Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

c. Model 3. Model ini disebut model pasar dikontrol pemerintah state controlled market dan model inilah yang disebut model sistem ganda dual system. Sistem pembelajaran dilaksanakan di dua tempat, yaitu sekolah kejuruan dan perusahaan atau instansi terkait. Pemerintah menyiapkan peserta didik sesuai dengan kebutuhan Perusahaan dalam menciptakan kemampuan kerja yang professional. Beberapa Negara yang menggunakan sistem ini antara lain Swiss, Austria, dan Jerman Hadi, 1996: 44 yang dikutip Muliati 2008: 9. Dari ketiga model tersebut, Indonesia lebih cenderung menggunakan model ke-3 yang mana pelaksanaan pendidikan kejuruan dilaksanakan di dua tempat, yaitu di sekolah dan di Industri atau Instansi. Sedangkan menurut Putu Sudira 2011: 43-45 menyatakan bahwa sekurang-kurangnya terdapat empat model pendidikan kejuruan yang bisa diterapkan di Negara-negara berkembang dan Negara-negara maju. Pertama, pendidikan kejuruan “model sekolah” yaitu model penyelenggaraan pendidikan kejuruan dimana pendidikan dan latihan sepenuhnya dilaksanakan di SMK. Model ini berasumsi segala yang terjadi ditempat kerja dapat dididik latihkan di SMK. Akibatnya, SMK harus melengkapi semua jenis peralatan yang diperlukan dalam jumlah yang besar. SMK menjadi sangat mahal karena faktor keusangan peralatan tinggi dan sulit mengikuti perubahan di dunia usaha dan industri yang jauh lebih mutakhir dan berkualitas. Disamping itu bahan praktik akan menyedot biaya yang sangat besar. Model sekolah yang mahal cenderung tidak efisien dan tidak efektif karena peralatan di dunia kerja berubah, sedangkan SMK tidak langsung bisa mengikuti perubahan di lapangan. Kedua, pendidikan kejuruan “model sistem ganda” PSG yaitu model penyelenggaraan pendidikan dan latihan yang memadukan pemberian pengalaman belajar di SMK dan pengalaman kerja sarat nilai di dunia usaha. Model ini sangat baik karena menganggap pembelajaran di SMK dan pengalaman kerja di dunia usaha akan saling melengkapi, lebih bermakna, dan nyata. Kebiasaan kerja di dunia kerja sesungguhnya sulit dibangun di SMK karena sekolah cenderung hanya membentuk kebiasaan belajar saja. Disiplin kerja sangat berbeda dengan disiplin belajar dan berlatih. Kelemahan system ganda sangat rentan dengan perubahan sosial, ekonomi, dan politik. DU-DI di Indonesia masih sulit memberi kepastian- kepastian terhadap layanan pendidikan karena system di Indonesis belum mengakomodasikan kepentingan industri bersamaan dengan kepentingan layanan pendidikan. Ketiga, pendidikan kejuruan dengan “model magang” adalah model yang menyerahkan sepenuhnya kegiatan pelatihan kepada industri dan masyarakat tanpa dukungan SMK. SMK hanya menyelenggarakan pendidikan mata pelajaran normative, adaptif, dan dasar-dasar kejuruan. Model ini hanya cocok untuk Negara maju yang telah memiliki system pendidikan dan system industri yang kuat. Keempat, pendidikan kejuruan dengan “model school-based- enterprise”. Model ini mengembangkan dunia usaha di SMK dengan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25