23
periode waktu tertentu dan biasanya cukup lama. Kekerasan emosi dapat dilakukan secara sengaja untuk mengubah pandangan individu yang mengalami
kekerasan emosi dengan tujuan untuk mengontrol individu tersebut. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
kekerasan emosi merupakan setiap bentuk perlakuan tidak adil kepada individu lain yang dilakukan oleh orang yang sama secara sengaja dengan tujuan untuk
mengontrol, mengintimidasi, dan mengisolasi individu tersebut secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
2. Bentuk Kekerasan Emosi
Kekerasan emosi tidak hanya dilihat dalam bentuk verbal atau perkataan melainkan juga dalam beberapa bentuk lainnya dengan berbagai tingkatan.
Daniels-Lake 2010 mengemukakan beberapa bentuk kekerasan emosi yang dapat dilakukan dalam lingkungan sehari-hari, yaitu:
a. Pengharapan yang salah
Bentuk kekerasan emosi dilakukan dengan mengharapkan segala sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh orang lain. Sebaik apapun hasil kerja
individu yang mengalami kekerasan emosi, pada akhirnya pelaku kekerasan emosi juga tidak menunjukkan kepuasan terhadap hasil tersebut.
b. Menciptakan konflik dan krisis secara terus menerus
Bentuk kekerasan emosi lain juga dilakukan oleh individu yang sengaja memulai pertengkaran, menciptakan masalah, dan berkonflik dengan orang
lain secara terus menerus. Individu yang berperilaku seperti ini biasanya tidak
Universitas Sumatera Utara
24
menyadari bahwa mereka melakukan kekerasan emosi tetapi dampak dari perilaku ini tetap dirasakan oleh individu yang mengalaminya.
c. Pemerasan emosi
Bentuk pemerasan emosi dilakukan secara sadar maupun tidak sadar dengan memaksa orang lain untuk mengikuti kehendak individu yang melakukan
kekerasan emosi dengan cara memanipulasi perasaan takut, rasa bersalah, dan lain sebagainya dari individu yang mengalami pemaksaan. Hal yang menjadi
fokus dalam tindakan ini adalah pemerasan emosi dilakukan sebagai bentuk kontrol atau dominasi.
d. Perilaku agresi
Perilaku agresi yang ditunjukkan dalam kekerasan emosi biasanya dilakukan secara langsung dan mudah dilihat. Perilaku ini termasuk memberi label
nama, menyalahkan tanpa sebab, dan mengancam. e.
Perilaku merendahkan Kekerasan emosi juga dapat dilakukan dalam bentuk kritikan yang diberikan
secara terus menerus dan dapat terlihat seperti menyalahkan individu lain. Beberapa individu yang menunjukkan perilaku ini terlihat seperti ingin
membantu individu lain. Namun, jika kritik diberikan secara terus menerus dan tidak untuk membangun, maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai
bentuk kekerasan emosi yang digunakan untuk mengontrol individu lain. f.
Penyangkalan Penyangkalan dapat berupa penolakan dari lingkungan sekitar atau lebih
dalam lagi dapat mengbah pandangan, perasaan, dan kepercayaan. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
25
dapat terjadi ketika seorang menyangkal suatu kejadian yang diyakini individu lain sudah terjadi. Penyangkalan secara langsung dapat berpengaruh
terhadap harga diri individu yang mengalaminya. Lebih jauh lagi, individu tersebut dapat mempertanyakan realita dalam hidupnya karena penyangkalan
yang dialami akan membuat individu tersebut meragukan persepsi, pengalaman, atau pemikirannya sendiri.
g. Penahanan
Penahanan merupakan salah satu bentuk dari penolakan termasuk menolak untuk mendengarkan, menolak untuk berkomunikasi, dan menarik diri secara
emosi. Bentuk yang paling sering terlihat dari kekerasan emosi ini adalah mendiamkan orang lain. Tindakan ini sering digunakan untuk mengontrol
individu lain yang mengalami kekerasan emosi ini. h.
Penghapusan Kekerasan emosi ini dapat dilihat dalam bentuk menolak, menghakimi,
mengolok, dan mengurangi perasaan atau pengalaman orang lain, serta tindakan yang bertujuan untuk mengontrol perasaan atau durasi waktu
perasaan dapat muncul. Hal ini dapat menyebabkan seseorang merasa bahwa ia memiliki kegilaan atau kondisi mental yang buruk ketika sebenarnya ia
memiliki mental yang sehat. i.
Perilaku mendominasi Perilaku mendominasi biasanya terlihat dalam suatu hubungan ketika
seseorang selalu mencoba untuk mengontrol perilaku dan pemikiran individu lain hingga membuatnya secara sukarela bergantung pada individu tersebut.
Universitas Sumatera Utara
26
Ketika seorang individu didominasi oleh individu lain, ia akan kehilangan rasa hormat pada dirinya sendiri dan biasanya berlangsung dalam periode
yang panjang. Hal ini dapat membuat individu tersebut memiliki perasaan tidak berharga karena kontrol yang selama ini terjadi membuatnya merasa
bahwa ia tidak dapat menghadapi hidupnya.
3. Faktor Penyebab Terjadinya Kekerasan Emosi