13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perkembangan Anak Usia Dini 2.1.1 Pengertian Perkembangan Anak Usia Dini
Terdapat hubungan yang sangat erat sekaligus perbedaan yang cukup signifikan antara pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
lebih mengandung unsur kuantitatif, yaitu adanya penambahan ukuran fisik pada struktur tubuh. Anak menjadi lebih besar secara fisik dan organ-organ
dalam juga meningkat seperti tangan, kaki, badan, otak, dan lain-lain Suyadi, 2013.
Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan
dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh,
organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan
emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan
mempunyai dampak terhadap aspek fisik sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ atau individu Suyadi, 2013.
Usia dini yaitu 0-6 tahun merupakan masa perkembangan dan perttumbuhan yang sangat menentukan bagi anak di masa depannya atau
14
disebut juga masa keemasan the golden age sekaligus periode yang sangat kritis yang menentukan tahap pertumbuhan dan perkembangan
selanjutnya Suyadi, 2013.
2.2 Motorik 2.2.1 Pengertian dan Prinsip Motorik
Perkembangan bentuk kegiatan motorik yang sejalan dengan perkembangan daerah sistem syaraf. Karena perkembangan pusat syaraf
yang lebih rendah, yang bertempat dalam urat syaraf tulang belakang, pada waktu lahir berkembangnya lebih baik ketimbang pusat syaraf yang lebih
tinggi yang berada dalam otak, maka gerak refleks pada waktu lahir lebih baik dikembangkan dengan sengaja ketimbang dibiarkan berkembang
sendiri. Cerebellum atau otak yang lebih bawah yang mengendalikan keseimbangan, berkembang dengan cepat selama tahun awal kehidupan dan
praktis mencapai ukuran kematangan pada waktu anak berusia 5 tahun. Demikian juga otak yang lebih atas atau cerebrum, khususnya ruang masuk
depan yang mengendalikan gerakan terampil berkembang dalam beberapa tahun permulaan. Gerakan terampil belum dapat dikuasai sebelum
mekanisme otot anak berkembang Hurlock, 2000. Maka, Hurlock 2000 menyimpulkan bahwa perkembangan motorik
merupakan perkembangan dari pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf dan otot yang terkoordinasi. Pengendalian
tersebut berasal dari perkembangan refleksi dan kegiatan masa yang ada pada waktu lahir. Dan menurut Rumini dan Sundari 2004 juga menyatakan
15
bahwa pada perkembangan motorik bergantung pada kematangan otot dan syaraf. Motorik kasar berkembang terlebih dahulu, selanjutnya diikuti
perkembangan motorik halus. Motorik kasar melibatkan sebagian besar bagian tubuh dan biasanya memerlukan tenaga karena itu dilakukan oleh
otot-otot yang lebih besar sedangkan mototik halus hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot kecil karena itu
tidak begitu memerlukan tenaga. Menurut Rumini dan Sundari 2004 ada empat prinsip motorik,
diantaranya adalah pertama, keterampilan motorik tergantung pada kematangan otot dan syaraf. Kedua, perkembangan motorik mengikuti pola
yang dapat diramalkan. Ketiga, berdasarkan umur rata-rata suatu awal perkembangan motorik dimungkinkan untuk menentukan norma bentuk
kegiatan motorik lainnya. Keempat, perbedaan individu juga mempengaruhi laju perkembangan motorik.
2.2.2 Pengertian Motorik Kasar
Menurut Soetjiningsih, dkk 2002 motorik kasar adalah bagian dari aktivitas motor yang melibatkan keterampilan otot-otot besar. Gerakan-
gerakan seperti tengkurap, duduk, merangkak dan mengangkat leher. Sedangkan menurut Adriana 2011 motorik kasar adalah aspek yang
berhubungan dengan perkembangan pergerakan dan sikap tubuh. Aktivitas motorik yang mencakup keterampilan otot-otot besar seperti merangkak,
berjalan, berlari, melompat atau berenang.
16
2.2.3 Kemampuan Motorik Kasar 3-6 Tahun
Kemampuan motorik kasar yang harus dicapai anak sesuai usianya berdasarkan Departemen Kesehatan RI 2009 adalah sebagai berikut:
a. Kelompok usia 36 bulan -
Dapat melempar bola lurus ke arah perut atau dada pengasuh dari jarak 1,5 meter
- Dapat melompati bagian lebar kertas dengan mengangkat kedua
kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari -
Dapat mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter b. Kelompok usia 42 bulan
- Dapat mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter
- Dapat mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau
lebih saat anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan -
Dapat melompati bagian lebar kertas dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari
c. Kelompok usia 48 bulan
- Dapat mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter
- Dapat mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih saat anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan
- Dapat melompati bagian lebar kertas dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari
17
d. Kelompok usia 54 bulan - Dapat mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik atau
lebih saat anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan e. Kelompok usia 60 bulan
- Dapat mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih saat anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan
- Dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki tanpa berpegangan f. Kelompok usia 66 bulan
- Dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki tanpa berpegangan - Dapat menangkap bola kecil bola tenis hanya dengan
menggunakan kedua tangannya g. Kelompok usia 72 bulan
- Dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki tanpa berpegangan - Dapat menangkap bola kecil bola tenis hanya dengan
menggunakan kedua tangannya - Dapat berdiri satu kaki tanpa berpegangan dan mempertahankan
keseimbangan dalam waktu minimal 11 detik
2.2.4 Pengertian Motorik Halus
Menurut Adriana 2011 bahwa gerak atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati
sesuatu serta dilakukan oleh otot-otot kecil. Sedangkan menurut Soetjiningsih, dkk 2002 motorik halus merupakan aspek yang
berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,
18
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat misalnya
kemampuan untuk menggambar dan memegang suatu benda.
2.2.5 Kemampuan Motorik Halus anak usia 3-6 Tahun
Kemampuan motorik halus yang harus dicapai anak sesuai usianya berdasarkan Departemen Kesehatan RI 2009 adalah sebagai berikut:
a. Kelompok usia 36 bulan - Dapat mencoret-coret kertas tanpa petunjuk saat diberi pensil
- Dapat meletakkan 4 buah kubus satu persatu di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubusnya
- Dapat membuat garis lurus ke bawah sepanjang sekurang- kurangnya 2,5 cm
b. Kelompok usia 42 bulan - Dapat menggambar lingkaran dengan memberikan contoh tanpa
membantu anak dan jangan menyebut lingkaran - Dapat meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas kubus yang
lain tanpa menjatuhkan kubusnya c. Kelompok usia 48 bulan
- Dapat menggambar lingkaran dengan memberikan contoh tanpa membantu anak dan jangan menyebut lingkaran
- Dapat meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubusnya
19
d. Kelompok usia 54 bulan - Dapat meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas kubus yang
lain tanpa menjatuhkan kubusnya - Dapat menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak tiga kali
dengan benar - Dapat menggambar seperti contoh gambar yang diberikan tanpa
membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar e. Kelompok usia 60 bulan
- Dapat menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak tiga kali dengan benar
- Dapat menggambar seperti contoh gambar yang diberikan tanpa membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar
f. Kelompok usia 66 bulan - Dapat menggambar seperti contoh gambar yang diberikan tanpa
membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar - Dapat
menggambar sedikitnya
3 bagian
tubuh ketia
diperintahkan “Buatlah gambar orang” tanpa membantu anak - Dapat
menggambar sedikitnya
6 bagian
tubuh ketia
diperintahkan “Buatlah gambar orang” tanpa membantu anak g. Kelompok usia 72 bulan
- Dapat menggambar sedikitnya 3 bagian tubuh ketika diperintahkan “Buatlah gambar orang” tanpa membantu anak
20
- Dapat menggambar sedikitnya 6 bagian tubuh ketika diperintahkan “Buatlah gambar orang” tanpa membantu anak
- Dapat menggambar seperti contoh gambar yang diberikan tanpa membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar
2.2.6 Kuesioner Pra Skrining Pra Perkembangan KPSP
Departemen Kesehatan RI 2008 menjelaskan bahwa KPSP Kuesioner Pra Skrining Perkembangan adalah alat atau instrumen yang
digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. Jadwal skrining atau pemeriksaan KPSP rutin adalah pada
umur 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Cara penggunaan KPSP adalah sebagai berikut:
a. Pada waktu pemeriksaan anak harus dibawa. b. Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal, bulan dan tahun
anak lahir. Bila umur ank lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan, contoh : bayi umur 3 bulan 16 hari, dibulatkan menjadi 4
bulan. Bila umur bayi 3 bulan 15 hari, dibulatkan menjadi 3 bulan. c. Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan
umur anak. d. KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu :
1. Pertanyaan yang dijawab oleh ibupengasuh anak. Contoh: “Dapatkah bayi makan kue sendiri?”
21
2. Perintah kepada ibupengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP. Contoh: “pada
posisi bayi anda terlentang, tariklah bayi pada pergelangan tangannya secara perlahan-
lahan ke posisi duduk”. e. Baca dulu dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang ada. Bila tidak
jelas atau ragu-ragu tanyakan lebih lanjut agar mengerti sebelum melaksanakan.
f. Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu.
g. Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu jawaban YA atau TIDAK. h. Teliti kembali semua pertanyaan dan jawaban.
Dan setelah melakukan pemeriksaan petugas memulai penilaian hasil yang diperoleh telah melakukan pemeriksaan dengan menggunakan
interpretasi hasil KPSP sebagai berikut: 1. Hitung jawaban Ya bila dijawab bisa atau sering atau kadang-
kadang. 2. Hitung jawabab Tidak bila jawaban belum pernah atau tidak
pernah. 3. Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan
perkembangan S. 4. Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan M.
5. Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan P.
6. Rincilah jawaban TIDAK pada nomor berapa saja.
22
2.3 Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini PAUD 2.3.1 Pengertian PAUD