Aspek-Aspek Kesiapan Kerja Kesiapan Kerja

Kesiapan kerja bagi siswa SMK sangatlah penting, karena dalam waktu yang sangat singkat, cepat atau lambat, seluruh atau sebagian dari siswa tersebut akan menghadapi satu jenjang yang lebih tinggi yaitu bekerja. Bekerja diperlukan sebuah planning atau perencanaan agar dapat mempermudah melakukan aktivitas pekerjaan. Baik itu jenis pekerjaan serendah apapun atau semudah apapun perlu adanya perencanaan dan persiapan. Persiapan kerja yang perlu dilakukan terutama berkaitan dengan kemampuan kerja yang disyaratkan oleh suatu jenis pekerjaan. Kemampuan kerja ini sering disebut dengan kompetensi sebuah pekerjaan. Kompetensi sebuah pekerjaan adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut dengan baik. Kompetensi-kompetensi sebuah pekerjaan tentunya berbeda-beda, bagi pekerja baru memiliki kompetensi yang di syaratkan, yaitu kompetensi dasar. Kompetensi dasar merupakan kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh pekerja baru agar dapat melakukan pekerjaan tersebut. Berbeda dengan pekerja lama dengan level yang lebih tinggi, mereka memiliki kompetensi yang berbeda-beda pula. Kompetensi merupakan kemampuan pokok yang harus dimiliki oleh pekerja, baik pekerja baru maupun pekerja dengan jabatan yang lebih tinggi. Uraian yang telah disampaikan dapat disimpulkan bahwa kesiapan pada setiap individu diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapi pada saat kerja di industri. Kesiapan kerja juga dapat dipengaruhi oleh berbagai aspek, yaitu : aspek kematangan, kecerdasan, motivasi, keterampilan, dan kesehatan.

d. Manfaat Kesiapan Kerja.

Kesiapan kerja memiliki manfaat-manfaat tertentu. Menurut Acmad S. Ruky 2003:107-108 yang dikutip Aris Kurniawan 2012: 18-19 manfaat-manfaat tersebut antara lain : 1 Memperjelas standar kerja dan harapan yang ingin dicapai 2 Sebagai alat seleksi karyawan 3 Memaksimalkan produktivitas 4 Dasar untuk pengembangan system renumerasi 5 Memudahkan adaptasi terhadap perubahan 6 Menyelaraskan perilaku kerja dengan nilai organisasi.

e. Ciri-ciri Peserta Didik yang Memiliki Kesiapan Kerja

Agus Fitriyanto 2006:9 yang dikutip Emi Prabawati 2012:23 mengemukakan bahwa ciri-ciri peserta didik yang telah mempunyai kesiapan kerja adalah peserta didik tersebut memiliki pertimbangan- pertimbangan sebagai berikut : 1 Mempunyai pertimbangan yang logis dan objektif Peserta didik yang telah cukup umut akan memiliki pertimbangan yang tidak hanya dilihat dari satu sudut saja tetapi peserta didik tersebut akan menghubungkannya dengan hal-hal yang nalar dan mempertimbangkan dengan melihat pengalaman orang lain. 2 Mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bekerja sama dengan orang lain Ketika bekerja dibutuhkan hubungan dengan banyak orang untuk menjalin kerja sama, dalam dunia kerja peserta didik dituntut untuk bisa berinteraksi dengan orang banyak. 3 Mampu mengendalikan diri dan emosi Pengendalian diri atau emosi sangat dibutuhkan agar dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan benar. 4 Memiliki sikap kritis Sikap kritis dibutuhkan untuk dapat mengoreksi kesalahan yang selanjutnya akan dapat memutuskan tindakan apa setelah koreksi tersebut. Kritis disini tidak hanya untuk kesalahan diri sendiri tetapi juga lingkungan dimana ia hidup sehingga munculkan idegagasan serta inisiatif. 5 Mempunyai keberanian untuk menerima tanggung jawab secara individual Tanggung jawab sangat diperlukan dalam sebuah pekerjaan bagi setiap pekerja. Tanggung jawab akan timbul pada diri peserta didik ketika ia telah melampaui kematangan fisik dan mental disertai dengan kesadaran yang timbul dari individu tersebut. 6 Mempunyai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan perkembangan teknologi Menyesuaikan diri dengan lingkungan terutama lingkungan kerja merupakan modal untuk dapat berinteraksi dalam lingkungan tersebut, hal ini dapat diawali sejak sebelum peserta didik terjun ke dunia kerja yang diperoleh dari pengalaman praktik kerja industri. 7 Mempunyai ambisi untuk maju dan berusaha mengikuti perkembangan bidang keahlian Keinginan untuk maju dapat menjadi dasar munculnya kesiapan kerja karena peserta didik terdorong untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik lagi dengan adanya ambisi untuk maju, usaha yang dilakukan salah satunya adalah dengan mengikuti perkembangan bidang keahliannya.

f. Kesiapan Kerja dalam Sekolah Menengah Kejuruan

Menurut Danielson dalam Emi Prabawati, 2012:22 mengemukakan bahwa Program Kesiapan Kerja adalah kompetensi yang didasarkan pada program yang memanfaatkan pengalaman belajar untuk memberikan siswa dapat bekerja dengan baik sambil diawasi komponen kerjanya. Sekolah Menengah Kejuruan wajib menjalankan program tersebut agar tujuan dibentuknya SMK dapat diwujudkan. Menurut Finch dan Crunkilton 1999:75 yang dikutip Emi Prabawati 2012:22 “the mayor goal vocational instructions is to prepare student for successful employment in the labor market”. Artinya tujuan dari pembelajaran kejuruan adalah untuk menyiapkan peserta didik agar menjadi pekerja yang sukses di dunia kerja. Lulusan SMK diharapkan mampu bersaing di dunia kerja dan sukses sesuai dengan bidangnya masing-masing. Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kesiapan kerja sangat diperlukan bagi peserta didik dan merupakan tujuan utama Sekolah Menengah Kejuruan. Sehingga perlu adanya penelitian terkait kesiapan kerja peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan SMK tersebut. Salah satu sekolah yang memiliki tujuan tersebut adalah SMK Negeri 3 Yogyakarta.

B. Penelitian yang Relevan

Kegiatan yang dilakukan adalah studi relevansi awal yang bertujuan untuk mendapatkan temuan-temuan relevan dari hasil penelitian sebelumnya. Terdapat hasil penelitian yang memiliki relevansi dengan penelitian ini yaitu : 1. Aziiz Aji Wijaya 2012. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : 1 terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara prestasi mata pelajaran K3 terhadap kesiapan kerja pada siswa kelas XII SMK Muda Patria Kalasan sebesar 28.30 yang dilihat dari nilai t hitung sebesar 5.683 t tabel sebesar 1.664 pada signifikansi 5. 2 terdapat pengaruh yang

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25