Faktor Penghambat Pelaksanaan Manajemen Pemasaran Lulusan di

107 melaksanakan promosi lulusan ke DUDI; 4 tidak ada pungutan biayaharga untuk lulusan dan DUDI; 5 sekolah sudah banyak menjalin kerjasama dengan DUDI; 7 Tim BKK selalu memberikan pelayanan yang prima kepada DUDI.

b. Faktor Penghambat Pelaksanaan Manajemen Pemasaran Lulusan di

SMK N 2 Yogyakarta Faktor penghambat dalam pelaksanaan manajemen pemasaran lulusan di SMK N 2 Yogyakarta teridentifikasi sebagai berikut. 1 Tenaga Pelaksana Tenaga pelaksana manajemen pemasaran lulusan di SMK N 2 Yogyakarta yakni Tim BKK. Tim BKK dibentuk pada awal tahun ajaran baru oleh pihak sekolah. Tenaga pelaksana menjadi salah satu faktor penghambat manajemen pemasaran lulusan di SMK N 2 Yogyakarta, karena dari segi kualitas masih kurang bagus, meskipun dari segi kuantitas sudah memenuhi. Tim BKK tersebut terbentuk dari guru-guru SMK N 2 Yogyakarta, sehingga kurang sesuai. Selain itu juga karena waktu yang diberikan oleh guru kurang maksimal karena mereka juga harus mengajar. Kemampuan yang kurang dan pemberian waktu yang kurang maksimal dari tenaga pelaksana dapat menjadikan pelaksanaan manajemen pemasaran lulusan menjadi kurang maksimal. Hal tersebut dipertegas oleh Ketua BKK Hasil Wawancara Ketua BKK yakni: ”sumber daya manusia SDM dari segi kemampuan sama pengetahuannya masih kurang mbak, soalnya Tim BKK kan bentukan dari guru-guru bukan dari ahli pemasaran. Guru seperti saya juga harus mengajar mbak, jadi waktu yang diberikan untuk kegiatan pemasaran kurang maksimal. BKK juga butuh kegiatan promosi lagi mbak, kan sudah jarang melakukan promosi lagi.” 108 2 Promosi Kegiatan promosi langsung ke DUDI yang bekerjasama dengan sekolah sekarang sudah jarang dilakukan lagi, padahal kegiatan promosi sangat penting peranannya. Sudah tidak adanya kegiatan promosi tersebut menjadi salah satu faktor penghambat, karena produk yang dimiliki jadi kurang dikenal oleh DUDI meskipun setiap tahun banyak perusahaan yang memberikan informasi lowongan kerja ke SMK N 2 Yogyakarta dan juga masih ada kegiatan pameran. Pernyataan tersebut secara langsung diungkapkan oleh Ketua BKK Hasil Wawancara Ketua BKK yakni: ”sumber daya manusia SDM dari segi kemampuan sama pengetahuannya masih kurang mbak, soalnya Tim BKK kan bentukan dari guru-guru bukan dari ahli pemasaran. Guru seperti saya juga harus mengajar mbak, jadi waktu yang diberikan untuk kegiatan pemasaran kurang maksimal. BKK juga butuh kegiatan promosi lagi mbak, kan sudah jarang melakukan promosi lagi.” 3 Dana Sumber dana yang diperoleh oleh BKK SMK N 2 Yogyakarta dalam melaksanakan kegiatan pemasaran lulusan yaitu bersumber dari anggaran dari sekolah. Jumlah anggaran tersebut tidak terlalu banyak dan dapat dikatakan jumlahnya kecil untuk pelaksanaan pemasaran lulusan, sehingga Tim BKK membutuhkan sumber dana yang lebih. Tim BKK kalau menyelenggarakan pameran menggunakan anggaran yang disediakan oleh pusat. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat dalam pelaksanaan manajemen pemasaran lulusan di SMK N 2 Yogyakarta terdiri dari: 1 kualitas pengurus masih kurang bagus dan waktu yang diberikan pengurus 109 dalam pelaksanaanpemasaran lulusan kurang maksimal; 2 kegiatan pomosi sudah jarang dilakukan lagi; 3 dana yang disediakan sekolah jumlahnya kecil.

3. Kegiatan Penelusuran Lulusan di SMK N 2 Yogyakarta