Faktor-faktor Yang Memengaruhi Kinerja Penilaian Kinerja

2.2.2. Faktor-faktor Yang Memengaruhi Kinerja

Gibson dkk 1997 menyusun teori yang mengatakan bahwa prestasi kerja hasil yang diharapkan merupakan hasil dari prilaku individu apa yang dikerjakan orang sehingga setiap menejer harus mampu mengamati, mengenali, memahami perbedaan masing-masing individu sekaligus menemukan hubungan perilaku antar individu supaya mendapatkan kinerja yang baik. Gibson dkk 1997 mengatakan bahwa kinerja dipengaruhi oleh faktor individu mental, fisik, latar belakang keluarga, tingkat sosial, pengalaman, dan demografi, faktor psikologis persepsi, sikap, kepribadian, belajar, dan motivasi, dan faktor organisasi sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur, dan desain pekerjaan. Tampak, salah satu dari variabel psikologi adalah motivasi sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi turut memengaruhi prestasi kerja karyawan. Sumber : Gibson dkk, 1997, Organisasi: Prilaku, Struktur, Proses Edisi V, Jilid 1, Jakarta: Penerbit Erlangga. Hal. 52 Gambar 2.1. Variabel yang Memengaruhi Prilaku dan Prestasi Prilaku Individu apa yang dikerjakan orang Prestasi hasil yang diharapkan Variabel Organisasi Sumber Daya Kepemimpinan Imbalan Struktur Desain Pekerjaan Variabel Individu Kemampuan dan Ketrampilan Mental Fisik Latar Belakang Keluarga Tingkat Sosial Pengalaman Demografis Umur Asal usul Jenis Kelamin Variabel Psikologis Persepsi Sikap Keperibadian Belajar Motivasi Universitas Sumatera Utara

2.2.3. Penilaian Kinerja

Gibson dkk 1997 menjelaskan bahwa hasil yang diharapkan dari setiap perilaku karyawan adalah prestasi sehingga salah satu tugas penting menejer adalah merumuskan prestasi terlebih dahulu, yaitu menentukan hasil apa yang diharapkan. Dalam organisasi, variabel individu, variabel organisasi, variabel psikologis tidak hanya memengaruhi perilaku tetapi juga prestasi. Perilaku yang dihubungkan dengan prestasi adalah perilaku yang berkaitan langsung dengan tugas-tugas pekerjaan dan yang perlu diselesaikan untuk mencapai sasaran suatu pekerjaan. Sopiah 2008 dalam bukunya yang berjudul Perilaku Organisasi menyajikan beberapa pendapat dan teori yang dikemukan ahli terkait pengukuran kinerja. Syarif 1987 dalam Sopiah 2008 mengemukakan bahwa untuk mengukur prestasi kerja karyawan maka perlu dilihat mutu kerja kehalusan, ketelitian, dan kebersihan, jumlah waktu yang dibutuhkan, jumlah jenis alat ketrampilan dalam menggunakan bermacam-macam alat, dan pengetahuan tentang pekerjaan. Bernardin dan Russel 1995 dalam Sopiah 2008 mengemukakan enam kriteria primer yang dapat digunakan untuk mengukur prestasi kerja karyawan, yaitu: 1 Quality, merupakan tingkat sejauh mana proses atau hasil pelaksanaan kegiatan mendekati kesempurnaan atau mendekati tujuan yang diharapkan, 2 Quantity, merupakan jumlah yang dihasilkan rupiah, unit, atau siklus, 3 Timeliless, merupakan lamanya suatu suatu kegiatan diselesaikan pada waktu yang dikehendaki dengan memperhatikan jumlah output lain serta waktu yang tersedia untuk kegiatan lain, 4 Cost effectiveness, besarnya penggunaan sumber daya organisasi guna Universitas Sumatera Utara mencapai hasil yang maksimal atau pengurangan kerugian dari setiap unit penggunaan sumber daya, 5 Need for supervision, kemampuan karyawan untuk dapat melaksanakan fungsi pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan seorang supervisor untuk mencegah tindakan yang tidak diinginkan, dan 6 Interpersonal impact, kemampuan seorang karyawan untuk memelihara harga diri, nama baik, dan kemampuan kerjasama diantara rekan kerja dan bawahan. Menurut Helriegel dan Slocum 1996 dalam Sopiah 2008, setiap individu merupakan individu yang khas dan tidak sama satu dengan yang lain sehingga wajar apabila kinerja individu pun berbeda satu dengan lainnya. Oleh sebab itu dibutuhkan karakteristik pekerjaan yang membatasi tugas dan tanggung jawab. Pengukuran kinerja didasarkan atas karateristik pekerjaan dimaksud yang meliputi: a Jenis ketrampilan yang dibutuhkan, b Identitas tugas, c Sumbangan individu terhadap pekerjaan, d Otonomi, dan e Umpan balik yang diterima individu dari hasil kerjanya.

2.2.4. Manfaat Penilaian Kinerja

Dokumen yang terkait

Hubungan Faktor Sosiodemografi dan Sosiopsikologi terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Jamsostek di Pusat Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Belawan Tahun 20

2 78 156

Tingkat Kepuasan Pengguna Jasa PT. Jamsostek (Persero) Terhadap Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit Sari Mutiara Medan

0 38 71

Peranan PT. Pegadaian (Persero) dalam Meningkatkan Pelayanan Pinjaman Dana Kepada Masyarakat (Studi pada Kantor Cabang Simpang Limun Medan)

11 172 104

Hubungan Mutasi terhadap Prestasi kerja pada kantor Pelayanan Bea Dan Cukai Wilayah I Medan.

11 121 93

Pelaksanaan Perjanjian Pinjaman Dana Program Kemitraan Antara PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Belawan Dengan Mitra Binaannya

5 56 146

Analisis Kinerja Jasa PT. Jamsostek (Persero) Terhadap Kepuasan Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehat

0 23 1

PENDAHULUAN ANALISIS KEPUASAN PESERTA JAMSOSTEK PADA KANTOR CABANG PT. JAMSOSTEK (PERSERO) SEMARANG.

0 1 5

Hubungan Faktor Sosiodemografi dan Sosiopsikologi terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Jamsostek di Pusat Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Belawan Tahun 2013

0 0 48

1.1. Latar Belakang - Hubungan Faktor Sosiodemografi dan Sosiopsikologi terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Jamsostek di Pusat Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama PT. Jamsostek (Persero) Kantor Caban

0 0 11

Hubungan Faktor Sosiodemografi dan Sosiopsikologi terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Jamsostek di Pusat Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Belawan Tahun 2013

0 0 19