PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013
16
b. Tahap Pembent ukan Konsep Diri
Sel f Concept St age Anak memandang dirinya sebagai pembaca, dan mulai melibat kan diri
dalam kegiat an membaca, pura-pura membaca buku, memberi makna pada gambar at au pengalaman sebelumnya dengan buku, menggunakan
bahasa buku meskipun t idak cocok dengan t ulisan. Pada t ahap kedua ini, orang t ua at au guru memberikan memberikan rangsangan dengan
j alan membacakan sesuat u pada anak. Orang t ua at au guru hendaknya memberikan akses pada buku-buku yang diket ahui anak-anak. Orang
t ua at au guru j uga hendaknya melibat kan anak membacakan berbagai buku.
c. Tahap Membaca Gambar
Br i dgi ng Readi ng St age Pada t ahap ini anak menj adi sadar pada cet akan yang t ampak sert a
dapat menemukan kat a yang sudah dikenal, dapat mengungkapkan kat a-kat a yang memiliki makna dengan dirinya, dapat mengulang
kembali cerit a yang t ert ulis, dapat mengenal cet akan kat a dari puisi at au lagu yang dikenalnya sert a dapat mengenal abj ad. Pada t ahap
ket iga ini, orang t ua dan guru membacakan sesuat u pada anak-anak, menghadirkan berbagai kosakat a pada lagu dan puisi, memberikan
kesempat an menulis sesering mungkin. d.
Tahap Pengenalan Bacaan Take-of f Reader St age
Anak mulai menggunakan t iga sist em isyarat secara bersama-sama. Anak t ert arik pada bacaan, mulai mengingat kembali cerit a pada
kont eknya, berusaha mengenal t anda-t anda pada lingkungan sert a membaca berbagai t anda sepert i kot ak susu, past a gigi at au papan
iklan. Pada t ahap keempat ini, orang t ua dan guru masih harus membacakan sesuat u unt uk anak-anak sehingga mendorong anak
membaca sesuat u pada berbagai sit uasi. Orang t ua dan guru j angan memaksa anak membaca huruf secara sempurna.
e. Tahap Membaca Lancar
Independent Reader St age Pada t ahap ini anak dapat membaca berbagai j enis buku yang berbeda
secara bebas. Menyusun pengert ian dari t anda, pengalaman dan isyarat yang dikenalnya, dapat membuat perkiraan bahan-bahan bacaan.
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013
17
Bahan-bahan yang berhubungan secara langsung dengan pengalaman anak akan semakin mudah dibaca. Pada t ahap kelima ini, orang t ua dan
guru masih t et ap membacakan berbagai j enis buku pada anak-anak. Tindakan ini akan mendorong agar dapat memperbaiki bacaannya.
Membant u menyeleksi bahan-bahan bacaan yang sesuai sert a mengaj arkan cerit a yang berst rukt ur.
2. Pendekatan Permainan Membaca
Dalam Pengembangan kemampuan membaca di TK, t erdapat beberapa pendekat an pengembangan membaca permulaan yang dikemas dalam
bent uk permainan, t uj uannya agar menarik minat siswa. Beberapa pendekat an pengembangan membaca ini ant ara: 1 Pendekat an sint esis
Mont essori, 2 Pendekat an global Declory, 3 Pendekat an whol e
l i ngui st i c Vygot sky. a.
Pendekat an Sint esis Met ode sint esis ini t okohnya adalah Mont essori. Teori met ode sint esis
ini berlandaskan t eori asosiasi yang dikembangkan dari ilmu j iwa unsur ilmu j iwa mozaik. Berdasarkan t eori ilmu j iwa ini memberikan
pengert ian bahwa suat u unsur misalnya unsur huruf akan mempunyai makna j ika unsur t ersebut berhubungan berasosiasi dengan unsur
lainnya, sehingga membent uk suat u art i. Unsur huruf t idak akan mempunyai makna apa-apa kalau t idak bergabung sint esis dengan
unsur huruf lainnya sehingga membent uk suat u kat a, kalimat , at au cerit a yang bermakna. At as dasar it ulah, Mont essori memperkenalkan
permainan membaca dimulai dari unsur huruf . Permainan membaca Mot essori ini dilakukan dengan menggunakan bant uan gambar pada
set iap memperkenalkan huruf , misalnya huruf a disert ai gambar ayam, huruf t disert ai gambar t elepon.
b. Pendekat an Global
Permainan membaca anak dengan met ode global berdasarkan pada t eori Gest alt yang dikembangkan dari ilmu j iwa Gest alt ilmu j iwa
keseluruhan t okohnya Declory. Dalam perspekt if Gest alt , anak pert ama kali memaknai segala sesuat u secara keseluruhan global.
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013
18
Keseluruhan memiliki makna yang lebih dahulu dibandingkan dengan unsur. Kedudukan set iap unsur hanya berart i j ika memiliki kedudukan
f ungsional dalam suat u Gest alt keseluruhan. Cont ohnya, huruf “ a” hanya bermakna j ika “ a” ini f ungsional dalam
kat a at au kalimat misalnya “ ayam berlari” . At as dasar it ulah Declory memperkenalkan membaca permulaan pada anak dimulai dengan
memperkenalkan kalimat . Kalimat dalam permainan membaca permulaan Declory dipilih dari kalimat perint ah t uj uannya agar anak
melakukan hal-hal yang ada dalam perint ah t ersebut sepert i, “ ambil buku it u. ”
Dengan menggunakan kart u kalimat , kat a, pecahan suku kat a, dan huruf permainan it u dapat dilakukan. Kegiat an permainan ini dapat
dilakukan dengan menggunakan papan planel, at au kart on yang dapat dit empel. Perhat ikanlah ilust rasi di bawah ini.
Gambar 2. 1 Pendekat an Gl obal
c. Pendekat an Whole Linguist ic
Pendekat an whole linguist ic dalam permainan membaca menggunakan kemampuan linguist ik anak secara keseluruhan. Kemampuan lingusit ik
secara keseluruhan akan melibat kan kemampuan anak dalam hal: melihat mengamat i, mendengar menyimak dan memahami,
mengkomunikasikan mengungkapkan at au memberi t anggapan, membaca gambar dan t ulisan yang menyert ainya.