentang
pelaksanaan Pendidikan Etika Berlalu lintas Pada Satuan Pendidikan
Kebijakan Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Yogyakarta Nomor : 875750
Pemberian Tugas Pelaksanaan Pendidikan Etika Lalu lintas
Faktor Yang Mempengaruhi 1.Komunikasi
2.Sumber Daya 3.Disposisi
4.Struktur Organisasi Hasil
Implementasi Kebijakan Pendidikan Etika Lalu lintas
35
D. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana implementasi kebijakan pendidikan etika lalu lintas yang
terintegrasi dalam mata pelajaran ? 2.
Bagaimana impementasi kebijakan pendidikan etika lalu lintas dari aspek budaya sekolah?
3. Bagaimana impementasi kebijakan pendidikan etika lalu lintas dari aspek
pengembangan diri ? 4.
Bagaimana Sumber daya yang ada dalam pendidikan etika lalu lintas ? 5.
Bagaimanakah komunikasi yang dilakukan dalam mengimplementasikan kebijakan pendidikan etika lalu lintas ?
6. Bagaimana disposisi atau sikap warga sekolah dalam mengimplementasikan
kebijakan pendidikan etika lalu lintas ? 7.
Bagaimana struktur birokrasi dalam implementasi kebijakan pendidikan etika lalu lintas ?