116 mbak dan sudah tersedia dana dari sekolah untuk melaksanakan kegiatan
penelusuran mbak.” 3 Fasilitas
Ketersediaan fasilitas kegiatan penelusuran lulusan merupakan potensi pendukung terlaksananya kegiatan tersebut. Fasilitas kegiatan penelusuran lulusan
sudah mencukupi. 4 Dana
Ketersediaan dana kegiatan penelusuran lulusan merupakan potensi pendukung lain terlaksananya kegiatan tersebut. Sumber dana kegiatan
penelusuran lulusan yakni bersumber dari anggaran sekolah. Jumlah dana yang tersedia sudah mencukupi.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung dalam kegiatan penelusuran lulusan di SMK N 2 Yogyakarta terdiri dari: 1 lulusan ada
yang mau membagi informasi keberadaannya; 2 sudah ada pengurus yang menangani kegiatan penelusuran lulusan yang jumlahnya mencukupi dan antar
pengurus terjalin kerjasama yang baik; 3 tersedia fasilitas yang dibutuhkan; 4 tersedia dana yang mencukupi.
b. Faktor Penghambat Kegiatan Penelusuran Lulusan di SMK N 2
Yogyakarta
Faktor penghambat dalam kegiatan penelusuran lulusan di SMK N 2 Yogyakarta teridentifikasi sebagai berikut.
117 1 Lulusanalumni
Tanggapan dari para lulusanalumni dalam kegiatan penelusuran lulusan merupakan hal yang sangat berharga, namun masih ada lulusan yang tidak mau
membagi informasinya sehingga susah untuk mengetahui keberadaan lulusan. Hal ini dapat dilihat pada data alumni dan penelusuran tamatan SMK N 2 Yogyakarta
tahun pelajaran 20122013. Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa jumlah tamatan pada tahun 20122013 sebanyak 712 siswa, dengan rincian sebagai
berikut. a Bekerja sebanyak 338 siswa 54
b Kuliah sebanyak 153 siswa 21 c Tidak terlacak sebanyak 171 siswa 24
Dari rincian tersebut, dapat diketahui bahwa dari jumlah 712 siswa, yang terlacak sebanyak 541 siswa dan yang tidak terlacak sebanyak 171 siswa. Jumlah
siswa yang memberikan respon cukup baik karena kalau diporsentasikan menunjukkan angka 76, tetapi yang tidak terlacak juga jumlahnya tidak sedikit
yaitu 24. Upaya yang diambil sekolah untuk mengatasi hambatan ini yakni dengan
menghubungi lulusan yang tidak terlacak lewat telepon dan media sosial. Kalau sudah tidak ada cara maka sekolah menyimpulkan bahwa anak yang tidak
memberikan informasi sudah bekerja. Tim juga akan menggabungkan hasil penyaluran kerja dengan penelusuran lulusan yang nantinya diharapkan tidak ada
lulusan yang tidak terlacak.
118 Hal tersebut secara langsung diungkapkan oleh Ketua BKK Hasil
Wawancara Ketua BKK yakni: ”lulusan yang tidak terlacak diteleponSMS mbak, kalau nomornya sudah
ganti dihubungi lewat facebook sekolah, kalau tidak berhasil tim menggabungkan hasil penyaluran kerja dengan penelusuran lulusan yang
nantinya berharap akan menjadi 100 terlacak semua mbak. Kalau soal pengurus seharusnya ada karyawan yang menangani masalah penelusuran
mbak, yang mau berkeliling untuk mencari tahu informasi, yakni dengan berkunjung ke DUDI yang bekerjasama atau dengan mengunjungi rumah
para lulusan mbak.”
2 Tenaga Pelaksana Tenaga pelaksana juga merupakan salah satu penghambat dalam kegiatan
penelusuran lulusan karena tidak ada yang secara khusus menangani, karena Tim berasal dari guru dan wakil kepala sekolah, jadi kurang efisien. Ketua BKK
menginginkan ada pengurus yang langsung menangani yang terjun ke lapangan mencari informasi tentang keberadaan lulusan dari SMK N 2 Yogyakarta,
sehingga data yang dihasilkan akan maksimal dan valid, tidak seperti yang ada sekarang, banyak yang belum diketahui keberadaannya oleh SMK N 2
Yogyakarta. 3 Metode dan Instrumen
Metode dan instrumen yang digunakan dalam kegiatan penelusuran lulusan merupakan salah satu hal yang menghambat pelaksanaan kegiatan. Hal ini
dikarenakan metode dan intrumen yang digunakan kurang efektif. Dulu menggunakan blangko, tetapi masih saja banyak yang tidak mengembalikan
blangko tersebut ke sekolah. Sekarang penelusuran dilakukan berbasis web dan
119 akan segera diluncurkan aplikasi penelusuran lulusan yang akan dikirim lewat
telepon genggam para lulusan. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat dalam
kegiatan penelusuran lulusan di SMK N 2 Yogyakarta terdiri dari: 1 masih ada lulusan yang tidak mau membagi informasi keberadaannya; 2 tidak ada
pengurus yang secara khusus menangani penelusuran lulusan; 3 metode dan instrumen yang digunakan kurang efektif. Upaya yang dilakukan oleh Tim BKK
dalam mengatasi masalah lulusan yang tidak mau membagi informasinya yakni dengan menghubungi lewat telepon dan media sosial. Apabila tidak berhasil maka
Tim BKK menyimpulkan bahwa lulusan tersebut sudah bekerja. Tim juga akan menggabungkan hasil penyaluran kerja dengan hasil penelusuran lulusan agar
hasilnya tidak ada lulusan yang tidak terlacak.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dideskripsikan seperti tersebut di atas dapat diungkapkan bahwa manajemen pemasaran lulusan di SMK N 2
Yogyakarta menerapkan prinsip-prinsip teori manajemen, yakni perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Kegiatan penelusuran lulusan di
SMK N 2 Yogyakarta dijalankan melalui tiga tahapan, yakni persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Dari kedua kegiatan tersebut teridentifikasi faktor
pendukung dan faktor penghambatnya. Penerapan prinsip-prinsip manajemen pemasaran lulusan di SMK N 2 Yogyakarta adalah sebagai berikut.