Analisis Hubungan antara Status Motorik Kasar dengan Asupan Energi Tabel 5.15 Analisis Hubungan antara Status Motorik Kasar dengan Asupan Protein Tabel 5.16 Analisis Hubungan antara Status Motorik Kasar dengan Asupan Zat Besi Tabel 5.17

76 Berdasarkan tabel 5.14 diketahui dari 19 anak yang menerima stimulasi psikososial kurang sebanyak 8 anak 42.1 memiliki status motorik halus normal dan dari 58 anak yang menerima stimulasi psiksososial cukup sebanyak 44 anak 75.9 memiliki status motorik halus normal. Sedangkan dari 8 anak yang menerima stimulasi psikososial baik sebanyak 7 anak 77.5 memiliki status motorik halus normal. Dari hasil uji statistik diperoleh p-value sebesar 0.011, artinya pada α= 5 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara stimulasi psikososial dengan status motorik halus.

5.3.7 Analisis Hubungan antara Status Motorik Kasar dengan Asupan Energi Tabel 5.15

Analisis Hubungan antara Status Motorik Kasar dengan Asupan Energi pada Siswa PAUD Wilayah Binaan Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama Tahun 2014 Asupan Energi Status Motorik Kasar Total P-value Normal Terganggu N N n Kurang 19 35.2 35 64.8 54 100 0.000 Cukup 30 96.8 1 3.2 31 100 Total 49 57.6 36 42.4 85 100 Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel 5.14 diketahui dari 54 anak dengan asupan energi kurang sebanyak 19 anak 35.2 memiliki status motorik kasar normal. Sedangkan dari 31 anak dengan asupan energi cukup sebanyak 30 anak 96.8 memiliki status motorik kasar normal. Dari hasil uji statistik diperoleh p-value sebesar 0.000, artinya pada α= 5 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara asupan energi dengan status motorik halus. 77

5.3.8 Analisis Hubungan antara Status Motorik Kasar dengan Asupan Protein Tabel 5.16

Analisis Hubungan antara Status Motorik Kasar dengan Asupan Protein pada Siswa PAUD Wilayah Binaan Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama Tahun 2014 Asupan Protein Status Motorik Halus Total P-value Normal Terganggu N N n Kurang 17 33.3 34 66.7 51 100 0.000 Cukup 32 94.1 2 5.9 34 100 Total 49 57.6 36 42.4 85 100 Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel 5.15 diketahui dari 51 anak dengan asupan protein kurang sebanyak 17 anak 33.3 memiliki status motorik kasar normal. Sedangkan dari 34 anak dengan asupan protein cukup sebanyak 32 anak 94.1 memiliki status motorik kasar normal. Dari hasil uji statistik diperoleh p-value sebesar 0.000, artinya pada α= 5 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara asupan protein dengan status motorik kasar.

5.3.9 Analisis Hubungan antara Status Motorik Kasar dengan Asupan Zat Besi Tabel 5.17

Analisis Hubungan antara Status Motorik Kasar dengan Asupan Zat Besi pada Siswa PAUD Wilayah Binaan Puskesmas Kecamatan Kebayoran LamaTahun 2014 Asupan Zat Besi Status Motorik Kasar Total P-value Normal Terganggu N N n Kurang 1 3 32 97 33 100 0.000 Cukup 48 92.3 4 7.7 52 100 Total 49 57.6 36 42.4 85 100 Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel 5.16 diketahui dari 33 anak dengan asupan zat besi kurang sebesar 1 anak 3 yang memiliki status motorik kasar normal. 78 Sedangkan dari 52 anak dengan asupan zat besi cukup sebanyak 48 anak 92.3 memiliki status motorik kasar normal. Dari hasil uji statistik diperoleh p-value sebesar 0.000, artinya pada α= 5 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara asupan zat besi dengan status motorik kasar.

5.3.10 Analisis Hubungan antara Status Motorik Kasar dengan Asupan Zat Seng Tabel 5.18

Dokumen yang terkait

Hubungan Pemberian Stimulasi Dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 1-5 Tahun di Gampong Rantau Panyang Barat Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat Tahun 2014

5 74 101

HUBUNGAN STATUS GIZI TERHADAP STATUS PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 0 – 3 TAHUN (BATITA) DI KECAMATAN KEJAYAN KABUPATEN PASURUAN

0 15 2

Hubungan asupan zat gizi (energi, protein, besi dan seng), stunting dan stimulasi psikososial dengan status motorik anak usia 3-6 Tahun di paud wilayah Binaan Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama Tahun 2014

7 37 152

Hubungan Asupan Gizi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 6-18 Bulan Di Kelurahan Pamulang Barat Kecamatan Pamulang Tahun 2014

0 6 146

Gambaran asupan karbohidrat dan status gizi anak usia 13-15 tahun di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta tahun 2015

1 18 58

HUBUNGAN ASUPAN MIKRONUTRIEN DAN STATUS GIZI ANAK USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH POSYANDU GONILAN Hubungan Asupan Mikronutrien dan Status Gizi Anak Usia 2-5 Tahun di Wilayah Posyandu Gonilan.

0 4 17

HUBUNGAN ASUHUBUNGAN ASUPAN MIKRONUTRIEN DAN STATUSGIZI ANAK USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH POSYANDU GONILAN Hubungan Asupan Mikronutrien dan Status Gizi Anak Usia 2-5 Tahun di Wilayah Posyandu Gonilan.

0 3 12

Hubungan antara stimulasi dan status gizi dengan Perkembangan anak usia 3-4 tahun di wilayah kerja Puskesmas Kuranji Posyandu Taruko.

0 1 8

ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN SERAT MENURUT STATUS GIZI ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PULAU SULAWESI

0 0 8

HUBUNGAN STIMULASI DINI SENSORIS DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 2-3 TAHUN DI PAUD A LESTARI SURABAYA SKRIPSI

0 0 19