Tujuan Bercerita Keterampilan Bercerita

23

b. Tujuan Bercerita

Kegiatan bercerita memberikan sumbangan besar pada perkembangan anak secara keseluruhan. Hidayat Bachtiar S. Bachri, 2005:11 mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran dengan bercerita, yaitu: 1 mengembangkan kemampuan dasar untuk mengembangkan daya cipta, dalam pengertian membuat anak kreatif, yaitu lancar, fleksibel, dan orisinal dalam bertutur kata, berfikir, serta berolah tangan dan berolah tubuh sebagai latihan motorik halus maupun kasar 2 pengembangan kemampuan dasar dalam pengembangan bahasa agar anak didik mampu berkomunikasi secara lisan dengan lingkungan. Muh. Nur Mustakim 2005: 14-20 mengemukakan bahwa tujuan bercerita mencakup dua hal yang utama, yaitu: 1 Nilai personal Nilai personal dapat terungkap pernyataan tokoh dalam dialog maupun monolog cerita. Nilai personal meliputi tiga hal, yaitu: a Kenikmatan Adapun nilai kenikmatan disini, membaca dan mendengarkan cerita dapat menikmati keindahan bahasa cerita, keindahan alur cerita yang penuh rasa, dan keingin tahuan cerita itu selanjutnya. 24 b Memperkuat Cara Berfikir Nilai kedua adalah memperkuat cara berpikir anak tentang struktur akhir cerita dari hal perkenalan, insiden, klimaks, peleraian, dan penyelesaian cerita. c Mengembangkan Kemampuan Berfikir Cerita yang berperilaku positif dapat memberikan manfaat dalam pembentukan perilaku anak, sehingga anak merasakan keberhasilan dan kebahagiaan dalam hidupnya. 2 Nilai pendidikan Dalam bercerita terdapat berbagai persoalan hidup tentang anak- anak. Anak suka meniru perilaku tokoh yang ada dalam cerita. Bentuk perilaku yang diekspresikan dari cerita itu adalah belajar meniru yang bersifat positif dan mencegah sifat negatif. Adapun nilai pendidikan dari isi cerita, yaitu: a Mengembangkan Bahasa Ketika anak menyampaikan isi cerita apa yang didengar atau dibacanya, anak menggunakan bahasa yang sesuai dengan kemampuan daya nalar anak. Dari sisi anak belajar bercerita berarti anak menerapkan pemakaian bahasa yang sesuai dengan pengembangan bahasa anak. b Membantu Belajar Anak belajar memahami isi cerita melalui proses kegiatan reseptif dan kegiatan produktif, sehingga kegiatan fisik 25 menyangkut kegiatan keterampilan anak mengungkap isi cerita dengan perilaku gerak meniru atau mengekspresikan menurut kemampuan fisiknya, seperti menitu melompat, berlari, berjalan dan duduk dapat meningkat. c Membantu Belajar Menulis Tokoh cerita anak –anak berupa fabel seperti kelinci, kancil, harimau, burung, kucing, dan lain-lain merupakan tokoh-tokoh yang disenangi anak-anak. Anak mengimajinasikan tokoh- tokoh tersebut dengan memberi warna pada pola gambar, mengambar, dan menulis nama-nama binatang tersebut. Untuk mengembangkan kegiatan menulis ini guru dapat menyuruh anak menulis nama tokoh dalam cerita. Mudini dan Salamat Purba 2009: 4 menjelaskan tujuan bercerita, sebagai berikut: a Mendorong atau menstimulasi Maksud dari mendorong atau menstimulasi yaitu apabila pembicara berusaha memberi semangat dan gairah hidup kepada pendengar. Reaksi yang diharapkan adalah menimbulkan inpirasi atau membangkitkan emosi para pendengar. b Meyakinkan Maksud dari meyakinkan yaitu apabila pembicara berusaha mempengaruhi keyakinan, pendapat atau sikap para pendengar. 26 Alat yang paling penting dalam meyakinkan adalah argumentasi. Untuk itu, diperlukan bukti, fakta, dan contoh konkret yang dapat memperkuat argumentasi untuk meyakinkan pendengar. c Menggerakkan Maksud dari menggerakkan apabla pembicara menghendaki adanya tindakan atau perbuatan dari para pendengar. Misalnya, berupa seruan persetujuan atau ketidaksetujuan, pengumpulan dana, penandatanganan suatu resolusi, mengadakan aksi sosial. Dasar dari tindakan atau perbuatan itu adalah keyakinan yang mendalam atau terbakarnya emosi. d Menginformasikan Maksud dari menginformasikan yaitu apabila pembicara ingin memberi informasi tentang sesuatu agar para pendengar dapat mengerti dan memahaminya. Misalnya seorang dokter menyampaikan masalah kebersihan lingkungan, seorang polisi menyampaikan masalah tertib berlalu lintas, dan sebagainya. e Menghibur Maksud dari menghibur yaitu apabila pembicara bermaksud menggembirakan atau menyenangkan para pendengarnya. Pembicaraan seperti ini biasanya dilakukan dalam suatu resepsi,ulang tahun, pesta, atau pertemuan gembira lainnya. 27 Dari penjelasan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari kegiataan bercerita adalah untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan cara melaporkan, membujuk, mengajak dan meyakinkan. Dari tujuan bercerita di atas, dalam penelitian ini tujuan dari bercerita adalah mengembangkan kemampuan dasar untuk mengembangkan daya cipta, dalam pengertian membuat anak kreatif, yaitu lancar, fleksibel, dan orisinal dalam bertutur kata, berfikir, serta berolah tangan dan berolah tubuh sebagai latihan motorik halus maupun kasar, dan untuk mengembangkan kemampuan dasar dalam pengembangan bahasa agar anak didik mampu berkomunikasi secara lisan dengan lingkungan.

c. Teknik Penyajian Bercerita

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan bercerita dengan menggunakan media boneka tangan pada siswa Kelas VII MTS YANUSA Pondok Pinang Jakarta Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

0 18 145

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENDEKATAN SAVI BERBANTUAN BONEKA TANGAN PADA SISWA KELAS II SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

0 12 223

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Storytelling (Bercerita) Dengan Menggunakan Boneka Tangan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Teloyo 3 Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 17

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Storytelling (Bercerita) Dengan Menggunakan Boneka Tangan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Teloyo 3 Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Storytelling (Bercerita) Dengan Menggunakan Boneka Tangan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Teloyo 3 Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 02 KWANGSAN JUMAPOLO, KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 2 6

Peningkatan Keterampilan Bercerita Menggunakan Media Boneka Pada Siswa Kelas VII-G SMP Negeri 4 Pemalang Tahun Ajaran 2006/2007.

0 0 157

MEDIA BONEKA TANGAN DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA.

0 0 8

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA WAYANG TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA SISWA KELAS II B SD NEGERI KASONGAN BANTUL YOGYAKARTA.

0 1 184

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA DONGENG PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO | Karimah | KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN 8243 17823 1 PB

0 0 6