Kerangka Pikir KAJIAN TEORI

51

E. Kerangka Pikir

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa melepaskan diri dari bahasa. Bahasa menjadi sarana untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan orang lain. Komunikasi merupakan pertukaran pikiran dan perasaan yang dilakukan dengan setiap bentuk bahasa baik lisan maupun tulisan. Salah satu bentuk komunikasi itu adalah berbicara. Berbicara diartikan sebagai proses berkomunikasi dengan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi untuk menyampaikan maksud sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain. Setiap siswa dituntut untuk menyampaikan dan mengungkapkan pikirannya dengan bahasa yang jelas dan dimengerti orang lain. Berbicara juga sebagai sarana untuk menyampaikan keinginan, pengetahuan, dan perasaan orang lain. Mengembangkan keterampilan berbicara siswa diperlukan pembelajaran keterampilan yang tepat. Salah satu kegiatan pembelajaran yang dapat digunakan yaitu kegiatan bercerita. Hal tersebut dikarenakan belajar adalah sebuah proses aktif yang berarti siswa harus secara berpartisipasi dalam proses, belajar tidak terjadi saat siswa pasif menerima informasi Keterampilan bercerita merupakan keterampilan yang sesuai dengan karakteristik siswa Sekolah Dasar. Dengan keterampilan bercerita, siswa dapat lebih bersemangat untuk belajar karena pada dasarnya siswa senang mendengarkan cerita. Selain itu, untuk dapat bercerita siswa membutuhkan bahan dan keberanian untuk berbicara. Keterampilan bercerita memberi kesempatan anak untuk mempunyai banyak bahan sebagai bekal siswa untuk 52 berbicara. Setelah anak mempunyai bahan berupa cerita, siswa diminta untuk menceritakan kembali isi cerita. Hal itu dapat melatih siswa dalam menyusun kata-kata menjadi kalimat dan menyampaikannya dengan segenap kemampuan. Dalam kegiatan meningkatkan keterampilan berbicara dengan kegiatan bercerita saja belum cukup. Diperlukan suatu media yang dapat menarik perhatian siswa pada saat kegiatan bercerita itu berlangsung serta merangsang dan membantu mengingat kembali isi cerita sebagai bahan untuk berbicara. Pada siswa berusia 8 dan 9 tahun siswa mampu mengadakan representatif dunia pada tingkatan yang konkret. Maka media yang digunakan tentunya media yang hampir mendekati benda konkretnya yaitu boneka. Boneka ada bermacam-macam di antaranya adalah media boneka tangan. Jika dibandingkan dengan boneka yang lain boneka tangan dalam penggunaannya lebih mudah sehingga dapat digunakan oleh siswa. Siswa secara berkelompok bercerita dengan menggunakan boneka tangan di depan kelas. Kemampuan siswa dalam bercerita menjadi tolak ukur bagi keterampilan berbicara anak. 53 Gambaran kerangka pikir dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut. Kondisi awal 1. Hasil keterampilan bercerita siswa masih rendah, dilihat dari nilai kegiatan bercerita, yaitu nilai rata-rata kelas 60. 2. Penguasaan kosa kata masih sedikit. 3. lafal, intonasi, pilihan kata, keruntutan, keberanian, kelancaran, sikap, dan penguasaan tema siswa saat berbicara kegiatan bercerita masih kurang. Media Boneka Tangan Pembelajaran keterampilan bercerita menggunakan media boneka tangan: 1. Imajinasi siswa berkembang dalam bercerita 2. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran bercerita meningkat dan timbul rasa gembira dalam melaksanakan kegiatan bercerita 3. Siswa mudah memahami pesan moral yang disampaikan dalam cerita 4. Melatih siswa untuk berani bercerita di hadapan teman-temannya 5. Siswa terhibur dan tertarik mengikuti keterampilan bercerita. Keterampilan Bercerita Dengan menggunakan media boneka tanagan keterampilan bercerita siswa dapat meningkat, yang meliputi lafal, intonasi, pilihan kata, keruntutan, keberanian, kelancaran, sikap, dan penguasaan tema siswa dapat meningkat. Gambar 2. Kerangka Pikir

F. Hipotesis Tindakan

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan bercerita dengan menggunakan media boneka tangan pada siswa Kelas VII MTS YANUSA Pondok Pinang Jakarta Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

0 18 145

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENDEKATAN SAVI BERBANTUAN BONEKA TANGAN PADA SISWA KELAS II SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

0 12 223

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Storytelling (Bercerita) Dengan Menggunakan Boneka Tangan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Teloyo 3 Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 17

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Storytelling (Bercerita) Dengan Menggunakan Boneka Tangan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Teloyo 3 Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Storytelling (Bercerita) Dengan Menggunakan Boneka Tangan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Teloyo 3 Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 02 KWANGSAN JUMAPOLO, KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 2 6

Peningkatan Keterampilan Bercerita Menggunakan Media Boneka Pada Siswa Kelas VII-G SMP Negeri 4 Pemalang Tahun Ajaran 2006/2007.

0 0 157

MEDIA BONEKA TANGAN DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA.

0 0 8

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA WAYANG TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA SISWA KELAS II B SD NEGERI KASONGAN BANTUL YOGYAKARTA.

0 1 184

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA DONGENG PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO | Karimah | KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN 8243 17823 1 PB

0 0 6