Latar Belakang Kehidupan RS Data Observasi

98 diri orang tua dan gurunya terhadap prestasinya kekerasan emosi sehingga ia merasa diterima dan tidak lagi memikirkan kekerasan yang ia alami dari teman-temannya yang lain

C. Hasil Analisis Responden III RS

1. Latar Belakang Kehidupan RS

RS adalah seorang pria berusia 32 tahun yang saat ini sedang bekerja di salah satu lembaga sosial. Ia merupakan seorang Pujakesuma yang memiliki suku Jawa tetapi sejak lahir ia tinggal di Medan bersama orang tuanya. Selama menjalani pekerjaannya sehari-hari, RS menggunakan motor sebagai kendaraannya menuju kantornya yang terletak di salah satu perumahan di Johor. RS merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Adik RS saat ini sudah menjadi seorang ibu rumah tangga dan tinggal bersama suaminya.Sedangkan RSmasih tinggal bersama dengan kedua orang tuanya karena ia belum menikah. Sejak kecil, RS menjalani kehidupan dengan cara sederhana. Bahkan, ia sudah membantu orang tuanya dengan mencari pekerjaan sampingan sejak ia menjalani pendidikan di bangku perkuliahan. Oleh karena itu, RS harus membagi waktunya antara pekerjaan dengan kuliah yang ia jalani. Setelah lulus kuliah, RS memutuskan untuk mencari pekerjaan tetap yang dapat memberikan masa depan yang lebih baik. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya ia mendapatkan pekerjaan tetap yang ia geluti hingga saat ini. Universitas Sumatera Utara 99

2. Data Observasi

Selama melakukan pertemuan dengan RS, peneliti melakukan observasi terhadap RS dan perilaku ketika berhubungan dengan lingkungannya. Peneliti juga melakukan pendekatan dengan lingkungan RS untuk mencari informasi mengenai perilaku RS sehari-hari. Berdasarkan observasi tersebut diperoleh gambaran bahwa RS adalah seorang pria dengan penampilan sederhana. Ia memiliki rambut lurus berwarna coklat tua, kulit berwarna coklat, dengan tinggi sekitar 165 cm, dan berat badan 50 kg. Saat ini ia masih tinggal bersama kedua orang tuanya. Sehari-hari, RS bekerja di salah satu lembaga yang terletak di Komplek Perumahan yang terletak di daerah Johor dengan menggunakan sebuah motor. RS tidak mengalami hambatan dalam komunikasi, hanya saja beberapa kali ia meminta untuk mengulang pertanyaan dan tidak jadi memberikan jawaban. Selama pertemuan dengan RS, ia terlihat menyapa orang yang ia kenal yang berada di sekitarnya. Wawancara dilaksanakan di sebuah ruangan dalam kantor RS pada waktu istirahat siang. Sebelum wawancara dilakukan, RS masih bekerja di meja kerjanya. Ketika peneliti datang, ia beribadah dan menyiapkan ruangan untuk melakukan wawancara. Pada saat itu, RS mengenakan kemeja berwarna coklat tua yang didalamnya terdapat kaus dan celana kain tanpa alas kaki. Penampilan RS terlihat sederhana walaupun ia sedang bekerja. Selama wawancara, RS mengarahkan pandangan ke sekelilingnya sambil memegang telepon genggamnya. Ia juga menggunakan intonasi suara untuk beberapa penekanan dan ketika mencontohkan pembicaraan yang sudah lampau serta menggunakan mimik Universitas Sumatera Utara 100 wajah seperti menggangguk, menggelengkan kepala, mengerutkan kening, tersenyum, dan tertawa, dan gerakan tangan. Pada awalnya, RS menjawab pertanyaan dengan cukup singkat dan beberapa informasi dirahasiakan. Namun, setelah beberapa pertanyaan mengenai pengalamannya di masa lalu, RS dapat dengan lancar menceritakan pengalamannya saat ini. Wawancara sempat terputus beberapa kali karena