62
2. Tes Unjuk Kerja Berupa Tes Bercerita
Menurut Gronlund Burhan Nurgiyantoro 2014: 105 menjelaskan bahwa tes merupakan sebuah instrumen atau prosedur yang sistematis
untuk mengukur suatu sampel tingkah laku. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes berupa tes unjuk kerja keterampilan
bercerita. Tes bercerita dengan cara memberikan cerita dan siswa bergantian
maju kedepan kelas untuk menceritakan isi cerita bersama teman kelompoknya menggunakan media boneka tangan yang telah disediakan
oleh guru. Tujuan tes bercerita yaitu untuk mengukur keterampilan bercerita siswa menggunakan media boneka tangan. Peneliti menggunakan
lembar penilaian tes bercerita berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun.
H. Instrumen Penelitian
1. Lembar observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati proses pembelajaran keterampilan bercerita. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur
proses pembelajaran keterampilan bercerita menggunakan media boneka tangan dan aktivitas siswa saat proses pembelajaran keterampilan bercerita
menggunakan media boneka tangan.
63
Tabel 1.Kisi-Kisi Instrumen Observasi Proses Pembelajaran Keterampilan Bercerita Menggunakan Media Boneka Tangan Samsu
Somadoyo, 2013: 84-85
No Aspek
Indikator Ju
ml ah
but ir
No buti
r
1 KEGIATAN AWAL:
Apersepsi dan
motivasi 1.
Menggali pengetahuan awal
siswa dan
memotivasi siswa 3
1,2, 3
2 KEGIATAN INTI:
materi ajar 2.
Menjelaskan materi atau prosedur
yang harus
dilakukan siswa 3.
Keterkaitan pembelajaran
dengan realita kehidupan atau
lingkungan 1
2 4
5,6
3 Pengelolaan
sumber belajar atau media
4. Pemanfaatan
media pembelajaran
5. Interaksi siswa dengan
media pembelajaran 2
1 7,8
9
4 Strategi pembelajaran 6.
Siswa dapat mengikuti alur pembelajaran
7. Aktivitas siswa dalam
bertanya, berpikir , dan beraktivitas
8. Siswa
aktif dalam
mengikuti kegiatan 3
2 1
10,1 1,12
13,1 4
16
5 KEGIATAN
PENUTUP: Penguatan
konsulidasi 9.
Pengetahuan dan
penyimpulan pembelajaran
3 17,1
8,19
6 Evaluasi
10. Guru melakukan evaluasi
pembelajaran berupa tes unjuk kerja keterampilan
bercerita 1
15
Berikut ini adalah kisi-kisi aktivitas siswa selama proses pembelajaran keterampilan bercerita menggunakan media boneka tangan
berlangsung. Kisi-kisi ini dibuat untuk mengetahui seberapa besar antusias
64
siswa dan keaktifan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan media boneka tangan.
Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Observasi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Keterampilan Bercerita dengan Media Boneka
Tangan Samsu Somadoyo, 2013: 85 dengan modifikasi
No Aspek
Indikator Juml
ah butir
No butir
1 Disiplin
Siswa mampu disiplin dalam diksi pilihan kata
1 1
2 Antusias
Siswa mampu melafalkan kata-kata dengan antusias dan jelas
1 2
3 Aktif
Siswa aktif
memberikan tekananintonasi saat bercerita
1 3
4 Tanggung
jawab Bertanggungjawab
bercerita sesuai
dengan tema pada boneka 1
4 5
Interaksi Melakukan interaksi dengan teman
dalam menggunakan media boneka tangan
1 5
2. Soal tes unjuk kerja bercerita
Tes adalah alat yang digunakan pengajar untuk memperoleh informasi tentang keberhasilan siswa dalam memahami suatu materi yang telah
diberikan oleh pengajar. Penelitian ini tes unjuk kerja bercerita guna mengetahui keterampilan bercerita siswa. Tes unjuk kerja ini berupa
percakapan terpimpin. Guru menjelaskan situasi percakapan yang harus dilakukan siswa. Setelah itu siswa secara berkelompok diminta untuk
bekerjasama membacakan cerita menggunakan media boneka tangan sesuai dengan situasi yang diharapkan oleh guru. Siswa secara
berkelompok bercerita dengan memanfaatkan media boneka tangan di
65
depan teman-teman lainnya. Topik percakapan disesuaikan dengan materi yang dibelajarkan.
Penilaian tes keterampilan bercerita ini sesuai dengan aspek-aspek kebahasaan dan nonkebahasaan yang dapat menjadi acuan dalam
penyekoran yaitu menurut Maidar G. Arsjad dan Mukti 1991: 17-22 yang telah disesuaikan dengan karakteristik siswa kelas III SD yaitu
meliputi: 1 lafal; 2 intonasi; 3 pilihan kata; 4 keruntutan; 5 keberanian; 6 kelancaran; 7 sikap; dan 8 penguasaan tema.
Berikut tabel pedoman penilaian keterampilan tes bercerita menggunakan media boneka tangan.
Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Tes Keterampilan Bercerita Menggunakan Media Boneka Tangan
No Aspek Indikator
Juml ah
butir No
butir
1 Lafal
Siswa mampu melafalkan kosakata bahasa
sehinga kata-kata
yang diucapkan terdengar sangat jelas
1 1
2 Intonasi Siswa mampu mengucapkan intonasi
berdasarkan tanda baca dengan tepat 1
2 3
Pilihan kata
Siswa sangat tepat dalam memilih kosa kata
1 3
4 Kerunt
utan Siswa mampu bercerita menggunkan
kalimat dengan sangat runtut 1
4 5
Kebera nian
Siswasangat berani bercerita didepan kelas
1 5
6 Kelanc
aran Siswa lancar bercerita dari awal hingga
akhir di depan kelas 1
6 7
Sikap Siswa mampu bersikap sangat ekspresif,
gerak-gerik wajar, sangat tenang, dan tidak grogi
1 7
8 Pengua
saan tema
Siswa bercerita sangat sesuai dengan tema
, rangkaian
cerita sangat
berhubungan 1
8
66
3. Validitas
Pengujian validitas instrumen juga dilakukan dengan konsultasi dosen ahli expert judgement. Peneliti meminta bantuan pada dosen ahli yaitu dosen
Bahasa dan Sastra Indonesia yaitu Septia Sugiarsih, M.Pd. untuk memberikan pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun dan dosen Teknologi
Pendidikan yaitu Unik Ambarwati, M.Pd. untuk memberikan pendapatnya tentang media boneka tangan yang digunakan dalam penelitian.
I. Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pembelajaran dan tes bercerita untuk mengukur keterampilan bercerita pada pembelajaran
tematik integratif yang memfokuskan mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III SD Negeri Kasongan Bantul. Analisis data ini menggunakan analisis
data deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. 1.
Analisis data Kuantitatif Hasil tes keterampilan bercerita siswa menghasilkan data kuantitatif
berupa skor. Skor-skor tersebut dianalisis melalui statistik deskriptif kuantitatif. Analisis data ini dapat dihitung dengan rumus menurut
Ngalim Purwanto 2013: 102 yaitu sebagai berikut.
Keterangan N
= nilai yang dicari atau diharapkan R
= skor yang diperoleh siswa SM =skor maksimum dari tes yang
bersangkutan
N = �
67
Untuk mencari nilai rata-rata keseluruhan siswa dalam satu kelas menggunakan rumus mencari rata-rata mean data tunggal menurut
Suharsimi Arikunto 2005: 264, yaitu sebagai berikut.
M =
∑�
Data hasil tes bercerita yang diperoleh kemudian dihitung dan dirata- rata. Hasil rata-rata nilai pada akhir siklus I dibandingkan dengan siklus
II. Jika mengalami kenaikan, maka dapat diasumsikan bahwa keterampilan bercerita menggunakan media boneka tangan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Acep Yoni 2010: 175 menyatakan bahwa data dapat diinterpretasikan sebagai berikut.
Tabel 4. Dasar Penentuan Kategori dari Rentang Nilai Tes Bercerita No.
Nilai Kategori
1 75-100
Terampil 2
50-74.99 Cukup terampil
3 25-49.99
Kurang terampil 4
0-24.99 Tidak terampil
2. Analisis data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari hasil pengamatan menggunakan pedoman observasi aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran
keterampilan bercerita menggunakan media boneka tangan. Hasil Keterangan:
M = Nilai rata-rata mean siswa
∑x = Jumlah dari nilai siswa
N = Banyak siswa
68
pengamatan aktivitas siswa dan guru dideskripsikan secara kualitatif. Berdasarkan rentang skala dengan perhitungan yang ada maka diberikan
predikat dari persentase jumlah seluruh aspek aktivitas siswa. Standar pemberian predikat tersebut berdasarkan pendapat dari Suharsimi
Arikunto 2010: 269, yaitu sebagai berikut. Tabel 5. Dasar Penentuan Predikat dari Rentang Skor Persentase
Aktivitas Pembelajaran dan Siswa No.
Persentase Kategori
1 76-100
Sangat Baik 2
51-75 Baik
3 26-50
Cukup 4
0-25 Kurang
J. Indikator Keberhasilan