Motivasi Ekstrinsik Indikator Kondisi Kerja Motivasi Ekstrinsik Indikator Hubungan Kerja

b. Motivasi Ekstrinsik Indikator Kondisi Kerja

Berdasarkan skor rata-rata tentang motivasi ekstrinsik indikator kondisi kerja, sebesar 56,4 menjawab setuju jika lingkungan kerja mendukung dalam pengelolaan obat. Hal ini menunjukkan bahwa pengelola obat sebagian besar masih mengeluhkan tentang kondisi kerja di Puskesmas dalam melaksanakan pengelolaan obat. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola obat bahwa kondisi kerja di Puskesmas berjalan apa adanya, seperti kondisi ketersedian sarana dan prasarana yang terbatas dalam menjalankan tugas untuk melakukan pelayanan obat kepada pasien. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori motivasi yang dikemukakan oleh Herzberg dalam Luthans 2003, bahwa kebutuhan rasa aman melalui kondisi kerja yang nyaman, aman dan tenang serta didukung oleh peralatan yang memadai, karyawan akan merasa betah dan produktif dalam bekerja sehari-hari.

c. Motivasi Ekstrinsik Indikator Hubungan Kerja

Berdasarkan skor rata-rata tentang motivasi ekstrinsik hubungan kerja, sebesar 47,8 menjawab ragu-ragu jika hubungan kerja antara atasan bawahan baik dan harmonis dan terjalin hubungan kerja yang harmonis antara sesama pengelola obat dengan Puskesmas wilayah kerja lain. Hal ini menunjukkan bahwa pengelola obat sebagian besar masih mengeluhkan tentang hubungan kerja dalam organisasi antara atasan dan bawahan sesama rekan kerja serta sesama pengelola obat Puskesmas. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola obat di Puskesmas, bahwa hubungan kerja merupakan faktor yang penting bagi pengelola obat, karena dengan Universitas Sumatera Utara hubungan kerja yang baik maka pengelolaan obat dapat dilakukan dengan lebih baik pula. Menurut mereka petugas pengelola obat sebagai sumber daya manusia dalam melayani pasien berobat merupakan unsur yang terpenting sehingga pemeliharaan hubungan yang kontiniu dan serasi menjadi sangat penting namun pihak manajemen puskesmas sangat minim perhatiannya. Seharusnya pihak manajemen puskesmas meningkatkan perhatian kepada lingkungan kerja di Puskesmas, memelihara kondisi kerja yang baik dan komunikasi yang efektif, karena melalui komunikasi berbagai hal yang menyangkut pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan hubungan kerja akan menjadi lebih baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori motivasi yang dikemukakan oleh Herzberg dalam Luthans 2003, bahwa faktor ekstrinsik yang berhubungan dengan ketidakpuasan seseorang dalam bekerja adalah hubungan kerja yang kurang harmonis dalam bekerja.

d. Motivasi Ekstrinsik Indikator Prosedur Kerja