2. Program Kesehatan Pengembangan Program pengembangan hendaknya merupakan program yang sesuai dengan
permasalahan kesehatan masyarakat setempat dan sesuai tuntutan masyarakat sebagai program inovatif dengan mempertimbangkan kemampuan sumber daya yang tersedia
dan dukungan dari masyarakat. Program kesehatan pengembangan tersebut antara lain program kesehatan kerja masyarakat, program kesehatan gigi, program kesehatan
manula, program kesehatan olah raga, pengembangan puskesmas dengan rawat inap, puskesmas dengan tempat bersalin, puskesmas dengan pengobatan tradisional dan
lain-lain.
2.5 Landasan Teori
Kinerja secara teoritis dalam penelitian ini mengacu kepada teori Werther dan Davis 1996, yaitu variabel a performance, keberhasilan atau pencapaian tugas
dalam jabatan, b competency, kemahiran atau penguasaan pekerjaan sesuai dengan tuntutan jabatan, c job behavior, kesediaan untuk menampilkan perilaku atau
mentalitas yang mendukung peningkatan prestasi kerja, dan d potency, kemampuan pribadi yang dapat dikembangkan, penggunan teori ini lebih relevan dengan kondisi
riil lapangan. Teori motivasi yang digunakan dalam penelitian mengacu kepada teori
motivasi Herzberg dalam Hasibuan 2005, meliputi motivasi intrinsik: a tanggung jawab, b prestasi yang diraih, c pengakuan orang lain, d pekerjaan itu sendiri, e
kemungkinan pengembangan, f kemajuan. Sedangkan motivasi ektstrinsik meliputi:
Universitas Sumatera Utara
a gaji, b keamanan dan keselamatan kerja, c kondisi kerja, d hubungan kerja, e prosedur perusahaan dan f status. Adapun landasan teori dirangkum seperti pada
Gambar 2.1. berikut:
Gambar 2.1 Landasan Teori
Sumber : Herzberg dalam Hasibuan 2005, Werther dan Davis 1996
Motivasi Intrinsik
a. Tanggung jawab b. Prestasi yang diraih
c. Pengakuan orang lain d. Pekerjaan itu sendiri
e. Kemungkinan Pengembangan f. Kemajuan
Kinerja
a. Perencanaan b. Pengadaan
c. Pendistribusian d. Penggunaan
Ekstrinsik
a. Insentif b. Keamanan dan keselamatan kerja
c. Kondisi kerja d. Hubungan kerja
e. Prosedur perusahaan f. Status
Universitas Sumatera Utara
2.6 Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan landasan teori maka dapat digabungkan menjadi suatu pemikiran yang terintegrasi. Motivasi yang digunakan dalam penelitian mengacu kepada teori
motivasi Herzberg dalam Hasibuan 2005 sedangkan kinerja pengelola obat di puskesmas dalam penelitian ini mengacu kepada Tugas Pokok dan Fungsi Tupoksi
pengelola obat sebagai indikator kinerja meliputi; perencanaan, pengadaan, pendistribusian dan penggunaan Depkes RI, 2004. Pemikiran yang terintegrasi
tersebut merupakan kerangka konsep dalam penelitian ini dengan model sebagai berikut :
Variabel independen X Variabel dependen Y
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian
5 Dokumentasi .................................................................................................. 152
6 Surat Ijin penelitian dari Program Studi S2 IKM FKM USU Medan ........... 154
7. Surat Ijin selesai penelitian dari Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat .... 155
Kinerja Pengelola Obat Berdasarkan Tupoksi Y
Motivasi
Intrinsik X
1
Ekstrinsik X
2
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survei explanatory, yang bertujuan menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja pengelola obat di Puskesmas Kota Medan. Survei
explanatory adalah penelitian yang dirancang untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa Singarimbun, 1989.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Kota Medan, dengan melihat kecenderungan kinerja pengelola obat belum optimal di Puskesmas Kota Medan.
3.2.2 Waktu penelitian
Penelitian ini dimulai dengan melakukan survei awal sampai seminar hasil penelitian direncanakan berlangsung selama 5 bulan, terhitung mulai bulan Juni
sampai dengan Oktober 2011.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengelola obat yang bertugas di Puskesmas Kota Medan sebanyak 39 orang.
Universitas Sumatera Utara