Pengertian Kebijakan Pendidikan Kebijakan Pendidikan

15 tingkat keberhasilan kebijakan tidak lagi ditentukan oleh aktor pembuat kebijakan. 11 Teori Pilihan Publik Teori ini melihat kebijakan sebagai sebuah proses formulasi keputusan kolektif dari individu-individu yang berkepentingan terhadap keputusan tersebut. Teori ini memiliki kelemahan pokok dalam realitas interaksi itu sendiri, karena interaksi akan terbatas pada publik yang memiliki akses, dan disisi lain terdapat kecendurungan dari pemerintah untuk memuaskan pilihannya daripada masyarakat luas. 12 Teori Sistem Teori ini merupakan yang paling sederhana namun cukup komperhensif meski tidak memadai lagi untuk dipergunakan sebagai landasan pengambilan keputusan atau formulasi kebijakan publik. Kelemahan dari teori ini adalah terpusatnya perhatian pada tindakan- tindakan yang dilakukan pemerintah yang membuat kita kehilangan perhatian dengan apa yang tidak pernah dilakukan oleh pemerintah. 13 Teori Deliberatif Teori deliberatif atau musyawarah pada perumusan kebijakan dapat juga dilihat pada bagian analisis kebijakan dengan teori deliberative policy analysis di depan. Proses teori ini jauh lebih berbeda dengan teori-teori teknokratik. Karena peran dasar analisis kebijakan hanya sebagai fasilitator agar masyarakat menemukan 16 sendiri keputusan kebijakan atas dirinya sendiri. Disini peran pemerintah hanya sebagai legislator dari kehendak publik. H.A.R. Tilaar Riant Nugroho, 2008: 190-210.

d. Proses Kebijakan

Proses perumusan kebijakan adalah salah satu alat penting dalam tahapan kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan kebijakan, baik pemerintah maupun non-pemerintah. Proses perumusan kebijakan menjadi sangat penting dikarenakan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan di dalam merumuskanya. Selain itu, para ahli harus menguasai makna kebijakan dan perumusan kebijakan, perumusan kebijakan dalam siklus kebijakan, lingkungan kebijakan dan prosedur perumusan kebijakan, serta faktor-faktor lainnya. Menurut William Dunn Budi Winarno, 2007: 32-34 tahapan-tahapan kebijakan publik adalah sebagai berikut : 1 Tahap penyusunan agenda Sebelum kebijakan ditetapkan dan dilaksanakan, pembuat kebijakan perlu menyusun agenda dengan memasukkan dan memilih masalah-masalah mana saja yang akan dijadikan prioritas untuk dibahas. Masalah-masalah yang terkait dengan kebijakan akan dikumpulkan sebanyak mungkin untuk diseleksi. Pada tahap ini beberapa masalah dimasukkan dalam agenda untuk dipilih. Terdapat masalah yang ditetapkan sebagai fokus pembahasan, masalah yang mungkin ditunda pembahasannya, atau 17 mungkin tidak disentuh sama sekali. Masing-masing masalah yang dimasukkan atau tidak dimasukkan dalam agenda memiliki argumentasi masing-masing. Pihak-pihak yang terlibat dalam tahap penyusunan agenda harus secara jeli melihat masalah-masalah mana saja yang memiliki tingkat relevansi tinggi dengan masalah kebijakan. Sehingga pemilihan dapat menemukan masalah kebijakan yang tepat. 2 Tahap Formulasi Kebijakan Masalah yang telah masuk ke agenda kebijakan kemudian dibahas oleh para pembuat kebijakan. Masalah-masalah tadi didefinisikan untuk kemudian dicari pemecahan masalah terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal dari berbagai alternatif atau pilihan kebijakan policy alternativepolicy options yang ada. Sama halnya dengan perjuangan suatu masalah untuk masuk ke dalam agenda kebijakan, dalam tahap perumusan kebijakan masing-masing alternatif bersaing untuk dapat dipilih sebagai kebijakan yang diambil untuk memecahkan masalah. Pada tahap ini, masing-masing aktor akan “bermain” untuk mengusulkan pemecahan masalah terbaik. 3 Tahap adopsi kebijakan Dari sekian banyak alternatif yang ditawarkan, pada akhirnya akan diadopsi satu alternatif pemecahan yang disepakati untuk digunakan sebagai solusi atas permasalahan tersebut. Tahap ini 18 sering disebut juga dengan tahap legitimasi kebijakan policy legitimation yaitu kebijakan yang telah mendapatkan legitimasi. Masalah yang telah dijadikan sebagai fokus pembahasan memperoleh solusi pemecahan berupa kebijakan yang nantinya akan diimplementasikan. 4 Tahap Implementasi kebijakan Suatu program kebijakan hanya akan menjadi catatan-catatan elit, jika program tersebut tidak diimplementasikan. Keputusan program kebijakan yang telah diambil sebagai alternatif pemecahan masalah harus diimplementasikan, yakni dilaksanakan oleh badan- badan administrasi maupun agenda-agenda pemerintah di tingkat bawah. Kebijakan yang telah diambil dilaksanakan oleh unit-unit administrasi yang memobilisasikan sumberdaya finansial dan manusia. Pada tahap implementasi ini berbagai kepentingan akan saling bersaing. Beberapa implementasi kebijakan mendapat dukungan para pelaksana implementors, namun beberapa yang lain mungkin akan ditentang oleh para pelaksana. 5 Tahap evaluasi kebijakan Pada tahap ini kebijakan yang telah dijalankan akan dinilai atau dievaluasi, untuk melihat sejauhmana kebijakan yang dibuat telah mampu memecahkan masalah. Kebijakan publik pada dasarnya dibuat untuk meraih dampak yang diinginkan. Dalam hal ini, memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat. 19

2. Implementasi Kebijakan

a. Pengertian Implementasi Kebijakan

Implementasi kebijakan merupakan tahap yang krusial dalam proses kebijakan. Suatu kebijakan atau program harus diimplementasikan agar mempunyai dampak atau tujuan yang diinginkan. Implementasi kebijakan dipandang dalam pengertian luas merupakan alat administrasi publik dimana aktor, organisasi, prosedur, teknik serta sumber daya diorganisasikan secara bersama-sama untuk menjalankan kebijakan guna meraih dampak atau tujuan yang diinginkan. Menurut Van Mater dan Van Horn Arif Rohman, 2009: 134 implementasi kebijakan disebut sebagai keseluruhan tindakan yang dilakukan oleh individu-individu, pejabat-pejabat atau kelompok- kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan kepada pencapain tujuan kebijakan yang telah ditentukan terlebih dahulu. yakni tindakan- tindakan yang merupakan usaha sesaat untuk mentransformasikan keputusan kedalam istilah operasional, maupun usaha berkelanjutan untuk mencapai perubahan-perubahan besar dan kecil yang di amanatkan oleh keputusan-keputusan kebijakan. Terkait dengan masalah implementasi kebijakan Riant Nugroho 2004: 158 mendefinisikan bahwa : “Implementasi pada prinsipnya adalah cara agar sebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya, tidak lebih dan kurang. Untuk mengimplementasikan kebijakan publik, maka ada dua pilihan langkah yang ada, yaitu langsung mengimplementasikan dalam 20 bentuk program-program atau melalui formulasi kebijakan derivate atau turunan dari kebijakan publik tersebut”. Implementasi kebijakan pada prinsipnya adalah cara agar sebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya. Dalam mengimplementasikan kebijakan terdapat dua pilihan langkah yang ada, yaitu langsung mengimplementasikan dalam bentuk program atau melalui formulasi kebijakan derivat atau turunan dari kebijakan publik tersebut. Secara umum rangkaian kebijakan dapat digambarkan sebagai berikut : Sumber: Riant Nugroho, 2012: 675. Gambar 2.1 Sekema Implementasi Kebijakan. Program Proyek Kebijakan Publik Kebijakan publik penjelas Kegiatan Pemanfaatan benefit