BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja dokter dalam merujuk pasien
di PPK I yang bekerjasama dengan PT. Jamsostek Persero Kantor Cabang Medan selama pemberian pelayanan kesehatan pada tahun 2011.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni dan Juli 2011 di PPK I yang bekerjasama dengan PT. Jamsostek Persero Kantor Cabang Medan yang berjumlah
16 unit.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah dokter umum yang berpraktik pada PPK I yang bekerjasama dengan PT. Jamsostek Persero Cabang Medan. Seluruh dokter
dimaksud berjumlah 44 orang yang tersebar pada 16 PPK I. PPK I ini melayani pasien yang didominasi oleh pasien peserta program JPK Jamsostek, dimana pasien
umum dan pasien badan asuransi atau badan jaminan sosial lainnya hanya berjumlah 5 saja.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Jumlah Dokter Umum pada PPK I Nama PPK I
Jumlah Dokter Umum
BP Harapan Bunda I 3
BP Harapan Bunda II 3
BP Harapan Bunda III 3
BP Adisma Husada I 1
BP Adisma Husada II 3
BP Delima Tembung 2
BP Aksara 3
BP Rizky 2
BP MMC 3
BP GMC 3
BP Millenium 3
BP Azizi Gatsu 3
BP Azizi Sumarsono 3
BP Sumarsono 3
BP Aviaty 3
BP Kurnia 3
JUMLAH 44
Sumber : PT. Jamsostek Persero Cabang Medan, 2011 Penentuan jumlah sampel dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah
satunya adalah menggunakan Tabel Penentuan Jumlah Sampel sebagaimana yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael dalam Sugiyono 2007. Dengan
menggunakan tabel tersebut, diperoleh jumlah sampel dokter PPK I sebesar 40 N = 45 dan e = 0,05 maka jumlah n = 40. Namun, mempertimbangkan jumlah dokter
PPK I yang sedikit maka seluruh populasi dokter PPK I dijadikan sampel penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan 2 teknik pengumpulan data, yaitu : a.
Wawancara Wawancara merupakan proses interaksi atau komunikasi secara langsung antara
pewawancara dengan responden Budiarto dan Anggraeni, 2003. Untuk memudahkan wawancara dapat digunakan pedoman wawancara atau daftar
pertanyaan. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan :
Dokter PPK I, untuk mendapatkan data primer yang berkaitan dengan Variabel Motivasi Dokter PPK I berpedoman pada daftar pertanyaan yang
berisi 35 butir pertanyaan
Petugas Bidang JPK Kacab Medan, untuk memperoleh data utilization review dan profil penyelenggaraan program JPK tahun 2011.
b. Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang menggunakan pertolongan indra mata Budiarto dan Anggraeni, 2003. Untuk memudahkan
observasi dapat digunakan lembar observasi. Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan menggunakan cara observasi adalah data primer yang berkaitan
dengan Variabel Kinerja Dokter dalam Merujuk Pasien. Petugas Verifikator JPK PT. Jamsostek Persero Kantor Cabang Medan melakukan observasi atas
dokumen surat rujukan dan catatan medik pasien yang pernah dirujuk dokter PPK I selama bulan Juni 2011 yang dipilih secara acak. Kinerja setiap dokter
diwakili oleh 1 dokumen surat rujukan dan catatan medik.
Universitas Sumatera Utara
Kelayakan daftar pertanyaan dan lembar observasi sebagai instrumen penelitian membutuhkan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dimaksudkan
untuk memastikan bahwa instrumen penelitian dapat digunakan untuk mengukur objek yang diukur. Menurut Sanusi 2005, uji validitas dilakukan menggunakan
korelasi Pearson dengan cara menghitung koefisien korelasi antara masing-masing nilai pada nomor pertanyaan dengan nilai total dari nomor pertanyaan tersebut.
Selanjutnya koefisien korelasi r yang diperoleh diuji signifikansinya menggunakan uji t atau membandingkannya dengan r Tabel. Apabila t Hitung t Tabel atau r
Hitung r Tabel maka nomor pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Bila menggunakan program komputer, asalkan r yang diperoleh diikuti dengan harga
p0,05 berarti nomor pertanyaan tersebut valid. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk memastikan instrumen penelitian
menghasilkan ukuran yang konsisten meskipun instrumen tersebut digunakan berkali- kali. Menurut Sanusi 2005, metode yang biasa digunkan untuk uji reliabilitas adalah
teknik ukur ulang dan teknik sekali ukur. Teknik ukur ulang jarang digunakan dengan pertimbangan ingatan responden yang cenderung menjawab sama seperti jawaban
sebelumnya. Teknik sekali ukur terdiri atas 6 teknik dimana salah satunya adalah teknik genap gasal. Pada teknik ini, nomor pertanyaan dikelompokkan menjadi dua
bagian yaitu kelompok genap dan kelompok gasal. Kelompok genap dikorelasikan dengan kelompok gasal menggunakan korelasi Pearson. Hasilnya dimasukkan
kedalam rumus korelasi genap gasal r gg. Seterusnya r gg diuji signifikansinya menggunakan uji t atau nilai r tabel, atau membandingkan nilai probabilitas uji
Universitas Sumatera Utara
dengan derajat keyakinan α Pramesti, 2007. Rumus korelasi Pearson, korelasi genap gasal, dan uji t dinyatakan dengan persamaan-persamaan berikut:
[ ]
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
− =
2 2
2 2
. Y
Y n
X X
n Y
X XY
n r
.......................... 1
r r
rgg +
= 1
2 ............................................................................ 2
2
1 2
r n
r t
− −
= ............................................................................ 3
Dimana : r
: korelasi rgg
: korelasi genap gasal X
: skor setiap item Y
: skor total item X n
: jumlah sampel df = n – 2
Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian kuesioner ini akan melibatkan 20 orang responden yang merupakan dokter umum di PPK I yang
bekerjasama dengan PT. Jamsostek Persero Kantor Cabang Belawan berikut 20 dokumen surat rujukan dan catatan medik yang pernah diterbitkan masing-masing
dokter PPK I selama periode Januari-Juni 2011. Hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
terdapat dalam instrumen penelitian diuraikan pada lampiran 2 yang menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
bahwa seluruh item pertanyaan valid atau relevan untuk mengukur Variabel X1 Motivasi untuk Faktor Motivator, X2 Motivasi untuk Faktor Higienis, dan
Variabel Y Kinerja Dokter PPK I dalam Merujuk Pasien. Seluruh item pertanyaan baik Variabel X1, X2, maupun Variabel Y memiliki nilai probabiliti lebih kecil dari
derajat kepercayaan α = 0,05. Pramesti, 2007 berpendapat bila probabilitas uji α maka H
Uji reliabilitas instrumen penelitian menunjukkan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam instrumen penelitian handal untuk mengukur motivasi dan kinerja
dokter PPK I merujuk pasien dengan menilai koefisien reliabilitas cronbach’s alpha. Jika nilai koefisien reliabilitas cronbach’s alpha 0,6 maka instrumen memiliki
reliabilitas yang baik Ghozali dalam Azuar, 2010 ditolak yang bermakna bahwa item pertanyaan terkait valid mengukur
variabel tertentu.
http:www.azuarjuliandi.com openarticlesspss5validitasreliabilitas.pdf. Lampiran 2 menunjukkan nilai koefisien
reliabilitas cronbach’s alpha untuk uji realiabilitas Variabel X1 Motivasi untuk Faktor Motivator adalah 0,945 0,6 dan koefisien reliabilitas cronbach’s alpha
untuk uji realiabilitas Variabel X2 Motivasi untuk Faktor Higienis adalah 0,964 0,6 sehingga disimpulkan bahwa daftar pertanyaan sebagai instrument penelitian
handal untuk mengukur motivasi dokter PPK I. Demikian juga, nilai koefisien reliabilitas cronbach’s alpha untuk uji reliabilitas Variabel Y Kinerja Dokter PPK I
Merujuk Pasien adalah 0,701 0,6 sehingga disimpulkan bahwa lembar observasi sebagai instrument penelitian handal untuk mengukur Kinerja Dokter PPK I Merujuk
Pasien.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Variabel dan Definisi Operasional