55
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional, dimana pengumpulan data dan pengukuran variabel
independen dan variabel dependen dilakukan pada waktu yang bersamaan Hastono, 2010. Tujuannya adalah untuk mengetahui hubungan asupan zat
gizi yaitu energi, protein, besi dan seng, stunting dan stimulasi psikososial dengan status motorik anak usia 3-6 tahun di PAUD wilayah binaan
Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama tahun 2014.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di PAUD yang termasuk ke dalam wilayah binaan Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan,
yaitu PAUD Anyelir I dan II, Cempaka, Seruni Ceria dan Nusa Indah. Waktu penelitian dilaksanakan selama bulan April sampai dengan Juni
2014.
4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari unit di dalam pengamatan yang akan kita lakukan Hastono, 2010. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh anak atau siswa yang berusia
56
3-6 tahun yang ada di PAUD wilayah binaan Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama pada tahun 2014 yaitu:
Tabel 4.1 Data siswa PAUD di wilayah binaan Puskesmas Kecamatan
Kebayoran Lama Tahun 2014
Sumber : Data Base PAUD
4.3.2 Sampel dan Teknik Sampling
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Hastono, 2010. Penelitian ini
dilakukan di PAUD yang termasuk dalam kelompok PAUD wilayah binaan Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama pada tahun
2014. Jumlah sampel n pada penelitian ini diperoleh dengan
menggunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi Ariawan, 1998 sebagai berikut :
n =
1- α2
+ Z
1- β
√P
1
1-P
1
+P
2
1-P
2
]
2
P
1
-P
2 2
Keterangan : No. Nama PAUD
Jumlah Siswa 1.
Anyelir I 24
2. Anyelir II
30 3.
Cempaka 35
4. Seruni Ceria
36 5.
Nusa Indah 31
Jumlah Populasi 156
57
- n = Besar sampel. -
α = Tingkat kemaknaan, nilainya 5. -
β = Kekuatan uji, nilainya 95. - Z
1-
α
2
= Nilai Z pada derajat kepercayaan 1- α2 atau derajat
kepercayaan α pada uji dua sisi two tail, yaitu sebesar 95= 1,96.
- Z
1- β
= Nilai Z pada kekuatan uji 1- β, yaitu sebesar 80 = 0,84.
- P
1
= Proporsi yang diadaptasi untuk anak dengan faktor resiko stimulasi psikososial sebesar 0.56 56 pada penelitian
sebelumnya Gustiana, 2011. - P
2
= Proporsi yang diadaptasi untuk anak tanpa faktor resiko resiko stimulasi psikososial sebesar 0.24 24 pada
penelitian sebelumnya Gustiana, 2011. Maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah:
n =
1- α2
+ Z
1- β
√P
1
1-P
1
+P
2
1-P
2
]
2
P
1
-P
2 2
n=[1,96 + 0,84
]
2
0,56-0,24
2
n = 38 Karena memakai rumus uji beda dua proporsi maka sampel
yang diperlukan adalah 76 anak, untuk menghindari terjadinya
58
sampel yang drop out dan sebagai cadangan maka sampel minimal yang dibutuhkan sebesar 85 anak.
Pengambilan sampel dilakukan dengan acak sederhana proportional random sampling yaitu pengambilan sampel dari
tiap-tiap PAUD diambil secara proporsional sesuai dengan jumlah siswa pada tiap-tiap PAUD dengan menggunakan rumus sebagai
berikut: ni = NiN x n
Keterangan : ni : Ukuran tiap proporsi sampel
Ni : Jumlah populasi setiap kelompok PAUD N : Jumlah populasi kelompok PAUD wilayah binaan Puskesmas
Kecamatan Kebayoran Lama n : Jumlah sampel yang diinginkan
Tabel 4.2 Proporsi Jumlah Siswa PAUD di Wilayah Binaan Puskesmas
Kecamatan Kebayoran Lama Tahun 2014
No. Nama PAUD Jumlah Siswa
Jumlah Sampel n 1.
Anyelir I 24
n=24156 x 85 = 13 2.
Anyelir II 30
n=30156 x 85 = 16 3.
Cempaka 35
n=35156 x 85 = 20 4.
Seruni Ceria 36
n=36156 x 85 = 20 5.
Nusa Indah 31
n=31156 x 85 = 17 Jumlah
156 85
Sumber : Hasil Analisis Perhitungan Sampel Penelitian
59
4.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Food Recall 3 x 24 jam digunakan untuk mengetahui asupan energi,
protein, zat besi Fe dan zat seng Zn. b. Kuesioner instrumen HOME inventory digunakan untuk menilai
stimulasi psikososial yang diberikan oleh keluarga kepada anaknya. c.
Untuk mengetahui status gizi kategori stunting dengan menggunakan indeks TBU kemudian menyesuaikan hasil pengukuran indeks
dengan pengklasifikasian z-score menurut WHO 2005. Untuk rumus perhitungan z score adalah sebagai berikut:
Z score = Nilai individu Subjek – Nilai Median Baku Rujuk
Nilai Simpang Baku Rujukan Dan alat pengukur tinggi badan anak yaitu microtoise. Syarat-
syarat posisi sewaktu mengukur anak, yaitu: 1. Posisi Anak sewaktu diukur, anak tidak boleh memakai alas
kaki dan penutup kepala 2. Posisi anak berdiri membelakangi dinding dengan microtoise
berada di tengah bagian kepala. 3. Posisi anak tegak bebas
4. Tangan dibiarkan tergantung bebas menempel ke badan 5. Tumit rapat, tetapi ibu jari kaki tidak rapat
6. Kepala, tulang belikat, pinggul dan tumit menempel ke dinding
60
7. Anak menghadap dengan pandangan lurus ke depan Sedangkan cara penggunaan microtoise dan membaca angkanya
adalah sebagai berikut Supariasa, 2002: 1. Segitiga siku-siku diletakkan di atas kepala.
2. Satu sisi menempel di bagian tengah kepala anak dan satu sisi lainnya menempel ke pita meteran di dinding
3. Hasil pengukuran dibaca sebelum segitiga siku-siku yang menempel di kepala anak digerakkan
4. Pembacaan angka dilakukan setelah anak selesai diukur pada skala yang ditunjuk oleh sudut segitiga siku-siku
d. Kuesioner
yang digunakan
untuk menilai
kemampuan Perkembangan anak adalah KPSP Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan. KPSP merupakan kuesioner denver II yang telah dimodifikasi.
Instrumen ini
digunakan untuk
mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. Alat dan
bahan yang diperlukan adalah: 1. Kubus berukuran 2-2.5 cm
2. Bola plastik berdiameter 5 cm 3. Pensil
4. Kertas kosong atau buku
4.5 Pengumpulan Data