Proses Kebijakan Kebijakan Pendidikan

20 bentuk program-program atau melalui formulasi kebijakan derivate atau turunan dari kebijakan publik tersebut”. Implementasi kebijakan pada prinsipnya adalah cara agar sebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya. Dalam mengimplementasikan kebijakan terdapat dua pilihan langkah yang ada, yaitu langsung mengimplementasikan dalam bentuk program atau melalui formulasi kebijakan derivat atau turunan dari kebijakan publik tersebut. Secara umum rangkaian kebijakan dapat digambarkan sebagai berikut : Sumber: Riant Nugroho, 2012: 675. Gambar 2.1 Sekema Implementasi Kebijakan. Program Proyek Kebijakan Publik Kebijakan publik penjelas Kegiatan Pemanfaatan benefit 21 Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa implementasi kebijakan adalah sesuatu yang berkaitan dengan cara agar kebijakan dapat mencapai tujuan yang mengandung suatu unsur tindakan Serta merupakan usaha berkelanjutan dalam mentransformasikan keputusan dalam mencapai perubahan baik perubahan secara besar maupun scara kecil.

b. Model-model Implementasi Kebijakan Pendidikan

1 Brian W . Hogwood dan Lewis a Gunn Menurut kedua ahli ini, untuk dapat mengimplementasikan suatu kebijakan secara sempurna maka dibutuhkan banyak syarat. syarat-syarat tersebut adalah: a Kondisi eksternal yang dihadapi oleh badan atau instansi pelaksana tidak akan menimbulkan gangguan atau kendala yang serius. b Untuk pelaksana suatu program, harus tersedia waktu dan sumber-sumber yang cukup memadai. c Perpaduan sumber-sumber yang diperlukan harus bener-bener ada dan tersedia. d Kebijakan yang akan diimplementasikan didasari oleh suatu hubungan kausalitas yang handal. e Hubungan kausalitas tersebut hendaknya bersifat langsung dan hanya sedikit mata rantai penghubungnya. f Hubungan saling ketergantungan harus kecil. 22 g Adanya pemahaman yang mendalam dan kesepakatan terhadap tujuan. h Tugas-tugas diperinci dan ditempatkan dalam urutan yang rapat. i Adanya komunikasi dan koordinasi yang sempurna. j Pihak-pihak memiliki wewenang kekuasaan dapat menuntut dan mendapatkan kepatuhan yang sempurna. 2 Van Meter dan Van Horn Menurut teori ini menyatakan bahwa implementasi kebijakan berjalan secara linier dari kebijakan publik, implementator, dan kinerja kebijakan. Teori ini menjelaskan bahwa kinerja kebijakan dipengaruhi oleh beberapa variabel yang saling berkaitan AG. Subarsono, 2010: 99, variabel-variabel tersebut adalah: a Standar dan tujuan kebijakan Standar dan tujuan harus jelas dan terukur sehingga dapat terealisir. Apabila standar dan tujuan kebijakan kabur, maka akan terjadi multiinterpretasi dan mudah menimbulkan konflik antara para agen implementasi. b Sumber daya Implementasi memerlukan dukungan sumber daya manusia maupun non-manusia. c Hubungan antar Organisasi Dalam banyak program, implementasi sebuah program perlu dukungan dan koordinasi dengan instansi lain. Untukitu perlu 23 koordinasi dan kerjasama antar instansi bagi keberhasilan suatu program. d Karakteristik pelaksana Karakteristik agen pelaksana meliputi struktur birokrasi, norma- norma, dan pola-pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi, yang semuanya itu akan mempengaruhi implementasi suatu program. e Kondisi sosial, ekonomi dan politik Variabel ini meliputi sumberdaya ekonomi lingkungan yang dapat mendukung keberhasilan implementasi kebijakan. f Disposisi implementor atau sikap para pelaksana Sikap mereka dipengaruhi oleh pandangannya terhadap suatu kebijakan dan cara melihat pengaruh kebijakan itu terhadap kepentingan-kepentingan organisasi dan pribadinya. disposisi implementasi kebijakan diawali dengan penyaringan lebih dahulu melalui persepsi dari pelaksana dalam batas mana kebijakan itu dilaksanakan. Terdapat tiga macam elemen respon yang dapat mempengaruhi kemampuan dan kemauannya untuk melaksanakan suatu kebijakan, antara lain terdiri dari pertama, pengetahuan, pemahaman dan pendalaman terhadap kebijakan, kedua, arah respon mereka apakah menerima, netral atau menolak dan ketiga, intensitas terhadap kebijakan.